Sunday, August 31, 2008

Jahe

Jagung

Jarak ulung

jarak bali

Jarak

Jamur Kayu

Jambu Monyet

Jambu Biji

Jambang

Jeruk Purut

Jeruk Nipis

Jengger Ayam

Jayanti

Jati Belanda

Jarong

Kacapiring

Jung Rabab

Jombang

Johar

Jintan putih

Jintan/ ajeran untuk asma dan sakit kepala


Jintan/Ajeran(Coleus amboinicus, Lour.)

Sinonim :

Plectranthus amboinicus, Spreng.

Familia :Labiatae

Uraian :

Jintan (COLEUS AMBOINICUS) merupakan suatu tumbuhan jenis rumpu-rumputan, mempunyai batang dan tangkai berkayu. Jintan biasanya ditanam di kebun-kebun di daerah dataran rendah sampai ketingginan 1000 meter di atas permukaan laut. Batangnya lunak dan berair, bentuk daunnya mirip bed pingpong dan tepinya bergerigi.

Daun Jintan memiliki bau yang khas dan bermanfaat untuk pengobatan. Pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek dan dapat ditanam dalam pot maupun ditanam langsung di tanah. Jintan tumbuh di tempat-tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari dan airnya cukup (tidakterlalu kering).

Nama Lokal :
Jintan (Indonesia), Daun jinten (Jawa), Ajeran (Sunda); Majanereng (Madura),
Iwak (Bali), Golong (Flores); Kuwuetu (Timor);

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Rasa pahit, agak dingin, penurun panas (antipiretik), anti radang (anti inflamasi), menghentikan perdarahan, melancarkan peredaran darah, astringen.

KANDUNGAN KIMIA :
Phytosterin-B.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Asma, Batuk, Perut kembung, Sakit kepala, Sariawan, Demam; Luka, Borok;

Pemanfaatan :

1. Asma dan batuk
Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas air kelapa hijau;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan : diminum, dan dilakukan secara rutin sampai sembuh.

2. Perut Kembung
Bahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih;
Cara Membuat: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus;
Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param).

3. Sakit Kepala dan sariawan
Bahan: 3 gagang daun kelor;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.

4. Demam Tinggi
Bahan: 3 gagang daun kelor;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air dan diaduk sampai merata. Kemudian didiamkan sejenak sampai ampasnya mengendap;
Cara menggunakan : air ramuan tersebut digunakan sebagai obat tetes mata.

5. Luka/Borok
Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel yang telah diparut dalam jumlah yang sama;
Cara Membuat : Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah dengan 1 gelas air, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum setiap hari.

Kastuba

Kapulaga

Kapasan

Kapas

Kamboja

Kaktus pakis giwang

Kaki kuda

Kecubung Gunung

Kecubung

Kayu Putih

Kayu Manis (Padang)

Katu

Kembang bokor

Kelor

Kelingkit Taiwan

Kelapa

Keji Beling

Kedele

Kembang sepatu

Kembang pukul empat

Kembang kertas

Kembang coklat

Kembang bugang

Kencur

Kenanga

Kemuning

Kembang sungsang

Kembang sore

Sungsang

Ketepeng kecil

Ketepeng Cina

Saturday, August 30, 2008

Waspadai penyakit penis bengkok


Penis bengkok, pasti bikin cemas dan minder. Tak perlu khawatir karena penis bengkok bukan sesuatu yang berbahaya dan tak begitu menganggu aktivitas seksual, selama Anda bisa menyiasatinya. Meskipun kondisi tersebut tidak berbahaya, namun untuk beberapa individu pasti merasa tak nyaman. Jika bengkoknya disertai rasa sakit, mungkin ada gangguan dengan Mr P Anda, bisa jadi Anda mengalami Peyronie.

Apa itu Peyronie?

Istilah Peyronie mungkin masih awam untuk sebagian orang, karena memang Peyronie tak sepopuler gangguan penis lainnya, seperti impotensi atau ejakulasi dini. Peyronie adalah terbentuknya jaringan (plak) pada penis, biasanya jaringan ini makin mengeras pada salah satu sisi, yang membuat penis melengkung saat ereksi. Penis melengkung menyerupai bulan sabit atau sebagian ujungnya menyerupai huruf J. Beberapa pria berpenis bengkok mengalami kesulitan saat berhubungan seksual.

Sampai saat ini penyebab Peyronie belum diketahui secara pasti. Menurut situs mayoclinic, penyebab penyakit ini antara lain karena trauma (luka) pada penis, misalnya karena pecahnya pembuluh darah dibagian dalam penis akibat hubungan sex yang terlalu kuat. Penyembuhan yang tidak sempurna dapat menyebabkan timbunan plak di area penis. Penyebab lain bisa karena penyakit autoimun, ketidaknormalan kolagen, dan efek samping dari obat
Setiap pria bisa saja mengalami Peyronie, umumnya banyak dijumpai pada pria berusia tengah baya (40-50 tahun), meskipun tak menutup kemungkinan terjadi pada usia 18 tahun. Bahkan sekitar 80 ribu pria di Inggris mengalami kondisi ini.

Gejala-gejala peyronie

Tiga gejala penis bengkok (Peyronie):
- terdapat benjolan keras pada batang penis
- rasa sakit saat ereksi
- penis bengkok saat ereksi

Jaringan mengeras menimbulkan rasa sakit, yang bisa memicu impotensi. Penis bisa bengkok ke arah kiri dan kanan, meskipun dari banyak kasus yang terjadi penis lebih banyak membengkok keatas. Jika Anda perhatikan penis membengkok dengan tiba-tiba dan cenderung makin berkembang dalam satu sampai tiga bulan. Gejala tersebut lebih sering terjadi dalam keadaan ereksi.

Yang harus dilakukan

Saat Anda merasakan sakit dan terdapat benjolan tak normal di penis anda, segera kunjungi dokter Anda, dan jika memang Anda didiagnosa mengalami Peyronie, tanyakan pengobatan apa yang harus Anda jalani.

Jika dokter Anda tak bisa membantu, jangan ragu meminta rujukan untuk berkonsultsi ke dokter spesialis kelamin dan masalah kesehatan organ seksual, ataupun mengunjungi klinik seksual. Terkadang gangguan ini bisa hilang dengan sendirinya meskipun memakan waktu dan tergantung kondisi tubuh penderita. Sebab, jaringan dalam tubuh selalu aktif beregenerasi, tubuh secara otomatis akan mengganti jaringan-jaringan yang rusak dengan jaringan yang baru.
.
Pengobatan

Meskipun tak semua penderita gangguan penis bengkok (peyronie) butuh pengobatan, namun tak ada salahnya mengikuti anjuran berikut:

  • Suplementasi PABA (Para amino benzoic acid). Menurut Dr. Walker, penulis buku Sexual Nutrition, memilih memulihkan kasus ini dengan PABA. Dengan pasokan PABA yang cukup jaringan fibrosis pada penis akan lebih banyak mendapatkan oksigen, yang membuat penis lebih lentur dan tidak kaku lagi. Akhirnya kelengkungan penis berangsur-angsur berkurang. Suplementasi PABA sebaiknya dikonsumsi dalam dosis standar, agar aman. Bila tanpa pengawasan dokter, cukup 12 gram per hari, yang diberikan enam kali dalam sehari masing-masing empat butir @500mg.

  • Untuk tahap awal dan mencegah terbentuknya pengerasan jaringan, tablet Tamoxifen bisa mengatasinya. Tablet ini biasanya digunakan dalam pengobatan kanker payudara, meskipun tak ada hubungan sama sekali diantara keduanya.

  • Vitamin E yang terbukti efektif mengurangi rasa sakit dan kelainan penyakit.

  • Verapamil, sering digunakan dalam pengobatan darah tinggi, terbukti bisa mengurangi ukuran plak dan menurunkan rasa sakit dengan menyuntikkannya secara langsung ke plak.

  • Terapi kejut Extracorporeal atau ESWT (Extracorporeal Shock Wave Therapy), pengobatan baru yang digunakan dibeberapa rumah sakit. Pengobatan baru ini terbukti efektif, sampai saat ini belum ada laporan efek samping pengobatan ini dalam jangka panjang.

  • Operasi hanya dilakukan jika Anda memang telah menderita Peyronie dalam kondisi parah selama setahun atau lebih, atau bahkan tak mengalami kemajuan dalam jangka waktu tiga bulan. Ada dua jenis prosedur Operasi. Prosedur Nesbitt, prosedur ini dilakukan dengan menghilangkan jaringan yang menyebabkan bengkok dan memulihkan penis kembali normal (lurus). Prosedur lainnya dengan pencangkokan atau menggunakan bagian urat darah dalam jaringan untuk memperluas area. Dalam beberapa kasus implantasi penile prosthesis juga dianjurkan.

Trik berhubungan seks

Tak perlu cemas, penis bengkok tak berarti tak bisa memuaskan pasangan. Anda bisa menyiasatinya dengan mengubah gaya bercinta Anda. Posisi Woman on Top (WOT), memudahkan Anda mengatur kedalaman penetrasi atau mengontrol gerakan selama bercinta.
Gaya spooning juga bisa Anda lakukan, caranya, minta pasangan berbaring menyamping dan membelakangi Anda, lakukan penetrasi dari arah belakang.

Akan sangat membantu sekali jika Anda mau berkomunikasi dengan pasangan, dukungan dan pengertian pasangan akan membantu menekan kekhawatiran dan kecemasan Anda saat berhubungan seks. (ndrip, sumber :kapanlagi, nirmala, mayoclinic, peyronie.org)

Awas... Kanker Payudara :Ingin Tampil Menawan.. Payudara Jadi Korban

www.cariobat.blogspot.com Setiap wanita menginginkan tampil cantik, menarik dan menawan, dan kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan oleh seorang wanita. Segala upaya dilakukan antara lain dengan memoles tubuhnya dengan beragam kosmetika. Tapi apakah mereka menyadari bahwa dibalik penggunaan produk kosmetika ada resiko yang harus dibayar mahal yaitu resiko terjadinya kanker payudara.

Kanker payudara adalah kanker ganas kedua yang paling banyak menyerang wanita setelah kanker leher rahim, dan kurang lebih 60-80% ditemukan pada stadium lanjut yang dapat berakibat fatal. Studi epidemiologi menyebutkan bahwa 90% kanker payudara berkaitan atau disebabkan oleh faktor lingkungan. Penyebab dasar dari faktor lingkungan masih terus diidentifikasi dan rupanya penggunaan kosmetika atau produk perawatan tubuh lainnya ikut berperan didalam terjadinya kanker payudara pasalnya didalam produk-produk tersebut ditemui zat yang menurut penelitian terakhir dapat mengganggu kesehatan payudara.

Parabens adalah zat yang ditengarai dapat menyebabkan resiko kanker payudara. Parabens digunakan sebagai bahan pengawet kimiawi untuk menghambat pertumbuhan bakteri, khamir dan jamur, yang ditambahkan pada ribuan produk kosmetika & perawatan tubuh (seperti kondisioner, deodoran, sampo, bedak, pasta gigi, krim pembersih, antiprespiran/antikeringat), makanan dan produk farmasi, dengan konsentrasi hingga 0.8%.
.
Parabens dikemasan produk mempunyai banyak nama lain seperti methyl-, ethyl-, propyl- atau butyl-parabens, dan dapat secara cepat diserap oleh usus dan darah, juga dapat diserap lewat kulit. Lebih dari 12 studi pada hewan dan kultur jaringan, menunjukkan bahwa parabens bersifat oestrogenik yang dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan memicu pertumbuhan tumor pada jaringan payudara manusia.

Penelitian terakhir menyebutkan 5 jenis parabens ditemukan pada 18 dari 20 orang penderita kanker payudara. (J Appl Toxicol 24:5-13.). Walaupun penelitian terakhir ini tidak menunjukkan hubungan langsung antara parabens dan kanker payudara tapi ini menjadi perhatian khusus bagi produsen dan pengguna kosmetika didalam upaya pencegahan kanker payudara. Penulusuran kami menemukan bahwa zat ini juga digunakan pada produk perawatan bayi. Kami juga mengamati bahwa mereka yang mengikuti analisa sel darah dan mempunyai gangguan ketidakseimbangan hormonal, kanker payudara atau masalah limfatik, tak jarang diantara mereka mempunyai riwayat menggunakan deodoran atau antiprespiran atau produk-produk yang diduga oestrogenik.

Zat lain yang diduga bersifat oestrogenik adalah phthalates yang digunakan dalam pembuatan plastik (plasticizers) dan Cyclosiloxane yang digunakan sebagai kondisioner dan agen penyebar pada produk kosmetika.

Aluminium adalah masalah lain yang juga berdampak negatif bagi kesehatan payudara. Aluminium sering digunakan pada produk deodoran antiprespiran (antikeringat), dan studi memperlihatkan wanita yang mempunyai kanker payudara memiliki aluminium jauh lebih tinggi terutama didaerah ketiak. Walaupun aluminium dikenal beracun tapi garam aluminium (aluminium chloride, aluminium chlorhydrate, aluminium zirconium chlorhydrate) sering diijinkan dalam dosis tinggi, padahal menurut studi pada hewan dan manusia , zat ini bisa masuk lewat kulit.

Menanggapi hal tersebut, produsen yang menggunakan parabens atau zat lainnya yang disinyalir berbahaya menyatakan bahwa zat ini telah digunakan luas lebih dari 50 tahun dan tidak ada kaitannya dengan kanker payudara dan ini seakan diiyakan saja oleh The American Cancer Society. Namun masih ingatkah anda akan kasus Vioxx, obat pereda nyeri yang sekarang ini sudah ditarik dari peredaran karena dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Obat ini telah digunakan lebih dari 84 juta orang didunia, sejak diperkenalkan tahun 1999. Pemakai sudah jutaan, dan indikasi efek samping sudah ada, tapi mengapa baru tahun 2004, obat ini ditarik dari peredaran. Contoh lainnya formalin (formaldehid) telah lama digunakan tapi baru sekarang-sekarang kita baru menyadari kalau zat tersebut juga bisa beresiko pada kesehatan bila salah didalam penggunaannya.

Parabens adalah hanya salah satu contoh dari ribuan zat kimia yang digunakan didalam industri komersial. Di negri Paman Sam, ada sekitar 70.000 zat kimia yang digunakan dalam industri komersial, dan menurut EPA, 65.000 diantaranya potensial menimbulkan resiko bagi kesehatan manusia. Sementara itu, lebih dari 6.000 zat kima baru di tes setiap minggunya !

Lalu bagaimana menghadapi serbuan zat kimia berbahaya yang bertubi-tubi siap dan mungkin sudah masuk ke tubuh kita. Disadari atau tidak, kita setiap hari memasukkan zat tersebut kedalam tubuh kita, bisa karena faktor keterbatasan pilihan ataupun faktor ketidaktahuan mengingat zat kimia tertentu mempunyai banyak nama atau memang pihak produsen sengaja tidak mencantumkan didalam label.

Tidak ada jalan lain selain kita harus mengeluarkannya dan mulai sekarang jeli memilih produk yang hendak dipakai termasuk produk kosmetika. Hentikan penggunaan kosmetika atau produk yang terutama diduga mengandung parabens atau zat yang bersifat oestrogenik. Jaga kebersihan badan, bila ingin menghindari bau ketiak, anda bisa lakukan cara seperti menghapus keringat dari permukaan kulit, mencuci ketiak dengan air dan bila perlu mencukur bulu ketiak untuk mengurangi keringat yang terperangkap yang dapat menimbulkan bau. Selamat mencoba. (hendri priadi /ndrip-dari berbagai sumber)

Friday, August 29, 2008

SADARI- Pemeriksaan Payudara Sendiri

www.cariobat.blogspot.comSetiap wanita yang sudah mengalami mentruasi dianjurkan sekali untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Mudah dilakukan namun memberikan hasil yang baik untuk mengetahui kelainan yang ada pada payudara.

Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari 1 menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan).

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

  1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
  2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah.
  3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
  4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri. Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
  5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
  6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.

Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.




Ketimun

Klabet

Ki Tolod untuk sakit gigi & radang tenggorokan

Ki Tolod(lsotoma longiflora Presi.)
Sinonim :Laurentia longiflora, (Linn.), Peterm.
Familia :Campanuiaceae
Uraian :
Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.

Nama Lokal :Ki tolod, daun tolod (Sunda), Kendali, sangkobak (Jawa);

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Getahnya beracun. Anti radang.
KANDUNGAN KIMIA:
Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit gigi, Asma, Bronkhitis, radang tenggorokan, Obat luka; Obat tetes mata, Obat kanker

BAGIAN YANG DIPAKAI:
Daun, bunga atau seluruh tanaman.

KEGUNAAN:
Daun:
- Sakit gigi.
- Asma, bronkhitis, radang tenggorok.
- Obat luka.
Bunga:
- Obat tetes mata.
Seluruh tanaman:
- Obat kanker.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3 lembar daun, direbus. Pemakaian luar: Daun dicuci bersih lalu dilumatkan, letakkan ditempat yang
sakit.

CARA PEMAKAIAN:
1. Bronkhitis, radang tonggorok:
3 lembar daun segar dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore.

2. Sakit gigi:
2 lembar daun dicuci bersih lalu ditumbuk halus, taruh pada lubang gigi yang sakit.

3. Obat luka:
Daun segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus. Tempelkan pada luka lalu dibalut dengan kain bersih. Ganti 2-3 kali sehari.

CATATAN : Tanaman ini beracun. Untuk sekali minum, tidak boleh lebih dari 3 lembar daun.

Kompri

Kol Banda

Kubis

Kucing-kucingan

Kubis bunga

Kumis kucing untuk anyang-ayang dan badan bengkak


Kumis Kucing(Orthosiphon aristatus (B1) Miq.)

Sinonim :O. longiflorum, Ham. O. grandiflorum et aristatum, Bl. O. spiralis, Merr. O. stamineus, Benth. O. grandiflorus, Bold. Clerodendranthus spicatus (Thunb.) C.Y. Wu. Trichostemma spiralis, Lour. Familia :Labiatae

Uraian :

I. URAIAN TANAMAN:

Terna, tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur, berbulu pendek atau gundul. Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, wama ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk wama coklat gelap. Tumbuh di dataran rendah dan daerah ketinggian sedang.

II. Syarat Tumbuh

a. Iklim 1. Ketinggian tempat : 500 m - 900 m di atas permukaan laut 2. Curah hujan tahunan : 3000 mm/tahun 3. Bulan basah (diatas 100 mm/bulan) : 7 bulan - 9 bulan 4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 bulan - 5 bulan 5. Suhu udara : 280C - 340C 6. Kelembapan : sedang 7. Penyinaran : tinggi b. Tanah 1. Jenis : andosol, latosol 2. Tekstrur : lempung berpasir 3. Drainase : baik 4. Kedalaman air tanah : diatas 70 cm dari permukaan tanah 5. Kedalaman perakaran: 30 cm - 60 cm dari permukaan tanah 6. Kemasaman (pH) : 5 - 7 7. Kesuburan : sedang - tinggi

III. Pedoman Bertanam

a. Pengolahan Tanah 1. Tanah dicangkul sedalam 30 cm - 40 cm hingga gembur 2. Buatkan bedengan selebar 100 cm - 120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 40 cm - 50 cm, dan panjangnya disesuaikan kondisi lahan 3. Tebarkan pupuk kandang diatas bedengan tersebut b. Persiapan Bibit 1. Pada umumnya tanaman kumis kucing diperbanyak dengan stek batang atau stek cabang 2. Pilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua, lalu dipotong menjadi stek-stek berukuran panjang 15 cm - 25 cm atau beruas sekitar 2 buku - 3 buku c. Penanaman 1. Stek bibit ditanam langsung di kebun sedalam 5 cm, kemudian padatkan tanah di sekitar pangkal stek 2. Jarak tanam 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, 40 cm x 50 cm dan 60 cm x 60 cm

Nama Lokal :
Kumis kucing, Mamang besar (Indonesia); Kutun, mamam, bunga laba-laba (Jawa); Mao Xu Cao (China).;

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Manis sedikit pahit, sejuk, anti-inflammatory (anti radang), peluruh air seni (diuretic), menghancurkan batu saluran kencing.

KANDUNGAN KIMIA: Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Infeksi Ginjal, Infeksi Kandung kemih, Kencing batu, Encok; Peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI :
Seluruh tumbuhan, basah atau kering (dianginkan dahulu, lalu dijemur di panas matahari).

KEGUNAAN:
1. Infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), infeksi kandung kemih (Cystitis).
2. Sakit kencing batu.
3. Encok (Gout arthritis).
4. Peluruh air seni (Diuretic).
5. Menghilangkan panas dan lembab.

PEMAKAINAN :
30 - 60 gr. (kering) atau 90 - 120 gr (basah) direbus, atau yang kering/basah diseduh sebagai teh.

CARA PEMAKAIAN:

1. Nephritis, edema (bengkak):
0. aristatus (kumis kucing) 30 gr, Planto asiatica (daun urat) 30 gr, Hedyotis diffusa. (rumput lidah ular) 30 gr, semuanya direbus.

2. Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit (anyang-anyangan) :

0. aritatus, Phyllanthus urinaria (meniran), Commelina communis, masing-masing 30 gr., direbus.

kwalot

Kunyit

Kunci pepet

Lempuyung gajah

Lengudi

Landik

Landep

Lada

Lidah ular

Lidah buaya

Lenglengan

Lengkuas

Lempuyung wangi

Melati

Mangkokan

Manggis

Mamang besar

Mahoni

Lobak

Mahkota Dewa


Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.)

Sinonim :P. papuana Warb. var. Wichnannii (Val.) Back.

Familia :Thymelaeaceae

Uraian :

Mahkota dewa bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya Phaleria papuana, banyak orang yang memperkirakan tanaman ini populasi aslinya dari tanah Papua, Irian Jaya. Di sana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpl. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.

Nama Lokal :

NAMA DAERAH Simalakama (Melayu), makutadewa, makuto mewo, makuto ratu, makuto rojo (Jawa). NAMA ASING - NAMA SIMPLISIA Phaleriae Fructus (buah mahkota dewa).

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT DAN KHASIAT Buah berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus) dan antikanker. Biji berracun. EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioaktivitas ekstrak buah mahkota dewa dengan metode BSLT yang dilanjutkan dengan uji penapisan antikanker in vitro terhadap sel leukemia 1210, menunjukkan toksisitas yang sangat tinggi dan potensial sebagai antikanker. Identifikasi senyawa kimia aktif dalam ekstrak buah mahkota dewa didapat senyawa lignan yang termasuk dalam golongan polifenol dan senyawa syringaresinol (Dra. Vivi Lisdawati MSi, Apt., tesis S-2 di FMIPA UL Suara Pembaruan, Rabu, 9 April 2003).

Komposisi :
Daun mahkota dewa mengandung antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifenol (lignan). Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid.

PEMANFAATAN

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun; daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.

INDIKASI

Kulit buah dan daging buah digunakan untuk:
- disentri,
- psoriasis, dan jerawat.

Daun dan biji digunakan untuk pengobatan:
- penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.

CARA PEMAKAIAN

Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji). Selama beberapa hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Perhatikan efek samping yang timbul.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Disentri
Rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring clan minum airnya sekaligus. Lakukan 2--3 kali dalam sehari.

Psoriasis
Belah buah mahkota dewa segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai kering. Rebus simplisia ini dengan satu liter air dengan api besar. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing separuhnya. Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya.

Eksim, gatal-gatal
Cuci daun mahkota dewa segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut. Ganti 2--3 kali dalam sehari.

Catatan:
Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi.

Bagian buah, terutama bijinya berracun. Jika buah segar dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, sampai pingsan.
Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.

Ibu hamil dilarang minum tanaman obat ini.(iptek.net.id)

Nampu

Murbei

Mondokaki

Mindi kecil

Mimba

Meniran

Mengkudu

Pala

Padi

Pacar air

Nona makan sirih

Ngokilo

Nanas kerang

Pacar cina untuk masalah haid dan bau badan

Pacar Cina(Aglaia odorata Lour.)
Sinonim := Camunium sinense, Rumph.
Familia :
Meliaceae
Uraian :
Pacar cina sering ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman hias, atau tumbuh liar di ladang-ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan ini didatangkan dari Cina. Bunganya sering digunakan untuk mengharumkan teh atau pakaian. Perdu, tinggi 2 - 6 m, batang berkayu, bercabang banyak, tangkai berbintik-bintik kelenjar berwarna hitam.
Daun majemuk menyirip ganjil yang tumbuh berseling, anak daun 3 - 5. Anak daun bertangkai pendek, bentuk bundar telur sungsang, panjang 3-6 cm, lebar 1 - 3,5 cm, ujung runcing, pangkal
meruncing, tepi rata, permukaan licin mengilap terutama daun muda. Bunga dalam malai rapat, panjangnya.5 - 16 cm, warna kuning, dan harum. Buah buni, bulat lonjong, warnanya merah, panjang 6 - 7 mm, dengan ruang 1 - 3, biji 1 - 3. Perbanyakan melalui cangkok.
Nama Lokal :
Culan (Sunda). pacar culam (Jawa).; Pacar cina, culan (Sumatera). Mi zi lan
(China). ;

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Pacar cina bersifat pedas, manis, netral, masuk meridian paru, lambung, dan hati.
KANDUNGAN KIMIA :
Daun pacar cina mengandung minyak asiri, alkaloid, damar, garam mineral, dan tanin.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Perut kembung, batuk, pusing, mempercepat persalinan, memar,; Bisul, darah haid banyak, bau badan, diare, sukar menelan.;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Bunga, daun, batang, dan ranting.

INDIKASI :
Bunga berkhasiat untuk - perut kembung, - sukar menelan, batuk, pusing, dan - mempercepat persalinan.

Daun berkhasiat untuk - memar, bisul, darah haid banyak, bau badan, dan diare.

CARA PEMAKAIAN :
Daun, bunga, atau ranting sebanyak 5-15 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, batang, ranting atau daun digiling halus lalu dibubuhkan ke tempat yang sakit.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Darah haid banyak : Daun pacar cina segar sebanyak 1 genggam penuh dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

2. Bau badan : Daun pacar cina segar sebanyak 10 g dan daun sirih segar sebanyak 7 lembar dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Kemudian minum sehari 2 kali, pagi dan sore, masing-masing 1/2 gelas.
CATATAN : Perempuan hamil dilarang minum.

Pandan wangi

Patah Tulang (Kayu Urip) untuk sembuhkan luka tertusuk & tulang patah


Patah Tulang(Eupharbia tirucalli L.)

Familia :Euphorbiaceae

Uraian :

Tanaman yang berasal dari Afrika tropis ini menyukai tempat terbuka yang terkena cahaya matahari langsung. Di Indonesia ditanam sebagai tanaman pagar, tanaman hias di pot, atau tumbuh liar dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 600 m dpl. Perdu, tumbuh tegak, tinggi 2-6 m, pangkal berkayu, banyak bercabang, bergetah seperti susu yang beracun. Tangkainya setelah tumbuh sekitar 1 jengkal akan segera bercabang dua yang letaknya melintang, demikian seterusnya sehingga tampak seperti percabangan yang terpatah-patah. Patah tulang mempunyai ranting bulat silindris berbentuk pensil, beralur halus membujur, warnanya hijau.

Daunnya jarang, terdapat pada ujung ranting yang masih muda, kecil-kecil, bentuknya lanset, panjang 7-25 mm, cepat rontok. Bunga terdapat diujung batang, berupa bunga majemuk yang tersusun seperti mangkok, warnanya kuning kehijauan. Buahnya bila masak akan pecah dan melemparkan biji-bijinya. Selain digunakan sebagai tanaman obat, diketahui juga cabang dan ranting yang telah dikeringkan bila dibakar dapat mengusir nyamuk. Getahnya digunakan untuk meracun ikan sehingga mudah ditangkap, tetapi berbahaya bila mengenai mata karena dapat menyebabkan buta. Di Jawa, tanaman ini jarang berbunga. Perbanyakannya dapat dilakukan dengan stek batang

Nama Lokal :

Susuru (Sunda), kayu urip, pacing tawa, tikel balung (Jawa),; Kayu jaliso, kayu leso, kayu langtolangan, kayu tabar (Madura); Patah tulang (Sumatera), kayu potong (Kangean).;

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Bau lemah, rasa mula-mula tawar, lama-lama menimbulkan rasa tebal di lidah. Getah beracun (toksik).

KANDUNGAN KIMIA:
Getah mengandung senyawaan euphorbone, taraksasterol, alfa-laktucerol, euphol, senyawaan damar yang menyebabkan rasa tajam ataupun kerusakan pada selaput lendir, kautschuk (zat karet) dan zat pahit.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit lambung, rhematik, sifilis, nyeri saraf, penyakit kulit, kusta; Wasir, tulang patah, sakit gigi, tahi lalat membesar dan gatal, kutil; Tertusuk benda tajam (kaca), kapalan/penebalan kulit, keseleo;

BAGIAN YANG DIPAKAI: Akar, batang kayu, ranting, getah.

KEGUNAAN:

Akar dan ranting: - Sakit lambung. - Rematik / tulang sakit. - Sifilis. - Wasir. - Tukak rongga hidung. - Nyeri syaraf, Batang kayu: - Penyakit kulit, Kusta (Morbus Hansen). - Kaki dan tangan baal.

PEMAKAIAN LUAR:

- Penyakit gatal, kudis, bisul. - Tahi lalat membesar dan gatal. - Herpes zooster, penyakit kulit menahun. - Frambusia. - Sakit gigi. Radang telinga, rematik, keseleo/terkilir. Kapalan/ penebalan kulit (clavus), kutil.- Tulang patah (fraktur). Tertusuk duri, pecahan kaca, tulang ikan, dsb.

PEMAKAIAN:

Untuk minum:
Akar & ranting dikeringkan, ditumbuk menjadi bubuk. Campur dengan lontong beras sampai merata, lalu dibuat pil kecil-kecil sebesar telur cecak, jemur. Dimakan bila perlu. Pemakaian luar: Herba ditumbuk halus, diturapkan ketempat yang sakit seperti bisul, kurap, keseleo terkilir, patah tulang, luka. Herba ditumbuk halus, campur dengan susu untuk penyakit gatal-gatal, penyakit kulit, kurap, tumor, kutil, clavus,

CARA PEMAKAIAN:

1. Kulit tertusuk duri, pecahan kaca, dsb.:
Bagian tubuh yang kulitnya tertusuk duri atau pecahan kaca dioleskan getah patah tulang. Getah itu akan mengeluarkan sendiri duri-duri itu dari kulit.

2. Kapalan (clavus), kutil :
1/2 kg dahan dan ranting patah tulang setelah dicuci bersih direbus dengan 4 iiter air sampai tersisa menjadi 2 liter. Bagian tubuh yang kulitnya menebal atau ada kutilnya direndam dalam air godokan tadi sewaktu masih hangat, selama 1/2 jam. Setelah dikeringkan, oleskan param yang dibuat dari trusi yang telah ditumbuk halus dicampur dengan putih telur, lalu dibalut.

3. Tulang patah (fraktur):
a. Kulit diatas tulang yang patah digosok dengan getah patah tulang.
b. Kulit luar dahan patah tulang digiling halus, Tempelkan diatas tulang yang patah, lalu dibalut. c. 3/4 genggam tangkai dan daun patah tulang, 1 genggam daun srigi, dicuci lalu digiling halus, Ramas dengan 4 sendok makan air garam, dihangatkan sebentar. Dipakai untuk menurap bagian tubuh yang patah, lalu dibalut dengan daun bakung/ kulit randu. Diganti 2 kali sehari.

4. Frambusia:
1/2 genggam patah tulang, 1/2 kepalan tangan gadung cina, dicuci lalu ditumbuk halus. Aduk merata dengan 1 sendok makan getah buah gondang dan 2 sendok makan getah buah pepaya muda, Ramuan ini dipakai untuk melumas dan menurap kulit yang sakit. Lakukan 2 kali sehari.

5. Tahi lalat yang membesar dan gatal:
Tahi lalat digosok dengan air jeruk nipis, lalu dengan kapas tahi lalatnya dilumaskan getah patah tulang. Lakukan beberapa kali sehari, bila sudah kering diulang. Hati-hati jangan kena mata.

6. Sakit gigi: Beberapa tetes getah patah tulang. dengan kapas yang bersih dilumaskan pada gigi yang sakit dan berlubang. Lakukan 1-2 kali sehari, hati-hati jangan sampai mengenai gigi yang sehat.

Catatan :Getah berbahaya bagi mata, dapat menyebabkan buta. Bila getah masuk ke dalam mata, cepat dibilas dengan air kelapa/santan.

Pare, obat diabetes, cacingan dan sifilis

Pare(Momordica charantia L.)
Sinonim := M.balsamina, Blanco. = M.balsamina, Descourt. = M.cylindrica, Blanco. = M.jagorana C.Koch. = M.operculata, Vell. = Cucumis africanus, Lindl.
Familia :Cucurbitaceae
Uraian :
Pare banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Tanaman setahun, merambat atau memanjat dengan alat pembelit atau sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak.
Batang berusuk lima, panjang 2-5 m, yang muda berambut rapat. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5,3 cm, letak berseling, bentuknya bulat panjang, dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkal berbentuk jantung, warnanya hijau tua. Taju bergigi kasar sampai berlekuk menyirip. Bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, berwarna kuning.
Buah bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit. Warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan 3 katup. Biji banyak, coklat kekuningan, bentuknya pipih memanjang, keras. Ada 3 jenis tanaman pare, yaitu pare gajih, pare kodok dan pare hutan. Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau muda atau keputihan, bentuknya besar dan panjang dan rasanya tidak begitu pahit. Pare kodok buahnya bulat pendek, rasanya pahit. Pare hutan adalah pare yang tumbuh liar, buahnya kecil-kecil dan rasanya pahit.
Untuk memperoleh buah yang panjang dan lurus, biasanya pada ujung buah yang masih kecil digantungkan batu. Daun dari pare yang tumbuh liar, dinamakan daun tundung. Daun ini dikatakan lebih berkhasiat bila digunakan untuk pengobatan. Daun dan buahnya yang masih muda dimakan sebagai lalab mentah atau setelah dikukus terlebih dahulu, dimasak sebagai sayuran, tumis, sambal goreng, gado-gado, dan sebagainya. Tanaman ini juga dapat digunakan untuk membunuh serangga. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal :
Paria, pare, pare pahit, pepareh (Jawa). Prieu, peria, foria,; Pepare, kambeh, paria (Sumatera). Paya, paria, truwuk, ; Paita, paliak, pariak, pania, pepule (Nusa tenggara). Poya, ; Pudu, pentu, paria belenggede, palia (Sulawesi). Papariane,; Pariane, papari, kakariano, taparipong, papariano, popare, pepare;

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Pahit, dingin, Anti radang. Masuk meridian jantung, hati dan paru. Buah: Peluruh dahak, pembersih darah, menambah napsu makan, penurun panas, penyegar badan. Bunga: Memacu enzim pencernaan. Daun: Peluruh haid, pencahar, perangsang muntah, penurun panas.
KANDUNGAN KIMIA:
Daun: Momordisin, momordin, karantin, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A dan C serta minyak lemak terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan L.oleostearat. Buah: Karantin, hydroxytryptamine, vitamin A,B dan C. Biji: Momordisin.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batuk, radang tenggorokan, Sakit Mata merah, Demam, malaria.; Menambah napsu makan, kencing manis, Rhematik, Sariawan; Bisul, Abses, Demam, malaria, sakit lever, sembelit, cacingan

BAGIAN YANG DIPAKAI: Buah, biji, bunga, daun dan akar.

KEGUNAAN:
Buah:
- Batuk, radang tenggorok (pharyngitis).
- Haus karena panas dalam.
- Mata sakit dan merah.
- Demam, malaria.
- Pingsan karena udara panas (heatstroke).
- Menambah napsu makan.
- kencing manis.
- Disentri.
- Rheumatism, rematik gout.
- Memperbanyak air susu (ASI).
- Datang haid sakit (dismenorrhoea).
- Sariawan.
- lnfeksi cacing gelang.

Bunga: - Pencernaan terganggu

Daun:
- Cacingan.
- Luka, abses, bisul.
- Erysipelas.
- Terlambat haid.
- Sembelit, menambah napsu makan.
- Sakit lever.
- Demam.
- Melancarkan pengeluaran ASI.
- Sifilis, kencing nanah (Gonorrhea).
- Menyuburkan rambut pada anak balita.

Akar:
- Disentri amuba.
- Wasir.

Biji:
- Cacingan.
- Impotensi,
- Kanker.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 15-30 g di juice atau di rebus.
Pemakaian luar. Buah atau daun secukupnya digiling halus, untuk pemakaian setempat pada luka bakar, bisul, abses, eksim, digigit serangga, biang keringat (miliaria), melancarkan pengeluaran ASI, dan sebagainya.

CARA PEMAKAIAN:
1. Haus karena panas dalam, demam, heat stroke:
Satu buah pare mentah yang masih segar dicuci bersih, lalu dibelah. Buang isinya, potong-potong secukupnya, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.

2. Diabetes:
a. 200 g buah pare segar dicuci bersih lalu diblender. Tambahkan air minum secukupnya, lalu diperas dengan sepotong kain sampai terkumpul sebanyak 50 ml (seperempat gelas). Perasan dihangatkan dengan api kecil selama 15-30 menit. Setelah dingin diminum, lakukan setiap hari.

b. 200 g buah pare dicuci bersih lalu diiris tipis-tipis. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum, Lakukan setiap hari.

3. Disentri.
Buah pare segar dicuci lalu dibelah, isinya dibuang. Parut atau dijuice, airnya diminum. Segera minum air matang. Satu kali minum 200 cc.

4. Disentri amuba, diare:
Ambil akar pare yang masih segar sebanyak 30 g. Dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan gula pasir secukupnya lalu diminum.

5. Cacingan pada anak:
a. Daun segar sebanyak 7 g, diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus sebelum makan pagi.
b. Ambil dua sampai tiga biji pare. Giling sampai halus, aduk dengan sedikit air masak. Minum, disusul dengan minum air hangat. Ramuan ini untuk pengobatan infeksi cacing gelang.

6. Menyuburkan rambut yang tipis dan kemerahan:
a. Ambil segenggam daun pare, cuci bersih. Daun kemudian ditumbuk sampai seperti bubur, tambahkan air 3/4 gelas. Ramuan ini kemudian diembunkan semalaman. Pagi-pagi ramuan ini disaring, airnya dipakai untuk membasuh kulit kepala.

b. Ambil daun pare yang masih segar secukupnya, lalu dicuci bersih. Daun pare tadi ditumbuk sampai halus, lalu diperas dengan sepotong kain. Airnya dipakai untuk melumas kulit kepala. Lakukan setiap hari. Ramuan ini terutama digunakan untuk bayi dan anak balita.

7. Bisul, abses:
Ambil segenggam daun pare, cuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.

8. Demam, malaria, sakit lever, sembelit, cacingan:
Segenggam penuh daun pare dicuci bersih, lalu ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air matang, diaduk merata lalu disaring. Air saringannya ditambahkan sedikit garam, lalu diminum pada pagi hari sebelum makan.

9. Kencing nanah:
6 lembar daun pare, 2 jari akar jayanti, 2 jari kulit kemboja, 1 jari rimpang temulawak, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

10. Sifilis:
5 lembar daun pare, 2 jari akar jayanti, 3/4 jari rimpang temulawak, 3/4 jari batang brotowali, 1 jari gadung cina, 3 jari gula enau, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4,5 gelas air bersih, sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

11. Batuk, batuk rejan:
1/3 genggam daun pare hutan dicuci bersih lalu digiling sampai halus. Tambahkan 3/4 cangkir air masak dan sedikit garam, aduk merata, lalu disaring, minum.
Lakukan 2 kali sehari.

12. Melancarkan pengeluaran ASI:
Daun pare secukupnva dicuci bersih, lalu digiling halus. Balurkan disekeliling payudara.
13. Sariawan, dismenorrhoea: 60 g buah pare dibuang bijinya lalu diparut, peras dengan sepotong kain. Air parutannya ditambah sedikit gula, aduk sampai merata. Minum sekaligus.

Patikan kerbau

Patikan cina

Pepaya

Pegagan

Pecut kuda

Pecut kuda

Portulaka

Pohon merah

Pisang

Pinang

Petai cina

Permot

Pulai

Prasman

Poslen

Pule Pandak

Putri Malu

Pulutan

Tuesday, August 26, 2008

Mengungkap fakta : Lebih banyak kalsium dari produk susu sapi tidak membuat tulang kuat.

Memiliki tulang yang padat dan kuat adalah harapan kita semua, karena dapat mengurangi resiko terjadinya osteoporosis atau rapuh tulang.

Selama ini kita beranggapan bahwa tulang yang kuat membutuhkan lebih banyak kalsium terutama yang berasal dari susu sapi, tapi kenyataannya banyak hasil penelitian yang tidak mendukung pernyataan atau anggapan tersebut.

Tertanamnya anggapan tersebut berkat keberhasilan produsen susu atau hasil olahnya didalam mengiklankan produknya. Bahkan di Indonesia sendiri ada istilah 4 sehat 5 sempurna, yang artinya makanan harian kita akan lebih sempurna bila ditambah dengan susu. Padahal kenyataanya susu sapi bagi kebanyakan orang di Asia sering menimbulkan masalah lactose intolerance yang ditandai seperti timbulnya diare setelah mengkonsumsi susu. Sekarang slogan tersebut mulai diganti dengan konsep Gizi Seimbang atau Piramida Makanan, dimana untuk mengkonsumsi makanan perlu memperhatikan jenis, variasi dan jumlahnya.

Susu sapi sah-sah saja diberikan kepada bayi atau anak terutama karena pertimbangan si Ibu tidak bisa memberikan ASI ekslusifnya karena ada masalah kesehatan pada si Ibu, namun seyogyanya selepas si kecil sudah mengenal variasi makanan orang dewasa, pemberian susu tidak menggantikan beragam makanan tersebut. Namun pada kenyataannya sering kita jumpai susu menjadi penyumbang kalori terbesar bagi anak yang memicu terjadinya obesitas anak. Susu juga disinyalir mengandung hormon pertumbuhan yang hadir secara alami atau ditambahkan pada susu tersebut sehingga semakin memicu obesitas bila pola konsumsinya tidak benar.

Bagi orang tua, minum susu yang bertujuaan untuk mendapatkan sumber kalsium yang tinggi agar tulang kuat tidaklah selamanya tepat, karena semakin bertambah usia, biasanya produksi asam lambung berkurang padahal untuk mencerna kalsium membutuhkan asam lambung yang cukup.

Berikut fakta-fakta hasil penelitian yang antara lain menyebutkan korelasi negative antara minum susu sebagai sumber kalsium yang tinggi dengan tingkat kepadatan tulang.

1. The Chinese University Of Hong Kong, pernah melakukan studi pada tahun 1990 yang menganalisa hubungan asupan susu dengan pertumbuhan anak. Tempat dan waktu untuk penelitian yang ideal karena di daerah ini susu sapi menjadi begitu popular padahal secara tradisional diet mereka tidak tinggi kalsium. Studi pertama dilakukan pada anak dari lahir hingga usia lima tahun dimana 90%nya mengkonsumsi susu sapi dengan jumlah rata-rata asupan kalsiumnya 550 mg per hari. Hasil penelitian diantarnya adalah , pada usia 5 tahun asupan susu pada tiap-tiap anak tidak berkaitan dengan tingkat mineral tulang. Asupan kalsium selama tahun kedua dari kehidupan sang anak menjadi prediksi yang kuat bagi kekuatan tulang di usia 5 tahun (termasuk susu ibu dan sumber lainnya). 1). Studi kedua dilakukan pada anak-anak yang berusia 7 tahun, yang diberikan asupan kalisum hingga 800mg . Setelah 18 bulan, tidak nampak pertambahan pada tinggi atau kepadatan tulang lengan ataupun kaki dibanding mereka yang tidak mendapatkan suplementasi, meski ada beberapa tambahan kepadatan pada tulang belakang.2) Pada usia 12 hingga 13 tahun, asupan kalsium tidak berhubungan dengan kondisi mineral tulang, bahkan wanita yang mengkonsumsi kalsium ketingkat yang lebih tinggi memiliki kepadatan tulang lengannya yang lebih rendah. 3)

2. Pada semua studi , berat badan dan tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi berhubungan dengan tingginya kondisi mineral tulang. Pada masa remaja, baik kalsium ataupun aktivitas fisik tidak berkaitan dengan perbaikan mineral tulang 3)Studi selama 14 tahun di Inggris menemukan, pada orang dewasa muda , tingkat aktivitas fisik dan berat badan di usia belasan tahun berkaitan dengan kepadatan mineral tulangnya., dan asupan kalsium mempunyai efek yang kecil. 5)

3. Studi yang dilakukan di RS Inggris, penambahan ekstra susu hingga 1100 mg per hari, menemukan hanya 10%nya yang kepadatan tulangnya bertambah., namun hasilnya tidak dapat divalidasi ketika diadakan pengecekan enzim darah yang seharusnya juga berubah saat terjadi pertumbuhan tulang.Anak-anak tesebut bertambah berat badannya tapi tinggi tidak bertambah. 6) Beberapa ahli menulis kembali studi ini dan salah seorang ahli menemukan bahwa kelompok susu mempunyai kepadatan tulang yang lebih rendah dari rata-rata di akhir studi7)

4. Studi yang dilakukan pada anak kembar di USA, ada pertambahan kepadatan tulang pada lengan dan tulang belakang ketika diberikan suplementasi kalsium bukan susu. 8) Namun ketika menginjak usia puber, bagaimanapun kalsium tidak menunjukkan manfaat.

5. Masalah asupan protein menjadi perhatian pada penanganan osteoporosis. Protein hewani seperti daging dan produk susu dapat menyebabkan hilangnya kalsium. 9) Kebutuhan kalsium pada diet tergantung pada besarnya asupan protein hewani . 10) Pada masyarakat Amerika, yang mengkonsumsi diet protein tinggi kemungkinan menjadi tidak mendapatkan cukup kalsium pada dietnya untuk mengkompensasi banyakan kalsium yang hilang akibat tingginya asam protein . 11) Untuk alasan inilah penduduk di Amerika memiliki angka kejadian osteoporosis tertinggi didunia dimana asupan produk susu juga tertinggi. Tambahan protein hewani 2 kali lipat dapat menyebabkan 50% lebih hilangnya kalsium. 12) Amerika memiliki tingkat patah tulang yang lebih tinggi dibanding negara Afrika yang hanya mengkonsumsi 200 mg kalsium per hari. Angka kejadian patah tulang pada penduduk Amerika : Wanita kulit putih ras non Hispanic 139 kejadian per 100.000 penduduk, Ras Meksiko Amerika : 67 per 100.000, dan Ras Afrika Amerika 55 per 100.000 sementara angka kejadian patah tulang pada penduduk Afrika Selatan kurang dari 7 per 100.000 peduduk per tahun. Di Jepang , dimana asupan kalsiumnya tidak tinggi, angka kejadian patah tulang pinggulnya rendah, tetapi sekarang mereka terus tumbuh. 22)

6. Tahun 1996, Peneliti Havard mengambarkan grafik hubungan antara asupan kalsium dengan patah tulang pinggul- lebih banyak kalsium lebih banyak patah tulang. 13) 14)


7. Tahun 1987, studi terhadap 106 wanita dewasa memperlihatkan asupan kalsium antara 500 dan 1400 mg kalsium per hari mengarah pada tidak ada perbedaan pada kepadatan mineral tulang15)

8. Studi yang lebih besar di Italia, pada wanita yang mengkonsumsi antara 440 dan 1025 mg kalsium perhari, menunjukkan ada pertambahan kecil jumlah patah tulang yang terjadi pada kelompok dengan asupan susu yang lebih tinggi. 16)

9. Studi terhadap 78.000 perawat memperlihatkan wanita yang mengkonsumsi susu lebih dari 1 gelas sehari mempunyai kesempatan 45% lebih besar untuk mendapatkan patah tulang pinggul dibanding mereka yang mengkonsumsi lebih sedikit. 17)

10. Industrialisasi terus berkembang yang membuat kegiatan fisik (olahraga) seringkali berkurang dan membanjirnya produk instan. Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa hilangnya masa tulang pada bangsa Kaukasia yang sudah paska menopause di abad 18 dan 19 lebih rendah dibandingkan sekarang. 22)

Disinyalir Di Amerika, keberhasilan popularitas susu sebagai zat gizi terbaik untuk masalah tulang karena the National Osteoporosis Foundation, mendapat sumbangan terbesar dari perusahaan susu & hasil olahnya yaitu Bozell Worlwide.

Apa yang harus saya lakukan ?

Penyerapan kalsium bergantung pada banyak faktor, seperti vitamin D, hormon didalam tubuh, asam lambung dan interaksi dengan mineral lain seperti Boron, Magnesium, Tembaga, Mangan, Seng , Vitamin C dan Fluorida yang berperan didalam pembentukan tulang. Pada susu sapi sering mengandung banyak Fosfor yang dapat mengurangi tingkat penyerapan kalsium. Jadi kalau anda hanya mengandalkan susu sebagai sumber kalsium utama untuk bantu menguatkan tulang adalah tidak tepat.

Penulis sendiri tidak fanatik anti susu, tapi yang penting kita wajar didalam mengkonsumsinya. Pengamatan penulis ketika menanyakan kepada orang-orang tua yang melakukan medical chek up di RS Swasta Internasional, sebagian besar mengatakan susulah sebagai sumber kalsium terbaik padahal kalau ditilik dari tingkat aktivitas termasuk aktivitas yang ringan.

Perbanyaklah sumber kalsium dari alam seperti sayur dan buah-buahan. Sayur berdaun hijau gelap seringkali mengandung kalsium tinggi disamping manfaat lain seperti zat antioksidan, fitokimia, yang bermanfaat untuk membantu mengatasi penyakit degeneratif. Selain itu juga perlu aktivitas fisik yang cukup dan sesuai saat usia muda hingga usia tua agar tabungan massa tulang cukup

Tulisan ini sebagian dikutip dari babyreference.com, dan notmilk.com ,dan pengamatan pribadi untuk menjawab banyaknya pertanyaan seputar fakta susu ketika pengasuh memuat artikel ” MENGAPA HARUS MINUM SUSU, KALAU MINUM SUSU MEMICU KEHILANGAN KALSIUM

Referensi :

  1. Lee WT, et al. Relationship between long-term calcium intake and bone mineral content of children aged from birth to 5 years. Br J Nutr (Hong Kong) 1993;70(1):235-48.
  2. Lee WT, et al. A randomized double-blind controlled calcium supplementation trial, and bone and height acquisition in children. Br J Nutr (Hong Kong) 1995;74(1):125-39.
  3. Cheng JC, et al. Determinants of axial and peripheral bone mass in Chinese adolescents. Arch Dis Child (Hong Kong) 1998;78(6):524-30.
  4. Cheng JC, et al. Axial and peripheral bone mineral acquisition: a 3-year longitudinal study in Chinese adolescents. Eur J Pediatr (Hong Kong) 1999;158(6):506-12.
  5. Fehily AM, et al. Factors affecting bone density in young adults. Am J Clin Nutr (England) 1992;56(3):579-86.
  6. Cadogan J, et al. Milk intake and bone mineral acquisition in adolescent girls: randomised, controlled intervention trial. BMJ (England) 1997;315(7118):1255-60.
  7. Griffiths ID, Francis RM. Results in two groups are not so different. BMJ (England) 1998; 316(7146):1747-8.
  8. Johnston CC, et al. Calcium supplementation and increases in bone mineral density in children. N Engl J Med 1992;327(2):82-7.
  9. Breslau NA, et al. Relationship of animal protein-rich diet to kidney stone formation and calcium metabolism. J Clin Endocrinol Metab 1988; 66(1):140-6.
  10. Barzel US, Massey LK. Excess dietary protein can adversely affect bone. J Nutr 1998; 128(6):1051-3.
  11. Allen LH, et al. Protein-induced hypercalcuria: a long-term study. Am J Clin Nutr 1979;(4): 32741-9.
  12. Zemel MB. Calcium utilization: effect of varying level and source of dietary protein. Am J Clin Nutr 1988; suppl.48(3):880-3.
  13. Hegsted DM. Calcium and osteoporosis. Adv Nutr Res 1994;(9);119-28.
  14. Hegsted DM. Calcium and osteoporosis. J Nutr 1986;116(11);2316-9.
  15. Riggs BL, et al. Dietary calcium intake and rates of bone loss in women. J Clin Invest 1987;80(4):979-82.
  16. Tavani A, et al. Calcium, dairy products, and the risk of hip fracture in women in northern Italy. Epidemiology (Italy) 1995; 6(5);554-7.
  17. Feskanich D. et al. Milk, dietary calcium, and bone fractures in women: a 12-year prospective study. Am J Public Health 1997;87(6);992-7.
  18. Owusu W, et al. Calcium intake and the incidence of forearm and hip fractures among men. J Nutr 1997;127(9):1782-7.
  19. Bauer RL. Ethnic differences in hip fracture: a reduced incidence in Mexican Americans. Am J Epidemiol 1988;127(1):145-9.
  20. Abelow BJ, et al. Cross-cultural association between dietary animal protein and hip fracture: a hypothesis. Calcif Tissue Int 1992;50(1):14-8.
  21. Cooper C, et al. Hip fractures in the elderly: a world-wide projection. Osteoporosis Int 1992;2(6):285-9.
  22. Fujita T. Osteoporosis in Japan: factors contributing to the low incidence of hip fracture. Adv Nutr Res (Japan) 1994;989-99.
  23. MacLennan WJ. History of arthritis and bone rarefaction evidence from paleopathology onwards. Scott Med J (England) 1999;44(1):18-20.
  24. Cohen R. Who is behind the National Osteoporosis Foundation and what is their agenda? Dairy Education Board Archives, www.notmilk.com, May 23, 1999: 1-5.
  25. Optimal calcium intake. NIH Consens Statement 1994;(4):121-31.
  26. Kim KK, et al. Nutritional status of Chinese, Korean, and Japanese-American elderly. J Am Diet Asso. 1993;93(12):1416-22.
  27. van Beresteijn EC, et al. Relationship between the calcium-to-protein ratio in milk and the urinary calcium excretion in healthy adults - a controlled crossover study. Am J Clin Nutr (Netherlands) 1990;52(1):142-6.

Monday, August 25, 2008

Rincik Bumi untuk wasir & demam

Rincik Bumi (Quamoclit pennata (Desr.) Boj.)

Familia : Convolvulaceae

Uraian :

Terna, membelit, panjang dapat mencapai 4 m, berasal dari Amerika tropis, tanaman ini berbatang basah, daun bentuk jorong yang terbagi sangat dalam, panjang 4 - 7 cm. Bunga keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, warnanya merah.

Nama Lokal :Sangga langit, bunga tali-tali, katilan.; Jin leng mao (China)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Menurunkan panas, Perdarahan pada wasir (Hemorrhoid)

BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun.

KEGUNAAN: Menurunkan panas, perdarahan pada wasir (Hemorrhoid).

PEMAKAIAN: 6 - 9 gr direbus, minum.

PEMAKAIAN LUAR: Dilumatkan, diperas ambil airnya atau direbus, airnya untuk cuci.

Rumput Mutiara untuk radang usus hingga kanker

Rumput Mutiara(Hedyotis corymbosa (L.] Lamk.)
.
Sinonim :Oldenlandia corymbosa, Linn.

Familia :Rubiaceae

Uraian :

Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 - 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 - 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek.
.
Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah.
.
Rumput ini mempunyai khasiat sama seperti Hedyotis diffusa Willd. = Rumput Iidah ular = Baihua she she cao.
.
Nama Lokal :Rumput siku-siku, bunga telor belungkas (Indonesia); Daun mutiara, rumput mutiara (Jakarta); Katepan, urek-urek polo (Jawa), Pengka (Makasar); Shui xian cao (China)

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Rasa manis, sedikit pahit, lembut, netral, agak dingin. Menghilangkan panas, anti-radang, diuretik, menyembuhkan bisul (anti carbuncular), menghilangkan panas dan toxin, mengaktifkan sirkulasi darah.
.
KANDUNGAN KIMIA:
Baihua she-she cao mengandung: Hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-coumaric acid, flavonoid glycosides, dan baihuasheshecaosu(kemungkinan analog coumarin).
.
Penyakit Yang Dapat Diobati :Tonsilis, Bronkhitis, Gondongan, Pneumonia, Radang usus buntu; Hepatitis, Radang panggul, Infeksi saluran kemih, Bisul, Borok; Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasophar
.
BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.

KEGUNAAN:
- Tonsilitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia, gondongan (Mumps).
- Radang usus buntu (Acute appendicitis).
- Hepatitis, cholecystitis.
- Penyakit radang panggul (Pelvic inflammatory disease), infeksi saluran kemih.
- Bisul (carbuncle), borok,
- Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasopharynx.

PEMAKAIAN: 15 - 60 gr, rebus. Sudah dibuat tablet, granule, dan obat suntik.

PEMAKAIAN LUAR:
- Memar, pyodermi, gigitan ular, tersiram air panas, tulang patah, terkilir: Lumatkan herba segar, untuk dibubuhkan di tempat yang sakit.
- Tersiram air panas : Herba segar secukupnya direbus, untuk cuci.

CARA PEMAKAIAN:
.
1. Radang usus buntu (Acute simple appendicitis) dan peritonitis lokal yang ringan:
60 gr herba direbus, dibagi untuk 2 - 3 X minum, selama 6 - 8 hari. Pada kasus berat, harus dengan campuran lain.

2. Sumbatan saluran sperma (Epididymic stasis):
30 gr herba ini direbus, minum selama 3 - 4 minggu, pada kasus- kasus nyeri buah zakar akibat gumpalan sperma setelah dilakukan pengikatan saluran epididymis.

3. Kanker :
30 - 60 gr direbus, minum. Ditambahkan pada pengobatan convensional/obat anti neoplastic, baik bersama-sama atau diberikan berseling.

EFEK YANG MENYIMPANG:
Beberapa penderita merasakan mulut kering setelah pemakaian selama 10 hari. Suntikan dosis tinggi menyebabkan penurunan sel darah putih yang ringan, dan kembali normal setelah 3 - 5 hari obat dihentikan. Beberapa kasus chronic asthmatic bronchitis menyebabkan nervous. (ipteknet)

Sambung Nyawa

Sambiloto

Sambang Getih

Sambang darah

Salvia

Salam untuk diabet hingga kudis


Salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.)

Sinonim :Eugenia polyantha, Wight. = E. lucidula, Miq.

Familia :Myrtaceae
.
Uraian :

Salam tumbuh liar di hutan dan pegunungan, atau ditanam di pekarangan dan sekitar rumah. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1,800 m dpi.

Pohon bertajuk rimbun, tinggi mencapai 25 m, berakar tunggang, batang bulat, permukaan licin. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai yang panjangnya 0,5-1 cm. Helaian daun bentuknya lonjong sampai elips atau bundar telur sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, panjang 5-15 cm, lebar 3-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan atas licin berwarna hijau tua, permukaan bawah warnanya hijau muda.

Daun bila diremas berbau harum. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam malai yang keluar dari ujung ranting, warnanya putih, baunya harum. Buahnya buah buni, bulat, diameter 8-9 mm, warnanya bila muda hijau, setelah masak menjadi merah gelap, rasanya agak sepat. Biji bulat, penampang sekitar 1 cm, warnanya coklat.

Salam ditanam untuk diambil daunnya sebagai pelengkap bumbu dapur, kulit pohonnya dipakai sebagai bahan pewarna jala atau anyaman bambu. Perbanyakan dengan biji, cangkok atau stek.
.
Nama Lokal :
Gowok, (Sunda), manting (Jawa), kastolam (Kangean); Meselangan, ubar serai (Melayu),; Salam (Indonesia, Sunda, Jawa, Madura);

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Daun: Rasa kelat, wangi. Adstringen.

KANDUNGAN KIMIA:
Minyak atsiri (0,05 %) mengandung sitral dan eugenol, tanin dan flavonoida.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare, Maag, Kencing manis, Mabuk akibat alkohol;
.
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Daun, kulit batang, akar dan buah.

KEGUNAAN:
- Diare.
- Sakit maag (gastritis).
- Kencing manis.
- Mabuk akibat alkohol.

PEMAKAIAN:

Untuk minum: 7-20 lembar daun, direbus.
Pemakaian luar: Kulit batang, daun atau akar setelah dicuci bersih digiling halus sampai seperti bubur. Digunakan untuk pemakaian setempat pada infeksi kulit seperti kudis dan gatal-gatal.
.
CARA PEMAKAIAN:

1. Diare:
15 g daun dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air bersih selama 15 menit. Tambahkan sedikit garam. Setelah dingin disaring lalu diminum.

2. Kencing manis:
7 lembar daun salam dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampal tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum.

3. Sakit maag:
15-20 lembar daun dicuci bersih, rebus dengan 1/2 liter air sampai mendidih. Tambahkan gula merah secukupnya. Minum sebagai teh setiap hari, sampai rasa penuh dan perih di lambung menghilang.

4. Mabuk akibat alkohol:
1 genggam buah salam yang sudah masak dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus. Peras dan saring, lalu diminum.

5. Kudis, gatal:
Daun atau kulit batang atau akar, dicuci bersih lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Balurkan ketempat yang sakit. (ipteknet)

Saga untuk sariawan dan amandel


Saga(Abrus precatorius, Linn.)

Sinonim :Abrus frutex, Rumph.

Familia :Papilonaceae

Uraian :

Saga (ABRUS PRECATORIS) termasuk jenis tumbuhan perdu dengan pokok batang berukuran kecil dan merambat pada inang membelit-beli ke arah kiri. Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur serta berukuran kecil-kecil. Daun Saga menyerupai daun tamarindus indica dengan bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis (biasa disebut Saga Manis). Saga mempunyai buah polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengkilat dan licin. Biji Saga mengandung zat racun yang disebut abrin, sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk pembibitan. Sedang bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, dalam dukungan tandan bunga. Tumbuhan ini banyak tumbuh secara liar di hutan-hutan, ladang-ladang atau sengaja dipelihara di pekarangan. Saga dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.

Nama Lokal :
Saga (Indonesia), Saga telik / manis (Jawa), Thaga (Aceh); Saga areuy, saga leutik (Sunda), Walipopo (Gorontalo); Piling-piling (Bali), Seugeu (Gayo), Ailalu pacar (Ambon); Saga buncik, Saga ketek (Minangkabau), Kaca (Bugis);

Komposisi :
Daun maupun akar tumbuhan abrus pracatorius antara lain mengandung protein, vitamin A,B1, B6, C, Kalsium Oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid dan pentosan.

Penyakit Yang Dapat Diobati :Amandel, Radang mata, Sariawan;

Pemanfaatan

1. Amandel
Bahan: akar Saga secukupnya, 1 potong kayu manis dan gula batu secukupnya.
Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal separonya.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1 gelas dan pagi, sore.

2. Radang Mata

Bahan: 1 genggam daun Saga
Cara Membuat: daun Saga digiling halus, kemudian direbus dengan 2 gelas air untuk diambil uapnya.
Cara menggunakan : uap air daun saga tersebut dipakai untuk obat tetes mata.

3. Sariawan
Bahan: daun Saga secukupnya;
Cara Membuat: daun saga yang masih baru dipetik dijemur beberapa menit agar agak layu. Cara menggunakan: dikunyah-kunyah sampai halus sambil untuk kumur.

Sawi Langit

Sangketan

Sangitan

Semangka

Semanggi Gunung

Seledri

Secang

Sawi Tanah

Siantan

Sesuru

Sereh

Sengugu

Senggani

Sembung

Srigading

Sosor Bebek

Som Jawa

Sisik Naga

Sirsak

Sirih

Sidaguri

Tapak Liman

Tapak Kuda

Tapak Dara

Tanduk Rusa

Srikaya

Tahi Kotok


Tahi Kotok(Tagetes erecta L.)

Familia :Compositae (Asteraceac)

Uraian :
Herba tahunan, tegak, tinggi 60 - 70 cm. Ditanam pada halaman rumah dan taman-taman sebagai tanaman hias, Lebih menyukai tempat tempat yang terkena sinar matahari, dan lembab. Bunga berbentuk bonggol (flower head), yang dikelilingi daun pelindung. Warna bunga kuning atau orange.

Nama Lokal :Ades, Afrikaantjes; Wan shou ju (China).;

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Rasa pahit, bau khas, sejuk. Anti radang, mengencerkan dahak, obat batuk.

KANDUNGAN KIMIA:
Bunga mengandung Tagetiin 0,1 %, terthienyl, helenian 0,74 %, flavoxanthin.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Infeksi saluran nafas bagian atas, radang mata (Conjunctivitis).; Batuk, Bronkhitis, Sariawan, radang tenggorok, sakit gigi,; Kejang pada anak-anak;

BAGIAN YANG DIPAKAI: Bunga, kering.

KEGUNAAN:
1. Infeksi saluran nafas bagian atas, radang mata (Conjunctivitis).
2. Batuk seratus hari (Pertussis), radang saluran nafas (Bronchitis).
3. Sariawan, radang tenggorok, sakit gigi, kejang panas pada anak-anak.

PEMAKAIAN: 5 - 15 gr bunga kering, direbus.

PEMAKAIAN LUAR:

Bunga direbus untuk cuci, atau:

1. Gondongan (Parotitis), pembengkakan payudara (mastitis): Lumatkan bunga, campur . dengan cuka, sebagai tapal pada tempat yang sakit.
2. Radang kulit bernanah (Pyodermi): Lumatkan akar dan daun segar, sebagai tapal di tempat kelainan.

CARA PEMAKAIAN:

1. Batuk seratus hari (Pertusis): 15 bunga Tagetes erecta + gula enau, direbus.
2. Sakit gigi, sakit mata: 15 gr bunga tagetes erecta, rebus.

Temu Hitam

Tembelekan

Teh

Tebu

Tasbeh

Tempuyung : Dari Kencing Batu, Batu Empedu hingga Masalah Tuli

Sinonim :
Familia : Asteraccae (Compositac)

Uraian :

Tempuyung tumbuh liar di tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti di tebing-tebing, tepi saluran air, atau tanah terlantar, kadang ditanam sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan yang berasal dari Eurasia ini bisa ditemukan pada daerah yang banyak turun hujan pada ketinggian 50 - 1.650 m dpl. Terna tahunan, tegak, tinggi 0,6 - 2 m, mengandung getah putih, dengan akar tunggang yang kuat.

Batang berongga dan berusuk. Daun tunggal, bagian bawah tumbuh berkumpul pada pangkal membentuk roset akar. Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung runcing, pangkal bentuk jantung, tepi berbagi menyirip tidak teratur, panjang 6 - 48 cm, lebar 3 - 12 cm, warnanya hijau muda. Daun yang keluar dari tangkai bunga bentuknya lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan, berseling.

Perbungaan berbentuk bonggol yang tergabung dalam malai, bertangkai, mahkota bentuk jarum, warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecokelatan. Buah kotak, berusuk lima, bentuknya memanjang sekitar 4 mm, pipih, berambut, cokelat kekuningan. Ada keaneka-ragaman tumbuhan ini. Yang berdaun kecil disebut lempung, dan yang berdaun besar dengan tinggi mencapai 2 m disebut rayana. Batang muda dan daun walaupun rasanya pahit bisa dimakan sebagai lalap. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal :

Jombang, j. lalakina, galibug, lempung, rayana (Sunda).; Tempuyung (Jawa).; Niu she tou (China), laitron des champs (Perancis).; Sow thistle (Inggris).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batu saluran kencing, batu empedu, disentri, wasir, rematik goat,; Radang usus buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis), bisul; Beser mani (spermatorea), darah tinggi (hipertensi), luka bakar,; Pendengaran kurang (tuli), memar.;

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Tempuyung rasanya pahit dan dingin.

KANDUNGAN KIMIA : Tempuyung mengandung oc-laktuserol, P-laktuserol, manitol, inositol, silika, kalium, flavonoid, dan taraksasterol.

EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN :

1. Penelitian pengaruh ekstrak air dan ekstrak alkohol daun tempuyung terhadap volume urine tikus in vivo dan pelarutan batu ginjal in vitro, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
a. daun tempuyung tidak secara jelas mempunyai efek diuretik, namun mempunyai daya melarutkan batu ginjal.
b. daya melarutkan batu ginjal oleh ekstrak air lebih baik daripada ekstrak alkohol (Giri Hardiyatmo, Fak. Farmasi UGM, 1988).
2. Praperlakuan flavonoid fraksi etil asetat daun tempuyung mampu menghambat hepatotoksisitas karbon tetrakiorida (CCL 4) yang diberikan pada mencit jantan (Atiek Liestyaningsih, Fak. Farmasi UGM, 1991).

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun atau seluruh tumbuhan.

INDIKASI :

Tempuyung dapat mengatasi:
- batu saluran kencing dan batu empedu,
- radang usus buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis),
- disentri,
- wasir,
- beser mani (spermatorea),
- darah tinggi (hipertensi),
- pendengaran berkurang (tuli),
- rematik gout, memar, dan
- bisul, luka bakar.

CARA PEMAKAIAN :

Daun atau seluruh tumbuhan sebanyak 15 - 60 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar digiling halus lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau diperas dan airnya untuk kompres bisul, luka bakar, dan wasir.

CONTOH PEMAKAIAN :

1. Radang payudara

Tumbuhan tempuyung segar sebanyak 15 g direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari.

2. Bisul

Batang dan daun tempuyung segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Air perasannya digunakan untuk mengompres bisul.

3. Darah tinggi, kandung kencing dan kandung empedu berbatu

Daun tempuyung segar sebanyak 5 lembar dicuci lalu diasapkan sebentar. Makan sebagai lalap bersama makan nasi. Lakukan 3 kali sehari.

4. Kencing batu

a. Daun tempuyung kering sebanyak 250 mg direbus dengan 250 cc air bersih sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Habiskan dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

b. Daun tempuyung, daun avokad (Persea americana), daun sawi tanah (Nasturtium montanum), seluruhnya bahan segar sebanyak 5 lembar, dan 2 jari gula enau dicuci bersih lalu direbus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 3/4-nya. Setelah dingin disaring. Air yang terkumpul diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

c. Daun tempuyung dan daun keji beling (Strobilanthes crispus) segar masing-masing 5 lembar, jagung muda 6 buah, dan 3 jari gula enau dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 3/4-nya. Setelah dingin disaring, lalu diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

5. Pendengaran berkurang (tuli) .

Herba tempuyung segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air masak.Giling sampai halus, lalu diperas dengan kain bersih. Airnya diteteskan pada telinga yang tuli. Lakukan 3-4 kali sehari.

CATATAN :
Kapsul Prolipid yang diindikasikan untuk pengobatan kolesterol tinggi dan menjaga kelangsingan tubuh mengandung tumbuhan obat ini. (iptek.net.id)