Monday, April 28, 2008

Dari Daya Tahan Tubuh hingga Mencegah Kanker

Meski ukurannya sangat kecil sebagaimana lumrahnya suatu bakteri atau kuman, jika jumlahnya memadai, peranan bakteri probiotik sungguh luar biasa. Itulah sebabnya, probiotik dikenal sebagai bakteri baik. Namun, agar layak disebut probiotik juga harus memenuhi beberapa syarat penting. Apa yang membedakan probiotik dengan kuman lainnya?

Beberapa dekade yang lalu, riset terhadap hewan percobaan tikus yang dipelihara dalam keadaan suci hama atau bebas kuman terbukti memiliki organ-organ tubuh seperti hati, jantung, serta paru-paru yang lebih kecil dan ringan. Di sisi lain, konsumsi ransum lebih banyak dan rentan terhadap infeksi penyakit. Sebaliknya, tikus yang dipelihara dalam kondisi normal secara konvensional, organ tubuh lebih besar, lebih berat, dan secara keseluruhan tubuhnya lebih berat. Kenyataan ini membuktikan pentingnya keberadaan bakteri dalam saluran cerna terhadap nutrisi dan kesehatan.

Keistimewaan bakteri probiotik

Secara umum, bakteri probiotik untuk manusia terdiri atas kelompok bakteri asam laktat dan Bifidobacteria, yang merupakan kelompok bakteri gram positif. Apa yang membedakan bakteri asam laktat dengan bakteri lainnya? Mengapa bakteri asam laktat disebut bakteri baik dan ada pula yang disebut bakteri jahat?

Bakteri asam laktat tidak dapat membusukkan protein sehingga tidak dapat menghasilkan senyawa beracun apa pun. Di samping itu juga masuk dalam status GRAS (generally recognized as safe), kelompok bakteri baik juga harus sensitif terhadap antibiotik.

Namun tidak secara otomatis bakteri asam laktat dan Bifidobacteria adalah bakteri probiotik. Syaratnya, apabila dikonsumsi dalam keadaan hidup dengan jumlah memadai, yaitu minimum 108 satuan bakteri per hari, harus dapat bertahan hidup terhadap lisozim dari air liur, kondisi asam dalam lambung (pH 2), dan asam atau garam empedu dalam usus halus sehingga dapat mencapai usus dalam keadaan hidup. Selain itu, tidak menghasilkan racun, tidak menimbulkan infeksi penyakit, dan memberikan manfaat kesehatan bagi manusia.

Pemberian nama bakteri terdiri atas genus, spesies, dan strain. Tiap individu makhluk hidup mempunyai karakter yang berbeda, demikian pula bakteri probiotik sangat strain spesifik. Bakteri asam laktat Lactobacillus casei tidak bisa secara umum disebut bakteri probiotik karena memiliki berbagai strain, misalnya strain Shirota, strain LC-05 dan lainnya perlu teruji sifat probiotiknya. Habitat bakteri asam laktat adalah usus halus, sedangkan Bifidobacteria adalah usus besar.

Syarat lainnya yang tidak kalah penting bagi probiotik adalah mampu menempel pada mukosa usus, mampu berkolonisasi, agar dapat berinteraksi (cross talk) dengan sel epitel usus, sehingga dapat menstimulir sistem imun dan dapat mengusir bakteri patogen.

Simbiosis

Saluran cerna berawal dari mulut dan berakhir di anus. Di dalamnya terdapat berbagai rintangan yang bisa menjegal keberadaan bakteri probiotik. Probiotik harus mampu mengatasi berbagai rintangan dalam saluran cerna. Hanya sedikit, baik jumlah maupun jenis bakteri, yang bisa bertahan dalam lambung, di antaranya bakteri probiotik.

Bayi yang baru lahir kondisi saluran cernanya dalam keadaan steril. Tangisan pertama mengawali kolonisasi bakteri. Hadiah pertama yang diberikan seorang ibu kepada bayinya adalah bakteri baik, melalui jalan lahir apabila dilahirkan secara normal.

Apabila bayi yang dilahirkan dengan operasi caesar, maka bakteri yang ada pada ruang operasi, baik yang berasal dari peralatan maupun para medis, segera berdomisili dalam saluran cernanya.

Beberapa riset juga membuktikan bahwa bayi yang dilahirkan normal prevalensi alerginya lebih rendah ketimbang bayi yang dilahirkan secara caesar. Demikian juga bayi yang mendapatkan ASI, saluran cernanya lebih banyak didominasi oleh Bifidobacteria karena dalam ASI terkandung berbagai senyawa pendukung pertumbuhan bakteri baik yang dikenal sebagai prebiotik.

Semakin kompleks asupan makanan, sejak bayi mendapatkan makanan pendamping ASI, semakin beragam bakteri yang bermukim dalam saluran cernanya. Ini membentuk suatu komunitas tersendiri yang jumlahnya bisa mencapai triliunan bakteri. Bahkan, pada orang dewasa jumlahnya 10 kali lebih banyak dari jumlah sel dalam tubuh manusia.
Sistem imun saluran cerna secara terus-menerus terpajan mikrobiota usus, termasuk juga bakteri patogen yang secara tidak sengaja tertelan melalui makanan. Sistem imun manusia 80 persen berada dalam saluran cerna.

Spesifik

Profil komunitas mikrobiota dalam saluran cerna juga sangat spesifik pada tiap individu dan secara umum dipengaruhi oleh metode persalinan, pemberian ASI, genetik, serta gaya hidup. Termasuk di dalamnya adalah perilaku makan dan kebersihan seseorang, kondisi kesehatan, terapi obat-obatan khususnya antibiotik, serta usia.

Stres dan makanan yang terlalu banyak lemak, rendah serat, dan semakin bertambahnya usia mengakibatkan gangguan keseimbangan komunitas mikrobiota dalam saluran cerna.
Komunitas mikrobiota dalam usus berlomba dalam mendapatkan tempat untuk menempel pada sel epitel. Jadi, kalau bakteri jahat mendominasi dan menempel di sel epitel usus, akan mengakibatkan terjadinya keracunan. Bisa juga menimbulkan penyakit kalau bakteri tersebut adalah bakteri patogen.

Bakteri probiotik adalah bakteri gram positif yang komponen dinding selnya terdiri dari peptidoglycan dan teichoic acid yang merupakan komponen aktif yang berperan dalam berinteraksi dengan sel epitel.

Probiotik juga mampu mencegah pertumbuhan dan penempelan bakteri patogen dalam saluran cerna melalui produksi dan sekresi antimikrobial.

Jaga saluran cerna

Penuaan berawal dari saluran cerna. Saluran cerna yang banyak didominasi oleh bakteri jahat akan dilimpahi oleh berbagai jenis racun, senyawa pembusuk, dan karsinogen yang dihasilkan oleh bakteri jahat. Hal ini berdampak negatif bagi kesehatan dari yang ringan, seperti penyerapan nutrisi yang tidak optimal, penurunan daya tahan tubuh, infeksi penyakit, sembelit, hingga kanker. Bahkan dapat mengakibatkan penuaan dini. Itulah sebabnya kesehatan saluran cerna sangatlah penting.

Kesehatan saluran cerna dapat dijaga dengan manipulasi melalui pengaturan diet yang mengandung prebiotik, probiotik, atau kombinasi keduanya. Pengaturan populasi jumlah dan jenis bakteri, baik dalam komunitas mikrobiota saluran cerna, dapat dilakukan melalui perilaku hidup sehat. Misalnya, dengan diet seimbang yang mengandung bakteri probiotik, dan serat pangan, oligosakharida, atau senyawa prebiotik lainnya yang banyak dijumpai pada pisang, ubi jalar, bawang (onion).

Perilaku hidup bersih dan sehat, serta pemberian ASI eksklusif, yang merupakan program kesehatan anjuran pemerintah, harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat agar kesehatan saluran cerna tetap terjaga.

Ingrid S Waspodo Tropmed RCCN Universitas Indonesia
sumber : Kompas

No comments:

Post a Comment