Tuesday, August 18, 2009

Sakit Kuning (Jaundice)

Sakit Kuning (Jaundice) adalah pewarnaan kuning pada kulit dan bagian putih mata (sklera), yang disebabkan oleh tingginya kadar pigmen empedu (bilirubin) di dalam darah.

PENYEBAB

Pembuangan sel darah merah yang tua atau rusak dari aliran darah, terutama dilakukan oleh empedu. Selama proses ini berlangsung, hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen) dipecah menjadi bilirubin.
Bilirubin dibawa ke dalam hati dan dibuang ke dalam usus sebagai bagian dari empedu. Jika proses pembuangan ini terganggu, bilirubin yang berlebihan akan masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan jaundice.


Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah, bisa terjadi pada:

- peradangan atau kelainan lainnya di hati, yang mengganggu proses pembuangannya ke dalam empedu
- penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau tumor
- pemecahan sejumlah besar sel darah merah, seperti yang kadang terjadi pada bayi baru lahir yang mengalami sakit kuning.

Pada sindroma Gilbert, kadar bilirubin sedikit meningkat, tetapi biasanya tidak menyebabkan jaundice.
Kelainan yang diturunkan ini, biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin tes fungsi hati; tidak memiliki gejala lainnya dan tidak menimbulkan masalah.

GEJALA

Pada jaundice, kulit dan bagian putih mata tampak kuning.

Air kemih sering berwarna gelap, karena bilirubin dibuang melalui ginjal.

Gejala lainnya muncul tergantung kepada penyebabnya:
- peradangan hati (hepatitis) bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, mual-muntah dan demam.
- penyumbatan empedu bisa menyebabkan gejala kolestasis.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya jaundice, dilakukan pemeriksaan laboratoriium dan imaging.

PENGOBATAN

Jika penyebabnya adalah penyakit hati (misalnya hepatitis virus), biasanya jaundice akan menghilang sejalan dengan perbaikan penyakitnya.

Jika penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran empedu, biasanya dilakukan pembedahan atau endoskopi sesegera mungkin, untuk membuka saluran yang tersumbat.

No comments:

Post a Comment