Tuesday, November 16, 2010

Lebih Dekat dengan Kondom


 Selain untuk mencegah kehamilan, kondom juga dapat menghindarkan pemakainya dari penyakit menular seksual. Itu sebabnya, bagi banyak pasangan, bercinta dengan kondom sudah menjadi kewajiban.

Namun, masalahnya sarung karet ini terkadang dianggap penghalang. Bercinta dengan kondom sering membuat sensasi bercinta sedikit berkurang. Alhasil, tak sedikit orang menghindari menggunakannya dengan berbagai alasan.

Benarkah demikian? Mari cari tahu faktanya dengan mengenal kondom lebih jauh.

Berpelumas Air
Banyak anggapan yang mengatakan menggunakan kondom menyakitkan. Padahal, faktanya hampir semua kondom mempunyai silikon atau pelumas dari air. Hal ini untuk mengurangi rasa sakit selama digunakan. Namun jika pada saat berhubungan merasakan sakit, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mengecek apakah Anda memiliki masalah kesehatan seksual.

Tipis dan Elastis
Kondom dibuat dengan tipis, elastis, dan tahan lama, yang pada kenyataannya tidak menghilangkan sensitivitas secara keseluruhan. Lebih dari itu, adanya kondom yang mengandung pelumas direkomendasikan bagi yang mengalami masalah untuk mencapai orgasme.

Tersedia Tiga Ukuran
Kondom dapat dibagi dalam 3 ukuran grup tergantung lebarnya, yaitu 48-50 mm dan 54-56 mm. Untuk panjang rata-rata sama, yaitu 19-20 cm. Dari survei yang dilakukan Durex, sekitar 40-70 persen pembelian kondom dilakukan oleh perempuan. Jadi, anggapan kondom harus dibeli oleh lelaki bisa dibilang mitos saja.

Tidak Menimbulkan Alergi
Kebanyakan kondom memang terbuat dari bahan lateks alias karet. Bagi sejumlah orang, bahan ini memang bisa menimbulkan alergi. Menurut US National of Allergy and Infectuous Disease, skitar 6 persen lelaki dan perempuan sensitif terhadap protein yang terkandung di dalam karet lateks. Akibatnya adalah rasa gatal dan timbul ruam merah, bahkan bisa sesak napas.

Bagi Anda yang tak bisa menggunakan bahan lateks, bisa memilih kondom yang terbuat dari bahan non lateks yaitu polyutherane yang banyak dijual di pasaran. Mana yang lebih baik? Kedua jenis kondom ini terbukti sama efektifnya, kok.

(Majalah Chic, Kompas, Sabtu, 22/5/2010)

No comments:

Post a Comment