Tuesday, November 16, 2010

Ketika Seks Harus Selalu Dirangsang Film


Hubungan seksual tak menarik lagi bagi suaminya setelah 15 tahun bersama. Untunglah, VCD porno menjadi ”dewa penolong”. ”Hasilnya saya rasakan bagus,” ujar sang istri. Masalahnya, ia mulai gusar, apakah itu normal?

”Saya seorang istri berumur 44 tahun, suami 49 tahun. Kami sudah menikah 15 tahun dan mempunyai dua anak. Sejak dua tahun ini, suami sepertinya kurang bergairah. Kalau saya ingin berhubungan seks, dia sering menolak dengan alasan tidak ingin.

Karena saya menunjukkan kekesalan, suami akhirnya sebisa mungkin mengatur jadwal hubungan seks. Sebelum melakukan hubungan seks, dia pasti lebih dulu nonton VCD porno. Dengan nonton, dia baru bergairah, lalu melakukan hubungan seks, dan hasilnya saya rasakan bagus.

Beberapa kali suami mengajak saya sama-sama nonton, tetapi saya justru tidak suka. Saya tidak bertambah terangsang dengan nonton VCD porno, malahan tidak suka karena sepertinya dibuat-buat.

Pertanyaan saya, apakah suami tidak normal sehingga harus dirangsang dengan VCD porno? Apakah saya tidak normal karena tidak terangsang dengan nonton itu?

Apakah tidak ada pengaruh negatif apabila suami terus nonton VCD porno dulu sebelum berhubungan seks dengan saya? Apakah suami tidak tertarik lagi kepada saya sehingga harus dirangsang dengan gambar orang lain di VCD?
Apa yang harus saya lakukan?”

L.K., Surabaya

Normal saja
Gambar porno atau VCD porno memang dapat menjadi rangsangan seksual yang menimbulkan reaksi seksual bagi sebagian orang meski bagi sebagian orang lain tidak menimbulkan reaksi apa pun. Bahkan, sebagian orang justru tidak senang menyaksikannya. Nah, Anda termasuk kelompok yang terakhir ini.

Jadi, tidak aneh apabila suami menjadi terangsang, tetapi Anda tidak terangsang, bahkan tidak suka. Faktor psikis sangat berpengaruh kuat bagi timbulnya reaksi seksual ketika menonton VCD porno.

Bagi Anda, adegan dalam VCD itu terkesan dibuat-buat, tidak realistis. Akibatnya, secara psikis Anda mengalami hambatan sehingga tidak suka dan tidak terangsang. Kenyataan ini menunjukkan bahwa tayangan porno, seperti adegan seks di dalam VCD itu, bersifat subyektif dan relatif.

Sebaliknya, kalau suami baru merasa terangsang setelah menonton VCD porno, bukan berarti dia tidak normal. Rangsangan seksual dapat berasal dari mana saja, baik yang bersifat fisik maupun psikis.

Tayangan di VCD itu bagi suami merupakan rangsangan psikis yang bisa menimbulkan reaksi seksual sehingga dia dapat melakukan hubungan seksual dengan Anda. Tidak ada akibat buruk karena nonton VCD porno seperti yang dilakukan suami karena tujuannya untuk melakukan hubungan seksual dengan Anda.

Sebagian orang merasa khawatir karena menonton VCD porno, kemudian menjadi ingin meniru adegan yang disaksikan. Kekhawatiran ini tampaknya berlebihan. Kehidupan seksual suami-istri adalah kehidupan seksual bersama sebagai satu pasangan.

Tiga syarat
Apa pun yang dilakukan oleh pasangan suami-istri dalam konteks hubungan seksual haruslah memenuhi tiga syarat berikut. Pertama, dikehendaki bersama. Kedua, menyenangkan kedua pihak. Ketiga, tidak menimbulkan akibat buruk, baik secara fisik maupun psikis.

Kalau memang memenuhi ketiga syarat tersebut, silakan lakukan. Sebaliknya, kalau tidak memenuhi ketiga syarat tersebut, jangan lakukan. Jadi, masalahnya bukan meniru atau tidak meniru adegan di dalam VCD porno.

Sebaliknya, banyak orang yang tidak perlu menonton VCD porno dulu untuk melakukan hubungan seksual, tetapi mereka memaksakan kehendak kepada istrinya sehingga terjadilah kekerasan seksual terhadap istri. Tidak sedikit istri yang merasa dipaksa oleh suaminya agar mau melakukan hubungan seksual, padahal karena alasan tertentu mereka sedang tidak ingin melakukan.

Anda juga tidak perlu beranggapan suami tidak tertarik lagi kepada Anda sehingga perlu menonton VCD porno lebih dulu. Bukan itu masalahnya. Dia tetap tertarik kepada Anda, terbukti ia melakukan hubungan seksual dengan Anda.

Suami hanya memerlukan rangsangan seksual secara psikis melalui tayangan di dalam VCD porno itu. Bagi dia, secara psikis ada sesuatu yang berbeda yang dirasakan sehingga memberikan rangsangan dan menimbulkan reaksi seksual yang membuatnya mampu melakukan hubungan dengan Anda.  

Saat ini sebenarnya tidak ada sesuatu yang harus Anda lakukan menghadapi suami. Kalau mau berbuat sesuatu, cobalah lakukan variasi suasana sehari-hari, misalnya mengubah suasana kamar atau mengubah rangsangan pendahuluan. @

Konsultasi dijawab Prof. DR. dr. Wimpie Pangkahila Sp.And (Kompas,Rabu, 10/3/2010)

No comments:

Post a Comment