Pedas adalah ciri khas cabai. Tapi ciri ini pula yang menyebabkan tanaman asal Amerika Tropis sering menjadi 'tertuduh', sebagai penyebab sakit perut. Mengonsumsi cabai merah atau pun cabai rawit memang bisa mengundang rasa tidak nyaman di perut. Sebab kedua tanaman ini mengandung zat aktif kapsaisin yang mendatangkan rasa pedas. Selain membuat mulut terasa terbakar dan merangsang keluarnya air mata, banyak mengonsumsi kapsaisin bisa membuat perut terasa panas.
Tapi, rasa pedas itu tidak cukup sebagai alasan untuk menjauhi cabai apalagi mengambinghitamkannya sebagai penyebab penyakit. Pakar tanaman obat Dr. Setiawan Dalimartha dalam bukunya yang berjudul atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2 mengulas sisi positif cabai merah dan cabai rawit. Keduanya memiliki efek farmakologis yang potensial bagi dunia pengobatan.
Khasiat Kapsaisin
Kapsaisin yang merupakan zat utama dalam buah cabai, berkhasiat sebagai stimulan yang bisa meningkatkan nafsu makan (stomakik). Riset yang dilakukan para peneliti Indonesia mengungkapkan kapsaisin juga berkhasiat melancarkan peredaran darah dan memperkuat otot jantung. Cabai bisa meminimalkan kemungkinan terjadinya penggumpalan darah (trombosit) sekaligus menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati. Karena itu di masa mendatang, cabai akan berperan banyak dalam membuka terobosan baru untuk pengobatan penyakit pembuluh darah dan jantung koroner.
Cabai juga berfungsi sebagai perangsang kulit. Jika digosok-gosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas, sehingga berguna sebagai bahan obat gosok. Rasa pedas dan panas di lidah yang ditimbulkan cabai ternyata bisa merangsang otak mengeluarkan endorfin, suatu zat yang dapat mengurangi rasa sakit. Hal yang tidak di sangka-sangka, pedas cabai rawit justru bisa mengobati sakit perut yang disebabkan rasa dingin dalam rongga perut.
Keringat dan Impotensi
Cabai merah maupun cabai rawit sama-sama memberikan efek diaforetik atau meluruhkan keringat. Ini sangat menyehatkan badan. Keringat adalah sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh. Keringat yang mengendap justru membuat tubuh merasa tidak sehat.
Cabai memiliki kandungan vitamin C dan beta karoten yang cukup tinggi. Kedua senyawa ini bagian dari zat antioksidan yang sangat berguna mengatasi sariawan, masalah ketidaksuburan (infertilitas), dan menghambat proses penuaan dini. Informasi penting, cabai juga termasuk kelompok tumbuhan afrodisiak, sehingga bisa digunakan untuk meningkat gairah dan mengobati masalah disfungsi seksual seperti impotensi, ejakulasi dini, dan frigid.
Sumber: human health
No comments:
Post a Comment