Thursday, October 7, 2010

Sindroma Reye : Hati-Hati Menggunakan Aspirin

Sindroma Reye adalah suatu sindroma ensefalopati yang penyebabnya tidak diketahui, dan disertai dengan kemunduran fungsi hati.

Sindroma Reye merupakan suatu keadaan yang sangat jarang terjadi dan seringkali berakibat fatal; hanya menyerang anak-anak dan remaja.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan virus tertentu (seperti virus influenza A atau B atau virus cacar air) ditambah dengan pemakaian Aspirin.
Minum Aspirin selama menderita influenza atau cacar air bisa meningkatkan resiko terjadinya sindroma Reye sebanyak 35 kali lipat.

GEJALA
Biasanya pada awalnya terjadi infeksi virus, misalnya infeksi saluran pernafasan atas, influenza atau cacar air.
4-5 hari kemudian, anak mengalami demam dan muntah yang sangat hebat selama 1-2 hari.
Anak kemudian mengalami kekalutan, gelisah, disorientasi, kejang dan koma.

Jika sindroma ini terjadi sesudah cacar air, gejala biasanya mulai timbul 4-5 hari setelah ruam kulit menghilang.
Bisa segera terjadi kematian (rata-rata 4 hari setelah dirawat di rumah sakit), tetapi beberapa kasus bersifat ringan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan muntah hebat dan adanya pembengkakan otak tanpa penyebab yang jelas.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Analisa kimia darah
# Pemeriksaan enzim hati
# Pemeriksaan amonia serum
# Biopsi hati
# Pungsi lumbal
# Pemeriksaan saraf
# CT scan atau MRI kepala.

PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus yang dapat menghentikan perjalanan sindroma Reye.
Cairan diberikan melalui infus, bersamaan dengan elektrolit dan glukosa.

Untuk mencegah perdarahan diberikan vitamin K.
Untuk mengurangi pembengkakan otak diberikan manitol, kortikosteroid (misalnya dexamethasone) atau gliserol.

Mungkin perlu dipasang alat bantu pernafasan mekanik.
Untuk memantau tekanan darah dan gas darah mungkin perlu dipasang kateter pada arteri dan vena.


PROGNOSIS

Prognosisnya tergantung kepada beratnya perubahan mental dan laju perkembangan penyakit, serta tingginya tekanan di dalam tulang tengkorak dan jumlah amonia di dalam darah (kadar amonia yang tinggi menunjukkan adanya kelainan fungsi hati).
Resiko terjadinya kematian adalah sebesar 20%; sedangkan 2% merupakan kasus yang ringan dan 80% kasus jatuh ke dalam keadaan koma dalam.

Anak-anak yang bertahan melewati masa akut penyakit, biasanya akan sembuh sempurna.
Jika terjadi kejang, maka kelak akan meninggalkan gejala sisa dari kerusakan otak (misalnya keterbelakangan mental, kejang, gerakan otot yang abnormal atau kerusakan pada saraf tertentu).

PENCEGAHAN
Biasanya jika anak menderita penyakit virus, orang tua dianjurkan untuk tidak memberikan Aspirin .

No comments:

Post a Comment