Monday, August 2, 2010

Korea & Atetosis - Gerak Tubuh Tak Terkendali


Korea adalah gerakan tak terkendali yang berupa sentakan berskala besar dan berulang-ulang, seperti berdansa, yang dimulai pada salah satu bagian tubuh dan menjalar ke bagian tubuh yang lainya secara tiba-tiba dan tak terduga.
Atetosis adalah gerakan memutar yang lambat dan terus menerus, biasanya pada kaki dan tangan.
Korea dan atetosis bisa terjadi secara bersamaan, dan disebut koreoatetosis.

PENYEBAB

Korea dan atetosis bukan merupakan penyakit, tetapi merupakan gejala yang bisa terjadi pada beberapa penyakit yang berbeda.
Seseorang yang mengalami korea dan atetosis memiliki kelainan pada ganglia basalisnya di otak.
Tugas ganglia basalis adalah memperhalus gerakan-gerakan yang kasar yang merupakan perintah dari otak.

Pada sebagian besar kasus terdapat neurotransmiter dopamin yang berlebihan, sehingga mempengaruhi fungsinya yang normal.
Keadaan ini bisa diperburuk oleh obat-obat dan penyakit yang menyebabkan perubahan kadar dopamin atau merubah kemampuan otak untuk mengenal dopamin.

Penyakit yang seringkali menyebabkan korea dan atetosis adalah penyakit Huntington.

Penyakit Sydenham (tarian St. Vitus atau korea Sydenham) merupakan komplikasi dari infeksi pada masa kanak-kanak karena streptokokus, yang bisa berlangsung selama beberapa bulan.
Korea kadang terjadi pada usia lanjut tanpa alasan yang jelas dan teutama mengenai otot di dalam dan di sekitar mulut.
Penyakit ini juga bisa menyerang wanita hamil pada 3 bulan pertama kehamilannya, tetapi akan menghilang tanpa pengobtan segera setelah persalinan.

GEJALA

Gerakan terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga, dan akan berkurang atau menghilang jika penderita tertidur, tetapi akan bertambah buruk jika melakukan aktivitas atau mengalami tekanan emosional.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya.

PENGOBATAN

Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka korea akan membaik setelah pemakaian obat dihentikan.

Untuk membantu mengendalikan pergerakan yang abnormal bisa diberikan obat yang menghalangi efek dopamin (misalnya obat anti psikosa).

No comments:

Post a Comment