Wednesday, September 29, 2010

Rubella (Campak Jerman) Kongenitalis

Rubella Kongenitalis adalah suatu infeksi oleh virus penyebab rubella (campak Jerman) yang terjadi ketika bayi berada dalam kandungan dan bisa menyebabkan cacat bawaan.

Istilah Jerman tidak ada hubungannya dengan negara Jerman, tetapi kemungkinan berasal dari bahasa Perancis kuno "germain" dan bahasa Latin "germanus", yang artinya adalah mirip atau serupa.

Sebelum ditemukan vaksin rubella pada tahun 1969, wabah rubella terjadi setiap 6-9 tahun. Wabah terutama menyerang anak-anak yang berusia 5-9 tahun dan dewasa, tetapi ada juga kasus yang menyebabkan rubella kongenitalis.
Saat ini, setelah pemakaian vaksin rubella, kasus rubella kongenitalis telah menurun secara dramatis dan hampir jarang terjadi.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah virus rubella, yang bisa ditemukan di tenggorokan, darah dan tinja penderita.

Penularan virus terjadi melalui percikan ludah dan cairan dari hidung dan tenggorokan. Tetapi penularan juga bisa terjadi melalui darah dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya.
Seorang penderita bisa menularkan virus ini 1 minggu sebelum timbulnya ruam kulit sampai 1 minggu setelah ruam kulit menghilang.

Pada anak-anak biasanya penyakit ini bersifat ringan, tetapi pada wanita hamil bisa menyebabkan rubella kongenitalis pada janin yang berada dalam kandungannya.
Rubella kongenitalis terjadi akibat perusakan oleh virus pada saat janin sedang berkembang. Saat yang paling kritis adalah trimester pertama. Setelah usia kehamilan mencapai lebih dari 4 bulan, infeksi rubella pada ibu tampaknya tidak membahayakan janin yang sedang berkembang.

Seorang ibu hamil yang tidak mendapatkan imunisasi rubella memiliki resiko menderita nfeksi rubella dan menularkannya kepada janinnya.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- ruam kulit (purpura atau peteki)
- berat badan lahir yang rendah
- mikrosefalus (kepala yang kecil)
- ubun-ubun menonjol
- lemas
- rewel
- gangguan pendengaran
- tuli
- kejang
- ketegangan otot abnormal
- kornea keruh atau pupilnya putih (leukokoria)
- keterbelakangan motorik
- keterbelakangan mental
- kelainan pada garis telapak tangan (simian crease).

Kelainan jantung bawaannya berupa:
- PDA (patent ductus arteriosus)
- Stenosis arteri pulmoner
- Koartasio aorta dan kelainan aorta lainnya
- Kelainan septum ventrikel (ventricular septal defect, VSD)
- Nekrosis otot jantung.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan adanya riwayat infeksi rubella pada ibu selama hamil (terutama pada trimester pertama).
Pemeriksaan mata menunjukkan:
- katarak
- glaukoma
- retinitis .

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- Pemeriksaan air kemih, lendir hidung-tenggorokan dan cairan serebrospinal (untuk menemukan virus)
- Skrining TORCH positif
- Kadar IgM (IgM khusus untuk rubella).

PENGOBATAN
Perawatan yang dilakukan tergantung kepada organ yang terkena:
# Gangguan pendengaran diatasi dengan pemakaian alat bantu dengar, terapi wicara dan memasukkan anak ke sekolah khusus
# Lesi jantung diatasi dengan pembedahan
# Gangguan penglihatan sebaiknya diobati agar penglihatan anak berada pada ketajaman yang terbaik
# Jika keterbelakangan mentalnya sangat berat, mungkin anak perlu dimasukkan ke institusi khusus.

PENCEGAHAN
Untuk mencegah rubella kongenitalis, diberikan vaksinasi rubella sebelum hamil. Vaksin tidak boleh diberikan kepada ibu hamil.
Semua wanita muda yang belum pernah menderita rubella harus divaksinasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah menjalani vaksinasi.

Toksoplasmosis Kongenitalis

Toksoplasmosis Kongenitalis adalah suatu infeksi oleh parasit Toxoplasma gondii, yang ditularkan dari ibu selama janin berada dalam kandungan.

Toxoplasma gondii ditemukan di seluruh dunia dan menginfeksi 1-8 dari 1000 bayi baru lahir.
Sekitar 50% ibu hamil yang terinfeksi akan melahirkan bayi dengan toksoplasmosis kongenitalis.
Jika ibu terinfeksi pada akhir kehamilan, maka resiko terjadinya infeksi pada janin adalah lebih besar; jika janin terinfeksi pada awal kehamilan maka penyakitnya biasanya lebih berat.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah parasit Toxoplasma gondii.

Toksoplasma menginfeksi kucing dan telurnya terdapat dalam kotoran kucing. Telur ini tetap menular selama berbulan-bulan.
Seorang wanita bisa tertular melalui tanah atau benda-benda yang terkontaminasi oleh kotoran kucing yang mengandung telur parasit.
Infeksi juga bisa ditularkan melalui daging yang belum matang (misalnya daging babi, sapi atau kambing).

GEJALA
Toksoplasmosis pada ibu biasanya bersifat ringan, tetapi infeksi pada janin bisa menyebabkan penyakit yang serius.

Toksoplasmosis kongenitalis ditandai dengan:
  • prematur
  • berat badan lahir rendah
  • hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)
  • sakit kuning (jaundice)
  • anemia
  • petekie (bintik-bintik kecil berwarna keunguan akibat perdarahan di dalam kapiler/pembuluh darah yang sangat kecil)
  •  korioretinitis
  • kalsifikasi serebral (pengendapan kalsium di dalam otak)
  •  hidrosefalus
  • makrosefalus atau mikrosefalus
  • limfadenopati

Pada stadium lanjut, bisa ditemukan:
- kejang
- keterbelakangan mental
- berbagai kelainan neurologis (saraf)
- gangguan penglihatan
- gangguan pendengaran.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Titer antibodi pada ibu selama hamil
# USG perut
# Pemeriksaan cairan ketuban dan darah janin
# CT scan
# Pemeriksaan mata
# Pemeriksaan neurologis
# Pemeriksaan antibodi pada darah tali pusar dan cairan serebrospinal.

PENGOBATAN
Penularan dari ibu kepada janin bisa dicegah jika ibu meminum obat spiramycin.
Jika janin terinfeksi, kepada ibu hamil diberikan pirimetamin atau golongan sulfa.

Kepada bayi baru lahir diberikan pirimetamin, sulfadiazine adan asam folinat.
Peradangan pada bayi diatasi dengan pemberian kortikosteroid.

PENCEGAHAN
Ibu hamil sebaiknya menghindari kontak dengan tanah atau benda-benda yang kemungkinan tercemar oleh kotoran kucing.

Daging sebaiknya dimasak sampai betul-betul matang dan setelah mengolah daging mentah, tangan harus dicuci bersih.

Diare Infeksius Akut Pada Anak

Diare Infeksius adalah suatu keadaan dimana anak sering buang air besar dengan tinja yang encer sebagai akibat dari suatu infeksi.

PENYEBAB
Penyebab yang paling sering adalah infeksi oleh bakteri atau virus.

Bayi bisa terinfeksi jika menelan organisme tersebut ketika melewati jalan lahir yang terkontaminasi atau ketika disentuh/dipegang oleh tangan yang terkontaminasi.
Sumber penularan lainnya adalah barang-barang, makanan maupun botol susu yang terkontaminasi.
Kadang infeksi bisa terjadi akibat menghirup organisme yang melayang-layang di udara, terutama ketika sedang terjadi wabah virus.

Diare lebih sering ditemukan pada lingkungan yang kurang bersih atau pada lingkungan yang penuh sesak.

GEJALA
Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan.

Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan).
Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering.
Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18 bulan).
Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.

Tanda-tanda dehidrasi lainnya:
- penurunan berat badan
- penurunan frekuensi berkemih
- warna air kemih menjadi lebih gelap dan lebih pekat - denyut nadi cepat
- haus (rasa haus bisa ditunjukkan dengan menangis dan rewel)
- menangis tanpa air mata.

Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui kadar elektrolit dan jumlah sel darah putih.

Untuk mengetahui organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap contoh tinja.



PENGOBATAN
Langkah yang paling penting dalam mengatasi diare adalah menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
Jika bayi tampak sakit berat, cairan biasanya diberikan melalui infus. Jika penyakitnya ringan, bisa diberikan cairan yang mengandung elektrolit melalui botol susu atau gelas.

ASI tetap diberikan untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan mempertahankan pembentukan ASI oleh ibu.
Jika bayi tidak disusui oleh ibunya, sebaiknya segera setelah dehidrasinya teratasi, diberikan susu formula yang tidak mengandung laktosa. Susu formula yang biasa bisa diberikan secara bertahap beberapa hari kemudian.

Meskipun diare infeksius bisa disebabkan oleh bakteri, tetapi tidak perlu diberikan antibiotik karena infeksi biasanya akan mereda tanpa pengobatan.
Memberikan obat untuk menghentikan diare sebenarnya bisa membahayakan bayi karena obat ini bisa menghalangi usaha tubuh untuk membuang organisme penyebab infeksi melalui tinja.

PENCEGAHAN
Untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral (melalui mulut).

Untuk mencegah penyebaran infeksi, sebaiknya setelah merawat bayi yang sakit, tangan harus dicuci bersih-bersih.

Tuesday, September 28, 2010

Infeksi Cacing Kremi

Infeksi Cacing Kremi (Oksiuriasis, Enterobiasis) adalah suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak, dimana cacing Enterobius vermicularis tumbuh dan berkembangbiak di dalam usus.

PENYEBAB
Cacing Enterobius vermicularis

Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap. Pertama, telur cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita ke pakaian, seprei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari tangan, telur cacing pindah ke mulut anak yang lainnya dan akhirnya tertelan.
Telur cacing juga dapat terhirup dari udara kemudian tertelan.

Setelah telur cacing tertelan, lalu larvanya menetas di dalam usus kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan ini memakan waktu 2-6 minggu).
Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya pada malam hari) untuk menyimpan telurnya di dalam lipatan kulit anus penderita.
Telur tersimpan dalam suatu bahan yang lengket. Bahan ini dan gerakan dari cacing betina inilah yang menyebabkan gatal-gatal.

Telur dapat bertahan hidup diluar tubuh manusia selama 3 minggu pada suhu ruangan yang normal. Tetapi telur bisa menetas lebih cepat dan cacing muda dapat masuk kembali ke dalam rektum dan usus bagian bawah.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- rasa gatal hebat di sekitar anus
- rewel (karena rasa gatal dan tidurnya pada malam hari terganggu)
- kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul pada malam hari ketika cacing betina dewasa bergerak ke daerah anus dan menyimpan telurnya disana)
- nafsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang terjadi, tetapi bisa terjadi pada infeksi yang berat)
- rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan, jika cacing dewasa masuk ke dalam vagina)
- kulit di sekitar anus menjadi lecet atau kasar atau terjadi infeksi (akibat penggarukan).


KOMPLIKASI
# Salpingitis (peradangan saluran indung telur)
# Vaginitis (peradangan vagina)
# Infeksi ulang.

DIAGNOSA
Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu 1-2 jam setelah anak tertidu pada malam hari.
Cacing kremi berwarna putih dan setipis rambut, mereka aktif bergerak.

Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan cara menempelkan selotip di lipatan kulit di sekitar anus, pada pagi hari sebelum anak terbangun.
Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca objek dan diperiksa dengan mikroskop.

PENGOBATAN
Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal obat anti-parasit mebendazole, albendazole atau pirantel pamoat.
Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus meminum obat tersebut karena infeksi ulang bisa menyebar dari satu orang kepada yang lainnya.

Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah sekitar anus sebanyak 2-3 kali/hari.

Meskipun telah diobati, sering terjadi infeksi ulang karena telur yang masih hidup terus dibuang ke dalam tinja selama seminggu setelah pengobatan.
Pakaian, seprei dan mainan anak sebaiknya sering dicuci untuk memusnahkan telur cacing yang tersisa.

Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah: # Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar
# Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku
# Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
# Mencuci jamban setiap hari
# Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang dipegang/disentuhnya
# Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.

PENCEGAHAN
Sangat penting untuk menjaga kebersihan pribadi, dengan menitikberatkan kepada mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan.
Pakaian dalam dan seprei penderita sebaiknya dicuci sesering mungkin.

Cedera Kepala Pada Anak

Cedera Kepala adalah setiap trauma pada kepala yang menyebabkan cedera pada kulit kepala, tulang tengkorak maupun otak.

Cedera kepala bisa dikelompokkan sebagai cedera kepala tertutup atau terbuka (penetrasi, luka tembus).
Pada cedera kepala tertutup, kepala menerima suatu dorongan tumpul karena membentur suatu benda.
Pada cedera kepala terbuka, suatu benda berkecepatan tinggi menembus tulang tengkorak dan masuk ke dalam otak.

Cedera kepala dan komplikasinya merupakan penyebab dari sejumlah besar kematian akibat cedera pada anak-anak.
Cedera kepala hebat juga bisa menyebabkan kerusakan yang serius pada otak yang sedang berkembang, sehingga mempengaruhi perkembangan fisik, kecerdasan dan emosional anak dan menyebabkan cacat jangka panjang.

Cedera kepala paling sering ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 1 tahun dan pada remaja diatas 15 tahun, serta lebih banyak terjadi pada anak laki-laki.
Setiap cedera kepala berpotensi menimbulkan akibat yang serius, karena itu setiap anak yang mengalami cedera kepala sebaiknya diperiksa secara seksama.

PENYEBAB
Cedera kepala yang berat biasanya disebabkan oleh kecelakaan mobil dan motor.
Cedera kepala yang ringan terutam disebabkan karena anak terjatuh di dalam dan di sekitar rumah.

GEJALA
Tanda-tanda dan gejala cedera kepala bisa terjadi segera atau timbul secara bertahap selama beberapa jam. Jika setelah kepalanya terbentur, seorang anak segera kembali bermain atau berlari-lari, maka kemungkinan telah terjadi cedera ringan. Tetapi anak harus tetap diawasi secara ketat selama 24 jam karena gejalanya mungkin saja baru timbul beberapa jam kemudian.

Cedera kepala ringan bisa menyebabkan muntah, pucat, rewel atau anak tampak mengantuk, tanpa disertai penurunan kesadaran maupun tanda-tanda lain dari kerusakan otak.
Jika gejala terus berlanjut sampai lebih dari 6 jam atau jika gejala semakin memburuk, segera dilakukan pemeriksaan lebih jauh untuk mengetahui apakah telah terjadi cedera kepala yang berat.

Gejala berikut menunjukkan adanya cedera kepala serius yang memerlukan penanganan medis segera:
- penurunan kesadaran
- perdarahan
- laju pernafasan menjadi lambat
- linglung
- kejang
- patah tulang tengkorak
- memar di wajah atau patah tulang wajah
- keluar cairan dari hidung, mulut atau telinga (baik cairan jernih maupun berwarna kemerahan)
- sakit kepala (hebat)
- hipotensi (tekanan darah rendah)
- tampak sangat mengantuk.
- rewel
- penurunan kesadaran
- perubahan perilaku/kepribadian
- gelisah
- bicara ngawur
- kaku kuduk
- pembengkakan pada daerah yang mengalami cedera
- penglihatan kabur
- luka pada kulit kepala
- perubahan pupil (bagian hitam mata).

Kontusio (gegar otak) adalah suatu penurunan kesadaran sementara yang terjadi segera setelah mengalami cedera kepala.
Meskipun hanya berlangsung kurang dari 1 menit, gegar otak harus dievaluasi secara seksama. Anak seringkali tidak dapat mengingat cedera yang telah terjadi maupun peristiwa yang terjadi sesaat sebelum terjadinya cedera, tetapi tidak ditemukan gejala kerusakan otak lainnya.

Cedera kepala bisa menyebabkan memar atau robekan pada jaringan otak maupun pembuluh darah di dalam atau di sekitar otak, sehingga terjadi perdarahan dan pembengkakan di dalam otak.
Cedera yang menyebar menyebabkan sel-sel otak membengkak sehingga tekanan di dalam tulang tengkorak meningkat. Akibatnya anak kehilangan kekuatan maupun sensasinya, menjadi mengantuk atau pingsan.
Gejala-gejala tersebut merupakan pertanda dari cedera otak yang berat, dan kemungkinan akan menyebabkan kerusakan otak yang permanen sehingga anak perlu menjalani rehabilitasi.
Jika pembengkakan semakin memburuk, tekanan akan semakin meningkat sehingga jaringan otak yang sehatpun akan tertekan dan menyebabkan kerusakan yang permanen atau kematian.
Pembengkakan otak dan akibatnya, biasanya terjadi dalam waktu 48-72 jam setelah terjadinya cedera.

Jika terjadi patah tulang tengkorak, maka cedera otak bisa lebih berat. Tetapi suatu cedera otak biasanya terjadi tanpa patah tulang tengkorak, dan suatu patah tulang tengkorak seringkali terjadi tanpa adanya cedera otak.
Patah tulang di bagian belakang atau pada dasar tengkorak biasanya menunjukkan adanya dorongan yang kuat, karena bagian ini relatif tebal. Patah tulang ini tidak dapat dilihat pada foto rontgen maupun CT scan, tetapi dapat terlihat dari gejala-gejalanya:
- dari hidung atau telinga keluar cairan serebrospinal (cairan bening dari sekeliling otak)
- penimbunan darah di belakang gendang telinga atau perdarahan dari telinga (jika gendang telinga telah pecah)
- penimbunan darah di dalam sinus (hanya dapat dilihat dari foto rontgen).

Pada bayi, selaput yang menyelubungi otak bisa menonjol melalui celah pada patah tulang tengkorak dan terjebak diantaranya, sehingga membentuk suatu kantung berisi cairan. Kantung ini terbentuk selama 3-6 minggu dan bisa merupakan pertanda awal dari adanya patah tulang tengkorak.

Pada patah tulang tengkorak depresi, satu atau beberapa pecahan tulang menekan otak sehingga terjadi memar pada otak, yang bisa menyebabkan kejang.

Kejang terjadi pada sekitar 5% anak-anak berumur lebih dari 5 tahun dan 10% anak-anak berumur kurang dari 5 tahun, selama minggu pertama setelah terjadinya cedera kepala yang serius.
Efek jangka panjang lebih sering terjadi jika kejang timbul 7 hari atau lebih setelah terjadinya cedera.

Suatu komplikasi yang serius tetapi relatif jarang terjadi adalah perdarahan diantara lapisan selaput yang membungkus otak atau perdarahan di dalam otak:
# Hematoma epidural adalah suatu perdarahan diantara tulang tengkorak dan selaputnya/duramater. Perdarahan ini terjadi akibat kerusakan pada arteri atau vena pada tulang tengkorak. Perdarahan menyebabkan meningkatnya tekanan di dalam otak sehingga lama-lama kesadaran anak akan menurun.
# Hematoma subdural adalah perdarahan dibawah duramater, biasanya disertai dengan cedera pada jaringan otak. Gejalanya berupa rasa mengantuk sampai hilangnya kesadaran, hilangnya sensasi atau kekuatan dan pergerakan abnormal (termasuk kejang).
# Hematoma intraventrikuler (perdarahan di dalam rongga internal/ventrikel), hematoma intraparenkimal (perdarahan di dalam jaringan otak) maupun hematoma subaraknoid (perdarahan di dalam selaput pembungkus otak), merupakan pertanda dari cedera kepala yang berat dan biasanya menyebabkan kerusakan otak jangka panjang.

DIAGNOSA
Dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan mendetil, meliputi tingkat kesadaran, pergerakan, refleks, mata dan telinga, denyut nadi, tekanan darah dan laju pernafasan.

Pemeriksaan mata dititikberatkan kepada penentuan ukuran pupil dan reaksinya terhadap cahaya; bagian dalam mata diperiksa dengan bantuan oftalmoskop untuk mengetahui adanya peningkatan tekanan di dalam otak.

Pemeriksaan lainnya adalah CT scan dan rontgen kepala.

PENGOBATAN
Pada cedera kepala yang ringan, biasanya anak tidak perlu menjalani perawatan, tetapi orang tuanya di rumah harus mengawasinya secara ketat dan segera membawanya kembali ke rumah sakit jika muntah terjadi terus menerus dan kesadaran anak semakin menurun.
Jika anak dipulangkan dari rumah sakit pada malam hari, di rumah anak boleh tidur, tetapi orang tuanya perlu membangunkan anak setiap 2-4 jam untuk memastikan bahwa kesadarannya normal.

Seorang anak yang mengalami cedera kepala perlu dirawat di rumah sakit jika:
- tampak sangat mengantuk
- pingsan, meskipun hanya sebentar
- mengalami perasaan/sensasi yang tidak biasa (misalnya mati rasa)
- terdapat kelainan pada kekuatan otot
- memiliki resiko tinggi keadaannya semakin memburuk.

Anak-anak yang mengalami patah tulang tengkorak tanpa disertai tanda/gejala dari cedera otak, tidak selalu harus dirawat di rumah sakit. Tetapi , bayi yang mengalami patah tulang tengkorak, terutama patah tulang depresi, harus selalu dirawat di rumah sakit.
Pada patah tulang depresi, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk membuang/mengangkat pecahan tulang dan mencegah cedera lebih lanjut pada otak.

Di rumah sakit dilakukan pengawasan ketat terhadap tingkat kesadaran, laju pernafasan, denyut jantung serta tekanan darah anak.
Pemeriksaan pupil mata dan pemeriksaan terhadap adanya perubahan sensasi maupun kekuatan otot, dilakukan sesering mungkin untuk mengetahui adanya peningkatan tekanan di dalam tulang tengkorak.

Kerusakan otak yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki, tetapi kerusakan lebih lanjut bisa dicegah dengan cara mempertahankan kelancaran aliran darah yang mengandung cukup oksigen ke otak. Tekanan di dalam otak dipertahankan senormal mungkin dengan cara mengatasi pembengkakan otak dan mengurangi tekanan pada otak.
Pada hematoma epidural, harus dilakukan pembedahan darurat untuk mengeluarkan darah sehingga bisa mencegah penekanan dan kerusakan otak.
Pada hematoma subdural, juga dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan darah. Mungkin juga akan dipasang sebuah selang ke dalam salah satu ventrikel untuk mengalirkan cairan serebrospinal sehingga tekanan di dalam otak berkurang.
Selain itu, untuk mengurangi tekanan di dalam otak, sebaiknya penderita tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dan diberikan obat-obatan seperti manitol atau furosemid.

Kejang biasanya diatasi dengan pemberian fenitoin.


PROGNOSIS

Pemulihan fungsi otak tergantung kepada beratnya cedera yang terjadi, umur anak, lamanya penurunan kesadaran dan bagian otak yang terkena.
50% dari anak yang mengalami penurunan kesadaran selama lebih dari 24 jam, akan mengalami komplikasi jangka panjang berupa kelainan fisik, kecerdasan dan emosi.
Kematian akibat cedera kepala berat lebih sering ditemukan pada bayi.

Anak-anak yang bertahan hidup seringkali harus menjalani rehabilitasi kecerdasan dan emosi.
Masalah yang biasa timbul selama masa pemulihan adalah hilangnya ingatan akan peristiwa yang terjadi sesaat sebelum terjadinya cedera (amnesia retrograd), perubahan perilaku, ketidakstabilan emosi, gangguan tidur dan penurunan tingkat kecerdasan.

Keracunan Pada Anak

KERACUNAN ASETAMINOFEN

Lebih dari 100 jenis produk yang mengandung asetaminofen bisa dibeli secara bebas, tanpa resep dokter. Sediaan untuk anak-anak tersedia dalam bentuk sirup, tablet dan kapsul.
Asetaminofen bisa ditemukan dalam beberapa obat berikut:
# Tylenol
# Anacin-3
# Liquiprin
# Panadol
# Tempra.

Kandungan asetaminofenn dalam beberapa jenis sediaan obat dan kekuatannya:
Supositoria (tablet/kapsul yang dimasukkan ke dalam anus atau vagina) : 120 mg, 125 mg, 300 mg, 600 mg
- Tablet kunyah : 80 mg
- Kekuatan normal : 325 mg
- Kekuatan ekstra : 500 mg
- Elixir: 325 mg/sendok teh, 160 mg/sendok teh, 120 mg/ sendok teh
- Sirup : 160 mg/sendok teh, 130 mg/sendok teh
- Obat tetes : 100 mg/mL, 120 mg/2,5 mL

Asetaminofen adalah obat yang sangat aman, tetapi bukan berarti tidak berbahaya. Sejumlah besar asetaminofen akan melebihi kapasitas kerja hati, sehingga hati tidak lagi dapat menguraikannya menjadi bahan yang tidak berbahaya. Akibatnya, terbentuk suatu zat racun yang dapat merusak hati.
Keracunan asetaminofen pada anak-anak yang belum mencapai masa puber, jarang berakibat fatal. Pada anak-anak yang berumur lebih dari 12 tahun, overdosis asetaminofen bisa menyebabkan kerusakan hati.

Gejala keracunan asetaminofen terjadi melalui 4 tahapan:

   1. Stadium I (beberapa jam pertama) : belum tampak gejala
   2. Stadium II (setelah 24 jam) : mual dan muntah; hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hati tidak berfungsi secara normal
   3. Stadium III (3-5 hari kemudian) : muntah terus berlanjut; pemeriksaan menunjukkan bahwa hati hampir tidak berfungsi, muncul gejala kegagalan hati
   4. Stadium IV (setelah 5 hari) : penderita membaik atau meninggal akibat gagal hati.

Gejalanya lainnya yang mungkin ditemukan:
- berkeringat
- kejang
- nyeri atau pembengkakan di daerah lambung
- nyeri atau pembengkakan di perut bagian atas
- diare
- nafsu makan berkurang
- mual dan/atau muntah
- rewel
- koma.
Gejala mungkin baru timbul 12 jam atau lebih setelah mengkonsumsi asetaminofen.

Tindakan darurat yang dapat dilakukan di rumah adalah segera memberikan sirup ipekak untuk merangsang muntah dan mengosongkan lambung.
Di rumah sakit, dimasukkan selang ke dalam lambung melalui hidung untuk menguras lambung dengan air. Untuk menyerap asetaminofen yang tersisa, bisa diberikan arang aktif melalui selang ini.
Kadar asetaminofen dalam darah diukur 4-6 jam kemudian.

Jika anak telah menelan sejumlah besar asetaminofen (terutama jika kadarnya dalam darah sangat tinggi), biasanya diserikan asetilsistein untuk mengurangi efek racun dari asetaminofen, yang diberikan setelah arang dikeluarkan.

Kegagalan hati bisa mempengaruhi kemampuan darah untuk membeku, karena itu diberikan suntikan vitamin K1 (fitonadion). Mungkin perlu diberikan transfusi plasma segar atau faktor pembekuan.

Prognosis tergantung kepada jumlah asetaminofen yang tertelan dan tindakan pengobatan. Jika pengobatan dimulai dalam waktu 8 jam setelah keracunan, atau dosis yang tertelan masih dibawah dosis racun, maka prognosisnya sangat baik.


KERACUNAN ASPIRIN


Aspirin atau obat yang mirip dengan Aspirin (salisilat) biasanya tidak dianjurkan diberikan kepada anak-anak dan remaja karena memiliki resiko terjadinya sindroma Reye.
Tetapi pada penyakit tertentu (misalnya artritis rematoid juvenil) pemberian Aspirin kepada anak-anak/remaja dibenarkan/diperlukan.

Aspirin ditemukan pada:
# Aspirin
# Ecotrin
# Anacin (kaplet dan tablet)
# Alka Seltzer
# Bufferin.

Overdosis Aspirin (salisilisme) pada anak yang telah meminum Aspirin dosis tinggi selama beberapa hari biasanya lebih berat.
Bentuk salisilat yang paling beracun adalah minyak wintergreen (metil salisilat), yang merupakan komponen dari obat gosok dan larutan penghangat. Seorang anak dapat meninggal karena menelan kurang dari 1 sendok teh metil salisilat murni.

Gejala awal dari salisilisme adalah mual dan muntah, diikuti dengan pernafasan yang cepat, hiperaktivitas, peningkatan suhu tubuh dan kadang kejang.
Anak menjadi mengantuk, mengalami kesulitan dalam bernafas dan pingsan.
Kadar Aspirin yang tinggi dalam darah menyebabkan anak menjadi sering berkemih, dan hal ini bisa menyebabkan dehidrasi.

Dilakukan pengurasan lambung sesegera mungkin. Jika anak dalam keadaan sadar, diberikan arang aktif melalui mulut atau melalui selang yang dimasukkan ke dalam lambung.

Untuk mengatasi dehidrasi ringan, anak diharuskan minum sebanyak mungkin (susu maupun jus buah).
Untuk dehidrasi yang lebih berat, diberikan cairan melalui infus.
Demam diatasi dengan kompres hangat.
Untuk mengatasi perdarahan bisa diberikan vitamin K1.

Prognosis tergantung kepada kadar salisilat dalam darah. Kadar yang bisa menimbulkan keracunan adalah 150-300 mg/kg berat badan.


KERACUNAN BAHAN KAUSTIK

Yang dimaksud dengan bahan kaustik adalah asam dan alkali kuat.
Bahan kaustik (jika tertelan) bisa menyebabkan luka bakar dan secara langsung menyebabkan kerusakan pada mulut, kerongkongan serta lambung.

Beberapa keperluan rumah tangga yang mengandung bahan kaustik adalah pembersih jamban dan sabun pencuci piring; beberapa diantaranya mengandung bahan kaustik yang paling berbahaya, yaitu natrium hidroksida dan asam sulfat.
Bahan tersebut terdapat dalam bentuk padat maupun cair. Pada sediaan padat, rasa panas yang ditimbulkan menempel pada permukaan yang lembab sehingga anak segera berhenti memakannya. Sedangkan sediaan cair tidak menempel, lebih mudah ditelan dan bisa menyebabkan kerusakan pada seluruh bagian kerongkongan.

Segera timbul nyeri dan sifatnya bisa berat. Daerah yang terbakar menjadi bengkak dan menelan menimbulkan nyeri.
Pernafasan menjadi dangkal, dengan denyut nadi yang cepat dan lemah. Kadang pembengkakan menyebabkan tersumbatnya saluran udara.
Sering terjadi syok (tekanan darah sangat rendah).

Bahan kaustik menyebabkan keruskan pada dinding kerongkongan atau lambung.
1 minggu atau lebih setelah keracunan, pada dinding kerongkongan maupun lambung yang mengalami kerusakan bisa terjadi perforasi (pembentukan lubang), yang kemungkinan disebabkan oleh muntah maupun batuk.

Anak yang berhasil melalui masa awal kerusakan pada akhirnya bisa meninggal akibat infeksi karena bahan kaustik dari kerongkongan merembes ke dalam rongga dada.
Meskipun pada awalnya hanya menimbulkan gejala yang rignan, tetapi beberapa minggu kemudian bisa terjadi penyempitan pada kerongkongan.

Pada kasus berat dengan bahan kaustik yang sangat kuat, kematian terjadi akibat:
- tekanan darah yang sangat rendah
- penyumbatan saluran pernafasan
- perforasi kerongkongan
- kerusakan jaringan
- peradangan paru-paru.

Dengan bantuan endoskopi bisa diketahui beratnya kerusakan yang telah terjadi pada kerongkongan sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus segera diambil.
Untuk melarutkan bahan kaustik, sebaiknya anak diberik minum sebanyak mungkin, yang terbaik adalah minum susu. Susu tidak hanya bersifat melindungi dan melembutkan selaput lendir, tetapi juga merupakan pengganti dari protein jaringan yang merupakan target dari bahan kaustik.
Baju yang terkena bahan kaustik segera dilepas dan kulit yang terkena segera dicuci bersih.
Sebaiknya tidak dilakukan perangsangan muntah dan pengurasan lambung karena bisa memperburuk kerusakan yang telah terjadi.

Antibiotik diberikan jika anak mengalami demam atau terdapat tanda-tanda perforasi kerongkongan.
Pada kasus yang ringan, anak didorong untuk minum sebanyak mungkin cairan. Jika anak tidak mau minum, cairan bisa diberikan melalui infus.

Jika saluran pernafasan tersumbat oleh pembengkakan kerongkongan, mungkin perlu dilakukan trakeostomi (pembuatan lubang pada trakea).
Jika terjadi penyempitan, dilakukan pembedahan untuk memasukkan sebuah selang ke dalam kerongkongan agar kerongkongan tidak menutup sepenuhnya; terapi dilatasi bisa dilakukan beberapa bulan kemudian. Untuk mengurangi peradangan, bisa diberikan kortikosteroid.


KERACUNAN TIMAH HITAM
Keracunan timah hitam (plumbisme) biasanya merupakan suatu keadaan kronis (menahun) dan kadang gejalanya kambuh secara periodik.
Kerusakan yang terjadi bisa bersifat permanen (misalnya gangguan kecerdasan pada anak-anak dan penyakit ginjal progresif pada dewasa).

Timah hitam ditemukan pada
# Pelapis keramik
# Cat
# Batere
# Solder
# Mainan.

Pemaparan oleh timah hitam dalam jumlah relatif besar bisa terjadi melalui beberapa cara:
# Menelan serpihan cat yang mengandung timah hitam
# Membiarkan alat logam yang mengandung timah hitam (misalnya peluru, pemberat tirai, pemberat alat pancing atau perhiasan) tetap berada dalam lambung atau persendian, dimana secara perlahan timah hitam akan larut
# Meminum minuman asam atau memakan makanan asam yang telah terkontaminasi karena disimpan di dalam alat keramik yang dilapisi oleh timah hitam (misalnya buah, jus buah, minuman berkola, tomat, jus tomat, anggur, jus apel)
# Membakar kayu yang dicat dengan cat yang mengandung timah hitam atau batere di dapur atau perapian
# Mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung senyawa timah hitam
# Menggunakan perabotan keramik atau kaca yang dilapisi timah hitam untuk menyimpan atau menyajikan makanan
# Minum wiski atau anggur yang terkontaminasi oleh timah hitam
# Menghirup asap dari bensin yang mengandung timah hitam
# Bekerja di tempat pengolahan timah hitam tanpa menggunakan alat pelindung (seperti respirator, ventilasi maupun penekan debu).
Pemaparan timah hitam dalam jumlah yang lebih kecil, terutama melalui debu atau tanah yang telah terkontaminasi oleh timah hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada anak-anak; karena itu perlu diberikan pengobatan meskipun tidak ditemukan gejala.

Pada dewasa, serangkaian gejala yang khas bisa timbul dalam waktu beberapa minggu atau lebih, yaitu berupa perubahan kepribadian, sakit kepala, di dalam mulut terasa logam, nafsu makan berkurang dan nyeri perut samar-samar yang berakhir dengan muntah, sembelit serta nyeri kram perut. Pada dewasa jarang terjadi kerusakan otak.

Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan berkurangnya aktivitas bermain selama beberapa minggu. Kemudian gejala yang serius timbul secara mendadak dan dalam waktu 1-5 hari menjadi semakin memburuk, yaitu berupa:
- muntah menyembur yang berlangsung terus menerus
- berjalan goyah/limbung
- kejang
- linglung
- mengantuk
- kejang yang tak terkendali dan koma.
Gejala kerusakan otak tersebut terutama terjadi akibat pembengkakan otak.

Baik pada anak-anak maupun dewasa bisa terjadi anemia.
Beberapa gejala bisa menghilang secara spontan, tetapi jika kembali terjadi pemaparan oleh timah hitam, gejalanya akan kembali memburuk.

Resiko tinggi ditemukan pada anak-anak yang tinggal di rumah tua/lama yang dicat dengan cat yang mengandung timah hitam.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar timah hitam di dalam darah.
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pengukuran jumlah timah hitam yang dibuang melalui air kemih, analisa contoh sumsum tulang serta rontgen perut dan tulang panjang.

Kapsul succimer akan berikatan dengan timah hitam dan membantu melarutkannya di dalam cairan tubuh sehingga dapat dibuang ke dalam air kemih.
Efek sampingnya adalah ruam kulit, mual, muntah, diare, nafsu makan berkurang, terasa logam di mulut dan kelainan pada fungsi hati (kadar transaminase).

Jika kadar timah hitam cukup tinggi sehingga kemungkinan akan terjadi kerusakan otak, maka penderita segera dirawat.
Dimercaprol dan kalsium dinatrium edetat diberikan melalui serangkaian suntikan. Pengobatan dilakukan selama 5-7 hari untuk menghindari berkurangnya cadangan logam yang penting dalam tubuh (terutama seng).
Dimercaprol seringkali menyebabkan muntah, karena itu diberikan cairan infus. Pengobatan ini mungkin perlu diulangi dengan selang waktu tertentu.

Setelah pengobatan dihentikan, kadar timah hitam dalam darah biasanya kembali meningkat karena timah hitam yang tersisa di dalam jaringan tubuh dilepaskan. Untuk membantu membuangnya, penisilamin per-oral diberikan 2 hari setelah pemberian kalsium dinatrium edetat.
Untuk menggantikan hilangnya logam lain selama pemakaian penisilamin, seringkali diberikan suplemen zat besi, seng dan tembaga.

Efek samping dari kalsium dinatrium edetat kemungkinan terjadi akibat berkurangnya seng, yaitu berupa kerusakan ginjal, kadar kalsium darah yang tinggi, demam serta diare. Kerusakan ginjal biasanya bersifat sementara.
Penisilamin bisa menyebabkan ruam kulit, proteinuria (protein dalam air kemih) dan penurunan jumlah sel darah putih. Efek tersebut bersifat sementara dan akan menghilang pada saat pemakaian penisilamin dihentikan.
Pada beberapa penderita, dimercaprol bisa menyebabkan hemolisis (penghancuran sel darah merah).

Obat-obat tersebut tidak digunakan sebagai tindakan pencegahan pada pekerja timah hitam atau siapapun yang terpapar oleh kadar timah hitam yang tinggi, karena dapat meningkatkan penyerapan timah hitam. Yang terpenting adalah mengurangi pemaparan oleh timah hitam.
Jika anak-anak memiliki kadar timah hitam sebesar 10 mikrogram/dL atau lebih, maka sebaiknya pemaparan oleh timah hitam dikurangi.

Pemulihan sempurna mungkin memerlukan waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun, dan kemungkinan akan meninggalkan efek saraf yang permanen.
Setelah mengalami keracunan timah hitam, sistem saraf dan otot bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya, Sistem pembuluh darah dan ginjal juga bisa mengalami gangguan.
Anak yang bertahan hidup bisa mengalami kerusakan otak yang permanen.


KERACUNAN ZAT BESI


Sejumlah besar zat besi bisa menyebabkan diare, muntah, peningkatan jumlah sel darah putih dan kadar gula darah yang tinggi.
Jika dalam waktu 6 jam pertama tidak timbul gejala dan kadar zat besi di dalam darah rendah, maka kecil kemungkinan terjadinya keracunan.

Zat besi ditemukan pada:
# Fero-sulfat (Feosol, Slow Fe)
# Fero-glukonat (Fergon)
# Fero-fumarat (Femiron, Feostat)
# Suplemen mineral
# Suplemen vitamin.

Gejala overdosis zat besi biasanya terjadi melalui beberapa tahap:

   1. Stadium 1 (dalam waktu 6 jam)
      - muntah
      - rewel
      - diare
      - nyeri perut
      - kejang
      - mengantuk
      - penurunan kesadaran
      - perdarahan lambung (gastritis hemoragika) akibat iritasi saluran pencernaan.
      Jika kadar zat besi di dalam darah tinggi, juga bisa terjadi:
      - pernafasan dan denyut nadi cepat
      - tekanan darah rendah
      - peningkatan keasaman darah.
      Tekanan darah yang sangat rendah atau penurunan kesadaran selama 6 jam pertama menunjukkan bahwa keadaannya sangat serius.
   2. Stadium 2 (dalam waktu 10-14 jam), terjadi perbaikan semu yang berlangsung selama 24 jam.
   3. Stadium 3 (antara 12-48 jam).
      Bisa terjadi syok (tekanan darah sangat rendah), aliran darah ke jaringan berkurang dan kadar gula darah turun.
      Kadar zat besi dalam darah mungkin normal, tetapi pemeriksaan menunjukkan adanya kerusakan hati.
      Gejala lainnya adalah:
      - demam
      - peningkatan jumlah sel darah putih
      - kelainan perdarahan
      - kelainan konduksi listrik di jantung
      - disorientasi
      - gelisah
      - mengantuk
      - kejang
      - penurunan kesadaran.
      Bisa terjadi kematian.
   4. Stadium 4 (setelah 2-5 minggu) : bisa terjadi komplikasi seperti penyumbatan usus, sirosis atau kerusakan otak.

Jika hasil pemeriksaa darah menunjukkan kadar zat besi yang rendah, dilakukan observasi selama 6 jam dan jika tidak timbul gejala, anak tidak perlu dirawat.
Jika kadar zat besi tinggi atau timbul gejala, maka anak perlu dirawat.

Di rumah sakit dilakukan pengurasan lambung.
Digunakan arang aktif, meskipun tidak banyak menyerap zat besi.
Mungkin perlu dilakukan pencucian usus untuk membuang zat besi.
Suntikan deferoksamin (yang akan mengikat zat besi di dalam darah) diberikan kepada anak yang memiliki kadar zat besi tinggi atau menunjukkan gejala.

Kekurangan zat besi akibat pengobatan dan perdarahan bisa menyebabkan anemia.
Rontgen lambung atau usus bagian atas dilakukan 6 minggu atau lebih setelah keracunan, untuk mengetahui adanya penyempitan organ akbiat iritasi lapisan saluran pencernaan.

Prognosis biasanya baik, hanya sekitar 1% yang meninggal. Resiko kematian pada anak yang mengalami syok dan kesadarannya menurun adalah sebesar 10%.

Kematian bisa terjadi bahkan dalam waktu 1 minggu setelah keracunan, tetapi jika dalam waktu 48 jam gejala-gejalanya telah hilang, maka akan terjadi pemulihan sempurna.


KERACUNAN HIDROKARBON

Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon.
Hidrokarbon banyak ditemukan di dalam minyak bumi, gas alam dan batubara.

Keracunan hidrokarbon biasanya terjadi karena anak menelan hasil penyulingan minyak bumi, seperti bensin, minayk tanah, pengencer cat dan hidrokarbon terhalogenasi (misalnya karbon tetraklorida yang banyak ditemukan di dalam larutan dan pencair dry-cleaning atau etilen diklorida).

Kematian banyak terjadi pada remaja yang dengan sengaja menghirup atsiri. Sejumlah kecil bahan tersebut (terutama dalam bentuk cairan yang mudah mengalir) bisa masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
Cairan yang lebih kental, yang digunakan pada semir furnitur, sangat berbahaya karena bisa menyebabkan iritasi dan pneumonia aspirasi yang berat.

Gejalanya terutama menyerang paru-paru dan usus; pada kasus yang sangat berat juga menyerang otak.
Pada awalnya anak mengalami batuk dan tersedak, kemudian pernafasan menjadi cepat. Kulitnya tampak kebiruan karena berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Selanjutnya terjadi muntah dan batuk yang menetap disertai megap-megap.

Pada anak yang lebih besar, sebelum terjadinya muntah, mereka mengeluh merasa terbakar/panas di lambung.
Gejala neurologis meliputi mengantuk, koma dan kejang. Gejala yang lebih berat ditemukan pada anak yang telah menelan cairan yang lebih encer, minyak anjing laut mineral atau h idrokarbon halogenasi (misalnya karbon tetraklorida).

Bisa terjadi kerusakan pada ginjal dan sumsum tulang.
Pada kasus yang berat, terjadi pembesaran jantung, denyut jantung yang tidak teratur dan henti jantung.
Peradangan paru-paru yang cukup berat biasanya menyebabkan kematian dalam waktu 24 jam. Pemulihan pneumonia berlangsung dalam waktu 1 minggu; tetapi jika penyebabnya adalah karena menelan minyal anjing laut mineral, masa pemulihan biasanya memerlukan waktu 5-6 minggu.

Pada kasus yang berat, pneumonia dapat dilihat pada rontgen dada dalam waktu 2 jam setelah keracunan; pada 90% kasus, pneumonia bisa terlihat pada rontgen dada dalam waktu 6-8 jam.
Jika dalam waktu 24 jam tidak tidak timbul gejala pneumonia, maka tidak akan terjadi pneumonia.

Kerusakan atau infeksi ginjal bisa terlihat dari hasil penghitungan sel darah putih dan analisa air kemih.
Untuk memperkuat diagnosis dan membantu menentukan rencana pengobatan, dilakukan pengukuran kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah arteri.

Jika anak berada dalam keadaan sadar, segera minum segelas susu untuk melarutkan bahan yang tertelan dan mengurangi peradangan lambung.
Jika terdapat tanda-tanda pneumonia (misalnya pernafasan cepat, denyut jantung cepat atau batuk), anak harus dibawa ke rumah sakit.

Jika terjadi pneumonia diberikan terapi oksigen, ventilator, cairan infus dan pengawasan ketat.

Tumor Wilms

Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah kanker ginjal yang ditemukan pada anak-anak.

Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik.
Tumor Wilms berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti:
- Kelainan saluran kemih
- Aniridia (tidak memiliki iris)
- Hemihipertrofi (pembesaran separuh bagian tubuh).

Tumor bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya. Tumor bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Tumor Wilms ditemukan pada 1 diantara 200.000-250.000 anak-anak.

GEJALA
Gejalanya adalah:
- Perut membesar (misalnya memerlukan diaper/popok yang berukuran lebih besar)
- Nyeri perut
- Demam
- Malaise (merasa tidak enak badan)
- Nafsu makan berkurang
- Mual dan muntah
- Sembelit
- Pertumbuhan berlebih pada salah satu sisi tubuh (hemihipertrofi).

Pada 15-20% kasus, terjadi hematuria (darah terdapat di dalam air kemih).
Tumor Wilms bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tumor Wilms bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, terutama paru-paru, dan menyebabkan batuk serta sesak nafas.

DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik, bisa dirasakan adanya benjolan di perut.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# CT scan atau MRI perut
# USG perut
# Rontgen perut
# Rontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada)
# Pemeriksaan darah lengkap (mungkin akan menunjukkan anemia)
# BUN
# Kreatinin
# Urinalisis (analisa air kemih, bisa menunjukkan adanya dadrah atau protein dalam air kemih)
# Pielogram intravena.

PENGOBATAN
Jika tumor dapat diangkat, maka segera dilakukan pembedahan.
Selama pembedahan, ginjal yang lainnya diperiksa untuk menentukan apakah juga terserang tumor. Pada sekitar 4% kasus, nefroblastoma terjadi pada kedua ginjal.
Selama pembedahan juga dilakukan pemeriksaan terhadap kelenjar getah bening, organ perut dan jaringan lainnya; jika kanker telah menyebar, dilakukan pengangkatan organ-organ tersebut.

Terapi penyinaran dan kemoterapi (pemberian obat anti-kanker, seperti actinomycin D, vincristine atau doxorubicin) segera dimulai setelah pembedahan, tergantung kepada luasnya penyebaran kanker.

PROGNOSIS
Jika kanker belum menyebar dan dilakukan pembedahan serta kemoterapi atau terapi penyinaran, angka kesembuhan mencapai 90%.

Neuroblastoma

Neuroblastoma adalah kanker pada sistem saraf yang sering ditemukan pada masa kanak-kanak.

Neuroblastoma bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh.
Kanker ini berasal dari jaringan yang membentuk sistem saraf simpatis (bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi tubuh involunter/diluar kehendak, dengan cara meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, mengkerutkan pembuluh darah dan merangsang hormon tertentu).

Neuroblastoma paling sering berasal dari jaringan kelenjar adrenal di perut.
Kanker ini biasanya segera menyebar ke kelenjar getah bening, hati, tulang dan sumsum tulang.

Sekitar 75% kasus ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 5 tahun.
Neuroblastoma terjadi pada 1 diantara 100,000 orang dan agak lebih sering menyerang anak laki-laki.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
Mungkin berhubungan dengan faktor keturunan karena pada sel-sel tumor ditemukan kelainan genetik tertentu.

GEJALA
Gejalanya tergantung kepada asal tumor dan luas penyebarannya.
Gejala awal biasanya berupa perut yang membesar, perut terasa penuh dan nyeri perut.

Gejalanya juga bisa berhubungan dengan penyebaran tumor:
# Kanker yang telah menyebar ke tulang akan menyebabkan nyeri tulang
# Kanker yang telah menyebar ke sumsum tulang menyebabkan:
- berkurangnya jumlah sel darah merah sehingga terjadi anemia
- berkurangnya jumlah trombosit sehingga anak mudah mengalami memar
- berkurangnya jumlah sel darah putih sehingga anak rentan terhadap infeksi
# Kanker yang telah menyebar ke kulit bisa menyebabkan terbentuknya benjolan-benjolan di kulit
# Kanker yang telah menyebar ke paru-paru bisa menyebabkan gangguan pernafasan
# Kanker yang telah menyebar ke korda spinalis bisa menyebabkan kelemahan pada lengan dan tungkai.

Sekitar 90% neuroblastoma menghasilkan hormon (misalnya epinefrin, yang dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan terjadinya kecemasan).

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan;
- kulitnya pucat
- di sekeliling mata tampak lingkaran hitam
- kelelahan menahun, kelelahan yang berlebihan berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
- diare
- rasa tidak enak badan (malaise) berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
- keringat berlebihan
- gerakan mata yang tak terkendali
- rewel.

DIAGNOSA
Jika kanker tumbuh cukup besar, dapat teraba pada pemeriksaan perut.
Jika tumor telah menyebar ke hati, hati teraba membesar.
Tumor kelenjar adrenal seringkali menyebabkan tekanan darah tinggi dan denyut jantung yang cepat.

Pemeriksaan lain yang biasa dilakukan:
# USG perut dan dada
# CT scan atau MRI dada dan perut
# Pemeriksaan air kemih untuk melihat adanya pembentukan hormon epinefrin yang berlebihan
# Rontgen dada
# Biopsi hati, paru-paru, kulit, sumsum tulang
# Skening tulang
# Pemeriksaan darah lengkap.

PENGOBATAN
Pengobatannya bervariasi, tergantung kepada lokasi, penyebaran dan usia penderita.
Jika kanker belum menyebar, biasanya diangkat melalui pembedahan.
Jika kanker berukuran besar atau telah menyebar, diberikan kemoterapi (obat anti-kanker vincristine, siklofosfamid, doksorubisin dan cisplastin) atau terapi penyinaran.
PROGNOSIS
Prognosis tergantung kepada usia anak, ukuran tumor dan luasnya penyebaran tumor.
Pada anak yang berumur kurang dari 1 tahun dan tumornya kecil serta belum menyebar, prognosisnya sangat baik.

Beberapa penderita mengalami regresi spontan, dimana jaringan tumor mengalami pematangan dan berkembang menjadi ganglioneuroma jinak, yang dapat diangkat melalui pembedahan.
Pada kasus lainnya, tumor menyebar dengan cepat ke organ tubuh lainnya.

Respon terhadap pengobatan bervariasi, jika pengobatan dilakukan sebelum tumor menyebar, maka hasilnya biasanya memuaskan.

Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah kanker pada retina (daerah di belakang mata yang peka terhadap cahaya) yang menyerang anak berumur kurang dari 5 tahun.

2% dari kanker pada masa kanak-kanak adalah retinoblastoma.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah tidak terdapatnya gen penekan tumor, yang sifatnya cenderung diturunkan.
Sekitar 10% penderita retinoblastoma memiliki saudara yang juga menderita retinoblastoma dan mendapatkan gennya dari orang tua.

Kanker bisa menyerang salah satu maupun kedua mata.
Kanker bisa menyebar ke kantung mata dan ke otak (melalu saraf penglihatan/nervus optikus).

GEJALA
Gejalanya berupa:
- Pupil berwarna putih
- Mata juling (strabismus).
- Mata merah dan nyeri
- Gangguan penglihatan
- Iris pada kedua mata memiliki warna yang berlainan
- Bisa terjadi kebutaan.


DIAGNOSA
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Pemeriksaan mata dalam keadaan pupil melebar
# CT scan kepala
# USG mata (ekoensefalogram kepala dan mata)
# Pemeriksaan cairan serebrospinal
# Pemeriksaan sumsum tulang.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada ukuran dan lokasi tumor.
Tumor yang kecil bisa diobati dengan bedah laser.
Terapi penyinaran dan kemoterapi digunakan pada tumor yang telah menyebar ke luar mata.

Jika kanker tidak memberikan respon terhadap pengobatan, mungkin perlu diangkat.
Jika kanker hanya menyerang satu mata, maka keseluruhan bola mata diangkat bersamaan dengan sebagian nervus optikus.
Jika kanker menyerang kedua mata, digunakan teknik bedah mikro khusus untuk mengangkat atau menghancurkan tumor, sehingga kedua mata tidak harus diangkat. Atau salah satu mata diangkat dan pada mata yang lainnya dilakukan terapi penyinaran atau bedah mikro (untuk mengendalikan tumor).

Pemeriksaan mata dilakukan setiap 2-4 bulan.
Jika kanker kembali kambuh, kemoterapi bisa diulang.

PENCEGAHAN
Jika di dalam keluarga terdapat riwayat retinoblastoma, sebaiknya mengikuti konsultasi genetik untuk membantu meramalkan resiko terjadinya retinoblastoma pada keturunannya.

Skoliosis

Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).

Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.

PENYEBAB
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:

   1. Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu
   2. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut:
      - Cerebral palsy
      - Distrofi otot
      - Polio
      - Osteoporosis juvenil
   3. Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
- bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
- nyeri punggung
- kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
- skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60?) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.

Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang membengkok ke kanan dan pada punggung bagian bawah, tulang belakang membengkok ke kiri; sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.

DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Rontgen tulang belakang
# Pengukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang)
# MRI (jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen).

PENGOBATAN
Pengobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat dan lokasi kelengkungan serta stadium pertumbuhan tulang.
Jika kelengkungan kurang dari 20?, biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan secara teratur setiap 6 bulan.

Pada anak-anak yang masih tumbuh, kelengkungan biasanya bertambah sampai 25-30?, karena itu biasanya dianjurkan untuk menggunakan brace (alat penyangga) untuk membantu memperlambat progresivitas kelengkungan tulang belakang. Brace dari Milwaukee & Boston efektif dalam mengendalikan progresivitas skoliosis, tetapi harus dipasang selama 23 jam/hari sampai masa pertumbuhan anak berhenti.
Brace tidak efektif digunakan pada skoliosis kongenital maupun neuromuskuler.

Jika kelengkungan mencapai 40? atau lebih, biasanya dilakukan pembedahan.
Pada pembedahan dilakukan perbaikan kelengkungan dan peleburan tulang-tulang. Tulang dipertahankan pada tempatnya dengan bantuan 1-2 alat logam yang terpasang sampai tulang pulih (kurang dari 20 tahun).
Sesudah dilakukan pembedahan mungkin perlu dipasang brace untuk menstabilkan tulang belakang.

Kadang diberikan perangsangan elektrospinal, dimana otot tulang belakang dirangsang dengan arus listrik rendah untuk meluruskan tulang belakang.

PROGNOSIS

Prognosis tergantung kepada penyebab, lokasi dan beratnya kelengkungan.
Semakin besar kelengkungan skoliosis, semakin tinggi resiko terjadinya progresivitas sesudah masa pertumbuhan anak berlalu.

Skoliosis ringan yang hanya diatasi dengan brace memiliki prognosis yang bik dan cenderung tidak menimbulkan masalah jangka panjang selain kemungkinan timbulnya sakit punggung pada saat usia penderita semakin bertambah.
Penderita skoliosis idiopatik yang menjalani pembedahan juga memiliki prognosis yang baik dan bisa hidup secara aktif dan sehat.

Penderita skoliosis neuromuskuler selalu memiliki penyakit lainnya yang serius (misalnya cerebral palsy atau distrofi otot). Karena itu tujuan dari pembedahan biasanya adalah memungkinkan anak bisa duduk tegak pada kursi roda.

Bayi yang menderita skoliosis kongenital memiliki sejumlah kelainan bentuk yang mendasarinya, sehingga penanganannyapun tidak mudah dan perlu dilakukan beberapa kali pembedahan.

Penyakit Legg-Calvé-Perthes

Penyakit Legg-Calvé-Perthes (Coxa plana) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan hancurnya lempeng pertumbuhan pada leher tulang paha.

Penyakit ini ditemukan pada 1 diantara 1.000-5.000 anak yang berumur 5-10 tahun dan lebih sering menyerang anak laki-laki.
Biasanya hanya menyerang satu sisi panggul.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah berkurangnya aliran darah ke tulang paha, tetapi penyebab dari berkurangnya aliran darah ini tidak diketahui.

Penyakit ini menyebabkan pendataran pada kepala tulang paha. Terjadi gangguan aliran darah dan dalam waktu 1-3 minggu, ujung tulang paha akan mati.
Jika darah kembali mengalir ke daerah tersebut, maka sel-sel tulang yang baru akan muncul dalam waktu 6-12 bulan. Penggantian tulang yang lama oleh tulang yang baru memerlukan waktu sekitar 2-3 tahun.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- nyeri lutut (bisa merupakan satu-satunya gejala yang timbul pada awal perjalanan penyakit)
- nyeri selangkangan atau nyeri paha yang sifatnya menetap
- penciutan otot paha bagian atas
- tungkai agak memendek atau tungkai kiri dan kanan panjangnya tidak sama
- kekakuan panggul sehingga pergerakan panggul terbatas
- gangguan berjalan, berjalan menjadi goyah
- jangkauan pergerakan berkurang.

Komplikasinya adalah osteoartritis.

DIAGNOSA
Pemeriksaan fisik menunjukkan berkurangnya pergerakan panggul.
Pada foto rontgen akan tampak bahwa kepala tulang paha mendatar.

PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah untuk melindungi tulang dan persendian dari stres dan cedera lebih lanjut.
Pada fase awal biasanya penderita diharuskan menjalani tirah baring atau memakai tongkat penyangga.
Brace, gips atau pembidaian untuk imobilisasi digunakan pada saat pertumbuhan tulang yang baru sedang berlangsung.
Mungkin perlu dilakukan pembedahan agar panggul tetap berada dalam kantungnya.

PROGNOSIS
Jika dilakuan pengobatan, prognosis biasanya baik, tulang akan kembali pulih disertai kelainan bentuk yang minimal.

Penyakit Osgood-Schlatter

Penyakit Osgood-Schlatter adalah suatu peradangan pada tulang dan tulang rawan di puncak tulang kering (tibia).

Penyakit ini ditemukan pada usia 10-15 tahun dan lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
Penyakit ini biasanya hanya menyerang satu tibia.


PENYEBAB
Penyakit ini kemungkinan timbul akibat adanya trauma mikro (biasanya cedera ringan yang tidak terlalu dihiraukan akibat pemakaian berulang), yang terjadi sebelum tuberkulum tibialis anterior benar-benar matang.
Tuberkulum tibialis anterior adalah persambungan antara tendon tempurung lutut (tendon patella) dengan puncak tibia.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- nyeri tungkai atau nyeri lutut
- nyeri dirasakan pada salah satu maupun kedua lutut
- nyeri semakin memburuk jika penderita melakukan aktivitas (terutama berlari, melompat atau naik tangga)
- nyeri semakin memburuk jika daerah lutut ditekan
- pembengkakan pada tungkai bagian depan, tepat dibawah lutut.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Rontgen tulang bisa normal atau akan tampak adanya pembengkakan jaringan lunak, penebalan ligamen serta adanya pecahan-pecahan tulang di sekitar tuberkulum anterior.

PENGOBATAN
Pengobatan awal terdiri dari istirahat, kompres dingin dan obat anti peradangan non-steroid.
Pada beberapa kasus, gejalanya akan menghilang setelah penderita beristirahat, mengkonsumsi obat pereda nyeri serta mengurangi kegiatan olah raga.

Jika gejalanya tidak berkurang, dilakukan imobilisasi tungkai yang terkena dengan memasang gips atau brace sampai terjadi pemulihan (selama 6-8 minggu).
Untuk mengurangi beban pada tungkai yang terkena jika penderita berjalan, bisa digunakan tongkat penyangga.

Pada beberapa kasus dilakukan beberapa tindakan berikut:
# Penyuntikan hidrokostison langsung ke dalam daerah yang membengkak
# Pembedahan untuk membuang pecahan-pecahan tulang
# Pengeboran tulang untuk merangsang penyembuhan
# Pencangkokan tulang.

PROGNOSIS
Kebanyakan penyakit ini akan sembuh secara spontan dalam beberapa minggu atau beberapa bulan.
Membatasi aktivitas penderita bisa mempercepat pemulihan.
Pada beberapa kasus, gejalanya bersifat hilang-timbul, tetapi pada akhirnya pada saat pertumbuhan anak berakhir, penyakit ini akan menghilang.

PENCEGAHAN
Untuk membantu mencegah terjadinya penyakit ini, sebaiknya sebelum dan sesudah berolah raga dilakukan peregangan.

Kyphosis (Penyakit Scheurmann)

Pada kyphosis (penyakit scheurmann), perubahan pada tulang rawan pada tulang belakang (osteochondritis) menyebabkan tulang bungkuk.

PENYEBAB

Beberapa kyphosis sering terjadi dan dimulai pada masa remaja, anak laki-laki lebih sering terkena dibandingkan anak perempuan. Penyebabnya tidak diketahui. tulang belakang melengkung ke depan satu sama lain. Biasanya pada bagian punggung atas. Akibatnya, terjadi bungkuk. Scoliosis juga seringkali terjadi pada anak dengan kyphosis (kyphoscoliosis).


GEJALA

Kyphosis seringkali tidak menghasilkan gejala-gejala. Kadangkala, ringan, nyeri punggung yang lama terjadi. Kyphosis kemungkinan dipastikan hanya karena hal itu mengubah penampakan tubuh. Bahu bisa tampak bulat. Punggung bagian atas bisa terlihat lebih melengkung dibandingkan normal, atau bongkok kemungkinan terlihat.

DIAGNOSA

Kyphosis ringan yang tidak menghasilkan gejala-gejala kadangkala hanya terdeteksi selama pemeriksaan fisik rutin. Dokter memastikan diagnosa dengan melakukan sinar X pada punggung, yang menunjukkan lengkungan dan kelainan bentuk pada tulang belakang.

PENGOBATAN

Pengobatan paling sering terdiri dari menggunakan penahan punggung atau tidur di atas kasur keras. Pada kyphosis ringan, punggung bisa diluruskan secara cepat dengan pengobatan, meskipun gejala-gejala tidak bisa diperbaiki. Hal ini tidak jelas apakah pengobatan kyphosis ringan mencegah lengkungan bertambah parah. Ketika kyphosis lebih berat, pengobatan bisa memperbaiki gejala-gejala dan mencegah lengkungan bertambah parah. Jarang terjadi, meskipun dalam pengobatan, kyphosis bertambah buruk terhadap beberapa perluasan dimana operasi dibutuhkan untuk menguatkan punggung.

Slipped Capital Femoral Epiphysis (SCFE)

Slipped capital femoral epiphysisy adalah pemisahan di dalam tulang paha (femur) pada piring pertumbuhannya di persendian pinggul.

Slipped capital femoral epiphysisy biasanya terbentuk pada remaja yang berat badannya berlebih, paling umum anak laki-laki. Penyebabnya tidak diketahui. meskipun, gangguan tersebut bisa dihasilkan dari penebalan pada bagian tulang dimana pertumbuhan terjadi atau dari perubahan kadar hormon di dalam darah, yang secara normal terjadi semasa pubertas. Pemisahan tersebut menyebabkan bagian atas pada tulang paha segera kehilangan suplai darahnya, membusuk, dan runtuh.

GEJALA

Gejala awal kemungkinan kaku atau nyeri ringan pada pinggul. Meskipun begitu, nyeri tersebut bisa terlihat berasal dari lutut. Nyeri membaik dengan istirahat dan memburuk ketika berjalan atau menggerakkan pinggul. Kemudian, menjadi pincang, diikuti dengan nyeri pinggul yang menjalar kebawah paha bagian dalam menuju lutut. Kaki yang terkena biasanya berputar keluar.

DIAGNOSA

Sinar X pada pinggul yang terkena menunjukkan pangapalan atau pemisahan pada kepala tulang paha dari dari sisa tulang tersebut. diagnosa awal adalah penting karena pengobatan menjadi lebih sulit dan menghasilkan hasil yang kurang memuaskan kemudian.

PENGOBATAN

Operasi biasanya diperlukan untuk meluruskan ujung tulang paha yang terpisah dan untuk mengikat mereka bersamaan dengan penjepit metal. Pinggul tersebut digerakkan dengan pelan-pelan untuk beberapa minggu sampai 2 bulan.

Tempurung lutut Chondromalacia

Tempurung lutut Chondromalacia adalah kerusakan pada tulang rawan di bawah tempurung lutut (patella).

Tempurung lutut Chondromalacia biasanya terjadi pada remaja. Pelari teramat rentan. Penyebabnya adalah hal kecil, berulang luka dari keseleo tempurung lutut. keseleo membuat tulang rawan atas bagian bawah tempurung lutut bergesek pada tulang lain kalau lutut ditekuk.

GEJALA

Kaku, rasa sakit dirasakan di seluruh dan di belakang lutut. Memanjat, terutama naik atau turun tangga, dan berlari biasanya memperburuk rasa sakit. Duduk terlalu lama juga mungkin memperburuk rasa sakit.

DIAGNOSA

Seorang dokter membuat diagnosa berdasarkan gejala dan pemeriksaan badan dan mungkin merekomendasikan olah raga untuk memperkuat otot quadriceps, yang melurus, atau terulur, sendi lutut.

PENGOBATAN

Menambah keluesan lutut dengan merentangkan penggunaan menolong. Aktivitas yang memperburuk rasa sakit sebaiknya dihindari. Analgesik atau obat anti inflamasi nonsteroidal (NSAIDs), seperti ibuprofen atau naproxen, bisa menolong mengurangi gejala

Monday, September 27, 2010

Cerebral Palsy

Cerebral Palsy (CP, Kelumpuhan Otak Besar) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan dan gangguan fungsi saraf lainnya.

CP bukan merupakan penyakit dan tidak bersifat progresif (semakin memburuk).
Pada bayi dan bayi prematur, bagian otak yang mengendalikan pergerakan otot sangat rentan terhadap cedera
CP terjadi pada 1-2 dari 1.000 bayi, tetapi 10 kali lebih sering ditemukan pada bayi prematur dan lebih sering ditemukan pada bayi yang sangat kecil.

PENYEBAB
CP bisa disebabkan oleh cedera otak yang terjadi pada saat:
- bayi masih berada dalam kandungan
- proses persalinan berlangsung
- bayi baru lahir
- anak berumur kurang dari 5 tahun.
Tetapi kebanyakkan penyebabnya tidak diketahui.

10-15% kasus terjadi akibat cedera lahir dan berkurangnya aliran darah ke otak sebelum, selama dan segera setelah bayi lahir.
Bayi prematur sangat rentan terhadap CP, kemungkinan karena pembuluh darah ke otak belum berkembang secara sempurna dan mudah mengalami perdarahan atau karena tidak dapat mengalirkan oksigen dalam jumlah yang memadai ke otak.

Cedera otak bisa disebabkan oleh:
# Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah (sering ditemukan pada bayi baru lahir), bisa menyebabkan kernikterus dan kerusakan otak
# Penyakit berat pada tahun pertama kehidupan bayi (misalnya ensefalitis, meningitis, sepsis, trauma dan dehidrasi berat)
# Cedera kepala karena hematom subdural
# Cedera pembuluh darah.

GEJALA
Gejala biasanya timbul sebelum anak berumur 2 tahun dan pada kasus yang berat, bisa muncul pada saat anak berumur 3 bulan.
Gejalanya bervariasi, mulai dari kejanggalan yang tidak tampak nyata sampai kekakuan yang berat, yang menyebabkan perubahan bentuk lengan dan tungkai sehingga anak harus memakai kursi roda.

CP dibagi menjadi 4 kelompok:

   1. Tipe Spastik (50% dari semua kasus CP), otot-otot menjadi kaku dan lemah.
      Kekakuan yang terjadi bisa berupa:
      - Kuadriplegia (kedua lengan dan kedua tungkai)
      - Diplegia (kedua tungkai)
      - Hemiplegia (lengan dan tungkai pada satu sisi tubuh)
   2. Tipe Diskinetik (Koreoatetoid, 20% dari semua kasus CP), otot lengan, tungkai dan badan secara spontan bergerak perlahan, menggeliat dan tak terkendali; tetapi bisa juga timbul gerakan yang kasar dan mengejang. Luapan emosi menyebabkan keadaan semakin memburuk, gerakan akan menghilang jika anak tidur
   3. Tipe Ataksik, (10% dari semua kasus CP), terdiri dari tremor, langkah yang goyah dengan kedua tungkai terpisah jauh, gangguan koordinasi dan gerakan abnormal.
   4. Tipe Campuran (20% dari semua kasus CP), merupakan gabungan dari 2 jenis diatas, yang sering ditemukan adalah gabungan dari tipe spastik dan koreoatetoid.

Gejala lain yang juga bisa ditemukan pada CP:
- Kecerdasan di bawah normal
- Keterbelakangan mental
- Kejang/epilepsi (terutama pada tipe spastik)
- Gangguan menghisap atau makan
- Pernafasan yang tidak teratur
- Gangguan perkembangan kemampuan motorik (misalnya menggapai sesuatu, duduk, berguling, merangkak, berjalan)
- Gangguan berbicara (disartria)
- Gangguan penglihatan
- Gangguan pendengaran
- Kontraktur persendian
- Gerakan menjadi terbatas.


DIAGNOSA
Pada pemeriksaan akan ditemukan tertundanya perkembangan kemampuan motorik.
Refleks infantil (misalnya menghisap dan terkejut) tetap ada meskipun seharusnya sudah menghilang.
Tremor otot atau kekakuan tampak dengan jelas, dan anak cenderung melipat lengannya ke arah samping, tungkainya bergerak seperti gunting atau gerakan abnormal lainnya.

Berbagai pemeriksaan laboratorium bisa dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lainnya:
# MRI kepala menunjukkan adanya kelainan struktur maupun kelainan bawaan
# CT scan kepala menunjukkan adanya kelainan struktur maupun kelainan bawaan
# Pemeriksaan pendengaran (untuk menentukan status fungsi pendengaran)
# Pemeriksaan penglihatan (untuk menentukan status fungsi penglihatan)
# EEG
# Biopsi otot.

PENGOBATAN
CP tidak dapat disembuhkan dan merupakan kelainan yang berlangsung seumur hidup. Tetapi banyak hal yang dapat dilakukan agar anak bisa hidup semandiri mungkin.

Pengobatan yang dilakukan biasanya tergantung kepada gejala dan bisa berupa:
- terapi fisik
- braces (penyangga)
- kaca mata
- alat bantu dengar
- pendidikan dan sekolah khusus
- obat anti-kejang
- obat pengendur otot (untuk mengurangi tremor dan kekakuan)
- terapi okupasional
- bedah ortopedik
- terapi wicara bisa memperjelas pembicaraan anak dan membantu mengatasi masalah makan
- perawatan (untuk kasus yang berat).

Jika tidak terdapat gangguan fisik dan kecerdasan yang berat, banyak anak dengan CP yang tumbuh secara normal dan masuk ke sekolah biasa.
Anak lainnya memerlukan terapi fisik yang luas, pendidikan khusus dan selalu memerlukan bantuan dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari.

Pada beberapa kasus, untuk membebaskan kontraktur persendian yang semakin memburuk akibat kekakuan otot, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Pembedahan juga perlu dilakukan untuk memasang selang makanan dan untuk mengendalikan refluks gastroesofageal.

PROGNOSIS

Prognosis biasanya tergantung kepada jenis dan beratnya CP.
Lebih dari 90% anak dengan CP bisa bertahan hidup sampai dewasa.

PENCEGAHAN
Sebagian besar kasus cerebral palsy tidak dapat dicegah, meskipun dengan upaya terbaik orangtua dan dokter. Tapi, jika Anda hamil, Anda dapat mengambil langkah-langkah ini untuk tetap sehat dan meminimalkan kemungkinan komplikasi kehamilan:

   1. Pastikan Anda diimunisasi. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit seperti rubella dapat mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan otak janin.
   2. Jaga dirimu. Semakin sehat Anda menuju kehamilan, semakin kecil kemungkinan Anda akan mengalami infeksi yang dapat mengakibatkan cerebral palsy.
   3. Carilah perawatan awal dan berkesinambungan pralahir. Rutin melakukan kunjungan ke dokter Anda selama kehamilan adalah cara yang baik untuk mengurangi risiko kesehatan untuk Anda dan bayi yang belum lahir. Periksa ke dokter Anda secara teratur dapat membantu mencegah kelahiran prematur, berat lahir rendah dan infeksi.

Sindroma Down

Sindroma Down (Trisomi 21, Mongolisme) adalah suatu kelainan kromosom yang menyebabkan keterbelakangan mental (retardasi mental) dan kelainan fisik.
Penyakit Trisomi

Penyakit
Angka kejadian
Kelainan
Keterangan
Prognosis
Trisomi 21
(Sindroma Down
1 dari 700 bayi baru lahir
Kelebihan kromosom 21
Perkembangan fisik & mental terganggu, ditemukan berbagai kelainan fisik
Biasanya bertahan sampai usia 30-40 tahun
Trisomi 18
(Sindroma Edwards)
1 dari 3.000 bayi baru lahir
Kelebihan kromosom 18
Kepala kecil, telinga terletak lebih rendah, celah bibir/celah langit-langit, tidak memiliki ibu jari tangan, clubfeet, diantara jari tangan terdapat selaput, kelainan jantung & kelainan saluran kemih-kelamin
Jarang bertahan sampai lebih dari beberapa bulan; keterbelakangan mental yg terjadi sangat berat
Trisomi 13
(Sindroma Patau)
1 dari 5.000 bayi baru lahir
Kelebihan kromosom 13
Kelainan otak & mata yg berat, celah bibir/celah langit-langit, kelainan jantung, kelainan saluran kemih-kelamin & kelainan bentuk telinga
Yg bertahan hidup sampai lebih dari 1 tahun, kurang dari 20%; keterbelakangan mental yg terjadi sangat berat


PENYEBAB
Penyebabnya adalah ekstra tiruan pada kromosom ke 21.

GEJALA
Anak-anak yang menderita sindroma Down memiliki penampilan yang khas:
  • Pada saat lahir, ototnya kendur
  • Bentuk tulang tengkoraknya asimetris atau ganjil
  •  Bagian belakang kepalanya mendatar
  • Lesi pada iris mata yang disebut bintik Brushfield
  •  Kepalanya lebih kecil daripada normal (mikrosefalus) dan bentuknya abnormal
  • Hidungnya datar, lidahnya menonjol dan matanya sipit ke atas
  • Pada sudut mata sebelah dalam terdapat lipatan kulit yang berbentuk bundar (lipatan epikantus)
  •  Tangannya pendek dan lebar dengan jari-jari tangan yang pendek dan seringkali hanya memiliki 1 garis tangan pada telapak tangannya
  • Jari kelingking hanya terdiri dari 2 buku dan melengkung ke dalam
  • Telinganya kecil dan terletak lebih rendah
  • Diantara jari kaki pertama dan kedua terdapat celah yang cukup lebar
  • Gangguan pertumbuhan dan perkembangan (hampir semua penderita sindroma Down tidak pernah mencapai tinggi badan rata-rata orang dewasa)
  • Keterbelakangan mental.


Pada bayi yang menderita sindroma Down sering ditemukan kelainan jantung bawaan. Kematian dini seringkali terjadi akibat kelainan jantung.
Kelainan saluran pencernaan, seperti atresia esofagus (penyumbatan kerongkongan) dan atresia duodenum (penyumbatan usus 12 jari), juga sering ditemukan.
Mereka juga memiliki resiko tinggi menderita leukemia limfositik akut.

DIAGNOSA
Diagnosis sindroma Down dapat ditegakkan ketika bayi masih berada dalam kandungan dan tes penyaringan biasanya dilakukan pada wanita hamil yang berusia diatas 35 tahun.
Kadar alfa-fetoprotein yang rendah di dalam darah ibu menunjukkan resiko tinggi terjadinya sindroma Down pada janin yang dikandungnya.
Dengan pemeriksaan USG bisa diketahui adanya kelainan fisik pada janin.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Dengan bantuan stetoskop akan terdengar murmur (bunyi jantung tambahan).

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- Analisa kromosom (pada 94% kasus menunjukkan adanya 3 tiruan dari kromosom ke 21)
- Rontgen dada (untuk menunjukkan adanya kelainan jantung)
- Ekokardiogram
- EKG
- Rontgen saluran pencernaan.

PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus untuk sindroma Down. Pendidikan dan pelatihan khusus bisa dilakukan di sekolah luar biasa.

Kelainan jantung tertentu mungkin harus diperbaiki melalui pembedahan.
Gangguan pendengaran dan penglihatan diatasi sebagaimana mestinya.

PROGNOSIS

Anak-anak dengan sindroma Down memiliki resiko tinggi untuk menderita kelainan jantung dan leukemia. Jika terdapat kedua penyakit tersebut, maka angka harapan hidupnya berkurang; jika kedua penyakit tersebut tidak ditemukan, maka anak bisa bertahan sampai dewasa.

Beberapa penderita sindroma Down mengalami hal-hal berikut:
- Gangguan tiroid
- Gangguan pendengaran akibat infeksi telinga berulang dan otitis serosa
- Gangguan penglihatan karena adanya perubahan pada lensa dan kornea
- Pada usia 30 tahun menderita demensia (berupa hilang ingatan, penurunan kecerdasan dan perubahan kepribadian).
Bisa terjadi kematian dini, meskipun banyak juga penderita yang berumur panjang.

PENCEGAHAN
Pada keluarga yang memiliki riwayat sindroma Down dianjurkan untuk menjalani konsultasi genetik.

Sindroma Down bisa diketahui pada kehamilan awal dengan melakukan pemeriksaan kromosom terhadap cairan ketuban atau vili korion.
Resiko terjadinya sindroma Down ditemukan pada:
- keluarga yang pernah memiliki anak yang menderita sindroma Down
- ibu hamil yang berusia diatas 40 tahun.

Sindroma Turner

Sindroma Turner (Disgenesis Gonad) adalah suatu keadaan pada anak perempuan, dimana salah satu dari kromosom Xnya hilang sebagian atau hilang seluruhnya.

PENYEBAB
Sindroma Turner biasanya disebabkan oleh hilangnya kromosom X.
Kelainan ini ditemukan pada 1 diantara 3.000 bayi baru lahir.

Sindroma Turner bukan merupakan penyakit keturunan. Tetapi kadang salah satu orang tua membawa kromosom yang telah mengalami penyusunan ulang, yang bisa menyebabkan terjadinya sindroma ini.

GEJALA
Gejalanya adalah:
  • Tubuh pendek
  • Webbed neck (kulit diantara leher dan bahunya menyatu, seperti selaput)
  • Garis rambut yang pendek pada leher bagian belakangnya
  • Kelopak matanya turun
  • Pembengkakan pada punggung tangan dan puncak kakinya (limfedema)
  • Pada leher bagian belakang seringkali ditemukan pembengkakan atau lipatan kulit yang longgar
  • Jari manis dan jari-jari kakinya pendek, kukunya tidak terbentuk dengan baik
  • Perkembangan tulang abnormal (misalnya dada berbentuk seperti tameng, lebar dan datar, dengan jarak yang lebar diantara kedua puting susunya)
  • Pada kulitnya terdapat banyak tahi lalat berwarna gelap
  • Perkembangan seksual sekunder pada masa pubertas tidak terjadi atau mengalami keterbelakangan (rambut kemaluan yang jarang dan tipis, payudara kecil)
  • Kemandulan, karena ovarium (sel indung telur) biasanya mengandung sel-sel telur yang tidak berkembang
  • Pembentukan air mata berkurang
  • Amenore (tidak mengalami menstruasi)
  • Simian crease (pada telapak tangan hanya terdapat satu garis tangan)
  • Kelembaban vagina tidak ada sehingga hubungan seksual menimbulkan rasa nyeri
  • Koartasio aorta (penyempitan aorta), yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi
  • Sering ditemukan kelainan ginjal dan pembengkakan pada pembuluh darah (hemangioma) 
  • Kadang kelainan pembuluh darah pada usus menyebabkan terjadinya perdarahan
  •  Kadang terjadi keterbelakangan mental.


DIAGNOSA
Sindroma Turner mungkin terdiagnosis pada saat bayi lahir karena adanya kelainan-kelainan tersebut diatas atau mungkin juga baru terdiagnosis pada masa pubertas karena adanya menstruasi dan perkembangan ciri seksual sekunder yang tertunda.
Pemeriksaan fisik menunjukkan payudara dan alat kelamin yang kurang berkembang, webbed neck, tubuh yang pendek dan kelainan bentuk dada.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- Kariotip
- USG
- Pemeriksaan ginekologis
- Peningkatan kadar LH dan FSH.

PENGOBATAN
Pengobatannya bersifat suportif.
Agar tinggi badannya bertambah, bisa diberikan hormon pertumbuhan.

Terapi estrogen dimulai pada usia 12-13 tahun untuk merangsang pertumbuhan ciri seksual sekunder sehingga penderita akan memiliki penampilan yang lebih normal pada masa dewasa nanti. Tetapi terapi estrogen tidak dapat mengatasi kemandulan.
Untuk mencegah kekeringan, rasa gatal dan nyeri selama melakukan hubungan seksual, bisa digunakan pelumas vagina.

Untuk memperbaiki kelainan jantung kadang perlu dilakukan pembedahan.