Kekebalan tidak khusus (bawaan) ada ketika lahir. Kekebalan tidak khusus begitu dinamakan karena bagiannya mengobati seluruh bahan asing dalam banyak cara.
Sel darah putih berhubungan dalam kekebalan tidak khusus adalah monosit (yang terbentuk kedalam macrophages), neutrofil, eosinofil, basofil, dan sel pembunuh alami. Setiap jenis memiliki fungsi yang sedikit berbeda. Sistem pelengkap dan sitokinase tersebut juga berpartisipasi dalam kekebalan tidak khusus.
1. Makrofag
Makrofag terbentuk dari sebuah jenis sel darah putih yang disebut monocytes setelah monocytes bergerak dari aliran darah menuju jaringan-jaringan. Ketika infeksi terjadi, monocytes meninggalkan aliran darah dan bergerak kedalam jaringan-jaringan tersebut. disana, lebih dari satu jangka waktu sekitar 8 jam, monocytes sangat membesar dan menghasilkan butiran didalam dirinya sendiri. Butiran tersebut berisis enzim dan bahan lain yang membantu mencerna bakteri dan sel asing lainnya. Monocytes yang telah membesar dan mengandung butiran tersebut adalah makrofag. Makrofag tinggal didalam jaringan. Mereka mencerna bakteri, sel asing, dan sel yang rusak dan mati. (proses sel mencerna mikroorganisme, sel lainnya, atau potongan-potongan sel disebut pagositosis, dan sel yang mencerna tersebut disebut pagosit).
2. Neutrofil
Neutrofil mencerna bakteri dan sel asing lainnya. Neutrofil mengandung butiran yang melepaskan enzim untuk membantu membunuh dan mencerna sel ini. neutrofil beredar didalam aliran darah dan harus diberi tanda untuk meninggalkan aliran darah dan memasuki jaringan. Tanda tersebut seringkali datang dari bakteri itu sendiri, dari protein tambahan, atau dari makrofag, semuanya menghasilkan bahan-bahan yang menarik neutrofil menuju daerah yang bermasalah. (proses penarikan sel disebut kemotaksis).
3. Eosinofil
Eosinofil bisa mencerna bakteri dan sel asing lain, mengandung butiran yang berisi enzim untuk mencerna bakteri dan sel yang dicerna, dan beredar di dalam aliran darah. meskipun begitu, mereka kurang aktif melawan bakteri dibandingkan neutrofil dan makrofag. Fungsi utama mereka kemungkinan untuk menempel dan dengan demikian membantu melumpuhkan dan membunuh parasit. Eosinofil juga berpartisipasi dalam reaksi alergi (seperti asma).
4. Basofil
Basofil tidak dapat mencerna sel asing. Mereka mengandung butiran yang melepaskan histamin, sebuah bahan yang berhubungan dalam reaksi alergi. Basofil juga menghasilkan bahan-bahan yang menarik neutrofil dan eosinofil menuju daerah yang bermasalah.
5. Sel Pembunuh Alami
Sel pembunuh alami adalah limfosit, sebuah jenis pada sel darah putih. Sel pembunuh alami disebut pembunuh ‘alami’ karena mereka siap untuk membunuh segera sebagaimana mereka dibentuk. Sel pembunuh alami menempel pada sel asing dan melepaskan enzim dan bahan-bahan lain yang merusak selaput bagian luar pada sel asing. Sel pembunuh alami membunuh mikroorganisme tertentu, sel kanker, dan sel yang terinfeksi oleh virus. Dengan demikian, sel pembunuh alami seringkali adalah garis pertama pertahanan tubuh melawan infeksi virus. Juga, sel pembunuh alami menghasilkan sitokinases yang mengatur beberapa fungsi limfosit T, limfosit B, dan makrofags.
6. Sistem Pelengkap p align="justify">Sistem pelengkap tersebut terdiri lebih dari 30 protein yang bertindak berurutan ; salah satu protein mengaktifkan yang lainnya dan sebagainya. Urutan ini disebut cascade pelengkap. Protein pelengkap bisa membunuh bakteri secara langsung atau membantu menghancurkan bakteri dengan menempel pada mereka, dengan demikian membuat bakteri tersebut lebih mudah neutrofil dan makrofags untuk mengenali dan mencerna. Fungsi lain termasuk penarikan makrofags dan neutrofil menuju daerah yang bermasalah, menyebabkan bakteri untuk berkumpul bersama-sama, dan menetralkan virus. Sistem pelengkap tersebut juga berpartisipasi dalam kekebalan khusus.
7. Sitokinase
Sitokinase adalah kurir pada ‘sistem kekebalan. Sel darah putih dan sel lain tertentu pada ‘sistem kekebalan menghasilkan sitokinase ketika antigen dideteksi. Terdapat banyak sitokinase yang berbeda. Mereka merangsang sel darah putih tertentu untuk menjadi lebih efektif membunuh dan untuk menarik sel darah putih lainnya menuju daerah yang bermasalah. Sitokinase lain menghalangi kegiatan, membantu mengakhiri reaksi kekebalan. Beberapa sitokinase, disebut interferon, berhubungan dengan reproduksi (replication) virus. Sitokinase juga berpartisipasi dalam kekebalan khusus.
Sel darah putih berhubungan dalam kekebalan tidak khusus adalah monosit (yang terbentuk kedalam macrophages), neutrofil, eosinofil, basofil, dan sel pembunuh alami. Setiap jenis memiliki fungsi yang sedikit berbeda. Sistem pelengkap dan sitokinase tersebut juga berpartisipasi dalam kekebalan tidak khusus.
1. Makrofag
Makrofag terbentuk dari sebuah jenis sel darah putih yang disebut monocytes setelah monocytes bergerak dari aliran darah menuju jaringan-jaringan. Ketika infeksi terjadi, monocytes meninggalkan aliran darah dan bergerak kedalam jaringan-jaringan tersebut. disana, lebih dari satu jangka waktu sekitar 8 jam, monocytes sangat membesar dan menghasilkan butiran didalam dirinya sendiri. Butiran tersebut berisis enzim dan bahan lain yang membantu mencerna bakteri dan sel asing lainnya. Monocytes yang telah membesar dan mengandung butiran tersebut adalah makrofag. Makrofag tinggal didalam jaringan. Mereka mencerna bakteri, sel asing, dan sel yang rusak dan mati. (proses sel mencerna mikroorganisme, sel lainnya, atau potongan-potongan sel disebut pagositosis, dan sel yang mencerna tersebut disebut pagosit).
2. Neutrofil
Neutrofil mencerna bakteri dan sel asing lainnya. Neutrofil mengandung butiran yang melepaskan enzim untuk membantu membunuh dan mencerna sel ini. neutrofil beredar didalam aliran darah dan harus diberi tanda untuk meninggalkan aliran darah dan memasuki jaringan. Tanda tersebut seringkali datang dari bakteri itu sendiri, dari protein tambahan, atau dari makrofag, semuanya menghasilkan bahan-bahan yang menarik neutrofil menuju daerah yang bermasalah. (proses penarikan sel disebut kemotaksis).
3. Eosinofil
Eosinofil bisa mencerna bakteri dan sel asing lain, mengandung butiran yang berisi enzim untuk mencerna bakteri dan sel yang dicerna, dan beredar di dalam aliran darah. meskipun begitu, mereka kurang aktif melawan bakteri dibandingkan neutrofil dan makrofag. Fungsi utama mereka kemungkinan untuk menempel dan dengan demikian membantu melumpuhkan dan membunuh parasit. Eosinofil juga berpartisipasi dalam reaksi alergi (seperti asma).
4. Basofil
Basofil tidak dapat mencerna sel asing. Mereka mengandung butiran yang melepaskan histamin, sebuah bahan yang berhubungan dalam reaksi alergi. Basofil juga menghasilkan bahan-bahan yang menarik neutrofil dan eosinofil menuju daerah yang bermasalah.
5. Sel Pembunuh Alami
Sel pembunuh alami adalah limfosit, sebuah jenis pada sel darah putih. Sel pembunuh alami disebut pembunuh ‘alami’ karena mereka siap untuk membunuh segera sebagaimana mereka dibentuk. Sel pembunuh alami menempel pada sel asing dan melepaskan enzim dan bahan-bahan lain yang merusak selaput bagian luar pada sel asing. Sel pembunuh alami membunuh mikroorganisme tertentu, sel kanker, dan sel yang terinfeksi oleh virus. Dengan demikian, sel pembunuh alami seringkali adalah garis pertama pertahanan tubuh melawan infeksi virus. Juga, sel pembunuh alami menghasilkan sitokinases yang mengatur beberapa fungsi limfosit T, limfosit B, dan makrofags.
6. Sistem Pelengkap p align="justify">Sistem pelengkap tersebut terdiri lebih dari 30 protein yang bertindak berurutan ; salah satu protein mengaktifkan yang lainnya dan sebagainya. Urutan ini disebut cascade pelengkap. Protein pelengkap bisa membunuh bakteri secara langsung atau membantu menghancurkan bakteri dengan menempel pada mereka, dengan demikian membuat bakteri tersebut lebih mudah neutrofil dan makrofags untuk mengenali dan mencerna. Fungsi lain termasuk penarikan makrofags dan neutrofil menuju daerah yang bermasalah, menyebabkan bakteri untuk berkumpul bersama-sama, dan menetralkan virus. Sistem pelengkap tersebut juga berpartisipasi dalam kekebalan khusus.
7. Sitokinase
Sitokinase adalah kurir pada ‘sistem kekebalan. Sel darah putih dan sel lain tertentu pada ‘sistem kekebalan menghasilkan sitokinase ketika antigen dideteksi. Terdapat banyak sitokinase yang berbeda. Mereka merangsang sel darah putih tertentu untuk menjadi lebih efektif membunuh dan untuk menarik sel darah putih lainnya menuju daerah yang bermasalah. Sitokinase lain menghalangi kegiatan, membantu mengakhiri reaksi kekebalan. Beberapa sitokinase, disebut interferon, berhubungan dengan reproduksi (replication) virus. Sitokinase juga berpartisipasi dalam kekebalan khusus.
No comments:
Post a Comment