Thursday, March 18, 2010

Gangguan Tiroid : Hipertiroid dan Hipotiroid


Kelenjar tiroid ( kelenjar gondok) adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Terletak di leher, tepat dibawah jakun, dengan diameter sekitar 5 cm. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.

Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid berukuran kecil, dengan berat hanya 2-4 gram posisinya dileher depan bagian tengah dan tidak teraba. Sehingga pada leher orang normal tidak tampak tonjolan atau massa yang mengganggu pemandangan seperti apa yang kita lihat pada penderita gondok.

Fungsi kelenjar tiroid yaitu mengatur metabolisme tubuh, sehingga segala sesuatunya berjalan lancar dan normal didalam tubuh seseorang.

Tubuh memiliki mekanisme yang rumit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid. Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan thyroid-stimulating hormone (TSH). Sesuai dengan namanya, TSH ini merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme umpan balik.

Hormon tiroid sendiri terdapat dalam 2 bentuk yaitu : Pertama. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh. dan yang kedua yaitu Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu tri-iodo-tironin (T3).Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.

Perubahan dari T4 menjadi T3 di dalam hati dan organ lainnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya kebutuhan tubuh dari waktu ke waktu. Sebagian besar T4 dan T3 terikat erat pada protein tertentu di dalam darah dan hanya aktif jika tidak terikat pada protein ini. Dengan cara ini, tubuh mempertahankan jumlah hormon tiroid yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolisme tetap stabil. Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal, maka berbagai faktor harus bekerjasama secara benar yaitu hipotalamus, kelenjar hipofisa dan hormon tiroid (ikatannya dengan protein dalam darah dan perubahan T4 menjadi T3 di dalam hati serta organ lainnya).

Terkait dengan hormon tiroid dikenal beberapa istilah seperti : eutiroid, hipertiroid dan hipotiroid.

Eutiroid adalah keadaan dimana besar dan fungsi kelenjar gondok dalam keadaan normal. Hipertiroid, berarti kelenjar gondok bekerja melebihi kerja normal sehingga biasanya kelenjar gondok membesar dan juga akan didapatkan hasil laboratorium untuk hormon TSH, T3 dan T4 yang berada diatas ambang normal. Hipotiroid kebalikan dari hipertiroid, disini kelenjar gondok bekerja dibawah normal, sehingga ketiga hormon tadi kadarnya didalam serum dibawah angka normal. Apa gejala dan dampak dari kelainan kelenjar gondok ini ?

Gejala hipertiroid biasanya : si penderita hiperaktif, gelisah, tidak bisa diam. Badan berkeringat berlebihan, suhu tubuh hangat, jantung berdebar-debar/ denyutnya cepat, tangan sering gemetar, bola mata agak menonjol (membengkak, memerah dan menonjol), mata peka terhadap cahaya, mata seakan menatap, kebingungan. Banyak bicara susah diam, makan banyak akan tetapi badan tetap kurus, tekanan darah tinggi, sering buang air besar dan diare, sulit tidur serta kulit diatas tulang kering menonjol dan menebal.

Penderita hipotiroid umumnya badan suhunya dingin, lembab. Orangnya rada obese, malas bergerak dan malas bicara. Biasanya lidahnya tampak besar dan tebal. Makan tidak banyak, akan tetapi tubuhnya tambun. Denyut nadi lambat, suara serak, alis mata rontok, kelopak mata turun, tidak tahan cuaca dingin, susah buang air besar,Rambut kering ( tipis & kasar), Kulit kering ( bersisik, tebal, kasar),kebingunan, depresi dan demensia (pelupa). Semuanya kebalikan dari gejala hipertiroid.

Pada hipertiroid , peradangan kelenjar tiroid maupun adanya neoplasma atau tumor kelenjar gondok, maka kelenjar itu akan membesar, berupa benjolan atau massa yang bisa diraba pada leher tengah bagian depan. Ciri khasnya : benjolan itu akan turut bergerak saat penderita melakukan gerakan menelan. Artinya bila penderita disuruh melakukan gerakan menelan, maka si benjolan tadi bergerak keatas dan kebawah, sesuai dan mengikuti irama gerakan menelan si penderita.

Sakitkah benjolan tadi ? Jawabnya : ada yang sakit dan ada yang tidak. Tergantung jenis kelainan yang ditemukan, biasanya bila akibat peradangan akan dirasakan sakit atau nyeri. Nyeri disini bisa nyeri spontan, artinya nyeri tanpa dilakukan penekanan terhadap benjolan. Dan atau nyeri tekan, yaitu nyeri bila benjolan ditekan pada saat dilakukan pemeriksaan.

Apakah penderita merasakan demam ? Jawabnya : bisa ya dan bisa tidak. Biasanya demam dirasakan pada awal kemunculan massa di kelenjar gondok itu dan demam biasa dijumpai pada kasus peradangan. Sedangkan pada neoplasma atau tumor kelenjar tiroid, biasanya penderita tidak akan merasakan nyeri maupun demam.

Mengenai tumor tiroid, kita mengenal ada yang jinak dan ada yang ganas. Neoplasma jinak biasanya jenis struma adenomatosa dan adenoma folikuler tiroid. Sedangkan neoplasma ganas umumnya yang tersering adalah karsinoma tiroid papilliferum.

Penderita kelainan kelenjar gondok biasanya 80-90 persen adalah kaum hawa. Sedangkan laki-laki sangat jarang. Namun demikian, prosentase keganasan pada penderita kaum adam cukup tinggi sekitar 60-70 persen dari seluruh kasus penderita kelainan tiroid pada laki-laki. (dari berbagai sumber : medicastore, wikipedia,sukmamerati, dll)

Ciplukan (Physalis peruviana) : Obat Herbal Untuk Penyakit Hipertiroid


Ciplukan adalah Tanaman asal Peru itu tumbuh di ladang atau lahan kosong. Buahnya bulat tertutup dalam kantong mirip lampion. Sekilas bentuknya persis kantong kemih. Anggota famili Solanaceae itu terbukti ampuh mengatasi hipertiroid. Ciplukan mengandung senyawa asam sitrun, fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, dan vitamin C. Di Indonesia belum ada riset ilmiah yang membuktikan kemujaraban kerabat tomat itu.

Namun, di mancanegara banyak ahli menelitinya. Mahmood Vessal dari Departemen Biokimia Shiraz University of Medical Sciences, Iran, misalnya, membuktikan keampuhan ciplukan mengatasi hipertiroid. Ia menginjeksi ekstrak ciplukan ke tikus betina dewasa. Hasilnya, aktivitas lysyl-aminopeptidase (Lys-AP) pada pituari meningkat 50% dan 45% basomedial hypothalamus (BMH). Nilai itu mirip dengan pemberian beta estradiol 15 ?g selama 5-8 hari ke tikus.

Jika tikus diberikan beta estradiol sekaligus larutan ciplukan meningkatkan aktivitas enzim pituitari sebanyak 9% dan hipotalamus 5%. Dengan meningkatnya aktivitas enzim hipotalamus dan pituari, sekresi TSH yang tidak beraturan dapat dicegah. Departemen Farmasi Universitas Cartagena, Kolumbia menemukan ciplukan bersifat imunomodulator alias peningkat kekebalan dan juga antipembengkakan. Tumbuhan yang di sini disia-siakan itu ternyata berkhasiat mengatasi hipertiroid.(Trubus).

Herbal lain yang membantu menyeimbangkan hormonal termasuk hormon endokrin tiroid adalah Lepidium yang juga berasal dari Peru (Lepidium Peruvianum)


Berikut Cerita Lengkapnya Yang di Ambil dari Majalah Trubus.

Ciplukan (Physalis peruviana) : Obat Herbal Untuk Penyakit Hipertiroid

Riau, Jakarta, Singapura. Itulah kota-kota tempat Albertus Suharno mencari kesembuhan. 'Bola mata berputar dan serasa akan keluar,' kata pria kelahiran Yogyakarta, 8 Agustus 1944 itu. Suhu tubuhnya 40 oC, jakun membesar, dan sekujur tubuh bergetar.

Albertus Suharno langsung mendatangi dokter perusahaan di Batam, Riau. Ia bekerja sebagai penyelia di perusahaan minyak asing. Hasil diagnosis menyebutkan Suharno positif hipertiroid. 'Dokter juga tidak tahu penyebabnya, tapi yang paling mungkin adalah stres akibat pekerjaan,' kata suami Sri Widawati itu. Walau sakit, karyawan yang bertanggung jawab terhadap operasional pengeboran tetap bekerja.

Setiap akhir pekan, ia terbang ke Jakarta untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit Pusat Pertamina sesuai rujukan dokter perusahaannya. 'Awalnya, saya juga dirawat inap di rumahsakit itu selama 2 minggu,' kata Suharno. Saat itu, ia diberi radioaktif yodium. Setelah mengkonsumsi kapsul cair berwarna bening itu, kerabatnya yang masih kecil, perempuan hamil, dan lanjut usia dilarang menjenguk. Sebab, obat itu berefek radiasi yang mampu mengubah peta gen.
Hiperaktif

Menurut Prof dr Slamet Suyono SpPD-KE, endokrinologis Rumahsakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, radioaktif yodium diberikan oral dalam bentuk pil atau cairan. Gunanya untuk mengatasi kelenjar yang hiperaktif. 'Lebih dari 80% pasien hipertiroid sembuh dengan dosis tunggal yodium radioaktif,' katanya. Setelah mengkonsumsi pil radioaktif, tiroid Suharno memang mengempis.

Selain itu, suhu tubuh normal dan gemetar pada tubuh pun hilang. Sayang, seminggu setelah pulang ke Batam, penyakit itu kambuh kembali disertai rambut rontok. Menurut Prof Slamet Suyono rontoknya rambut akibat obat radiasi untuk mengatasi hipertiroid. Disebut hipertiroid bila kadar hormon T4 melebihi ambang normal, 4,3-12,4 ug/dl. Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher, di bawah jakun. Bobotnya kurang dari 28,4 g.

Meski ringan, jangan anggap enteng tiroid alias gondok. Jika tiroid rusak menimbulkan dampak besar bagi tubuh. Setiap aspek metabolisme tubuh, dari detak jantung, pertumbuhan tinggi badan, hingga kecepatan tubuh membakar kalori, melibatkan kerja hormon pada tiroid. 'Terganggunya fungsi tiroid menyebabkan metabolisme tubuh terhambat,' kata endokrinologis alias ahli penyakit dalam yang berhubungan dengan hormon itu. Kelainan itu disebut trauma kelenjar.

Disebut rusak jika fungsi kelenjar menyimpang dari fungsinya untuk memproduksi dua macam hormon, T4 dan T3. Kondisi kelainan kelenjar bermacam-macam, yakni hipotiroid, hipertiroid, dan eutiroid. Hipo artinya kelenjar gagal memproduksi hormon seperti keadaan normal. Eutiroid terjadi bila kelenjar membesar, tapi fungsinya berjalan normal. Hipertiroid justru sebaliknya, kelenjar terlalu aktif memproduksi hormon hingga kadar T3 dan T4 melambung. Bobot tubuh pasien hipertiroid biasanya anjlok, mata melotot, dan badan sering berkeringat. Penderita juga sering marah-marah karena tidak bisa mengendalikan emosi.
Tinggi

Hipertiroid mempengaruhi fungsi kelenjar hipotalamus dan testis. Beberapa penyebab hipertiroid adalah penyakit graves, berlebihnya konsumsi hormon tiroid, terjadi peradangan pada kelenjar tiroid, atau sekresi TSH (thyroid stimulating hormone) oleh kelenjar pituitari secara abnormal.

Karena tak kunjung membaik, Suharno mencari kesembuhan ke Singapura. Dokter Mount Elizabeth Hospital, Singapura, mengatakan Suharno memang terjangkit hipertiroid. Itu sesuai hasil laboratorium yang menunjukkan nilai hormon tiroid T4 sebesar 18,0 ug/dl. Nilai FTI sebesar 21,4 ug/dl; kadar normal, 3,9-14,0 ug/dl. Sedangkan T3 sebesar 567 ng/dl; normal 80-220 ng/dl nilai TSH hanya 0,03 uIU/ml; kadar normal, 0,50-4,00 uIU/ml.

Dengan hasil laboratorium itu, dokter memberikan kembali pil radioaktif yodium 131 sebanyak 2 kali dan menyuruh mengkonsumsi propylthiouracil (PTU) 100 mg selama 2 pekan. Ia menjalani perawatan di Singapura 6 kali dalam 3 bulan. Hasilnya, bukan kesembuhan yang didapat tetapi tubuh menghitam dan kurus. Bobotnya tersisa 48 kg; sebelum sakit, 54 kg.

Bahkan nilai T3 tetap di atas ambang batas, yaitu 383 ng/dl; FTI 14,2 ug/dl, dan TSH kurang dari 0,03 uIU/ml. Suharno hampir putus asa mencari kesembuhan dengan obat kimia. Oleh karena itu ia menuruti saran temannya, Karno, untuk mengkonsumsi ciplukan. Tanaman asal Peru itu tumbuh di ladang atau lahan kosong. Buahnya bulat tertutup dalam kantong mirip lampion. Sekilas bentuknya persis kantong kemih.

Itulah sebabnya ia diberi nama ilmiah Physalis peruviana. Dalam bahasa Yunani physalis berarti kantong kemih. 'Untung ada tanaman ciplukan di sekitar rumah,' kata Suharno yang tinggal di Cibinong, Kabupaten Bogor. Ayah 4 anak itu mencabut 3 tanaman setinggi rata-rata 50 cm beserta akarnya. Kemudian, pria 64 tahun itu mencuci bersih dan merebus ke-3 tanaman itu, termasuk buah dan akar, dalam 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas.
Ampuh

Ia meminum segelas ramuan itu 1 kali sehari. Dua hari kemudian kegiatan mengekstrak ramuan ciplukan berulang. 'Rasanya sangat pahit,' kata kakek 1 cucu itu. Sehari setelah 2 kali konsumsi ekstrak ciplukan, Suharno merasakan perubahan. Seluruh gejala penyakit yang hinggap di tubuhnya hilang. Saat bangun tidur, ia tak merasakan kelelahan.

Jantung yang semula berdetak kencang atau tidak teratur alias palpitasi, suhu tubuh tinggi, gelisah, berkeringat, sesak napas, tangan gemetaran, dan otot lemah semuanya membaik. Yang menakjubkan jakunnya kempis. Sejak itu ia sembuh dari hipertiroid. Sudah 16 tahun penyakit itu tak pernah kembali merasuki tubuh Suharno.

Anggota famili Solanaceae itu terbukti ampuh mengatasi hipertiroid. Ciplukan mengandung senyawa asam sitrun, fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, dan vitamin C. Di Indonesia belum ada riset ilmiah yang membuktikan kemujaraban kerabat tomat itu.

Namun, di mancanegara banyak ahli menelitinya. Mahmood Vessal dari Departemen Biokimia Shiraz University of Medical Sciences, Iran, misalnya, membuktikan keampuhan ciplukan mengatasi hipertiroid. Ia menginjeksi ekstrak ciplukan ke tikus betina dewasa. Hasilnya, aktivitas lysyl-aminopeptidase (Lys-AP) pada pituari meningkat 50% dan 45% basomedial hypothalamus (BMH). Nilai itu mirip dengan pemberian beta estradiol 15 ?g selama 5-8 hari ke tikus.

Jika tikus diberikan beta estradiol sekaligus larutan ciplukan meningkatkan aktivitas enzim pituitari sebanyak 9% dan hipotalamus 5%. Dengan meningkatnya aktivitas enzim hipotalamus dan pituari, sekresi TSH yang tidak beraturan dapat dicegah. Departemen Farmasi Universitas Cartagena, Kolumbia menemukan ciplukan bersifat imunomodulator alias peningkat kekebalan dan juga antipembengkakan. Tumbuhan yang di sini disia-siakan itu ternyata berkhasiat mengatasi hipertiroid.(Trubus).

Herbal lain yang membantu menyeimbangkan hormonal termasuk hormon endokrin tiroid adalah Lepidium yang juga berasal dari Peru (Lepidium Peruvianum)

Wednesday, March 17, 2010

Miastenia Gravis (Myasthenia Gravis)-Membuat Kelemahan Otot


Myasthenia gravis adalah gangguan autoimun yang merusak komunikasi antara syaraf dan otot, mengakibatkan peristiwa kelemahan otot.

* Myasthenia gravis bisa diakibatkan dari kerusakan pada sistem kekebalan.
* Orang biasanya mengalami kelopak mata layu dan penglihatan ganda, dan otot biasanya menjadi lelah dan lemah setelah olahraga.
* Reaksi terhadap obat yang diberikan lewat infus membantu dokter memastikan apakah seseorang telah mengalami myasthenia gravis.
* Elektromiografi, tes darah, dan tes imaging diperlukan untuk memastikan diagnosa tersebut.
* Beberapa obat-obatan bisa meningkatkan kekuatan otot dengan cepat, dan lainnya bisa memperlambat kemajuan pada gangguan tersebut.

Myasthenia gravis lebih sering terjadi pada para wanita. Yang biasanya terjadi pada wanita berusia antara 20 dan 40 tahun. Meskipun begitu, gangguan tersebut bisa mempengaruhi para pria atau wanita pada usia berapapun. Jarang, terjadi selama masa kanak-kanak.

Pada myasthenia gravis, sistem kekebalan menghasilkan antibodi yang menyerang salah satu jenis reseptor pada otot samping pada simpul neuromukular-reseptor yang bereaksi terhadap neurotransmiter acetycholine. Akibatnya, komunikasi antara sel syaraf dan otot terganggu. Apa penyebab tubuh untuk menyerang reseptor acetylcholine sendiri-reaksi autoimun-tidak diketahui. Berdasarkan salah satu teori, kerusakan kelenjar thymus kemungkinan terlibat. Pada kelenjar thymus, sel tertentu pada sistem kekebalan belajar bagaimana membedakan antara tubuh dan zat asing. Kelenjar thymus juga berisi sel otot (myocytes) dengan reseptor acetylcholine. Untuk alasan yang tidak diketahui, kelenjar thymus bisa memerintahkan sel sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi yang menyerang acetylcholine. Orang bisa mewarisi kecendrungan terhadap kelainan autoimun ini. sekitar 65% orang yang mengalami myasthenia gravis mengalami pembesaran kelenjar thymus, dan sekitar 10% memiliki tumor pada kelenjar thymus (thymoma). Sekitar setengah thymoma adalah kanker (malignant). Beberapa orang dengan gangguan tersebut tidak memiliki antibodi untuk reseptor acetylcholine tetapi memiliki antibodi terhadap enzim yang berhubungan dengan pembentukan persimpangan neuromuskular sebagai pengganti. Orang ini bisa memerlukan pengobatan berbeda.


PENYEBAB


Gangguan tersebut kemungkinan dipicu oleh infeksi, operasi, atau penggunaan obat-obatan tertentu, seperti nifedipine atau verapamil (digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi), quinine (digunakan untuk mengobati malaria), dan procainamide (digunakan untuk mengobati kelainan ritme jantung).

Neonatal myasthenia terjadi pada 12% bayi yang dilahirkan oleh wanita yang mengalami myasthenia gravis. Antibodi melawan acetylcholine, yang beredar di dalam darah, bisa lewat dari wanita hamil terus ke plasenta menuju janin. Pada beberapa kasus, bayi mengalami kelemahan otot yang hilang beberapa hari sampai beberapa minggu setelah lahir. Sisa 88% bayi tidak terkena.

GEJALA

Peristiwa pada gejala-gejala yang memperburuk (exacerbation) adalah sering terjadi. Pada waktu yang lain, gejala-gejala kemungkinan kecil atau tidak ada.

Gejala-gejala yang paling sering terjadi adalah :

* Kelopak mata lemah dan layu.
* Otot mata lemah, yang menyebabkan penglihatan ganda.
* Kelemahan berlebihan pada otot yang terkena setelah digunakan.

Kelemahan tersebut hilang ketika otot beristirahat tetapi berulang ketika digunakan kembali.

Pada 40% orang dengan myasthenia gravis, otot mata terlebih dahulu terkena, tetapi 85% segera mengalami masalah ini. Pada 15% orang, hanya otot-otot mata yang terkena, tetapi pada kebanyakan orang, kemudian seluruh tubuh terkena, kesulitan berbicara dan menelan dan kelemahan pada lengan dan kaki adalah sering terjadi. Pegangan tangan bisa berubah-ubah antara lemah dan normal. Berubah-ubahnya pegangan ini disebut pegangan milkmaid. Otot leher bisa menjadi lemah. Sensasi tidak terpengaruh.

Ketika orang dengan myasthenia gravis menggunakan otot secara berulang-ulang, otot tersebut biasanya menjadi lemah. Misalnya, orang yang dahulu bisa menggunakan palu dengan baik menjadi lemah setelah memalu untuk beberapa menit. Meskipun begitu, kelemahan otot bervariasi dalam intensitas dari jam ke jam dan dari hari ke hari, dan rangkaian penyakit tersebut bervariasi secara luas. Sekitar 15% orang mengalami peristiwa berat (disebut myasthenia crisis), kadangkala dipicu oleh infeksi. Lengan dan kaki menjadi sangat lemah, tetapi bahkan kemudian, mereka tidak kehilangan rasa. Pada beberapa orang, otot diperlukan untuk pernafasan yang melemah. Keadaan ini mengancam nyawa.

DIAGNOSA

Dokter menduga myasthenia gravis pada orang dengan peristiwa kelemahan, khususnya ketika mata atau otot wajah terkena atau ketika kelemahan meningkat dengan penggunaan pada otot yang terkena dan hilang dengan istirahat. Karena acetylcholine receptor rusak, obat-obatan yang meningkatkan acetylcholine bisa digunakan untuk membantu memastikan diagnosa. Edrophonium, disuntikkan melalui intravena, sangat sering digunakan. Orang diminta untuk melatih otot yang terkena sampai capai. Kemudian mereka diberikan obat. Jika secara sementara dan cepat memperbaiki kekuatan otot, didiagnosa myasthenia gravis adalah ha yang mungkin.

Tes diagnosa lainnya diperlukan untuk memastikan diagnosa. Mereka termasuk electromyography (perangsangan otot, kemudian merekam kegiatan listrik mereka) dan tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap acetylcholine receptor dan kadangkala antibodi lain hadir pada orang dengan gangguan tersebut. Tes darah juga dilakukan untuk memeriksa gangguan lain. Computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) pada dada dilakukan untuk menilai kelenjar thymus dan untuk memastikan apakah thymoma ada.

PENGOBATAN

Obat-obatan kemungkinan digunakan untuk membantu meningkatkan kekuatan dengan cepat atau untuk menekan reaksi autoimun dan memperlambat kemajuan gangguan tersebut.

Obat-obatan yang meningkatkan jumlah acetylcholine, seperti pyridostigmine (diminum), bisa meningkatkan kekuatan otot. Kapsul beraksi lama tersedia untuk malam hari digunakan untuk membantu orang yang mengalami kelemahan berat atau kesulitan menelan ketika mereka bangun di pagi hari. Dokter harus secara bertahap menyesuaikan dosis tersebut, yang bisa meningkat selama peristiwa kelemahan. Meskipun begitu, dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kelemahan yang sulit untuk dibedakan dari penyebab gangguan tersebut. Juga, keefektifan obat-obatan ini bisa berkurang dengan penggunaan jangka panjang. Peningkatan kelemahan, yang kemungkinan disebabkan penurunan keefektifan obat tersebut, harus diteliti oleh dokter dengan keahlian mengobati myasthenia gravis.

Efek samping yangs sering terjadi pada pyridostigmine termasuk kram perut dan diare. Obat-obatan yang memperlambat kegiatan pada saluran pencernaan, seperti atropine atau propantheline, kemungkinan diperlukan untuk menetralkan efek ini.

Untuk menekan reaksi autoimun, dokter bisa juga meresepkan kortikosteroid, seperti prednison, atau immunosuppressant, seperti cyclosporine atau azathioprine. Obat-obatan ini diminum. Kebanyakan orang membutuhkan untuk menggunakan kortikosteroid dengan tidak terbatas. Ketika kortikosteroid mulai diminum, gejala-gejala awalnya bisa memburuk, tetapi kemajuan terjadi dalam beberapa bulan. Dosis tersebut kemudian dikurangi hingga dosis minimum yang masih efektif. Kortokosteroid, ketika digunakan untuk waktu yang lama, bisa memiliki efek samping ringan atau berat. Dengan demikian, azathioprine kemungkinan diberikan sehingga kortikosteroid tersebut bisa dihentikan atau dosisnya dikurangi. Dengan azathioprine, perbaikan memerlukan waktu sekitar 18 bulan.

Immune globulin (cairan berisi berbagai antibodi berbeda dikumpulkan dari kelompok donor) kemungkinan diberikan dengan infus sekali sehari untuk 5 hari. Lebih dari dua pertiga orang bertambah baik dalam 1 sampai 2 minggu, dan efeknya bisa berlangsung 1 sampai 2 bulan.

Ketika obat-obatan tidak menghasilkan keringanan atau ketika myasthenic crisis terjadi, plasmapheresis kemungkinan digunakan. Pada plasmapheresis, zat beracun (pada kasus ini, kelainan antibodi) disaring dari darah.

Jika thymoma ada, kelenjar thymus harus diangkat dengan cara operasi untuk mencegah thymoma menyebar. Jika tidak terdapat thymoma, manfaat mengangkat kelenjar thymus tidak pasti.

Lengkapi perawatan medis Anda dengan pendekatan-pendekatan ini yang dapat membantu Anda memanfaatkan energi Anda dan mengatasi gejala myasthenia gravis:

1. Tentukan waktu makan rutin. Cobalah untuk makan ketika Anda memiliki kekuatan otot yang baik. Luangkan waktu Anda makan dan istirahat di antara gigitan. Porsi lebih sering, kecil mungkin lebih mudah untuk dilakukan. Juga, cobalah makanan lunak dan menghindari makanan lengket yang memerlukan banyak mengunyah.
2. Gunakan tindakan keselamatan di rumah. Pasang palang pegangan atau pagar di tempat-tempat di mana Anda mungkin memerlukan dukungan, seperti di sebelah bak mandi. Jaga lantai dan ruang di rumah Anda bersih dari kekacauan, tali dan karpet. Di luar rumah, menjaga langkah, trotoar dan jalan untuk mobil Anda.
3. Gunakan peralatan listrik dan alat-alat listrik. Simpan energi Anda di kamar mandi, di dapur atau di meja kerja dengan menggunakan peralatan listrik, seperti sikat gigi, pembuka kaleng dan obeng.
4. Pakailah penutup mata. Jika Anda memiliki visi ganda, menggunakan penutup mata dapat membantu meringankan masalah ini. Memakai patch sementara Anda membaca atau menonton televisi. Untuk menghindari kelelahan mata, patch secara berkala beralih dari satu mata ke yang lain.
5. Rencana. Jika Anda memiliki sebuah tugas untuk dilakukan di rumah, belanja atau untuk menjalankan tugas, rencanakan kegiatan bertepatan dengan waktu di mana Anda memberikan obat-obatan tingkat energi puncak Anda. Jika Anda bekerja pada sebuah proyek di rumah, kumpulkan segala yang dibutuhkan untuk pekerjaan pada satu waktu, untuk menghilangkan perjalanan tambahan yang dapat menguras energi Anda.
6. Mintalah bantuan. Tergantung pada tingkat energi Anda, Anda mungkin tidak dapat melakukan segala sesuatu yang Anda rencanakan di sekitar rumah atau menjalankan setiap tugas yang harus Anda lakukan. Mintalah anggota keluarga dan teman-teman untuk turun tangan. (medicastore)

Mononeuropati (kerusakan saraf perifer)

Mononeuropati adalah kerusakan pada sebuah saraf perifer.

PENYEBAB
Cedera fisik merupakan penyebab yang paling sering ditemukan pda mononeuropati.
Cedera ini seringkali disebabkan oleh tekanan terus menerus pada sebuah saraf yang berjalan di dekat permukaan tubuh dan di sekitar tulang-tulang yang menonjol, seperti sikut, bahu, pergelangan tangan atau lutut.

Kerusakan saraf juga bisa terjadi karena:
- aktivitas berlebihan
- kecelakaan
- pemaparan dingin atau panas yang lama
- terapi penyinaran untuk kanker.

Infeksi bisa menyebabkan mononeuropati dengn merusak sebuah saraf.
Pada beberapa negara, kadang lepra bisa menyebabkan neuropati.

Saraf perifer tertentu lebih sering mengalami cedera dibandingkan dengan yang lainnya karena lokasinya rentan:
- saraf medianus di pergelangan tangan (menyebabkan sindroma terowongan karpal)
- saraf ulnaris di siku
- saraf radialis di lengan atas
- saraf peronealis di betis.


GEJALA

SINDROMA TEROWONGAN KARPAL

Sindroma terowongan karpal (Carpal tunnel syndrome) merupakan akibat dari penekanan pada saraf medianus yang berjalan di sepanjang pergelangan tangan, menuju ke tangan pada sisi ibu jari.
Penekanan ini menyebabkan sensasi yang ganjil, mati rasa, kesemutan dan nyeri pada 3 jari pertama dan tangan pada sisi ibu jari.

Kadang timbul nyeri dan parestesi (rasa terbakar atau kesemutan) di lengan dan bahu.

Lama-lama otot-otot di tangan pada sisi ibu jari bisa menjadi lemah dan menyusut (atrofi).

Sindroma terowongan karpal sering terjadi (terutama pada wanita) dan bisa mengenai salah satu ataupun kedua tangan.
Yang memiliki resiko untuk menderita sindroma ini adalah:
- orang yang pekerjaannya banyak menggunakan obeng
- mengetik dengan komputer
- wanita hamil
- penderita diabetes
- kelenjar tiroid yang kurang aktif.

Pengobatan terbaik untuk sindroma ini adalah menghindari hiperekstensi pergelangan tangan atau memberikan tekanan tambahan pada saraf medianus.
Tindakan yang bisa dilakukan adalah pembidaian pergelangan tangan dan penyesuaian posisi tangan ketika mengetik.

Penyuntikan kortikosteroid ke dalam terowongan karpal kadang bisa meringankan gejala.
Jika nyeri sangat hebat atau jika terjadi kelemahan dan atrofi otot, dilakukan pembedahan untuk mengurangi tekanan pada saraf. Sebelum pembedahan, dilakukan pemeriksaan kecepatan penghantaran saraf untuk meyakinkan bahwa masalahnya adalah sindroma terowongan karpal.


KELUMPUHAN SARAF ULNARIS

Saraf ulnaris berjalan di dekat permukaan kulit pada sikut dan mudah mengalami kerusakan karena sering bertumpu pada sikut atau kadang karena pertumbuhan tulang abnormal di daerah sikut.
Terjadi sensasi aneh dan kelemahan pada tangan.

Kelumpuhan saraf ulnaris yang berat dan menahun bisa menyebabkan atrofi otot dan kelainan berupa clawhand (tangan dalam posisi seperti akan mencakar).
Untuk menentukan lokasi kerusakan saraf, bisa dilakukan uji penghantaran saraf.

Penyakit ini biasanya diatasi dengan terapi fisik dan menghindari tekanan pada sikut.


KELUMPUHAN SARAF RADIALIS

Saraf radialis berjalan di sepanjang sisi bawah dari tulang pada lengan atas.
Kelumpuhan terjadi karena adanya penekanan yang terus menerus pada saraf radialis.

Saraf yang rusak menyebabkan kelemahan pada pergelangan tangan dan jari tangan sehingga jari tangan berada dalam posisi tertekuk/bengkok dengan jari-jari tangan yang melengkung (wristdrop).
Kadang punggung tangan kehilangan rasa.

Jika tekanannya dihilangkan, maka kelumpuhan saraf radialis akan membaik.


KELUMPUHAN SARAF PERONEALIS

Saraf peronealis berjalan di dekat permukaan kulit pada lekukan di puncak betis, di belakang lutut.
Kelumpuhan saraf peronealis terjadi karena adanya penekanan pada saraf peronealis.

Terjadi kelemahan pada otot yang mengangkat kaki, sehingga kaki menggantung (footdrop).

Sering terjadi pada:
- orang yang menjalani tirah baring
- orang yang duduk di kursi roda
- orang yang sering menyilangkan kakinya ketika duduk dalam waktu yang lama.


Sindroma guillain-barr (Polineuritis asendens akut)


Sindroma Guillain-Barre (Polineuritis asendens akut) adalah sejenis polineuropati akut ayang menyebabkan kelemahan otot yang semakin memburuk dan kadang menyebabkan kelumpuhan.

PENYEBAB
Diduga penyebabnya adalah reaksi autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh melawan selubung sarafnya sendiri (mielin).

Pada sekitar 80% penderita, gejalanya mulai timbul dalam 5 hari- 3 minggu setelah infeksi ringan, pembedahan atau imunisasi.


GEJALA

Sindroma ini biasanya dimulai dengan kelemahan, kesemutan dan hilangnya rasa pada kedua tungkai.
Kelemahan merupakan gejala utama.

Pada 5-10% penderita, otot pernafasan juga mengalami kelemahan sehingga diperlukan respirator.
Sekitar 10% mengalami kelemahan pada otot wajah dan otot untuk menelan, sehingga makanan diberikan secara intravena atau selang gastrostomi.

Jika penyakit ini sangat berat, tekanan darah bisa turun-naik atau irama jantung menjadi abnormal atau terjadi kelainan fungsi lainnya dari sistem saraf otonom.

Salah satu bentuk sindroma Guillain-Barr? menyebabkan sekumpulan gejala yang tidak biasa:
- kelumpuhan pergerakan mata
- kesulitan berjalan
- kehilangan refleks-refleks yang normal.

Sekitar 5% penderita meninggal karena penyakit ini.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

Analisis cairan serebrospinal, elektromiografi, uji kecepatan penghantaran saraf dan pemeriksaan darah dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya dari kelemahan otot.

PENGOBATAN
Sindroma Guillain-Barre merupakan penyakit yang sangat serius, sehingga penderita biasanya dirawat di rumah sakit.
Pernafasan dibantu dengan sebuah respirator.

Terapi fisik dilakukan untuk mencegah pemendekan otot (kontraktur) dan untuk mempertahankan fungsi otot dan sendi.

Dilakukan plasmaferesis (pembuangan bahan racun dari darah) dan infus autoimun globulin.

PROGNOSIS

Penderita bisa membaik dengan sendirinya, tetapi memerlukan waktu yang lama.
Penderita yang segera diobati akan membaik dengan cepat, dalam beberapa hari atau minggu. Jika tidak diobati, masa penyembuhan memerlikan waktu beberapa bulan, tetapi penderita biasanya akan sembuh sempurna.

Setelah 3 tahun, sekitar 30% memiliki gejala sisa berupa kelemahan.

Setelah penyembuhan, sekitar 10% mengalami kekambuhan dan menderita polineuropati kambuhan menahun. Keadaan in bisa diatasi dengan imun globulin dan kortikosteroid, juga plasmaferesis dan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan.
(medicastore)

Kelainan Perangsangan Otot

Perjalanan saraf dari otak ke otot sangat rumit, kelainan fungsi pada salah satu daerah di sepanjang rute ini bisa menyebabkan kelainan otot dan pergerakan.
Tanpa perangsangan yang memadai dari saraf, otot akan menjadi lemah, menyusut (atrofi) dan bisa mengalami kelumpuhan total meskipun ototnya sendiri normal.

Kelainan otot yang disebabkan oleh adanya kelainan fungsi saraf adalah:
- Sklerosis lateral amiotropik (penyakit Lou Gehrig)
- Atrofi muskuler progresif
- Kelumpuhan bulber progresif
- Atrofi lateral primer
- Kelumpuhan pseudobulber progresif.

Penyakit-penyakit tersebut memiliki kesamaan, dimana saraf-saraf pada medula spinalisatau otak, yang tugasnya merangsang kerja otot (saraf motorik) mengalami kemunduran secara progresif dan menyebabkan kelemahan otot yang bisa berakhir menjadi kelumpuhan.
Tetapi setiap penyakit mengenai bagian sistem saraf dan otot yang berbeda.

Kelainan ini lebih sering terjadi pada pria, gejala biasanya mulai timbul pada usia 50 tahun.



PENYEBAB

Sebagian besar kasus penyebabnya tidak diketahui.

GEJALA
Sklerosis lateral amiotrofik merupakan penyakit progresif yang dimulai dengan kelemahan, seringkali pada tangan, jarang mengenai kaki.
Kelemahan biasanya hanya mengenai salah satu sisi tubuh dan diteruskan ke lengan atau tungkai.
Sering terjadi kram dan bisa terjadi sebelum timbulnya kelemahan, tetapi sensasinya tetap utuh.
Lama-lama, selain otot menjadi semakin lemah juga terjadi kejang, otot memendek, terjadi kejang disertai tremor.
Otot-otot untuk berbicara dan menelan menjadi lemah, sehingga terjadi kesulitan dalam berbicara (disartria) dan menelan (disfagia).
Pada akhirnya penyakit ini bisa menyebabkan kelemahan pada diafragma dan terjadilah gangguan pernafasan.

Sklerosis lateral amiotrofik selalu progresif, meskipun kecepatannya bervariasi.
Sekitar 50% penderita meninggal dalam waktu 3 tahun setelah timbulnya gejala pertama, 10% penderita bertahan sampai 10 tahun atau lebih dan kadang ada yang bertahan sampai 30 tahun.

Atrofi muskuler progresif mirip dengan sklerosis lateral amiotrofik, tetapi perkembangannya lebih lambat, tanpa kekakuan otot dan kelemahan otot yang terjadi tidak terlalu berat.
Gejala awalnya bisa berupa kontraksi di luar kesadaran atau kedutan pada serat-serat otot.
Banyak penderita yang bertahan sampai 25 tahun atau lebih.

Kelumpuhan bulber progresif menyerang saraf-saraf yang mengendalikan otot untuk mengunyah, menelan dan berbicara, sehingga fungsinya mengalami gangguan.
Penderita menunjukkan respon emosional yang ganjil, kegembiraan dengan cepat berganti menjadi kesedihan tanpa alasan yang jelas.
Kesulitan menelan seringkali menyebabkan terhirupnya makanan atau ludah ke dalam paru-paru.
Kematian biasanya terjadi dalam waktu 1-3 tahun setelah timbulnya gejala dan seringkali disebabkan oleh pneumonia.

Sklerosis lateral primer dan Kelumpuhan pseudobulber progresif jarang terjadi, dan merupakan varian yang lambat dari sklerosis lateral amiotrofik.
Sklerosis lateral primer terutama mengenai lengan dan tungkai, sedangkan kelumpuhan pseudobulber progresif menyerang otot-otot wajah, rahang dan tenggorokan.
Pada kedua penyakit tersebut, kekakuan otot yang hebat disertai oleh kelemahan otot.
Tidak terjadi kedutan maupun penyusutan otot, kecacatan biasanya timbul setelah beberapa tahun.

DIAGNOSA
Kelainan ini didiagnosis jika seorang dewasa mengalami kelemahan otot yang progresif tanpa disertai hilangnya sensasi.

Elektromiografi untuk mengukur aktivitas listrik otot bisa membantu menentukan apakah kelainannya terletak pada saraf atau otot.

Diagnosis juga berdasarkan kepada:
- bagian tubuh yang terkena
- mulai timbulnya penyakit
- gejala yang muncul pertama kali
- perubahan gejala dari waktu ke waktu.

PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus.

Terapi fisik membantu penderita mempertahankan kekuatan otot dan mencegah pemendekan otot (kontraktur).

Untuk mencegah tersedak, penderita yang mengalami kesulitan menelan sebaiknya diberi makan melalui selang gastrostomi (selang yang dimasukkan melalui dinding perut ke dalam lambung).

Kram otot bisa diatasi dengan baklofen (obat untuk mengurangi kejang otot).(medicastore)

Kelainan Pleksus (Bisa Membuat Nyeri & Kelemahan Pada Lengan)

Suatu pleksus berfungsi menyalurkan saraf-saraf, seperti halnya yang terjadi pada kotak listrik yang menyalurkan kabel-kabel ke ruang yang berbeda dalam sebuah rumah.

Cedera pada saraf-saraf di dalam pleksus utama bisa menyebabkan kelainan pada lengan atau tungkai yang dipersarafi oleh saraf tersebut.
Pleksus utama dalam tubuh manusia adalah:
- Pleksus brakialis, terletak di dalam leher dan menyalurkan saraf ke lengan
- Pleksus lumbosakralis, terletak di punggung bagian bawah dan menyalurkan saraf ke panggul dan tungkai.


PENYEBAB

Pleksus seringkali mengalami kerusakan jika tubuh membentuk antibodi yang menyerang jaringannya sendiri (reaksi autoimun).
Neuritis brakialis akut mungkin disebabkan oleh reaksi autoimun.

Tetapi pleksus lebih sering mengalami kerusakan karena cedera fisik atau kanker.
Sebuah kecelakaan yang menyebabkan lengan tertarik atau tertekuk bisa merusak pleksus brakialis; jika seseorang terjatuh bisa melukai pleksus lumbosakralis.
Kanker yang tumbuh di bagian atas paru-paru bisa menyusup dan merusak pleksus brakialis; kanker usus, kandung kemih atau prostat bisa menyusup ke dalam pleksus lumbosakralis.

GEJALA
Kelainan fungsi pada pleksus brakialis bisa menyebabkan nyeri dan kelemahan pada lengan.
Kelemahan bisa hanya terjadi pada suatu bagian lengan atau keseluruhan lengan.

Jika penyebabnya adalah kelainan autoimun, maka lengan akan kehilangan kekuatannya dalam 1 hari sampai 1 minggu dan secara perlahan kekuatannya akan kembali dalam wakatu beberapa bulan.
Penyembuhan juga cenderung terjadi secara perlahan, sampai beberapa bulan, meskipun cedera yang berat bisa menyebabkan kelemahan yang menetap.

Kelainan fungsi pada pleksus lumbosakralis bisa menyebabkan nyeri punggung bagian bawah dan tungkai, serta menyebabkan kelemahan pada sebagian atau keseluruhan tungkai.
Kelemahan bisa terbatas pada pergerakan kaki atau betis atau bisa menyebabkan kelumpuhan total pada tungkai.

Penyembuhan tergantung kepada penyebabnya.
Jika disebabkan oleh penyakit autoimun, maka biasanya berlangsung secara perlahan, sampai beberapa bulan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Elektromiogram dan perangsangan saraf bisa membantu menentukan lokasi kelainan.

Untuk menentukan penyebabnya bisa dilakukan pemeriksaan CT scan dan MRI.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

Kanker di terletak di dekat pleksus bisa diatasi dengan terapi penyinaran atau kemoterapi.
Kadang tumor atau bekuan darah yang mengganggu pleksus harus diangkat melalui pembedahan.

Kadang diberikan kortikosteroid untuk mengatasi neuritis brakial akut dan kelainan pleksus lainnya, yang diduga disebabkan oleh kelainan autoimun.

Jika penyebabnya adalah cedera fisik, maka biasanya akan membaik dengan sendirinya. (medicastore)

Sindroma Saluran Torakikus (Membuat Nyeri Pada Tangan, Leher , Bahu, Lengan)

Sindroma Saluran Torakikus adalah kelainan-kelainan yang belum sepenuhnya dimengerti, yang dimasukkan dalam satu kelompok karena semuanya menyebabkan nyeri dan sensasi yang tidak biasa (parestesi) pada tangan, leher, bahu atau lengan.

Sindroma ini lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya timbul pada usia 35-55 tahun.


PENYEBAB

Penyebabnya seringkali tidak jelas, tetapi bisa berasal dari saluran torakikus, yang merupakan saluran sempit di dasar leher, tempat lewatnya kerongkongan, pembuluh darah utama, trakea dan struktur lainnya diantara leher dan dada.
Lorong ini sangat sempit dan bisa timbul kelainan jika pembuluh darah atau saraf yang menuju ke lengan tertekan diantara tulang iga dan otot dibawahnya.

GEJALA
Tangan, lengan dan bahu bisa membengkak atau tampak kebiruan karena kekurangan oksigen (sianosis).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan.

2 pemeriksaan bisa dilakukan untuk membantu menentukan apakah saluran torakikus sangat sempit sehingga gerakan tertentu bisa memutuskan aliran darah ke lengan:

1. Uji Adson dilakukan dengan menentukan apakah denyut nadi di pergelangan tangan berkurang atau menghilang jika penderita menarik nafas panjang dan menahannya pada saat kepala ditekuk ke belakang dan kemudian ditekuk ke depan.
2. Uji Allen dilakukan dengan mengangkat lengan dan memutarnya ketika kepala penderita berpaling ke sisi yang tidak terkena, hal ini akan menyebabkan berkurangnya denyut nadi di pergelangan tangan.

Dengan stetoskop bisa terdengar suara aliran darah yang abnormal pada arteri yang terkena.

Angiografi bisa menemukan adalah aliran darah yang abnormal ke lengan.

PENGOBATAN
Sebagian besar penderita menunjukkan perbaikan setelah menjalani terapi fisik dan latihan.

Pembedahan dilakukan pada penderita yang memiliki kelainan yang menyebabkan penekanan pada arteri, misalnya kelebihan sedikit tulang iga.
Tetapi sebagian besar dokter berusaha untuk menghindari pembedahan karena diagnosis pasti sulit ditegakkan dan setelah pembedahan dilakukan gejalanya seringkali menetap. (medicastore)

Polineuropati

Polineuropati adalah kelainan fungsi yang berkesinambungan pada beberapa saraf perifer di seluruh tubuh.

PENYEBAB

1. Infeksi bisa menyebabkan polineuropati, kadang karena racun yang dihasilkan oleh beberapa bakteri (misalnya pada difteri) atau karena reaksi autoimun (pada sindroma Guillain-Barr?).
2. Bahan racun bisa melukai saraf perifer dan menyebabkan polineuropati atau mononeuropati (lebih jarang).
3. Kanker bisa menyebabkan polineuropati dengan menyusup langsung ke dalam saraf atau menekan saraf atau melepaskan bahan racun.
4. Kekurangn gizi dan kelainan metabolik juga bisa menyebabkan polineuropati.
Kekurangan vitamin B bisa mengenai saraf perifer di seluruh tubuh.
5. Penyakit yang bisa menyebabkan polineuropati kronik (menahun) adalah diabetes, gagal ginjal dan kekurangan gizi (malnutrisi) yang berat.
Polineuropati kronik cenderung berkembang secara lambat (sampai beberapa bulan atau tahun) dan biasanya dimulai di kaki (kadang di tangan).


Pengendalian kadar gula darah yang buruk pada penderita diabetes bisa menyebabkan beberapa jenis polineuropati.

Yang paling sering ditemukan adalah neuropati diabetikum, yang merupakan polineuropati distalis, yang menyebabkan kesemutan atau rasa terbakar di tangan dan kaki.
Diabetes juga bisa menyebabkan mononeuropati atau mononeuropati multipel yang berakhir dengan kelemahan, terutama pada mata dan otot paha.

GEJALA
Kesemutan, mati rasa, nyeri terbakar dan ketidakmampuan untuk merasakan getaran atau posisi lengan, tungkai dan sendi merupakan gejala utama dari polineuropati kronik.

Nyeri seringkali bertambah buruk di malam hari dan bisa timbul jika menyentuh daerah yang peka atau karena perubahan suhu.

Penderita tidak bisa merasakan suhu dan nyeri, sehingga mereka sering melukai dirinya sendiri dan terjadilah luka terbuka (ulkus di kulit) akibat penekanan terus menerus atau cedera lainnya.

Karena tidak dapat merasakan nyeri, maka sendi sering mengalami cedera (persendian Charcot).

Ketidakmampuan untuk merasakan posisi sendi menyebabkan ketidakstabilan ketika berdiri dan berjalan.
Pada akhirnya akan terjadi kelemahan otot dan atrofi (penyusutan otot).

Banyak penderita yang juga memiliki kelainan pada sistem saraf otonom, yang mengendalikan fungsi otomatis di dalam tubuh, seperti denyut jantung, fungsi pencernaan, kandung kemih dan tekanan darah.
Jika neuropati perifer mengenai saraf otonom, maka bisa terjadi:
- diare atau sembelit
- ketidakmampuan untuk mengendalikan saluran pencernaan atau kandung kemih
- impotensi
- tekanan darah tinggi atau rendah
- tekanan darah rendah ketika dalam posisi berdiri
- kulit tampak lebih pucat dan lebih kering
- keringat berlebihan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Elektromiografi dan uji kecepatan penghantaran saraf dilakukan untuk memperkuat diagnosis.

Pemeriksaan darah dilakukan jika diduga penyebabnya adalah kelainan metabolik (anemia pernisiosa karena kekurangan vitamin B12), diabetes (kadar gula darah meningkat) dan gagal ginjal (kadar kreatinin meningkat).

Pemeriksaan air kemih bisa menunjukkan adanya keracunan logam berat atau mieloma multipel.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

Jika penyebabnya adalah diabetes, maka pengendalian kadar gula darah bisa menghentikan perkembangan penyakit dan menghilangkan gejala, tetapi penyembuhannya lambat.

Mengobati gagal ginjal dan mieloma multipel bisa mempercepat penyembuhan polineuropati.

Pembedahan dilakukan pada penderita yang mengalami cedera atau penekanan saraf.

Terapi fisik kadang bisa mengurangi beratnya kejang otot atau kelemahan otot. (medicastore)

Neuropati Herediter


Neuropati Herediter adalah kelainan sistem saraf yang secara genetik diturunkan dari orang tua kepada anaknya.

3 bentuk utama dari neuropati herediter adalah:

1. Neuropati motorik herediter, hanya mengenai saraf motorik
2. Neuropati sensorik herediter, hanya mengenai saraf sensorik
3. Neuropati sensorimotorik herediter, mengenai saraf motorik dan saraf sensorik.

Kelainan ini jarang terjadi.


PENYAKIT CHARCOT-MARIE-TOOTH


Disebut juga atrofi muskuler peronealis, merupakan neuropati herediter yang paling banyak ditemukan.
Penyakit ini menyerang saraf peronealis dan menyebabkan kelemahan otot dan atrofi (penyusutan otot) pada tungkai bawah.
Penyakit ini diturunkan secara dominan.

# Gejalanya tergantung kepada bentuk penyakit yang diturunkan: Tipe I : terjadi kelemahan pada tungkai bawah selama masa pertengahan kanak-kanak, yang menyebabkan footdrop (kaki menggantung) dan penciutan otot betis (kaki burung bangau).
Selanjutnya otot tangan mulai menciut. Anak kehilangan kemampuannya untuk merasakan nyeri, panas dan dingin di tangan dan kakinya.
Penyakit ini berkembang secara perlahan dan tidak mempengaruhi harapan hidup penderitanya.
# Tipe 2 : berkembang lebih lambat, gejala yang sama dengan tipe 1 baru muncul di kemudian hari.


PENYAKIT DEJERINE-SOTTAS

Juga disebut neuropati interstisiali hipertrofik, lebih jarang terjadi.
Penyakit ini mulai timbul pada masa kanak-kanak dan ditandai dengan kelemahan yang progresif dan hilangnya rasa di tungkai.
Kelemahan otot berkembang lebih cepat dibandingkan dengan penyakit Charcot-Marie-Tooth.

Penyebaran kelemahan otot, usia timbulnya penyakit, riwayat keluarga, adanya kelainan bentuk kaki (lengkung kaki yang tinggi dan jari palu) serta hasil pemeriksaan penghantaran saraf bisa membantu membedakan penyakit Charcot-Marie-Tooth dengan penyakit Dejerine-Sottas dan penyebab neuropati lainnya.

Tidak ada pengobatan yang bisa mencegah memburuknya penyakit.
Menggunakan penyokong (brace) bisa membantu memperbaiki footdrop dan kadang diperlukan pembedahan ortopedik. (medicastore)

Atrofi Muskuler Spinalis

Atrofi Otot Spinalis adalah penyakit keturunan dimana sel-sel saraf di medula spinalis dan batang otak mengalami kemunduran (degenerasi) dan menyebabkan kelemahan dan penciutan otot yang progresif.

GEJALA

Gejala pertama muncul pada masa bayi dan kanak-kanak.
Kelemahan otot pada atrofi muskuler spinalis akut (penyakit Werdnig-Hoffmann) muncul pada bayi yang berumur 2-4 bulan.
Penyakit ini diturunkan secara resesif, diperlukan 2 gen non-dominan dari kedua orang tua.

Anak-anak yang menderita atrofi muskuler spinalis menengah, dalam 1-2 tahun pertama tetap normal dan kemudian mengalami kelemahan yang semakin memburuk di tungkainya.
Biasanya tidak disertai kelainan pada pernafasan, jantung atau saraf kranialis.
Penyakit ini berkembang secara perlahan.

Atrofi muskuler spinalis kronis (penyakit Wohlfart-Kugerberg-Welander) mulai timbul pada usia 2-17 tahun dan memburuk secara perlahan, sehingga penderita penyakit ini hidup lebih lama dibandingkan penderita atrofi muskuler spinalis lainnya.
Kelemahan dan penciutan otot bermula di tungkai lalu menyebar ke lengan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Elektromiografi dilakukan untuk memperkuat diagnosis.

PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khsusus untuk penyakit ini.

Untuk meringankan gejala, bisa dilakukan terapi fisik serta pemakaian brace dan alat khusus. (medicastore)

Gangguan Perangsangan Otot

Gangguan perangsangan otot (motor neuron) ditandai dengan penurunan progresif pada saraf dan struktur lain yang berhubungan dengan gerakan otot. Gangguan ini terjadi ketika penggerak saraf tidak merangsang otot dengan normal.

* Amyotrophic lateral sclerosis adalah yang paling sering terjadi pada gangguan ini.
* Ciri khasnya, otot lemah dan sakit, dan gerakan menjadi kaku, janggal dan aneh.
* Dokter mendasari diagnosa pada hasil electromyography, magnetic resonance imaging, dan tes darah.
* Tidak terdapat pengobatan khusus atau penyembuhan, tetapi obat-obatan bisa membantu mengurangi gejala-gejala.

Untuk fungsi normal otot, jaringan otot dan saraf penghubung antara otak dan otot harus normal. Pada gangguan rangsangan otot (gangguan penggerak saraf), penggerak saraf tidak merangsang otot secara normal. Akibatnya, otot lemah, menyakitkan (atrophy), dan menjadi lumpuh sepenuhnya meskipun otot itu sendiri bukan penyebab masalah.

Gangguan perangsangan otot termasuk amyotrophic lateral sclerosis (yang paling umum), primary lateral sclerosis, progressive pseudobulbar palsy, progressive muscular atrophy, progressive bulbar palsy, dan sindrom postpolio. Gangguan ini sangat sering terjadi pada para pria dan biasanya terjadi pada orang di usia 50 tahunan. Penyebabnya biasanya tidak diketahui. Sekitar 10% orang yang mengalami gangguan perangsangan otot karena keturunan dan dengan begitu memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan.

Pada semua gangguan ini, bagian pada sistem saraf meliputi gerakan otot-termasuk saraf penggerak pada tulang belakang dan di bagian lain tubuh dan bagian otak-menurun secara progresif, menyebabkan otot lemah yang bisa berkembang menjadi lumpuh. Meskipun begitu, pada setiap gangguan, bagian lain pada sistem saraf terkena. Konsekwensinya, setiap gangguan memiliki efek yang berbeda. Misalnya, beberapa mempengaruhi mulut dan tenggorokan, dan yang lainnya mula-mula mempengaruhi tangan dan tenggorokan lebih dahulu atau kaki atau lebih parah.

GEJALA

Otot yang terkena, tetapi orang tidak memiliki rasa sakit atau berbagai perubahan pada sensasinya. Depresi adalah biasa.

Amyotrophic lateral sclerosis (penyakit lou gehrig) : perkembangan gangguan ini dimulai dengan kelemahan, seringkali pada tangan dan sedikit pada kaki atau mulut dan tenggorokan. Kelemahan bisa berkembang pada salah satu bagian tubuh dibanding bagian lainnya dan biasanya berjalan ke tangan atau kaki. Kejang juga sering terjadi dan bisa terjadi sebelum kelemahan, tetapi tidak terdapat perubahan pada sensasi yang terjadi. Orang bisa kehilangan berat badan dan merasa lelah yang tidak biasanya.

Bersamaan dengan waktu, kelemahan meningkat. Otot kejang dan menjadi tegang, diikuti dengan kejang (spasticity). Getaran bisa terlihat. Mengendalikan ekspresi wajah bisa menjadi sulit. Kelemahan pada otot pada tenggorokan bisa membuat kesulitan bicara (dysarthria) dan menelan (dysphagia). Ludah yang berlebihan dihasilkan, kadangkala menyebabkan berliur. Sebagaimana gangguan berkembang, orang kemungkinan tidak dapat mengendalikan reaksi emosi dan bisa tertawa atau menangis secara tidak sesuai.

Kadangkala, otot yang mempengaruhi bernafas menjadi lemah, menimbulkan masalah pernafasan. Beberapa orang membutuhkan ventilator untuk bernafas.

Bagimana cepatnya perkembangan amyotrophic lateral sclerosis bervariasi. Sekitar 50% orang dengan gangguan ini meningggal dalam waktu 3 tahun pada gejala awal, 10% hidup 10 tahun atau lebih, dan beberapa orang bertahan selama 30 tahun.

Primary lateral sclerosis dan progressive pseudobulbar palsy : gangguan ini langka, jenis yang lambat kemajuannya pada amyotrophic lateral sclerosis. Primary lateral sclerosis terutama sekali mempengaruhi tangan dan kaki, dan progressive pseudobulbar palsy terutama sekali mempengaruhi otot pada wajah, rahang, dan tenggorokan. Pada kedua gangguan tersebut, kaku yang berat menyertai kelemahan otot. Emosi bisa berubah-ubah : orang yang menderita pseudibulbar palsy bisa berubah dari merasa senang sampai merasa sedih sekali secara cepat dan tanpa sebab. Emosi yang meledak tidak tepat adalah biasa. Beberapa tahun kemudian, otot menjadi kejang dan lemas. Gangguan tersebut biasanya mengalami kemajuan untuk beberapa tahun sebelum kelumpuhan total terjadi.

Progressive muscular atrophy : gangguan ini bisa terjadi di usia berapapun. Hal ini serupa dengan amyotrophic lateral sclerosis, tetapi perkembangannya lebih lambat, kekejangan tidak terjadi, dan kelemahan otot agak berat. Kontraksi tanpa sadar atau kekejangan pada serat otot kemungkinan gejala yang paling awal. Tangan biasanya terkena terlebih dahulu, diikuti oleh lengan, bahu, dan kaki. Kadangkala, seluruh tubuh terkena. Kebanyakan orang dengan gangguan ini bertahan hidup 25 tahun atau lebih.

Progressive bulbar palsy : pada gangguan ini saraf mengendalikan otot mengunyah, menelan, dan berbicara terkena, membuat fungsi ini bertambah sulit. Suara bisa bindeng. Pada beberapa orang, emosi bisa berubah-ubah. Karena sulit menelan, atau makanan atau ludah seringkali terhisap (aspirated) ke dalam paru-paru, menyebabkan cekikan atau sumbatan dan meningkatkan resiko pada pneumonia. Kematian, yang seringkali disebabkan pneumonia, biasanya terjadi 1 sampai 3 tahun setelah gangguan tersebut mulai terjadi.

Sindrom postpolio : pada beberapa orang yang mengalami polio, otot bisa menjadi lelah, sakit sekali, dan lemah 15 tahun atau lebih setelah sembuh dari polio. Kadangkala jaringan otot juga lunglai, diduga kembali aktifnya infeksi polio. Meskipun begitu, pada kebanyakan orang yang mengalami polio, beberapa gejala tidak menyebabkan sindrom postpolio tetapi menimbulkan sebuah gangguan baru, seperti diabetes, cakra terselip (herniated), atau osteoarthritis.

DIAGNOSA

Dokter menduga salah satu dari gangguan ini pada orang dewasa yang mengalami perkembangan kelemahan otot tanpa rasa sakit atau kehilangan perasa. Dokter menanyakan pasien, bagian tubuh mana yang terkena, ketika gangguan dimulai, gejala apa yang pertama kali muncul, dan bagaimana gejala berubah setiap waktu. Informasi ini memberikan mereka petunjuk mengenai penyebab gejala.

Otot melemah bisa memiliki banyak penyebab, sehingga pemeriksaan diagnosa, seperti berikut di bawah ini, diperlukan untuk membantu memperkecil kemungkinan :

* Magnetic resonance imaging (MRI) pada otak dan kadangkala tulang ekor dilakukan untuk memeriksa ketidaknormalan yang bisa menyebabkan gejala yang serupa.
* Electromyography, yang meliputi perangsangan otot dan merekam aktifitas elektrik, bisa membantu memastikan apakah masalah ada dalam saraf atau otot.
* Konduksi saraf diteliti, yang mengukur seberapa cepat saraf memancarkan impuls, bisa juga dilakukan. Kecepatan impuls tidak berpengaruh sampai gangguan ini berakhir, jadi jika impuls lambat tanpa diduga, penyebab gejala kemungkinan gangguan lain.
* Tes darah untuk memeriksa gangguan lain (seperti infeksi dan gangguan metabolisme) yang tidak mempengaruhi saraf tetapi bisa menyebabkan kelemahan.



PENGOBATAN

Gangguan rangsangan otot tidak memiliki pengobatan khusus atau penyembuhan. Perawatan dilakukan oleh tim pada beberapa jenis praktisi kesehatan (tim multidisiplin) membantu orang menghadapi kemajuan ketidakmampuan. Terapi fisik membantu orang mengelola kekuatan otot dan membantu mencegah pemendekan otot (contractures). Para perawat atau pemerhati perawatan lainnya harus memberi makan orang dengan kesulitan menelan secara hati-hati untuk mencegah tercekik. Beberapa orang harus diberi makan melalui sebuah slang yang dimasukkan melalui dinding perut ke dalam perut (slang gastromy).

Baclofen bisa membantu mengurangi kejang otot, dan phenytoin atau quinine bisa membantu mengurangi kram. Obat-obatan dengan efek antikolinergik, seperti amitriptyline (sebuah antidepresan), kemungkinan digunakan karena efek anticholinergic salah satu dari obat-obatan ini -mengurangi pembentukan kelenjar ludah. Amitriptyline atau fluvoxamine (juga sebuah antidepresan) bisa membantu orang yang bisa mengubah emosi atau depresi.

Pada beberapa orang dengan amyotrophic lateral sclerosis, digunakan riluzole, obat yang melindungi sel saraf, bisa memperpanjang hidup. Digunakan melalui mulut.

Jika sakit terjadi sebagai gangguan kemajuan (misalnya, hal itu bisa menjadi terasa sakit sekali untuk duduk di salah satu titik tanpa bisa mengangkat posisi), opoid dan benzodiazepine, yang merupakan sedative ringan, dapat digunakan.

Pada beberapa orang dengan progressive bulbar palsy, operasi untuk memperbaiki bengkak membantu.

Karena amyotrophic lateral sclerosis dan progressive bulbar palsy adalah progresif dan tidak dapat disembuhkan, orang dengan salah satu dari gangguan ini dianjurkan untuk menentukan petunjuk lanjutan yang menspesifikasikan jenis perawatan pada akhir hidupnya. (medicastore)

Multiple Mononeuropathy

Multiple mononeuropathy (mononeuritis multiplex) adalah kerusakan perangsangan pada dua atau lebih syaraf peripheral pada daerah terpisah pada tubuh. yang menyebabkan kelainan sensasi dan kelemahan.

Multiple mononeuropathy biasanya mempengaruhi hanya beberapa syaraf, seringkali pada daerah berbeda pada tubuh. Sebaliknya, polyneuropathy mempengaruhi banyak syaraf, biasanya pada sekitar daerah yang sama pada kedua sisi tubuh. meskipun begitu, jika multiple mononeuropathy berhubungan dengan banyak syaraf, yang kemungkingan sulit untuk dibedakan dari polyneuropathy.


PENYEBAB


Beberapa gangguan bisa menyebabkan mononeuropathy, dan setiap gangguan menghasilkan gejala-gejala yang khusus. Diabetes kemungkinan adalah penyebab yang paling umum, meskipun diabetes lebih umum menyebabkan polyneuropathy. Penyebab umum lainnya pada multiple mononeuropathy termasuk polarteritis nodosa, lupus (systemic lupus erythematosus), sindrom sjorgen, rheumatoid arthritis, sarcoidosis, amyloidosis, dan infeksi (seperti penyekit lyme dan infeksi HIV). Multiple mononeuropathy bisa dihasilkan dari serangan langsung pada syaraf oleh bakteri, sebagaimana terjadi pada leprosy. Gangguan bisa mempengaruhi syaraf tersebut dengan tiba-tiba atau mempengaruhi mereka secara progresif, dengan cepat.

GEJALA

Orang mengalami nyeri, lemah, kelainan sensasi, atau kombinasi pada daerah yang disuplai oleh syaraf yang terkena. Gejala-gejala seringkali dimulai pada salah satu bagian tubuh. Ketika diabetes adalah penyebab tersebut, otot pada mata dan paha seringkali terkena.

DIAGNOSA

Dokter mendasari diagnosa pada gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik, tetapi electromyography dan tes konduksi syaraf biasanya dilakukan untuk memastikan diagnosa tersebut.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung pada penyebab.(medicastore)

Gangguan Simpul Neuromuskular

Syaraf berhubungan dengan otot pada simpangan neuromuskular. Di sana, ujung serat syaraf terhubung dengan lokasi khusus pada selaput otot yang disebut penggerak dan piringan. Piringan ini berisi sel yang peka terhadap rangsangan yang memudahkan otot untuk bereaksi terhadap acetylcholine, pengantar bahan kimia (neurotrasmitter) dilepaskan oleh syaraf untuk menyampaikan impul syaraf melewati persimpangan neuromuscular. Setelah syaraf merangsang otot pada persimpangan ini, impuls listrik mengalir melalui otot, menyebabkan kerutan.


Syaraf overaktif : Dua Sindrom


Kadangkala syaraf dengan cepat mengirimkan impuls listrik menuju otot, mengakibatkan rangsangan berlebihan. Rangsangan berlebihan diperkirakan menjadi faktor sindrom Stiff-person dan sindrom Isaac.

Sindrom Stiff-person: sindrom ini lebih sering terjadi pada wanita dan sering terjadi pada orang dengan diabetes atau kanker jenis tertentu, termasuk limfoma Hodgkin (penyakit Hodgkin).

Penyebabnya kemungkinan reaksi autoimun-ketika tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang jaringannya sendiri. Antibodi menjadi sebuah enzim yang disebut glutamic acid decarboxylase bisa terjadi, tetapi apakah mereka menyebabkan gejala-gejala tidak diketahui.

Otot pada betis, perut, dan kaki secara bertahap menjadi kaku dan membesar. Otot pada lengan, kepala, dan leher tidak terpengaruh.

Obat penenang diazepam bisa secara konsisten menghilangkan kekakuan otot. Plasmapheresis, dimana zat racun disaring dari darah, kadangkala dilakukan tetapi seringkali tidak berhasil. Tanpa pengobatan, gangguan tersebut mengalami kemajuan, menyebabkan ketidakmampuan dan kekakuan di sepanjang tubuh.

Sindrom Isaac : gangguan ini langka tidak diketahui penyebabnya. Seringkali terjadi pada orang dengan kanker.

Otot, terutama pada lengan dan kaki, terus menerus kejang, bergerak seperti sekantung cacing. Gejala ini disebut myokymia. Tangan dan kaki kejang dan kram dengan sebentar-sebentar. Kekakuan otot adalah sering terjadi. Berkeringat kemungkinan meningkat.

Gejala bisa dihilangkan dengan carbamazepine atau phenytoin, keduanya adalah antikonsulvan.

Gangguan dimana persimpangan neuromuscular tidak berfungsi termasuk myasthenia gravis, botulism, dan sindrom Eaton-Lambert. Sebagai tambahan, kebanyakan obat-obatan (termasuk beberapa antibiotik dengan dosis sangat tinggi), pembasmi serangga tertentu (organophosphate), curare (ekstrak dari tumbuhan dahulu diletakkan di ujung beberapa anak panah beracun dan digunakan untuk melumpuhkan dan membunuh), dan gas syaraf digunakan dalam perang kimia bisa menyebabkan persimpangan neuromuskular rusak. Beberapa zat-zat ini mencegah penguraian normal pada acetylcholine setelah impuls syaraf telah diteruskan ke otot.(medicastore)