Friday, August 20, 2010

Terapi Radiasi Pada Kanker

Radiasi adalah bentuk energi kuat yang ditimbulkan oleh bahan radio aktif, seperti kobal, atau oleh peralatan khusus, seperti sebuah akselerator partikel atom (linear).

Radiasi terutama membunuh sel yang membelah dengan cepat dan sel yang sulit untuk memperbaiki DNA mereka (material nuklir). Sel kanker membelah lebih sering dibandingkan sel normal dan seringkali tidak dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi dikarenakan radiasi. Oleh karena itu, sel kanker lebih mungkin dibunuh dengan radiasi dibandingkan sel normal. Meskipun begitu, sel kanker bervariasi dalam bagaimana mudahnya dibunuh dengan radiasi ; beberapa sel sangat kebal dan tidak bisa secara efektif diobati dengan radiasi.

Jenis Terapi Radiasi

Dalam bentuk yang paling umum, terapi radiasi menggunakan cahaya luar pada radiasi gamma yang dihasilkan oleh sebuah akselerator linear. Jarang, radiasi cahaya electron dan proton digunakan. Radiasi cahaya proton, yang bisa difokuskan pada daerah khusus, sangat efektif mengobati kanker tertentu di daerah yang rusak pada jaringan normal yang penting, seperti mata, otak, atau saraf tulang belakang. Semua jenis radiasi cahaya luar difokuskan pada daerah tertentu atau organ tubuh yang mengandung kanker. Untuk menghindari jaringan normal terlalu banyak kena cahaya, beberapa lintasan cahaya digunakan dan jaringan yang mengelilinginya dilindungi sebanyak mungkin. Teknologi baru pada radiansi cahaya luar, disebut terapi radiasi intensitas modul (IMRT).

Terapi radiasi cahaya luar diberikan sebagai rangkaian pembagian dosis seimbang melebihi jangka waktu yang lama. Metode ini meningkatkan efek yang mematikan pada radiasi pada sel kanker ketika mengurangi efek racun pada sel normal. Efek racun dikurangi karena sel normal bisa memperbaiki dirinya sendiri dengan cepat antara dosis dimana sel kanker tidak bisa. Khususnya, seorang yang menerima dosis radiasi setiap hari melebihi jangka waktu 6 sampai 8 minggu. Untuk memastikan bahwa pada daerah yang sama diobati setiap waktu, orang tersebut dengan tepat diposisikan menggunakan pembalut busa atau alat-alat lain.

Pada cara terapi radiasi yang lain, bahan radioaktif kemungkinan disuntikkan ke dalam pembuluh untuk dialirkan menuju kanker (misalnya, yodium radioaktif, yang digunakan dalam penyembuhan pada kanker tiroid). Cara lain menggunakan pellet kecil (biji) material radioaktif yang diletakkan langsung ke dalam kanker (misalnya, palladium radioaktif digunakan untuk kanker prostat). Penanaman ini menghasilkan radiasi hebat pada kanker, tetapi sedikit radiasi yang menuju jaringan sekitarnya. Penanaman mengandung bahan radioaktif berumur pendek yang berhenti menghasilkan radiasi setelah jangka waktu tertentu.

Baru-baru ini. Bahan radioaktif telah dicampur dengan protein disebut antibody monoclonal, yang mencari sel kanker dan bergabung dengan mereka. Bahan radioaktif digabungkan ke inti antibodi pada sel kanker dan menghancurkan mereka.

Penggunaan

Terapi radiasi memainkan peranan penting dalam menyembuhkan berbagai kanker, termasuk limfoma Hodgkin, n0n-hodgkin lymphoma tahap awal, sel kanker squamous pada kepala dan leher, seminoma (kanker testis), kanker prostat, kanker payudara tahap awal, beberapa bentuk sel kanker paru-paru non-kecil pada pipa udara (larynx) dan prostat, tingkat kesembuhan adalah penting sama dengan terapi radiasi demikian halnya dengan operasi. Kadangkala, terapi radiasi dikombinasikan dengan bentuk penngobatan lain. Jenis tertentu pada obat-obatan kemoterapi, seperti cisplatin, meningkatkan keefektifan terapi radiasi, dan obat-obatan ini kemungkinan diberikan dengan pengobatan radiasi.

Terapi radiasi bisa mengurangi gejala-gejala ketika tidak mungkin sembuh, sama halnya untuk metastases tulang pada myeloma multiple dan tumor yang sangat menyakitkan pada orang dengan paru-paru advanced, kerongkongan, kepala dan leher, dan kanker perut. Dengan menenggelamkan tumor sementara waktu, terapi radiasi bisa menghilangkan gejala-gejala yang disebabkan penyebaran kanker ke tulang atau otak.

Efek Samping

Sayangnya, radiasi bisa merusak jaringan normal disekitar tumor. Efek samping tergantung pada seberapa luas daerah yang akan diobati, dosis apa yang akan diberikan, dan seberapa dekat tumor tersebut ke jaringan peka. Jaringan peka yaitu sel normal yang cepat membelah, seperti kulit, sumsum tulang, folikel rambut, lapisan pada mulut, kerongkongan dan usus. Radiasi bisa juga merusak indung telur dan testis. Dokter berupaya untuk mengakurasi sasaran radiasi terapi untuk mencegah kerusakan yang berlebihan pada sel normal.

Gejala-gejala tergantung pada daerah yang menerima radiasi dan bisa termasuk kelelahan, mulut perih, masalah-masalah kulit (kemerahan, gatal, mengelupas), rasa sakit sekali ketika menelan, radang paru-paru (pneumonitis), hepatitis, masalah-masalah lambung (mual, kehilangan nafsu makan, muntah, diare), masalah-masalah berkemih (meningkatnya frekwensi, rasa terbakar ketika berkemih), dan jumlah darah rendah. Radiasi pada tumor kepala dan leher seringkali menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit sama halnya dengan pada lapisan mulut dan kerongkongan. Dokter berupaya mengidentifikasi dan mengobati beberapa gejala-gejala secepat mungkin sehingga orang tersebut tetap merasa nyaman dan bisa melanjutkan pengobatan.

No comments:

Post a Comment