Sunday, October 31, 2010

Hormon Pemicu Gairah

Seperti kita ketahui, hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluarkan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Namun, di balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang menjadi biang keladi berbagai masalah. Salah satunya gairah seksual yang menurun tadi. Nah, jika selama ini Anda telah mempelajari berbagai tip untuk meningkatkan atau menghidupkan kembali gairah seksual yang nyaris padam. Sekarang saatnya untuk mengetahui hormon apa saja yang diproduksi oleh tubuh dan pengaruhnya terhadap seksualitas Anda dan pasangan.

1. DOPAMIN
Hormon ini dihasilkan otak tengah atau sentral. Sebagai neurotransmitter atau saraf transmisi terpenting, dopamin berhubungan dengan gairah seksual yang dimiliki seseorang. Neuron-neuron yang diproduksi dopamin biasanya akan memengaruhi persepsi seseorang terhadap keadaan sekitar dan menciptakan perasaan seksi.

Makan cokelat atau segenggam camilan kadang-kacangan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar hormon dopamin sehingga memunculkan rasa bahagia. Selain itu, cokelat juga bisa mengembalikan mood, menambah stamina, dan meningkatkan kemampuan berkonsentrasi (pada pasangan di hadapan Anda).

Arugula (sejenis daun untuk salad) dan bayam yang kaya akan vitamin juga merupakan komponen utama penghasil hormon dopamin. Cara lain untuk meningkat dopamin adalah dengan melakukan aktivitas menantang.

Menurut Helen Fisher, PhD, guru besar antropologi Rutgers University dan penulis buku Why We Love, sesuatu yang mendebarkan saat bersama pasangan akan memicu produksi hormon dopamin dan norepinephrine. Hormon ini juga akan mendongkrak testosteron dalam sistem saraf yang meningkatkan gairah seks.

2. SEROTONIN
Hormon yang dikenal sebagai hormon penenang ini juga diproduksi otak tengah dan batang otak. Serotonin sangat membantu seseorang mencapai kepuasan, termasuk kenikmatan yang dirasakan saat orgasme. Bersama dengan dopamin, serotonin bekerja meningkatkan gairah. Selain itu, serotonin juga membantu mengatur selera makan dan pola tidur, memperbaiki suasana hati, serta meningkatkan kemampuan menahan rasa sakit.

Untuk membuat otak menghasilkan hormon ini, Anda cukup mengonsumsi makanan karbohidrat secara cukup. Hal ini akan meningkatkan kadar triptophan di dalam otak, yang selanjutnya akan meningkatkan produksi serotonin. Jika perlu, Anda dapat mengonsumsi vitamin dan mineral untuk menyeimbangkan kadar kortisol (hormon penyebab stres) dalam tubuh. Jangan lupa menjauhi makanan kecil yang terlalu manis dan gorengan yang bisa menghambat produksi serotonin.

3. OKSITOSIN
Kelenjar lendir, ovarium, dan testis adalah penghasil hormon ini. Saat orgasme, oksitosin akan dilepas dan kadarnya cenderung meningkat. Hormon ini juga akan membantu getaran pelvis (otot panggul) saat orgasme. Karena dapat menimbulkan ikatan hubungan serta jalinan kasih yang lebih kuat, tak heran hormon ini dikenal sebagai 'hormon cinta'.

Hormon ini juga merupakan obat penenang paling aman. lni akan terlihat setelah berhubungan intim, Anda dan pasangan akan merasa mengantuk. Jika oksitosin datang, susah tidur pun hilang.

4. ENDORFIN
Hormon ini dihasilkan otak dan susunan syaraf tulang belakang. Selain membantu mengurangi rasa sakit, endorfin juga bisa mengurangi depresi dan menimbulkan rasa senang. Nah, dalam hubungan seks yang dilakukan tanpa paksaan, hormon ini akan terlepas dengan mudah ke dalam darah. Itu sebabnya, tubuh terasa ringan dan menyenangkan saat bercinta.

Seperti juga peningkatan hormon oksitosin selama hubungan seksual berlangsung, hormon endorfin pun ikut meningkat. Semakin tinggi kadar endorfin maka akan semakin mengurangi rasa nyeri yang terjadi pada tubuh seseorang. Jadi, jika Anda mengalami sakit kepala atau nyeri radang sendi, bercinta saja dan semuanya akan baik kembali.

5. FEROMON
Adalah zat kimia yang meningkatkan kehidupan seks makhluk hidup. Para ilmuwan percaya bahwa zat kimia yang diproduksi kelenjar ketiak ini membawa sinyal stimulasi seksual yang dapat dideteksi—secara tidak sadar—oleh lawan jenis.

Hewan menggunakan feromon untuk komunikasi nonverbal, menyampaikan sinyal kimia melalui udara dan juga menandai daerah kekuasaannya. Bagaimana dengan manusia? Memang belum ada kejelasan. Namun, studi terkini menemukan bahwa kaum perempuan bisa mengendus intensi seksual lelaki lewat bau dengan kontak fisik.

6. ESTROGEN
Tugas utama hormon yang diproduksi oleh indung telur dan otak ini adalah mengatur ovulasi. Namun, hormon ini juga berperan penting dalam membuat perempuan (dan bahkan juga lelaki), merasa terangsang.

Hormon ini juga yang menstimulasi pelepasan dopamin. Psst, saat bercinta perempuan akan memproduksi hormon estrogen dua kali lebih besar. Seperti diketahui, hormon itu bagus untuk kesehatan rambut dan kulit lho.

7. TESTOSTERON
Sebagian besar testosteron diproduksi testis dan ovarium. Namun, dalam jumlah kecil hormon ini diproduksi otak. Pada perempuan, hormon ini cepat dikonversi menjadi estrogen. Sementara pada lelaki, hormon ini menjadi kunci gairah, menciptakan perasaan energi positif dan rasa senang.

Ketika hormon ini berkurang, baik lelaki maupun perempuan, akan mengalami penurunan libido. Sayang, tidak ada makanan penghasil testosteron. Anda dan pasangan hanya perlu menjaga kesehatan dan vitalitas kesuburan dengan makan makanan bergizi, istirahat cukup, olahraga teratur, dan tidak merokok, minum alkohol ataupun memakai obat terlarang.

8. NOREPINEPHRINE
Ditemukan pada kelenjar adrenal di atas ginjal, pada jaringan syaraf tulang belakang dan di otak, neurotransmitter ini memainkan peran yang sangat penting dalam memfasilitasi gairah dan orgasme. Hormon ini memberikan perasaan senang pada tubuh dengan memberikannya suntikan adrenalin alami, yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat.

Nah, ingin bercinta lebih seru? Pancing hormon Anda untuk bekerja!(Kompas,Selasa, 1 September 2009 )

No comments:

Post a Comment