Sunday, August 1, 2010

Chorea, Athetosis, dan Hemiballismus - Gerakan Tubuh Diluar Kesadaran

Chorea adalah gerakan di luar kesadaran yang cepat,menyentak, pendek dan berulang-ulang yang dimulai satu bagian tubuh dan bergerak dengan tiba-tiba, tak terduga, dan seringkali secara terus-menerus sampai bagian tubuh lainnya. Athetosis adalah aliran gerakan yang lambat, mengalir, menggeliat di luar kesadaran. Hemiballismus ialah sejenis chorea, biasanya menyebabkan gerakan melempar satu lengan di luar kemauan dengan keras.

Chorea dan athetosis, yang mungkin terjadi bersama sebagai choreoathetosis, adalah bukan penyakit. Namun demikian, mereka adalah gejala yang bisa diakibatkan oleh beberapa peyakit yang sangat berbeda satu sama lain. Chorea dan athetosis diakibatkan oleh over-aktivitas pada dasar ganglia, bagian otak yang membantu mempermudah dan mengkoordinasikan gerakan yang dimulai oleh impuls syaraf dari otak. Pada kebanyakan bentuk chorea, kelebihan dopamine, neurotransmitter utama yang dipakai di basal ganglia, mencegah basal ganglia dari fungsinya secara normal. Obat dan penyakit yang meningkatkan kadar dopamine atau meningkatkan sensitivitas sel syaraf ke dopamine cenderung memperburuk chorea dan athetosis.

Chorea dan athetosis terjadi pada penyakit Huntington, gangguan degeneratif yang menurun. Chorea mungkin terjadi pada Sydenham 's chorea (yang disebut juga tarian St Vitus atau penyakit Sydenham), komplikasi demam reumatik (infeksi masa kecil disebabkan oleh streptococci tertentu). Sydenham 's chorea mempunyai karakter gerakan tak dapat terkontrol yang menyentak dan bisa tahan selama beberapa bulan.

Chorea kadang-kadang berkembang pada orang yang lebih tua oleh sebab yang tak nyata. Chorea ini, disebut chorea pikun, cenderung mempengaruhi otot di sekitar mulut. Chorea juga bisa mempengaruhi wanita selama 3 bulan pertama kehamilan (suatu kondisi yang disebut chorea gravidarum), tetapi hilang tanpa pengobatan sesaat sesudah mereka melahirkan. Jarang, semacam chorea terjadi pada wanita yang meminum pil kontrasepsi. Chorea bisa juga adalah akibat dari lupus (sistemik lupus erythematosus), over-aktivitas kelenjar gondok (hyperthyroidism), suatu tumor atau stroke yang mempengaruhi sebagian basal ganglia yang disebut caudate nukleus, dan obat tertentu seperti obat antipsikotis.

GEJALA

Chorea biasanya melibatkan tangan, kaki, dan muka. Gerakan menyentak kelihatannya mengalir dari satu otot ke otot berikutnya dan mungkin kelihatannya seperti menari. Gerak-gerik mungkin bergabung secara tak terlihat ke dalam perbuatan dengan tujuan atau semi-tujuan, kadang-kadang membuat chorea sukar untuk dikenali.

Athetosis biasanya mempengaruhi tangan dan kaki. Gerak-gerik menggeliat yang lambat sering bergantian dengan memuat bagian-bagian dahan di posisi tertentu (postur) untuk menghasilkan kali mengalir gerak-gerik yang terus-menerus.

Hemiballismus mempengaruhi satu sisi badan. Lengan terkena lebih sering daripada kaki. Biasanya disebabkan oleh stroke yang mempengaruhi bidang kecil tepat di bawah basal ganglia yang disebut nukleus subthalamic. Hemiballismus untuk sementara mungkin melumpuhkan karena ketika penderita mencoba menggerakkan anggota badan, mungkin melayang secara tak terkendali.

PENGOBATAN

Chorea karena hyperthyroidism biasanya berkurang waktu kekacauan itu diperlakukan. Sydenham 's chorea dan chorea disebabkan oleh stroke sering lambat laun surut tanpa pengobatan. Jika chorea disebabkan di samping obat, menghentikan obat mungkin menolong, tetapi chorea selalu tidak hilang. Wanita hamil dengan chorea mungkin diobati dengan obat tidur selama kehamilan.

Obat yang memblokade aksi dopamine dapat membantu mengontrol gerakan bnormal. Obat ini termasuk antipsikotik seperti fluphenazine, haloperidol, dan risperidone. Obat yang mengurangi jumlah pelepasan dopamine, seperti reserpine dan tetrabenazine, juga mungkin membantu. Tetapi, perbaikan mungkin dibatasi.

Hemiballismus biasanya pergi dengan sendirinya sesudah beberapa hari, tetapi kadang-kadang bertahan selama 6 sampai 8 minggu. obat anti- Psychotic mungkin menolong menekan hemiballismus.

No comments:

Post a Comment