Daun encok tumbuh liar di ladang, di tepi saluran air atau ditanam di pekarangan sebagai pagar hidup dan tempat-tempat lainnya. Daun bulat telur sampai lonjong, panjang 5-11 cm, lebar 2-5 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Bungan majemuk yang keluar di ujung tangkai, kecil-kecil, berambut, berwarna putih, buah kecil coklat.
Sifat dan khasiatBersifat pahit, tonik dan beracun, untuk kandungan kimianya daun mengandung plumbagin, 3-3-biplumbagin, 3-chloroplumbagin, chitranone (3-6'biplumbagin) dan droserone (2-hydroxyplumbagin).
Contoh pemakaian
1. Rematik
Siapkan segenggam daun segar, dicuci lalu ditumbuk halus.Tambahkan air hangat seperlunya sampai adonan seperti bubur. Gunakan untuk melumas dan menggosok bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2 kali sehari.
Cara kedua, siapkan daun segar sebanyak 15 gr lalu dicuci bersih, lalu tambahkan kapur sirih sebanyak 1 sendok makan. Campuran ini lalu ditumbuk sampai lumat, kemudian dibalurkan ke tempat yang sakit. Lama baluran tak boleh lebih dari setengah jam.
2. Sakit kepala
Siapkan daun encok secukupnya, lalu dipipis. Tambahkan sedikit minyak kelapa sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan di pelipis dan bagian kepala yang sakit sebagai tapal. Cukup 30 menit supaya tidak terjadi lepuh. Cara yang kedua, siapkan daun encok segar, lalu dicuci bersih dan memarkan. Oleskan minyak kelapa lalu layukan di atas api, tempelkan di belakang telinga.
3. Kencing kurang lancar
Ambil daun encok secukupnya, tambahkan adas pulosari lalu giling halus. Gosokkan ramuan tersebut di bawah perut bagian bawah, tepat di posisi kandung kencing. Cukup 30 menit agar tidak terjadi lepuh.
4. Kanker darah
Siapkan akar tanaman encok, biki Livistona chinensis, Hedyotis diffusa (rumput lidah ular) dan Verbana officinalis (verbenae herba/ma bian cao), masing-masing 30 gr, dan Spica prunellae (xia ku cao/dari tumbuhan Prunella vulgaris L) 15 gr.
Bahan-bahan di atas dapat diperoleh pada toko obat-obatan Cina. Akar daun encok direbus terlebih dahulu selama 4 jam dengan air bersih secukupnya. Tambahkan air bila air rebusannya berkurang. Setelah 4 jam, beru bahan obat lain-lainnya dimasukkan. Didihkan kembali selama setengah jam. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian.
5. Kusta, skabies dan kelainan kulit
Ambil akar tanaman daun encok, lalu cuci dan tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit susu dan air sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti pasta. Oleskan ke bagian tubuh yang sakit.
Perempuan hamil dilarang menggunakan ramuan daun encok. Bila timbul keracunan pada kulit, cepat cuci dengan asam borat (boric acid). Daun hanya digunakan untuk pemakainan luar dan dibatasi selama ½ jam. Terlalu lama menyebabkan timbulnya lepuh seperti luka bakar.
(Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Dr Setiawan Dalimartha)
No comments:
Post a Comment