“Saya mau minta bantuan mengenai masalah yang saya hadapi saat ini. Saya sudah berumah tangga tujuh bulan, tetapi hingga kini belum ada tanda-tanda istri hamil, padahal kami berhubungan intim secara teratur.
Saya ingin mendapat penjelasan, apakah ada hubungan antara bulu rambut dan fungsi seksual? Tidak seperti pria dewasa pada umumnya, saya merasa mengalami kelainan. Kulit saya tidak ditumbuhi bulu. Kalaupun ada, sangat minim. Apakah saya kekurangan hormon dan apakah itu berpengaruh terhadap fungsi seks? Terus, bagaimana terapinya?
Saya merasa ukuran penis dan testis saya kecil. Testis saya ukurannya hanya sedikit di atas kelereng (diameter kurang dari 2 cm). Apakah itu normal? Adakah pengobatan yang bisa saya lakukan?”
S, Medan
Periksa sperma
Kalau Anda telah melakukan hubungan seksual secara teratur selama setahun tanpa kontrasepsi, tetapi istri belum juga hamil, berarti Anda dan istri termasuk pasangan yang tidak subur. Hubungan seksual yang teratur dalam konteks terjadinya kehamilan ialah dengan frekuensi dua kali dalam seminggu.
Kalau Anda melakukan hubungan seksual dengan istri baru dalam waktu tujuh bulan, berarti belum tergolong pasangan yang tidak subur. Meski begitu, baik sekali bila Anda sudah memerhatikan kehamilan yang belum terwujud ini.
Terjadinya kehamilan ditentukan oleh keadaan kesuburan pihak suami dan istri. Kalau salah satu pihak mengalami gangguan kesuburan, kehamilan akan terhambat. Apalagi kalau kedua belah pihak mengalami gangguan. Untuk mengetahui keadaan kesuburan, diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
Untuk Anda, diperlukan pemeriksaan sperma sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional. Dari pemeriksaan fisik, dapat diduga bagaimana keadaan kesuburan seorang pria, terutama dengan mengetahui bagaimana perkembangan organ seksual-reproduksinya.
Pria normal akan menunjukkan perkembangan organ seksual-reproduksi yang normal, yang meliputi perkembangan penis, buah pelir (testis), dan kelenjarnya. Juga tampak tanda-tanda perkembangan kelamin sekunder, seperti suara membesar, tumbuhnya rambut kelamin, rambut ketiak, dan rambut wajah.
Kekurangan testosteron
Pada keadaan kekurangan hormon testosteron, terjadi hambatan perkembangan tersebut sehingga organ seksual-reproduksi tidak berkembang. Jelas dapat dilihat penis dan buah pelir yang tidak berkembang, tekstur kulit tak jelas, suara bukan suara dewasa, serta rambut kelamin dan ketiak tidak tumbuh
Rambut di kulit bukan tanda yang penting untuk menilai perkembangan seksual-reproduksi pria. Karena itu, Anda jangan khawatir atau merasa terganggu walaupun tidak mempunyai bulu di kulit.
Perkembangan penis dan buah pelir sangat penting sebagai petunjuk kesuburan pria. Ukuran buah pelir yang normal dapat ditentukan dengan alat ukur yang tersedia. Ukuran buah pelir yang kecil tidak normal berkaitan erat dengan keadaan kesuburan.
Namun, untuk memastikan keadaan kesuburan Anda, diperlukan pemeriksaan sperma. Hasil pemeriksaan kemudian dibandingkan dengan standar normal sperma.
Beberapa penyakit dapat mengakibatkan ukuran buah pelir mengecil dan tidak normal, yang juga berpengaruh pada kesuburan.
Di pihak lain, banyak pria yang merasa ukuran penisnya tidak normal, padahal sebenarnya normal. Perkembangan penis yang tidak normal pada umumnya disertai hambatan perkembangan lain, yaitu hambatan perkembangan buah pelir, rambut kelamin, otot, dan kulit.
Gangguan kesuburan dapat diberi pengobatan sesuai dengan keadaan kesuburan dan penyebabnya meski memang tidak semua dapat diatasi dengan baik. Kalau buah pelir telah mengalami kerusakan, apalagi sampai mengakibatkan ukurannya mengecil, biasanya tidak dapat diatasi lagi.
Saya sarankan Anda mendapat pemeriksaan dari dokter ahli andrologi untuk mengetahui normal-tidaknya organ seksual-reproduksi Anda dan bagaimana keadaan kesuburan Anda. @
Konsultasi djawab Prof DR dr Wimpie Pangkahila, Sp.And (Kompas,Rabu, 14/4/2010)
No comments:
Post a Comment