Showing posts with label Seputar Seks. Show all posts
Showing posts with label Seputar Seks. Show all posts

Tuesday, November 16, 2010

Kenapa Kita Perlu Tidur Telanjang?

Jika ditanya, pakaian apa yang paling nyaman dipakai untuk tidur, rata-rata jawaban Anda pastilah: daster atau paduan tank top dan celana pendek. Bahan yang tipis dan minim mengurangi rasa gerah dan membuat Anda bebas bergerak.

Namun, apabila Anda butuh sedikit tantangan, bagaimana jika Anda lepaskan saja busana tidur Anda dan tidur telanjang? Dalam buku The Best Sex of Your Life karya Jennifer Hunt dan Dan Baritchi, digambarkan betapa tidur telanjang memberikan banyak manfaat. Sentuhan bahan seprai yang lembut pada kulit, atau sentuhan kulit Anda dan pasangan, akan mendorong peningkatan kehidupan seksual Anda. Simak berbagai manfaat lainnya sebagai berikut:

Melepaskan oksitosin
Hormon oksitosin dilepaskan ketika terjadi kontak kulit dengan kulit. Ketika kulit bersentuhan dari kepala hingga kaki sepanjang malam, Anda akan mendapatkan arus hormon yang bermanfaat. Beberapa manfaat oksitosin, antara lain, meningkatkan rasa sejahtera, menurunkan detak jantung, mengurangi hormon stres, meningkatkan rasa percaya, dan tentunya, dorongan seksual.

Bikin "mood" untuk bercinta
Banyak perempuan menolak berhubungan seks karena sedang enggak mood. Penyebabnya bisa karena kelelahan, takut anak sewaktu-waktu terbangun, atau apa pun yang mengganggu pikiran Anda. Padahal, menolak berhubungan hanya membuat perempuan merasa kesepian dan diacuhkan. Karena itu, sebaiknya Anda yang mengubah mood tersebut untuk bercinta. Caranya, meringkuk di bawah selimut dengan bodysuit yang sudah Anda miliki sejak lahir itu. Rasa berdesir pada kulit akan memberikan rangsangan seksual yang Anda butuhkan.

Terlihat erotis
Pria mana pun tak akan tahan melihat sang istri meringkuk di sisinya tanpa busana. Hal itu menjadi semacam undangan untuknya guna berhubungan seksual.

Menciptakan hasrat
Salah satu alasan utama perempuan tidak ingin berhubungan seks adalah ketimpangan dalam relasinya dengan pasangan. Ketika Anda merasa terpisah dari pasangan, Anda mungkin juga kehilangan hasrat untuknya. Nah, tidur telanjang bisa membantu mengatasi hambatan tersebut.

Menimbulkan ikatan
Ketika saling bersentuhan kulit di tempat tidur, Anda bisa meningkatkan rasa ikatan di antara Anda dan pasangan. Ingatlah ketika baru pertama berpacaran atau baru menikah dulu, inginnya selalu bersentuhan, kan? Semakin Anda menyentuh, Anda semakin merasa dekat dengan pasangan. Ikatan yang meningkat sama artinya dengan semakin sering bercinta.

Lebih sehat
Lebih sering berhubungan seks memberikan banyak manfaat kesehatan dan perkawinan pun lebih berpeluang untuk bertahan lama. Anda tidak perlu bercinta setiap hari (kecuali Anda berdua memang menginginkannya), cukup beberapa kali saja dalam seminggu. Menghabiskan waktu setengah hingga satu jam sehari untuk bercinta bisa menjadi olahraga yang menyenangkan bagi Anda. Anda akan merasa lebih puas dengan hidup Anda, lebih bugar, dan lebih sehat!


Sumber: SheKnows , Kompas,Selasa, 23/3/2010

Tak Pernah Ngeseks, Perlukah Pap Smear?




T. Meski saya belum pernah melakukan hubungan badan, saya dan pasangan melakukan oral seks dan sangat intim secara seksual. Dokter pribadi saya menganjurkan agar saya melakukan pap-smear, tapi saya rasa tidak memerlukannya karena belum pernah melakukan hubungan badan. Apakah saya betul?

J. Salah satu faktor penting penyebab kanker serviks adalah hubungan badan, karena itu pemeriksaan pap-smear bagi wanita yang aktif secara seksual penting sekali.

Namun demikian ada juga sebab lain (faktor risiko) munculnya kanker serviks seperti keturunan, infeksi HPV yang bisa menular lewat sentuhan kulit (oral seks) dan tidak menunjukkan gejala apapun.

Agar lebih yakin dengan permintaan pap-smear dari dokter Anda, tanyakan apa alasannya.

www.loverairways.com, kompas, Senin, 20 Oktober 2008

Tiap Kali Ngeseks, Istri Mengeluh Sakit

T. Setiap kali hubungan seks, istri selalu minta agar melakukannya dengan cepat karena dia mengeluh sakit di vagina. Apa sebaiknya yang saya lakukan?

J. Tentu ini bukan kondisi yang baik dan menyenangkan. Lebih baik Anda tidak berhubungan seks daripada harus berhubungan dengan cepat dan terburu-buru. Tentu, ada satu alasan atas keluhan yang terlontar dari istri Anda. Ada banyak kemungkinan yang bisa disebut, seperti ukuran vagina pendek, kurangnya cairan (lubrikasi) di vagina, posisi penis yang salah, suasana, dan rasa cemas. Penting bagi kedua belah pihak untuk mengetahui masalah ini dengan jelas dan saling mengerti satu sama lain. Saya sarankan Anda dan istri melakukan check up lengkap ke seorang dokter untuk menemukan penyebab atas apa yang terjadi.(Kompas,Senin, 12 Januari 2009)

Monday, November 15, 2010

Latihan Kegel untuk Wanita


Jika Anda sekali-sekali berkemih tanpa disadari, kemungkinan ini adalah akibat melemahnya otot.  Latihan dapat memperbaiki kondisi otot dan tonus pelvis sehingga Anda mampu mengendalikan kandung kemih. Walau latihan ini memang baik bila diajarkan oleh dokter, perawat, atau terapis, tapi ada baiknya Anda mengetahui petunjuk bagaimana melakukannya:

Latihan ini menguatkan kandung kemih bagi wanita yang dikenal sebagai latihan kegel, sesuai dengan nama dokter yang menemukannya di tahun lima puluhan.

- Diawali dengan pengosongan kandung kemih, kontraksikan otot yang Anda gunakan ketika menghentikan aliran urin. Ketika melakukan kontraksi terasa adanya tarikan. Latihan kegel yang efektif menyebabkan vagina merapat.

- Tarik otot ke dalam dan pertahankan sampai hitungan ke-3. Kemudian rilekskan, hitung juga sampai 3. Ulangi sebanyak 10-15 kali setiap sesi.

- Untuk memperoleh hasil terbaik lakukan latihan ini sedikitnya tiga kali sehari dengan posisi yang berbeda-beda; berdiri, berbaring, dan duduk. Hasil pengendalian kandung kemih ini baru bisa terlihat setelah melakukan latihan antara 3-6 minggu. Dengan meningkatnya tonus otot dasar panggul, maka pengendalian kandung kemih juga akan menjadi lebih baik. Sebagai bonusnya, banyak wanita merasakan bahwa mereka juga jadi lebih responsif secara seksual.

Sumber: Mayo Clinic , Kompas,Sabtu, 17/7/2010

Pria Lebih Suka Wanita Berdada Besar?

Kate Hudson masih menjadi pembicaraan beberapa minggu terakhir ini karena dadanya yang terlihat lebih membusung daripada biasanya. Selama ini Kate dikenal cuek dengan dadanya yang rata.

"Payudaraku jelas memang mini," katanya saat ditemui dalam acara Golden Globes 2002. "Senang rasanya bisa memakai gaun berleher rendah dan tetap terlihat elegan."

Tidak heran keputusannya melakukan breast implant dianggap tidak sesuai dengan sikapnya selama ini yang bangga dengan payudaranya yang mungil alami. Memang sih payudara barunya tidak bisa dibilang besar, tetapi memang terlihat lebih penuh. Sebagian mempertanyakan alasan di balik tindakan Kate: apakah hanya supaya dadanya terlihat lebih proporsional atau ingin menyenangkan "seseorang"?

Melakukan implan payudara memang hak pribadi setiap orang, apalagi bila hal itu membuatnya lebih percaya diri. Pertanyaan yang menggelitik adalah, benarkah pria menyukai perempuan yang berdada besar?

Bagaimanapun  juga, pria adalah makhluk visual. Ketika mendatangi sebuah kafe, tempat konser, atau komunitas baru, radar milik pria tentu akan langsung mendeteksi perempuan yang terlihat paling kinclong. Entah karena kulitnya yang putih, rambutnya yang panjang, kaki yang jenjang, dan payudara yang besar, tentunya.

"Sebagai pria, kita ini langsung mampu melihat sesuatu yang indah di seberang kita, atau mungkin seorang wanita yang duduk di bagian lain dari lapangan basket," kata Donny (25), sebut saja demikian, seorang penyiar radio.

"Kita ini sudah diprogram untuk tertarik melihat payudara," timpal Firman (31, bukan nama sebenarnya). Namun, payudara bukan hal utama yang menarik perhatiannya. Firman mengaku lebih suka mengagumi bokong wanita karena tahu bagian tersebut harus dilatih secara rutin agar tampak penuh sempurna.

Namun, obsesi pria pada umumnya terhadap payudara hanya sekadar menatapnya. Bagi Tommy (29), misalnya, ukuran payudara bukan faktor yang menentukan kalau tujuannya untuk mencari pacar. "Kalau saya sih akan mencari 10 hal lainnya yang menarik buat saya, sebelum mempertimbangkan ukuran dadanya," katanya.

Pria yang lain juga memilih pasangan dengan dada yang berukuran sedang. Ada yang mengatakan khawatir hanya akan menatap ke arah dada saat berbicara dengan perempuan berpayudara besar (hm... pria pun merasa risi jika ketahuan melakukan hal ini!). Yang lain merasa khawatir pasangannya selalu menjadi perhatian pria lain karena penampilannya itu. Hal ini sedikit berkaitan dengan ego mereka; mereka tak senang jika pasangannya dikagumi orang lain dengan cara yang kurang pantas.

Nah, sebagian pria yang lain justru tidak menyukai perempuan berdada besar. Hal ini memang lebih cenderung berhubungan dengan selera. Semakin dewasa, pria juga semakin mampu memandang payudara sebagai sesuatu yang natural dan bukan sesuatu yang sifatnya erotis. Mereka menjadi lebih mampu menerima ketidaksempurnaan payudara milik pasangannya.

"Kalau kita melihat istri sedang menyusui, itu bisa mengubah persepsi kita tentang payudara," tutur Paul (36), bapak dua anak. "Payudara yang sedikit turun itulah yang membuat anak-anak kami menjadi sehat."

So, ladies, ketika hubungan Anda dan pasangan baik-baik saja sejauh ini dan tak ada komentar apa pun mengenai bagian tubuh Anda ini, artinya si dia sudah puas dengan diri Anda apa adanya. Rawatlah payudara Anda dengan semestinya, untuk kesehatan Anda sendiri!
Sumber : Betty Confidential , Kompas,Rabu, 12 Mei 2010

Saat Terangsang, Wanita Jadi Malu-malu?


Jika selama ini wanita dianggap memiliki gairah seks lebih rendah dari pria, maka penyebabnya mungkin karena rasa bersalah dan malu yang muncul saat mereka terangsang.

Peneliti dari Queens University Psychology, Meredith Chivers, menemukan bahwa saat seorang pria mulai bergairah, bukan hanya fisiknya yang terangsang, melainkan juga psikisnya. Sebaliknya dengan wanita, tubuh dan pikiran mereka sering kali tak selaras. Sebagian besar wanita tak menyadari bahwa mereka terangsang. Perasaan salah dan malu terhadap seks oleh para ahli diyakini sebagai penyebabnya.

"Sebagian wanita mengatakan tidak terangsang oleh stimulasi yang diberikan pasangannya meski sebenarnya secara fisik mereka merespons. Kebanyakan dari mereka enggan menunjukkan perasaannya," kata Chivers.

Ia berpendapat, kebanyakan wanita masih menganggap seks sebagai hal yang tabu dan membuat mereka jengah dan malu. Sebaliknya dengan pria yang mampu menyelaraskan antara pikiran dan hasrat seksual yang dirasakan secara fisik. Ini berarti, meski wanita secara fisik merasa terangsang, pikirannya bisa mengembara ke mana-mana. Itu sebabnya banyak wanita yang mengaku tidak puas dengan kehidupan seksual mereka.

Peneliti dilakukan berdasarkan analisis terhadap 132 studi untuk mengukur respons fisik dan mental terhadap lebih dari 4.000 pria dan wanita. Reaksi para responden dites setelah mereka diekspos oleh stimulasi yang bersifat erotis, baik foto maupun film. Mereka juga ditanya mengenai fantasi seksual dan perasaan terangsang yang dialami setelah melihat gambar atau film tersebut.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Archieves of Sexual Behaviour ini menunjukkan bahwa secara fisik dan pikiran, pria lebih selaras. Adapun kaum Hawa kurang konsisten dalam hal ini.

"Secara jender, memang terdapat perbedaan antara respons psikologis dan genital terhadap rangsangan yang diterima," katanya.

Sumber :Telegraph, Kompas,Rabu, 6 Januari 2010

Sensasi Pijatan Yoni untuk Wanita

Yoni dalam bahasa sansekerta berarti vagina. Namun, dalam tradisi tantra, artinya menanamkan rasa saling menghargai dan mencintai.

Pijatan sensual yoni ini bisa membantu perempuan lebih rileks, dengan memberikan alternatif teknik seks yang lebih aman. Karena pada intinya, teknik ini ingin memberikan efek relaksasi dan kesenangan bagi perempuan.

Tekniknya, perempuan berbaring dengan kepala disandarkan dalam bantal. Pastikan bantalan cukup tinggi agar aktivitas pijatan terlihat. Letakkan bantal yang lebih kecil, dengan handuk di atasnya, di bawah pinggul.

Pasangan yang mulai melakukan pijatan ini saling menarik napas dalam-dalam, seperti terapi, dan dilakukan sepanjang aktivitas pijatan. Cara ini diyakini semakin mendekatkan perasaan pasangan dan memberi sensasi tersendiri dengan suasana tenang dan santai.

Suasana yang nyaman perlu diciptakan. Sebisa mungkin kurangi obrolan saat melakukan aktivitas pijatan. Bagaimanapun aktivitas ini membutuhkan konsentrasi, terutama dari pasangan yang memijat.

Yoni fokus pada area vaginal perempuan. Setelah memberikan pijatan lembut di seluruh badan, lanjutkan dengan membasuh minyak di area vaginal. Perlahan pijat area vagina bagian dalam dan luar. Pasangan perlu memberi ruang bagi Anda untuk menikmati sensasinya dan biarkan ia memanjakan Anda.

Sumber: LiveStrong, Kompas,Rabu, 28/4/2010

Suara Wanita Lebih Tinggi Saat Masa Subur


ADA bukti tambahan bahwa masa kesuburan ternyata dapat memengaruhi tinggi rendahnya suara seorang wanita. Hasil studi baru yang dipublikasikan jurnal Biology Letters edisi November menyebutkan, pitch atau jangkauan nada suara wanita cenderung akan naik ketika memasuki masa subur.

Temuan itu mengindikasikan bahwa para wanita kerap menunjukkan sinyal yang dapat dideteksi saat mereka sedang subur. Padahal, masa subur sebelumnya dianggap sebagai kondisi yang tak dapat dideteksi tanpa penilaian medis, ungkap riset para ahli dari University of California, Los Angeles (UCLA).

Para ahli dari UCLA membuat kesimpulan tersebut setelah mengukur jangkauan nada 69 wanita selama siklus ovulasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pada beberapa kondisi, jangkauan suara wanita naik ketika memasuki masa subur. Ovulasi terjadi ketika telur yang matang dikeluarkan dari indung telur, terdorong ke bawah saluran telur ke dalam rahim, dan tersedia untuk dibuahi.

Mereka menyatakan bahwa studi tersebut dilandasi teori bahwa pitch yang lebih tinggi lebih dinilai lebih menarik dan lebih feminin. Perubahan suara juga selaras dengan apa yang disebut para ahli sebagai perilaku khas perempuan selama masa subur yang meliputi perubahan cara berjalan dan memilih pasangan ketika masa ovulasi.    

Para ilmuwan berteori bahwa perempuan secara tidak sadar mengubah suara mereka sehubungan dengan kesuburan dan barangkali hanya dalam konteks komunikasi sosial.

Sumber: Ant ,Kompas,Senin, 3/11/2008

Tips Seks Ron Jeremy untuk Kaum Wanita

Anda mungkin pernah mendengar nama Ron Jeremy. Dialah salah satu bintang porno paling populer di dunia, dan kabarnya telah tidur dengan lebih dari 4.000 wanita. Hm... jelaslah, karena "tidur" itu memang mata pencahariannya.

Ron Jeremy punya sejumlah tips untuk Anda, yang berguna untuk membuat pasangan Anda semakin tergila-gila pada Anda. Anda tak perlu "ngeres" dulu, karena tips ini mudah diterapkan kok. Ada lima tips yang diberikannya, tapi ia memperingatkan bahwa hal ini belum tentu sukses karena setiap orang berbeda.

1. Jangan menunjukkan secara tidak langsung bahwa Anda juga berhubungan dengan pria lain. “Jika saya melihat ada parfum buat pria di kamar mandi perempuan, atau ia sering SMS-an, saya jadi ilfil. Itu bahkan menunjukkan bahwa dia mungkin seorang wanita penghibur!" tukasnya. Tanda-tanda lain bahwa Anda punya kekasih lain, biasanya dari kamar tidur Anda yang selalu rapi. Hm... kalau kita pada dasarnya memang suka rapi, bagaimana?

2. Bersikaplah rendah hati. “Wanita yang hebat di ranjang biasanya tidak akan memamerkannya," kata Ron. Ia lantas beranalogi tentang pria dan mobil-mobil "balapnya". Pria yang mengendarai Porsche atau Mercedes cenderung suka ngebut. Tetapi pria yang mengendarai Ferrari atau Lamborghini justru tidak pernah ngebut. "Orang-orang yang menyombongkan diri itu biasanya untuk mengimbangi kekurangannya,” tuturnya.

Buat Ron, perempuan yang tenang dan bisa membangun percakapan yang menyenangkan jauh lebih membuatnya turn on daripada perempuan yang banyak omong dan suka pamer.

3. Cari tahu apa yang disukai si dia. Ada pria yang penurut, dan senang bila pasangannya yang mendominasi. Tetapi ada juga pria yang kebalikannya. Berikan perhatian mengenai apa yang membuat pasangan Anda turn on, dan hal-hal yang biasa Anda lakukan tetapi tidak disukainya. "Apakah ia suka jika putingnya disentuh? Saya sih enggak, tapi banyak pria yang suka," seru pria yang punya nickname The Hedgehog ini.

4. Biarkan ekspresi Anda natural. “Hal ini berlaku dalam kehidupan nyata, dan juga untuk film-film saya," papar Ron. "Berbicaralah dengan nada yang mendesah, dan jangan memaksa untuk berkomentar. Perempuan yang ekspresinya maksa banget, dan dibuat-buat, kesannya berusaha terlalu keras. Kadang-kadang perempuan menampakkan ekspresi yang tidak menarik, namun ini artinya ia memang benar-benar terangsang. Ini bikin turn on!"

5. Tunjukkan antusiasme Anda. Menurut pria yang kini berusia 57 tahun ini, kebanyakan pria pasti setuju bahwa kami ini lebih tertarik pada sikap yang antusias, ketimbang daya tarik fisik. “Saya lebih memilih wanita yang terlihat excited, daripada perempuan yang cantik luar biasa," ujar Ron. Katanya, pria bisa tahu lho, kalau Anda hanya melakukan sesuatu untuk membuat pasangan Anda terangsang, padahal Anda sebetulnya tidak suka melakukannya. "Kami tahu kalau ada wanita yang hanya ingin menyenangkan kita."


Sumber: Betty Confidential , Kompas,Jumat, 22/10/2010

Viagra Bikin Wanita Lebih Bergairah?

SELAIN berkhasiat mengobati disfungsi ereksi pada pria, viagra atau sildenafil citrate juga diklaim efektif  mengatasi masalah gangguan atau disfungsi seksual pada wanita yang menderita depresi, demikian hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan Journal of the American Medical Association, Selasa (22/7).

Disfungsi seksual merupakan salah satu efek samping yang kerap muncul akibat penggunaan obat-obat antidepresan. Tak jarang, efek ini menjadi alasan kuat mengapa banyak pasien akhirnya menghentikan pengobatan mengatasi depresi.

Peneliti mencatat, wanita yang memperoleh resep obat-obatan antidepresan sekarang ini jumlahnya mencapai dua kali lipat ketimbang pria. Namun begitu, belum ada obat  yang paling efektif untuk mengatasi disfungsi seksual pada wanita. Dan kalaupun viagra sudah terbukti efektif memperbaiki fungsi seksual pria, obat ini belum disetujui atau direkomendasi penggunaannya untuk wanita.

Dilatarbelakangi fakta itulah, peneliti dari Amerika Serikat melakukan pengujian tablet viagra kepada 98 wanita penderita depresi yang tingkat penyakitnya mulai berkurang tetapi masih mengalami disfungsi seksual, seperti hilangnya gairah atau sakit saat ngeseks.

Selama delapan pekan, para wanita diinstruksikan untuk meminum satu tablet dalam selang satu hingga dua jam sebelum melakukan hubungan intim dengan pasangannya. Setengah dari partisipan ada yang diberikan pil plasebo yang tidak memberi efek dari segi farmakologis.

Hasil penelitian menunjukkan, sekitar 73 persen wanita yang diberikan plasebo dilaporkan tidak mengalami perbaikan dalam aktivitas seksualnya. Sedangkan pada wanita yang mengonsumsi Viagra, jumlah yang tidak mengalami perbaikan jumlahnya hanya 28 persen saja.

Beberapa wanita dilaporkan mengalami keluhan seperti sakit kepala, flushing, dan gangguan pencernaan. Namun begitu, tidak ada partisipan yang mengundurkan diri dari penelitian akibat efek samping obat ini.

Sumber :news.com.au , Kompas,Selasa, 22 Juli 2008

Wah! 70 Persen Wanita Pernah Alami Disfungsi Seksual


Sebanyak 70 persen wanita pernah mengalami gangguan seksual dan 22 persen merasa sangat peduli dengan masalah tersebut. Demikian survei yang dilakukan oleh National Women's Health Resource Center dan The Association of Reproductive Health Profesionals, AS.

Yang termasuk gangguan seksual dalam survei tersebut meliputi kehilangan gairah untuk melakukan hubungan seksual, tidak bisa terangsang, sulit mencapai orgasme, sakit saat penetrasi, vagina yang kering, atau terlalu bergairah.

Menurut responden, gangguan seksual itu mengganggu hubungan dengan pasangan sebanyak 44 persen, berkurangnya rasa percaya diri (43 persen), dan kestabilan mental (42 persen). Sebanyak 66 persen responden mengaku, gangguan seksual juga menyebabkan stres dan kecemasan. Selain itu, 28 persen mengatakan pola tidur mereka terganggu dan 25 persen terpengaruh berat badannya.

Untuk mencari informasi mengenai gangguan seksual yang dialami, 35 persen menggunakan internet dan 32 persen mendiskusikannya dengan pasangan. Walaupun mayoritas menjawab lebih nyaman berkonsultasi dengan dokter, hanya 18 persen yang mengunjungi dokter saat mereka mengalami disfungsi seksual.

"Gangguan seksual sebenarnya bisa diatasi lewat perubahan gaya hidup, konseling, dan mengikuti terapi. Kami menyarankan para wanita untuk bicara dengan pasangan atau tenaga medis saat mengalami masalah seksual," kata Elizabeth Battaglino, Direktur Penelitian.

Meskipun survei ini diadakan di AS, sebenarnya gangguan seksual tersebut juga banyak dialami oleh wanita secara global

Sumber :healthdaynews , Kompas, Jumat, 26 Juni 2009

Wanita 30-an Lebih "Galdira"?

 Mayoritas perempuan lebih menyukai gaya bercinta "standar", yaitu pria di atas wanita. Namun, sikap konvensional tersebut ternyata tidak akan bertahan selamanya. Konon, menginjak usia awal 30 tahun biasanya seorang wanita lebih galdira, alias galak di ranjang.

Dalam sebuah penelitian terungkap, wanita berusia 27-45 tahun cenderung memiliki dorongan seksual lebih tinggi untuk merespons berkurangnya tingkat kesuburan mereka. Gairah yang lebih berkobar itu membuat mereka tertarik bereksperimen dan mencoba berbagai variasi gaya ketika bercinta.

"Hasil penelitian kami menunjukkan perubahan sikap dalam urusan seks ini terkait dengan berkurangnya kesuburan mereka. Para wanita juga sering menganggap usia 30 tahun merupakan puncak dalam kehidupan mereka," kata Judith Easton, peneliti dari University of Texas, AS.

Dalam penelitiannya, ia melibatkan 827 wanita yang mayoritas tidak memiliki anak. Para responden itu dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan usia, yakni kesuburan tinggi (usia 18-26), kesuburan rendah (27-45), dan menopause (46 tahun ke atas). Para responden diminta menjawab pertanyaan secara online tentang kebiasaan seksual mereka.

Bila dibandingkan dengan kelompok lainnya, wanita dari kelompok kesuburan rendah cenderung lebih sering berfantasi, memikirkan aktivitas seksual lebih sering, ingin berhubungan seks dengan pasangan yang lebih muda, serta ingin mencoba hubungan seks satu malam atau one-night stand. Tidak seperti dugaan para peneliti, wanita dari kelompok usia subur (18-45 tahun) berfantasi seksual mengenai pasangan mereka dan juga orang lain secara seimbang.

Meski para ahli berpendapat hal tersebut terkait dengan kesuburan, tetapi sebagian besar wanita masa kini menerima aneka gaya bercinta sebagai sebuah kewajaran. Asalkan dilakukan dengan suami sendiri, semua gaya sah-sah saja. Pendek kata, urusan gaya bercinta masyarakat zaman sekarang sudah mencapai "puncak kreativitas" yang mungkin bagi sebagian orang lain masih dianggap tabu,

Sumber : LiveScience , Kompas,Rabu, 14 Juli 2010

Wanita 72 Tahun Ini Masih Aktif "Ngeseks"


Seorang wanita yang memiliki nama samaran Gu Jie ini mengaku masih mengalami menstruasi setiap bulannya, meskipun usianya telah mencapai 72 tahun.

Gu Jie juga mengaku masih melakukan hubungan seksual dengan suaminya secara aktif setiap minggu.

Namun, karena pasangan ini sangat aktif secara seksual, Gu Jie pun kawatir bakal hamil dan punya anak.

"Selama 42 tahun menikah, saya dan suami sangat aktif berhubungan seks. Tapi, saya kawatir, suatu saat saya bisa hamil dan punya anak. Saya harus minta izin suntik kontrasepsi," kata Gu Jie.

Untuk menyakinkan aparat badan perencanaan keluarga, Gu Jie membutuhkan waktu 17 hari untuk melakukan perjalanan dan konseling kepada pihak-pihak terkait.

Akhirnya, perjuangan Gu Jie pun berhasil. Badan perencanaan keluarga di Haikou, provinsi Hainan, China Selatan, mengizinkan wanita 72 tahun ini melakukan suntik kontrasepsi bulanan mulai 25 Agustus lalu.

"Terima kasih, akhirnya kehidupan seks kami normal kembali. Selama ini kami selalu waswas, takut hamil dan punya anak. Mungkin mereka melihat kami sudah terlalu tua untuk berhubungan seks, tapi saya suami masih menikmati hubungan seks pada masa ini," kata Gu Jie.
Sumber : www.xinhuanet.com , Kompas,Selasa, 7 September 2010

Wanita Lebih Seru Ngomongin Seks?


Ternyata wanita lebih seru bila bergunjing soal seks. Mereka bisa "mengobral" segala canda jorok, bahkan yang menyerempet soal ranjang milik pribadi sekalipun.

Menurut penelitian yang dilakukan Prof.Michael Cain dari Harvard University (2001) kata "cerewet" memang lebih identik dengan wanita dibanding pria. Ini karena dilihat dari struktur otak yang berhubungan dengan bahasa, kemampuan berbahasa wanita lebih baik dibanding pria. Mungkin ini juga yang menyebabkan kenapa wanita lebih baik dari pria. Mungkin ini juga yang menyebabkan kenapa wanita lebih sering bergosip dan pria lebih senang bicara sedikit.

Kemampuan berbahasa yang "cerewet" ini pada akhirnya menyeret wanita untuk mampu bergosip sepanjang waktu. Dalam segala objek apa pun, termasuk soal seks. Bukan berarti pria tak suka bergunjing soal seks, lo. Tapi umumnya mereka lebih suka mengomentari fisik tubuh bintang film atau fantasi liar yang diimpikannya. Sangat jarang mereka mengobral tentang rahasia kehidupan seksnya sendiri. Apalagi kehidupan seks bersama istri.

Saat mengobrol soal seks, wanita lebih suka menggunjingkannya dengan sesama wanita. Semakin seru, semakin asyik. Coba perhatikan, jika ada pria menyelinap di antara mereka, pasti obrolan itu langsung berhenti atau berganti topik. Malukah wanita itu? Ini bukan berkaitan soal etis maupun tidak etis. Tapi pada wanita, seperti halnya pada pria, bergunjing soal seks di saat ada lawan jenis sama saja dengan membuka rahasia pribadi kepada lawan jenis.

Pada umumnya baik pria maupun wanita, lebih suka membicarakan soal seks dengan sesama jenisnya karena dianggap lebih aman tanpa tudingan menjadi "sex maniac" atau "sexaholic". Mereka malu dianggap oleh lawan jenisnya sebagai orang yang tergila-gila pada urusan seks ataupun mendewakan seks.

Kompas,Selasa, 29/4/2008

Yang Perlu Diketahui tentang "Aset" Wanita

Bukan rahasia lagi kalau payudara yang padat, kencang, dan menawan merupakan bagian tubuh wanita yang paling menarik di mata pria. Buah dada yang besar mungkin pertanda kesuburan.

Teori antropologi meyakini, payudara memegang peran penting dalam kehidupan perempuan. "Bukit kembar" ini menyimpan cadangan makanan dan gizi bagi penerus nanti. Apalagi yang perlu kita ketahui seputar "aset" perempuan ini?

1. Pertumbuhannya dipengaruhi hormon
Proses tumbuh kembang payudara antara lain dipengaruhi oleh aktivitas hormon, khususnya hormon estrogen. Hormon ini juga berperan penting dalam mengembangkan sifat-sifat kelamin sekunder lainnya. Seperti timbulnya rambut di daerah kemaluan, perubahan-perubahan dalam vagina sampai timbulnya haid.

2. Wanita dengan payudara implan cenderung ingin bunuh diri.
Dalam studi selama 15 tahun yang dilakukan para peneliti dari Kanada diketahui bahwa kecenderungan bunuh diri pada wanita 73 persen lebih tinggi pada kelompok wanita yang melakukan operasi implan payudara dibanding kelompok kontrol.

Tentu saja bukan operasi pembesaran buah dada yang memicu rasa ingin bunuh diri, namun keinginan memperbesar buah dada mungkin merupakan wujud tersembunyi dari kondisi mental, seperti rendahnya rasa percaya diri, depresi, atau persepsi bentuk tubuh yang buruk.

3. Stimulasi payudara bisa membuat orgasme
Sebagian wanita mampu mencapai orgasme hanya lewat perangsangan di bagian payudara. Demikian menurut ahli seksologi Marshall Miller dan Dorian Solot, penulis buku I Love Female Orgasm: An Extraordinary Orgasm Guide. Menurut mereka, sekitar satu persen perempuan bisa mencapai orgasme saat bagian dadanya dirangsang.

4. Fetishism payudara bagian dari kelainan seksual
Penderita fetishism memiliki minat seksual yang terkait bagian tubuh yang hidup, seperti rambut perempuan atau payudara, atau obyek mati, seperti pakaian dalam perempuan atau sepatu. Kepuasan seksual didapat dari memainkan, mencium, atau mengecap benda-benda tersebut dan biasanya dilakukan dengan perilaku masturbasi. American Psychiatric Association mengategorikan kelainan seksual ini sebagai bagian dari kelainan jiwa.

5. Bagian kiri lebih besar
Dalam laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Plastic Surgery yang mengkaji payudara 600 perempuan diketahui, bagian kiri payudara umumnya lebih besar dari "saudara kembarnya" di kanan. Tapi ukuran yang tidak simetris pada sepasang bagian tubuh bukan cuma milik payudara. Bagian tubuh lain yang berjumlah dua, seperti telinga, tangan, atau mata pun tak memiliki ukuran yang sama persis.
 Sumber :askmen , Kompas, Jumat, 18 Desember 2009

Sunday, November 14, 2010

12 Mitos Malam Pertama

Benarkah Malam Pertama (MP) selalu menjadi malam paling "menegangkan" bagi pengantin baru?

Tak jarang anggapan tentang MP yang dimiliki calon pengantin tergolong keliru, sehingga beredar mitos-mitos di kalangan masyarakat. Munculnya mitos ini, menurut dr. Nugroho Setiawan, Sp.And, androlog dari RS. Fatmawati Jakarta, disebabkan karena minimnya pengetahuan calon pengantin, terutama tentang seks. Berikut ini adalah mitos-mitos tentang malam pertama yang sering beredar:

1. Mitos: Selalu menyakitkan.
    Pikiran ini biasanya menghantui kaum perempuan, karena ia sudah lebih dulu khawatir vaginanya tak mampu menampung penis yang besar akibat ereksi.
Fakta: Ini anggapan salah!
    Hubungan seks yang pertama kali dilakukan, tak selalu menimbulkan rasa sakit bila yang bersangkutan sudah mempelajari seksualitas sebelum menikah. Rasa sakit biasanya terjadi karena respon seksual belum terjadi secara sempurna padanya. Vagina masih terlalu kencang, sehingga belum siap menerima penetrasi.
    Ketika ada rangsangan, respon seksual akan muncul berupa ereksi pada pria, dan pada perempuan terjadi perlendiran serta pelunakan vagina. Bila vagina belum melunak tapi sudah dipenetrasi, akan timbul rasa sakit pada perempuan. Inilah yang menimbulkan rasa trauma. Selain itu, pemaksaan seperti ini bisa membuat mulut rahim pecah.
   
2. Mitos: Penentu Keberhasilan.
    MP sering dianggap sebagai penentu keberhasilan dalam berhubungan seks selanjutnya. Ketika timbul kekecewaan, misalnya karena pengalaman buruk saat MP, biasanya memang memengaruhi perasaan saat hubungan seks berikutnya.
    Pengalaman buruk ini antara lain, Ejakulasi Dini (ED) atau sakit yang dialami perempuan saat penetrasi. Bisa jadi, pengalaman ini akan kembali terbayang saat berhubungan seks berikutnya, sama halnya bila ternyata hubungan seks pertama itu berjalan menyenangkan.
Fakta: MP bukanlah penentu keberhasian dalam hubungan seks selanjutnya.

3. Mitos: ED selalu terjadi saat MP.
Fakta: ED tidak selalu terjadi saat MP
    Menurut Nugroho, ED terjadi akibat gairah yang terlalu tinggi dan foreplay yang kurang. Padahal sebetulnya, gairah ini bisa dikendalikan. Bila pengetahuan seksualitas yang dimiliki suami tidak memadai, ED bisa saja terjadi. Ini wajar terjadi, dan bukan pertanda buruk.

4. Mitos: Sehebat adegan film biru.
    Film biru banyak memberi kesan berhubungan seks yang indah, heboh, bisa penetrasi dengan foreplay singkat, atau bahkan tanpa foreplay, dan bisa penetrasi dalam waktu lama.
Fakta: Tidak selalu sehebat adegan film biru.
    Belajar seks dari film biru bahkan tidak dianjurkan, karena adegan yang disuguhkan tidak runut. Itu bukan pembelajaran seks yang baik. Sebab, masing-masing pihak butuh ketenangan, belaian yang tidak terburu-buru, dan penyelesaian psikologi yang baik.
    Apalagi, perempuan penuh dengan perasaan. Ada kalanya, sebelum berhubungan, sebagian perempuan ingin ngobrol dulu atau dibelai untuk merangsang dirinya. Perlu diketahui, respon seksual yang baik pada wanita harus lengkap, dan ini butuh waktu lama, yaitu sekitar 30 menit.
   
5. Mitos: Seks di film biru adalah ideal.
Fakta: Anggapan ini menyesatkan.
    Sebab, adegan di film biru kebanyakan hanya rekaan saja. Apalagi, bila suami menganggap ukuran penis yang ideal adalah yang besar, seperti di film biru. Kebanyakan, film biru diperankan orang-orang Barat yang notabene bertubuh tinggi besar, sehingga ukuran penisnya pun lebih besar, dibanding orang Indonesia yang posturnya kecil.
    Sebaiknya, sebelum menonton film biru, pengantin baru sudah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai seks. Sehingga, mereka lebih bijak menyikapi adegan yang disuguhkan, dan bisa memilah hal-hal yang baik.

6. Mitos: Penis besar, istri puas.
    Tak sedikit suami yang merasa khawatir tidak bisa memuaskan istrinya karena memiliki penis kecil. Ia lalu menganggap, istrinya baru akan puas jika penis pasangannya berukuran besar.
Fakta: Bukan ukuran besar kecilnya penis yang bisa memuaskan pasangan.
    Melainkan, kekerasan penis itu sendiri. Bila penis besar tetapi tidak bisa melakukan hubungan seks dengan baik, bukan tak mungkin justru ED terjadi.
   
7. Mitos: Selalu nikmat.
    Sebelum menikah, banyak orang menganggap seks itu nikmat, sehingga membayangkan MP pasti akan dilewati dengan nikmat.
Fakta: Apesya, tak sedikit yang kecewa.
    Keindahan yang dibayangkan tak terjadi karena mereka tak memahami seksualitas secara benar. Masyarakat Indonesia tergolong malas belajar secara otodidak, termasuk soal seks. Karena itulah, banyak pasangan yang frekuensi berhubungan intimnya makin lama makin berkurang.
    Apalagi, bila suami egois karena hanya memikirkan kenikmatannya sendiri, tidak peduli perasaan pasangan. Sedangkan istri, karena merasa sakit tiap kali penetrasi, sering mencari alasan agar tidak perlu melayani suaminya.

8. Mitos: Darah perawan.
    Artinya, istri dianggap masih perawan bila saat berhubungan seks pertama kali, mengeluarkan darah dari vagina. Bila tidak, dianggap sudah tak perawan.
Fakta: Mitos ini sangat menyesatkan!
    Anggapan ini membuat banyak istri khawatir bila tidak mengeluarkan darah saat MP, dan bisa menimbulkan kecurigaan suami.
    Padahal, ketika istri mendapatkan respon seksual yang sempurna, semua organ reproduksinya melentur. Sehingga, bukan tidak mungkin selaput dara (hymen) istri tetap utuh, bahkan sampai menjelang melahirkan.
   
9. Mitos: Tak puas = gagal.
Fakta: Idealnya, saat berhubungan seks kedua belah pihak bisa menikmati dirinya dan pasangannya.
    Pada kenyataannya, justru lebih banyak pasangan yang gagal berhubungan seks saat MP akibat pengetahuan seksualitas yang minim. Umumnya, mereka menikmati hubungan seks yang baik justru setelah berhari-hari mencoba, yaitu 10-14 hari. Sebetulnya, hal ini tidak boleh terjadi. Tetapi, karena orang Indonesia jarang mau belajar soal seksualitas, situasi seperti ini akhirnya dianggap wajar.

10. Mitos: Menyobek selaput dara pertanda keberhasilan.
Fakta: Ini anggapan yang salah dan tidak saling berhubungan.
    Belum tentu selaput dara bisa sobek saat MP. Menurut Nugroho, justru menyobek selaput dara saat MP merupakan tanda terjadinya kegagalan respon seksual pada istri. Artinya, sebetulnya istri belum terangsang sempurna saat penetrasi terjadi.

11. Mitos: Harus minum obat kuat
Fakta: Anggapan yang salah!
    Obat-obatan pendukung kegiatan seksual tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bila yang bersangkutan tidak memerlukannya. Jika saat MP suami sudah mengonsumsi obat ini, bisa jadi secara psikologis ia sebetulnya merasa tidak siap, atau tidak mampu melakukannya.
   
12. Mitos: Daging kambing meningkatkan gairah.
Fakta: Ini mitos yang sering tersiar di masyarakat!
  Yang benar, bukan daging kambing yang membuat gairah seks meningkat, melainkan bumbu-bumbu yang berasal dari rempah-rempah yang menyertainya ketika daging kambing itu dimasak.

(NOVA, Kompas, Senin, 14/4/2008 )

Inilah 5 Mitos Seks yang Perlu Anda Tahu


Banyak sekali mitos seputar seks yang tentunya belum pasti kebenarannya. Salah satu mitos tersebut misalnya menyebutkan bahwa pria lebih ingin melakukan seks dibandingkan wanita.

Apakah mitos itu benar? Bagaimana dengan mitos bahwa seks haruslah memuaskan di ranjang, karena jika tidak maka bisa dipastikan hubungan Anda kurang baik! Mari kita cek kebenaran mitos-mitos seks berikut ini!

Mitos ke-1. Pria lebih menginginkan seks daripada wanita

Tidak juga! Sebenarnya alasan bahwa pria lebih cenderung menginginkan seks daripada wanita bukan hanya karena gairah, tapi lebih pada faktor kenapa para wanita lebih cenderung tidak terlalu memikirkan mengenai seks.

Para wanita cenderung mengerjakan lebih banyak aktivitas rumah tangga sehingga mereka kelelahan dan tak memikirkan soal seks. Hormon pada wanita juga membuat mereka berpikir soal seks pada waktu-waktu tertentu saja di tiap bulan, tidak setiap hari seperti halnya pria! Perlu diingat pula, para wanita cenderung merasa terikat secara emosi ketika berhubungan seks dibandingkan para pria. Tentu saja wanita  tidak akan meminta pria melakukan hubungan seks dengannya ketika para kaum Adam bersikap sangat menyebalkan dan tak sesuai dengan keinginan sang wanita!

Mitos ke-2. Jika Anda punya banyak pengalaman seksual, pasti Anda mengerti bagaimana memuaskan pasangan.

Tidak juga. Memang kebanyakan orang berpendapat bahwa seseorang yang tahu banyak hal soal seks dan telah berpengalaman akan lebih baik daripada pemula. Yah, teknisnya sih begitu. Tapi seks yang memuaskan tidak hanya berkaitan dengan teknik dan genital, tapi juga persepsi dan mekanisme kerja otak, dan tentu saja definisi seks yang memuaskan bagi tiap orang itu berbeda-beda.

Mitos ke-3. Pasangan yang bahagia memiliki kehidupan seks memuaskan di ranjang. Kalau tidak, ada yang salah dengan hubungan Anda.

Tidak, ini tidak sepenuhnya benar. Kadangkala, pasangan yang berbahagia tidak selalu memiliki kehidupan seksual yang memuaskan, panas membara dan menggairahkan setiap saat! Mungkin saja memang benar bahwa pasangan yang bahagia mempunyai kehidupan seks yang menggairahkan, tapi tidak setiap saat.

Teman Anda bicara soal kehidupan seksnya selalu indah dan membuatnya terbang ke langit ke-7? Hmmm...bisa jadi, tapi benarkah itu? Apa dia mengatakan yang sebenarnya? Ya...mungkin saja dia punya pengertian yang berbeda mengenai seks yang memuaskan! Semua itu subyektif sebenarnya.

Mitos ke-4. Seks haruslah spontan, jika tidak, ada yang salah dengan hubungan Anda!

Jangan percaya yang satu ini! Tenang saja, pada tahap awal mungkin memang benar akan spontan dan yang spontan biasanya berujung pada seks yang menyenangkan. Tapi setelah 18 bulan, hormon yang membuatnya bergairah membara akan mulai tenang, dan tak jarang bahkan pada 9 bulan sudah menurun, dan ini tidak berarti Anda tidak saling menginginkan.

Tapi ini berarti Anda harus mulai mengingatkan pada diri Anda betapa menyenangkannya seks itu sehingga Anda tetap bisa menikmatinya tanpa merasakan rutinitas.  Lagipula, sekali-sekali melakukan seks yang terencana akan terlihat sangat menarik untuk dicoba, Anda akan merasa tidak sabar untuk menunggu saat itu!

Mitos ke-5. Wanita tak suka pornografi dan bicara "kotor" saat melakukan hubungan seks.

Setiap wanita tentu berbeda. Tak jarang dari mereka juga menyukai hal-hal yang menawarkan keintiman dengan porsi yang berbeda dengan pria tentunya. Sebut saja  bunga atau pijatan aromaterapi dari tempat spa. Ada wanita yang suka, tapi ada pula yang tidak.

Semua orang pasti setuju bahwa wanita gila berbelanja, tapi tentu tidak semua wanita demikian. Begitu pula dengan pornografi. Berdasarkan suatu penelitian, tidak semua wanita menyatakan membenci pornografi.(Kompas,Selasa, 5 Januari 2010)

Inilah Mitos Seputar Testosteron



Testosteron merupakan hormon seks pria yang punya peran penting dalam fungsi seksual, produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara. Rendahnya kadar hormon ini akan menyebabkan seseorang mengalami kelelahan kronis, depresi, gangguan ereksi, dan postur tubuh yang kurang tegap atau berkurangnya kemampuan atletik.



Penelitian menunjukkan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular pada pria. Selain itu, pria yang kadar testosteronnya normal lebih panjang umur dibanding dengan pria yang kekurangan hormon ini.

Banyak mitos yang salah beredar mengenai hormon pria ini. Abraham Morgentaler, MD, dokter spesialis urologi dari Harvard Medical School dan penulis buku Testosterone for Life akan menjawabnya untuk Anda.

1. Testosteron adalah obat yang ilegal
Hormon testosteron termasuk dalam obat yang legal, terlebih hormon ini sangat penting bagi pria. Yang ilegal adalah bila hormon ini dipakai tanpa resep dokter. Meski begitu, banyak organisasi olahraga yang punya aturan ketat tentang penggunaan obat atau suplemen yang mengandung testosteron karena bisa memengaruhi performa atlet. Atlet yang melanggar bisa dikenai sanksi.

2. Testosteron adalah steorid, dan steorid berbahaya.
Ya, testosteron memang steorid, tapi tidak berbahaya. Lagi pula secara alamiah kita dipenuhi oleh berbagai steorid. Menurut Morgentaler, kata steroid sebenarnya berkaitan dengan molekul yang ditopang oleh empat karbon, seperti estrogen, progesteron, kortisol, juga kolesterol.

Sementara itu, dalam dunia olahraga, steroid merupakan kependekan dari anabolic steroid hormone yang berarti secara khusus bekerja untuk membangun otot dan tulang, seperti testosteron.

3. Testosteron menyebabkan perilaku kasar dan tak terkontrol
Belum ada fakta yang membuktikan testosteron menyebabkan tindakan agresif, kekerasan, atau perilaku tak terkontrol lainnya. Sebaliknya, pria dengan hormon testosteron yang rendah justru mudah marah, dan kondisi ini akan membaik setelah kadar testosteronnya naik.

4. Testosteron menyebabkan kanker prostat
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pria dengan kadar testosteron yang tinggi justru risikonya lebih kecil untuk terkena kanker prostat.

5. Kadar Testosteron yang tinggi menyebabkan kebotakan
Secara umum, pria yang mengalami kebotakan punya kadar testosteron yang sama dengan pria yang rambutnya masih lebat. Kebotakan, menurut Morgentaler, biasanya sudah diturunkan secara genetis.

Sumber: askmen , Kompas,Senin, 15/6/2009

Kenali Lima Mitos Soal Seks

TIDAK SEDIKIT orang masih terjebak dalam mitos, termasuk soal seks. Namun yang menarik, banyak  di antara kita justru lebih suka mencari tahu berbagai mitos soal seks.

Terlepas dari apakah itu fakta atau karangan belaka, banyak orang begitu senang menyebarkan rumor soal seks. Lucunya, masalah yang dialami akibat pemikiran keliru yang mengagumkan ini justru menjadi standar acuan dalam kehidupan percintaan.  Bagaimana Anda tahu bahwa pengetahuan seks tersebut adalah kebenaran ?

Meski banyak sekali mitos soal seks yang beredar di masyarakat, namun setidaknya ada lima mitos paling populer yang kerap menjadi perdebatan. Berikut kelima mitos seks tersebut :


1.) Jangan ngeseks sebelum bertanding .

Sudah menjadi hal umum bahwa pelatih di banyak cabang olahraga melarang para pemainnya untuk berhubungan seks di malam sebelum pertandingan besar.  Logika mereka : atlet harus mengawetkan energi dan meningkatkan agresi supaya bisa mengeluarkan kemampuan yang lebih besar.  Para juara dunia tinju juga masih memegang teguh tradisi lama, bahwa mereka harus menghindari seks seminggu sebelum pertarungan, jika ingin mencapai penampilan maksimal di atas ring.

Namun begitu, banyak riset menunjukkan bahwa seks sebelum pertandingan sama sekali tak mempengaruhi penampilan atlet. Riset  ahli dari College of St. Scholastica di Duluth, Minnesotta, Amerika Serikat misalnya mengungkapkan bahwa pria menunjukkan kemampuan yang baik dalam tes ketahanan saat treadmill di pagi hari usai berhubungan seks malam harinya.  Hasil tes ini sama baiknya dengan ketika pria tak melakukan seks pada malam harinya.

Menurut para ilmuwan dari Italia, sejauh agresi dapat dipertahankan, peningkatan kadar testosteron yang hadir  bersama aktivitas seksual dapat menyebabkan rata-rata agresi menjadi tinggi pada hari-hari berikutnya. Dengan begitu penampilan atlet akan tetap prima.

Perlu ditekankan pula, efek psikologis dari seks menjelang pertandingan sejauh ini belum diteliti. Meskipun beberapa atlet mungkin  tidak terpengaruh sama sekali oleh aktivitas seksual, namun para ahli olahraga menyebutkan bahwa  hubungan seks sebelum pertandingan berpotensi mempengaruhi konsentrasi para atlet .

2.) Pria mencapai puncak seksual pada usia 18, sedangkan wanita  pada usia 30'an.

Dalam menyikapi mitos ini, apa yang harus dipegang teguh pikiran Anda adalah bahwa pemahaman soal puncak ini adalah menyesatkan. Puncak dari segi hormonal tidak serta merta mempengaruhi puncak dari kemampuan seksual. Lebih jauh lagi, kualitas fisik dan seksual bukan suatu hal yang sama.

Ketika hormon testosteron mencapai puncaknya pada usia 18, seorang pria cenderung belum mengalami seks terbaik dalam hidupnya sebagai remaja. Tentu saja , reaksi psikologisnya adalah ketidakpuasan tetapi reaksi ini biasanya timbul pada usia ketika seseorang lebih tertarik dan mampu melakukan hubungan intim.  Seperti kebanyakan orang dewasa, kemampuan untuk mencapai kepuasan seksual memang sangat tergantung dari pengalaman dalam orgasme dan bercinta.

Sementara itu khusus untuk wanita,  puncak kemampuan seksual mereka tidak pernah dinilai dari segi  biologis terutama ketika kadar hormon estrogen  mencapai titik tertiggi pada usia  pertengahan 20-an.  Kemampuan seks kaum Hawa lebih ditekankan kepada apa yang mereka alami dalam hubungan sosial.

Wanita berusia 30-an secara tipikal akan terikat suatu hubungan monogami jangka panjang khususnya ikatan pernikahan.  Oleh karena itu, masyarakat memberi mereka  legalitas untuk melakukan hubungan seks sebab mereka dalam hubungan yang serius.

Apa yang dapat diambil dari fakta ini? Jangan biarkan pikiran yag penuh prasangka mendikte Anda. Puncak kemampuan seksual seseorang bisa sangat bervariasi, di mana kebanyakan orang menyadari potensi penuh akan hasrat  dan kemampuannya untuk lebih merasa aman secara seksual dengan diri dan pasangannya.

3.) Alkohol perbaiki kemampuan seksual.

Alkohol sejak lama dipertimbangkan sebagai aphrodisiac. Sejak dulu, manusia kerap dibayang-bayangi oleh kemampuan dan kekuatan alkohol, yang diduga mampu memperbaiki dan meningkatkan kenikmatan seksual.

Riset menunjukkan, alkohol dalam jumlah sedikit memang dapat menigkatkan hasrat dan gairah seseorang terhadap seks, sekaligus menurunkan penghambat aktivitas seksual.  Jumlah yang sedikit di sini artinya tak lebih dari satu atau dua gelas minuman.  Lebih dari itu, alkohol justru dapat merugikan  karena zat ini juga dikenal sebagai depressan.

Alkohol justru akan membuat mandul fungsi-fungsi otak yang lebih tinggi, yang  biasanya mengontrol atau menghambat impuls seksual.  Lebih jauh lagi , meskipun minuman keras dapat meningkatkan gairah seks,  namun juga dapat menurunkan kemampuan Anda  atau secara negatif mempengaruhi respon seksual Anda.

4.) Cinta dibutuhkan untuk menikmati seks
Meskipun terdengar indah , kalimat ¨yang dibutuhkan adalah cinta¨ tidak berkaitan dengan kepuasan seksual.  Tentu saja, saat seseorang jatuh cinta dan memiliki perasaan kuat pada pasangannya, pengalaman seksualya menjadi lebih baik.  Namun hal ini tak bisa diterjemahkan dalam orgasme yang luar biasa.

Banyak pasangan yang binggung bahwa seks yang mereka nikmati tidak seindah seperti kehidupan cinta mereka. Apa yang mereka butuhkan untuk memahaminya adalah bahwa aktivitas seks luar biasa seharusnya diwujudkan  melalui komunikasi yang lebih ketimbang apa pun. Setiap pasangan harus mendiskusikan dan mengeksplorasi apa yang membuat mereka bergairah , bagaimana mereka senang untuk disentuh, serta aktivitas seperti apa yang mereka sukai.  Setiap pasangan harus menyadari bahwa belajar untuk ¨menikmati¨ satu sama lain akan menjadi mahir seperti halnya memainkan alat musik.  Anda butuh latihan kerja keras, kesabaran, sebelum  musik yang hasilkan sempurna dan manis.

5.) Single lebih sering ngeseks ketimbang yang berpasangan.

Meskipun kita cenderung  berpikir bahwa orang yang belum menikah lebih sering melakukan seks, namun mereka yang telah menikah atau hidup bersama-lah yang justru menjadi pemenang untuk soal yang satu ini. Ini bisa terjadi karena dua hal yakni : modal dan kemudahan.

Pertama, riset menunjukkan bahwa frekuensi seks akan menurun seiring dengan lebih seringnya berlama-lama atau bermain dengan pasangan di tempat tidur.  Hal ini terjadi karena aktivitas seks tersebut membutuhkan waktu dan energi yang sangat tinggi bagi pasangan.

Kedua, Anda akan mencapai jumlah seks yang optimal bila Anda hidup dengan pasangan yang dicintai.  Anda juga akan memiliki kehidupan seks yang nikmat ketimbang saat masih single. Menurut penelitian, kualitas seks yang lebih tinggi akan dicapai seseorang bila telah memiliki pasangan dalam ikatan pernikahan.  Hal ini terjadi karena model relasi seperti ini biasannya menawarkan komponen-komponen kunci dari eksplorasi seksual dan kesenangan  yakni kepercayan dan keterikatan. (Kompas,Rabu, 20/2/2008)

Menopause pada Pria Bukan Mitos

Kalau pada perempuan populer istilah menopause, maka pria pun bisa mengalami andropause, meski jarang. Kondisi ini bisa dialami oleh 2 persen pria berusia pertengahan dan disebabkan oleh menurunnya kadar hormon testosteron.

Demikian menurut penelitian yang dilakukan para ahli dari Eropa yang melibatkan 3.300 pria dari berbagai negara di Eropa. Para pria berusia 40-79 tahun ini dites kadar testosteronnya di delapan pusat riset Eropa.

Para responden juga ditanya tentang kesehatan seksual, fisikal, dan mental. Tiga gangguan seksual, yakni ereksi pagi yang kurang, rendahnya gairah seks, dan disfungsi ereksi, terkait dengan menurunnya kadar testosteron. Demikian juga dengan kondisi depresi, kelelahan, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas seksual.

Akan tetapi, beberapa gejala andropause, seperti perubahan pola tidur, sulit berkonsentrasi, merasa tak berguna, dan kecemasan, ternyata tak berkait dengan kadar testosteron.

Para ahli mengatakan, gejala-gejala itu disebut hypogonadism, yakni kondisi di mana testis tidak mampu bekerja dengan optimal sehingga memengaruhi kadar hormon. Hypogonadism terkait dengan obesitas dan kondisi kesehatan yang buruk.

Dalam artikel yang dipublikasikan dalam jurnal Drug and Therapeutic Bulletin disebutkan, banyak pria yang memiliki kadar testosteron normal tetapi mengalami gejala mirip andropause. Pemberian hormon testosteron sintetis dikhawatirkan justru memicu kanker prostat.
 Sumber :BBC , Kompas, Jumat, 18 Juni 2010