Thursday, December 30, 2010

Sirup Meniran Atasi Demam Berdarah


JANGAN sekali-kali memandang remeh tanaman liar di pinggiran jalan, karena bisa jadi tanaman itu memiliki manfaat obat.
    
Contohnya Meniran yang dalam bahasa Latin dikenal dengan sebutan "Phyllanthus Urinaria" yang mempunyai batang berwarna hijau kemerahan.

Tumbuhan ini memiliki kandungan yang bisa meningkatkan trombosit darah, sehingga cocok menjadi obat alternatif bagi penderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
    
Adalah lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang melakukan penelitian terkait kandungan Meniran itu.

Lima peneliti muda ITS itu adalah M. Burhan Rosyidi, Idya Rachmawati, Tyas Wulan Sari, Angga Premana dan M Herman Eko.

Mereka memiliki ide membuat ekstrak Meniran menjadi sirup yang bisa dikonsumsi untuk penderita DBD.

Ide penelitian itu pun diajukan ke Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Depdiknas RI lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) setahun silam dan akhirnya didanai.

Untuk mengawali penelitian, Idya dan keempat rekannya mengumpulkan Meniran. "Kami cukup mengumpulkan Meniran yang ada di sekitar kampus saja," ucapnya.

Menurut mahasiswa Biologi ITS itu, ide pemanfaatan Meniran itu tak terlepas dari mudahnya tanaman itu ditemukan, termasuk di kampus.

"Meniran itu tumbuh liar dan hampir ada di setiap pinggir jalan, bahkan di ladang yang kering juga bisa ditemui," paparnya.

Ekstraksi-destilasi
Dari studi literatur, mereka mengetahui bila tanaman yang mengandung "flavonoid" itu berkhasiat meningkatkan trombosit darah.

"Flavonoid itu mampu meningkatkan zat antibodi yang berguna dalam pembentukan trombosit darah, zat itu pula yang terkandung dalam jambu biji," kata peneliti muda lainnya, Burhan.

Dalam penelitian itu, mereka mencoba mengekstraksi Meniran untuk memperoleh flavonoid, lalu membuat formulasi dan mengujinya pada sampel uji yang sudah diinfeksi virus DBD.

Untuk melakukan ekstraksi, Laboratorium Kimia Organik menjadi sasaran kelima mahasiswa itu, guna mendapatkan kandungan flavonoid murni.

Proses itu ternyata tidak mudah. "Kami kadang harus mendestilasi Meniran hingga larut, kemudian ada beberapa proses lagi seperti kromatografi kolom untuk pembuktian akhir adanya flavonoid," kilahnya.

Mahasiswa asal Gresik itu menuturkan pekerjaan selanjutnya adalah melihat hasil peningkatan trombosit pada hewan uji (tikus besar) yang telah disuntik flavonoid.

"Untuk melihat apakah trombosit tersebut meningkat, maka sumsum tulang belakang dari tikus besar itu dibedah. Dari kepingan sumsum tulang belakang itu bisa diketahui berapa jumlah trombosit dengan penambahan Nacl terlebih dahulu," katanya.

Setelah itu, tim peneliti muda itu melakukan perbandingan dan diketahui bila jumlah trombosit hewan yang diuji dengan ekstrak Meniran mengalami kenaikan lebih besar dibandingkan dengan yang tidak.

"Penelitian tidak berhenti, karena kami masih memerlukan ekstrak murni flavonoid Meniran untuk dibuat menjadi sirup, sehingga perlu ditambahkan beberapa zat lagi," katanya.

Kelima peneliti muda dari ITS itu berharap Meniran nantinya bisa dimanfaatkan sebagai obat bagi manusia melalui formulasi dosis lebih lanjut yang layak untuk konsumsi manusia, tapi konsumsi secara langsung untuk lalapan juga tak apa.

Kompas,Selasa, 3 Maret 2009

Sisik Naga, Cara Jitu Hentikan Sariawan

Jangan sepelekan sariawan. Gangguan ini menimbulkan nyeri, sehingga biasa membuat penderitanya enggan makan. Namun, ada cara alami untuk mengatasinya, yakni sisik naga. Tanaman ini juga berkhasiat sebagai antiradang, analgesik, hemostatis, dan antitusif.

Astra (33), karyawan sebuah bank di bilangan Jakarta Selatan, kerap mengalami sariawan, terutama bila tengah stres. Berbagai obat sudah dicoba, meski sariawan tetap saja mendera.

Untunglah, pria yang hobi baca ini menemukan buku karangan Dr. Setiawan Dalimartha di Toko Buku Gramedia, yang memuat pemakaian sisik naga untuk obat antisariawan.

Sesuai petunjuk di buku tersebut, Astra mencuci segenggam daun sisik naga hingga bersih. Bahan tersebut kemudian direbusnya dengan 2 gelas air selama 15 menit. Selagi hangat, air hasil rebusan itu digunakan untuk berkumur tiap pagi dan malam selama 2 hari. Hasilnya, sariawannya hilang!

Secara umum, sariawan adalah penyakit berupa luka di mulut. Menurut Dr. Setiawan Dalimartha, Ketua II Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), ada beberapa penyakit yang menyebabkan luka pada rongga mulut.

Sariawan gusi (ginggivostomatitis plaut Vincent) adalah salah satu jenis penyakit rongga mulut yang disebabkan kuman Bacillus ficiformis dan Borellia vincenti. Keberadaan kuman ini dapat menyebabkan seluruh gusi meradang. Batas antara gusi dengan pipi akan penuh dengan bintik berupa luka kecil sebesar kepala jarum pentul dan secara makroskopik tampak sebagai garis putih.

Sariawan aftosa (stomatitis aftosa), berupa luka dangkal dengan permukaan berwarna putih. Dimulai dari gelembung yang kemudian pecah meninggalkan suatu luka yang dangkal. Luka ini menimbulkan nyeri hebat meski tak disertai demam.

Penyebab Tak Jelas
Penyebab sariawan tak jelas. Namun, kata Dr. Setiawan, beberapa bukti faktor penyebab antara lain kurangnya vitamin C dalam darah, trauma, alergi terhadap cabai, nanas, atau gangguan hormonal, semisal sewaktu haid atau stres.

Sariawan menyebabkan rasa nyeri pada mulut dan akan bertambah parah bila daerah sekitarnya tertarik karena pergerakan sewaktu mengunyah makanan. Sariawan memang akan sembuh sendiri dalam waktu kurang dari 4 minggu, tetapi cenderung akan berulang. Untuk menghindarinya, disarankan menjauhi faktor penyebab, semisal makanan pencetus alergi.

Ada banyak herbal yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan luka di sekitar mulut itu, salah satunya sisik naga. Sisik naga dalam pengobatan tradisional Cina, sifatnya manis, sedikit pahit, dan dingin. Tanaman ini epifit atau menumpang pada pohon lain, tetapi bukan tergolong tanaman parasit karena dapat membuat makanan sendiri.

Tanaman bernama Latin Drymoglossum piloselloides ini merupakan tanaman Asia tropis. Biasa tumbuh liar di hutan, ladang, dan tempat lainnya pada daerah yang agak lembab mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.

Tanaman bernama daerah picisan (Sumatera), pakis duwitan (Jawa) ini tumbuh di batang dan dahan pohon. Akar rimpangnya panjang, kecil, merayap, bersisik, panjang 5-22 cm, melekat kuat.

Daun yang satu dengan yang lainnya tumbuh dengan jarak pendek. Bertangkai pendek, tebal berdaging, berbentuk jorong atau jorong memanjang, ujung tumpul atau membundar, pangkal runcing, tepi rata, permukaan daun tua gundul dan berambut jarang pada permukaan bawah, berwarna hijau sampai kecokelatan. Ukuran daun yang berbentuk bulat sampai jorong hampir sama dengan uang logam picisan, sehingga dinamakan picisan.

Mengandung Asiri
Tanaman bernama Cina Bao Shu Lian ini khasiatnya sebagai antiradang, penghilang nyeri (analgesik), pembersih darah, penghenti perdarahan (hemostatis), memperkuat paru-paru, dan sebagai obat batuk (antitusif). Sisik naga juga mengandung minyak atsiri, sterol atau triterpen, fenol, flavonoid, tanin, dan gula.

Hasil penelitian yang dilakukan L. Nuraini Susilowati di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada tahun 1988, ekstrak alkohol daun sisik naga mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Sementara ekstrak alkohol dan ekstrak airnya menghambat pertumbuhan Sreptococcus aerous.

Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah daun dan seluruh herba segar yang telah dikeringkan. Untuk obat minum, rebus 15-60 gram daun, lalu air rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, gunakan air rebusan herba segar buat mencuci kudis, koreng, atau obat kumur bagi yang menderita sariawan atau radang gusi, seperti yang dilakukan Astra.

Cara penggunaan lainnya, giling herba segar hingga halus. Setelah itu bubuhkan ke tempat yang sakit, terutama untuk kudis, kurap, radang kulit bernanah, radang kuku, atau luka berdarah.

Daun tanaman yang diperbanyak dengan spora dan pemisahan akar ini dapat digunakan untuk pengobatan gondong (parotitis), TBC kulit dengan pembesaran kelenjar getah bening (skrofuloderma), sakit kuning (jaundice), sukar buang air besar (sembelit), disentri, kencing nanah, batuk, abses paru-paru disertai batuk darah, mimisan, berak darah, muntah darah, rematik, keputihan (leukore), dan kanker payudara.

 Sumber : GHS , Kompas,Kamis, 10 Januari 2008

Daun Sukun Pelindung Jantung

Sukun, yang dalam bahasa Inggris disebut bread fruit, buahnya lebih banyak dikenal sebagai penganan yang digoreng atau dijadikan tepung sukun yang bisa dioleh menjadi mi atau roti. Padahal, tanaman sukun (Artocarpus altilis) sangat potensial untuk dikembangkan menjadi obat pencegah penyakit jantung.

Secara tradisional, daun sukun telah dipakai untuk mengobati penyakit hati, inflamasi, jantung, dan ginjal. Sementara itu, di Taiwan, akar dan batang tanaman sukun dimanfaatkan untuk menyembuhkan sirosis (kanker hati).

Upaya penelitian dan pengembangan sukun sebagai obat telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sebelumnya, sukun lebih banyak diteliti untuk penyakit diabetes. Baru pada tahun 2004 sukun mulai dilirik untuk penyakit kardiovaskular.

"Sukun memiliki flavonoid yang khas," kata Dr Tjandrawati Mozef, peneliti dari LIPI yang giat meneliti sukun untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Tjandra menjelaskan, uji khasiat terhadap ekstrak daun sukun menunjukkan efek penurunan kadar kolesterol darah dan akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta pada mencit di laboratorium. Studi in vitro juga menyimpulkan, ekstrak daun sukun efektif melindungi jantung dari serangan iskemik akut.

Uji toksisitas menunjukkan tidak ditemukannya efek samping toksik pada hewan uji, tidak memengaruhi fungsi jantung, ginjal dan hati, maupun profil hematologi.

"Kita tinggal melakukan uji klinis untuk pengembangan obat baru. Bila ini berhasil, diharapkan akan dihasilkan obat pencegah penyakit kardiovaskular yang lebih murah dan terjangkau masyarakat," kata Tjandrawati ketika menyampaikan penelitiannya dalam acara seminar yang diadakan Badan Litbang Kementerian Kesehatan di Jakarta.

sumber : Kompas, Kamis, 15 April 2010

Sukun bagi Pembuluh Darah


Sukun sudah lama dikenal di tengah masyarakat Indonesia. Buahnya biasa digoreng dibuat keripik, atau direbus sebagai makanan kecil. Namun, ternyata tanaman yang tumbuh di sekitar kita tersebut mempunyai khasiat ampuh bagi kesehatan, terutama bagi jantung dan pembuluh darah.
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tjandrawati M Ozef, dan rekan-rekannya telah mengadakan serangkaian penelitian mengenai khasiat daun sukun. Hasil penelitian itu disampaikan Tjandrawati dalam sebuah seminar di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.

Penyakit jantung dan pembuluh darah kian menjadi permasalahan besar seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat. Pola diet tinggi lemak hewani kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan buruk merokok menjadi beberapa faktor risiko pemicu gangguan jantung dan pembuluh darah.

Melihat kecenderungan tersebut, para peneliti LIPI menapis 42 tanaman yang dianggap berpengaruh terhadap sistem kardiovaskular. Pilihan meneliti lebih dalam jauh kepada sukun.

Seluruh bagian tanaman sukun mengandung senyawa flavonoid. Sejumlah turunan flavon telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari bagian akar dan ranting tumbuhan tersebut sebelumnya. ”Tanaman itu mempunyai flavonoid yang khas,” ujarnya.

Sukun (Artocarpus altilis) termasuk dalam famili Moraceae alias keluarga Mulberry atau lebih sering dikenal sebagai bread fruit.

Tanaman tersebut tumbuh pada daerah tropis, seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Tjandrawati mengungkapkan, masyarakat Indonesia secara tradisional menggunakan daun sukun untuk pengobatan penyakit hati, inflamasi, jantung, ginjal, sakit gigi, dan gatal-gatal.

Masyarakat Taiwan secara tradisional menggunakan akar dan batangnya bagi pengobatan penyakit hati dan hipertensi. ”Masyarakat menggunakan sukun untuk pengobatan dengan merebus daunnya, tetapi masih kurang diketahui kandungan khusus yang bermanfaat besar, bagaimana cara penggunaannya, dan dosisnya,” ujarnya.

Berangkat dari pengalaman empiris masyarakat tersebut, Tjandrawati tertarik meneliti lebih dalam mengenai potensi daun sukun. Melalui penelitian panjang sejak tahun 2004, tanaman sukun berhasil dibuktikan khasiatnya. Dalam penelitian itu, daun sukun dibuat menjadi ekstrak. Komponen hasil ekstraksi dengan etanol, yakni tiga senyawa flavonoid dan Beta-sitoserol tersebut yang kemudian diteliti khasiatnya.

Studi khasiat terhadap daun sukun meliputi agregasi platelet (penggumpalan trombosit), viskositas darah (kekentalan darah) dan iskemia akut (kurangnya aliran darah pada jantung).

Studi itu juga mencakup atherosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah akibat penumpukan lemak) yang mencakup akumulasi lipid (lemak) pada aorta, dan kolesterol darah.

Uji khasiat secara in vitro (dalam lingkungan buatan) maupun in vivo (dalam tubuh hidup) terhadap ekstrak tanaman tersebut menunjukkan hasil sangat baik.

Studi in vivo, misalnya, menyimpulkan bahwa ekstrak etil asetat yang mengandung flavonoid dan Beta-sitoserol dengan perbandingan 100 mg/kg dan 20 mg/kg dapat menghambat agresi platelet, mengurangi viskositas darah, dan melindungi melindungi jantung dari iskemia yang akut.

Selanjutnya, uji khasiat ekstrak etil asetat terhadap kadar kolesterol darah dan akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta pada tikus galur Wistar menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dosis 150 mg/ kg berat badan mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah secara signifikan.

Sukun juga mampu menghambat akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta. ”Tidak terjadi penimbunan lemak,” ujar Tjandrawati.

Daya racun

Dalam penelitian itu diuji pula daya racun dari ekstrak daun sukun tersebut. Kabar baiknya, uji toksisitas subkronis yang dilakukan selama 90 hari pada tikus putih galur Sprague Dawley menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak etil asetat daun sukun dengan dosis bervariasi, yakni dosis uji 83,33 mg/kg berat badan per hari, 166,65 mg/kg berat badan per hari, dan 333,35 mg/kg berat badan per hari tidak memengaruhi fungsi jantung, ginjal, hati ataupun profil darah.

Uji toksisitas akut pada mencit ICR jantan dan betina menggunakan dosis tinggi total flavonoid 4,5 g/kg berat badan dan Beta-sitoserol 2,5 g/kg berat badan tidak menunjukkan penurunan berat badan, bahkan berat badan cenderung naik. Observasi terhadap perilaku hewan uji selama eksperimen seperti bagaimana hewan uji berjalan, makan, minum serta dan kecerahan mata dan bulu juga tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan.

Tjandrawati mengatakan, dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis tinggi total flavonoid dan Beta-sitoserol pada mencit ICR tidak menunjukkan efek toksik ada hewan uji.

Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Sugeng Broto mengatakan, prospek dari formula yang dikerjakan oleh LIPI tersebut sangat besar lantaran nantinya dapat diproduksi sebagai obat herbal terstandar dan fitofarmaka.

Kini, LIPI aktif meneliti sejumlah tanaman yang dipandang berkhasiat. Jika ingin dikembangkan menjadi fitofarmaka, masih dibutuhkan uji klinis. Ekstrak flavonoid dan Beta-sitoserol dari daun sukun itu sendiri kini telah dipatenkan.

  Sumber : Kompas Cetak, Kompas, Selasa, 11 Mei 2010

Sup Jamu Sehat Kala Imlek

MASYARAKAT CHINA sering menyertakan herbal dalam sup sehingga disebut sup jamu. Kadang tanaman obat juga dicampurkan ke dalam congee atau bubur encer. Sup jamu it. biasanya dihidangkan seminggu sekali di meja makan. Bahkan, ada yang rutin menghidangkan sebagai pelengkap makan siang.

Bahan tanaman obat (herbal) yang dipakai disesuaikan dengan musim, cuaca, dan kebutuhan anggota keluarga. Menurut Dr. Rachmat, TCM, sup biasanya dibuat dengan memanfaatkan berbagai sisa makanan seperti tulang, cangkang telur, atau potongan sayuran.

Memasak jamu-jamuan China cukup sederhana. Contohnya, lycii berry dapat digunakan untuk menggantikan kismis saat membuat sereal panas. Beberapa batang astragalus biasa ditambahkan ke dalam periuk nasi.

“Kaldu sup yang bergizi tinggi dapat dibuat dari ramuan jamu khusus. Astragalus, jujube dates, ubi jalar cina, lycii berry, biji teratai, dan serbuk sari lili biasa dimanfaatkan untuk membuat sup,” papar dokter Traditional Chinese Medicine lulusan Universitas Shanghai, China ini.

Sangat Mudah
Sebenarnya mudah menyiapkan semangkuk sup jamu di meja makan. Saat memasak, dituturkan Dr. Rachmat, siapkan kaldu sup terlebih dahulu. Masak cangkang telur dan tulang ayam atau tulang sapi dalam sepanci air menggunakan api kecil. Tambahkan cuka secukupnya. Cuka untuk menarik kalsium yang terdapat dalam cangkang telur atau tulang. Selain tulang, Anda juga bisa memakai buntut sapi, tulang iga, atau dagingnya.

Setelah panas, sayuran dan tanaman obat bisa langsung dimasukkan ke dalam panci. Masak bersama-sama hingga mendidih. Campuran yang dihasilkan disaring, daging atau tulangnya dapat dimasukkan kembali bersama tanaman obat lainnya bila diinginkan. Sebagai penyedap atau untuk menetralkan rasa yang aneh dari tanaman obat, Anda bisa menambahkan satu atau dua sendok teh miso (pasta kacang kedelai).

Kata dokter yang berpraktik di Klinik Shanghai, Jakarta Pusat ini, resep dasar sup untuk 4 porsi adalah: 3,5 liter air ditambah 1 cangkir beras, 1 cangkir miju-miju atau 8 ons daging, 2 cangkir sayuran, 2 ons tanaman obat yang diperlukan, dan 1 sendok teh cuka bila menggunakan tulang.

Bila menggunakan tulang, buatlah kaldu dari tulang, potongan sayur, cangkang telur, dan cuka lalu dididihkan dengan api kecil selama 3 jam. Tambahkan jamu dan masak campuran yang dihasilkan selama 30 menit lagi. Saring kaldu tersebut dan masak kembali daging dan jamu-jamuan yang bisa dimakan. Tambahkan nasi dan sayuran, lalu didihkan selama 30 sampai 45 menit.

Jika hanya menggunakan tanaman obat, didihkan perlahan-lahan ramuan tersebut, potongan sayur atau cangkang telur (bila menggunakan cangkang telur tambahkan cuka) selama 30 menit. Saring campuran yang dihasilkan, tambahkan bahan-bahan ramuan tanaman obat yang bisa dimakan. Didihkan selama 45 menit. Untuk membuat hidangan yang lengkap, tambahkan nasi dan sayuran ke dalam resep-resep sup dasar ini.

Di mana kita bisa membeli bahan-bahan untuk sup jamu ini? Pergilah ke sinse terdekat di kota Anda, atau di Klinik Shanghai tempat Dr. Rahmat berpraktik.

Tujuh Resep Sup Jamu Atasi Gangguan Kesehatan
Berikut ini beberapa resep sup jamu yang ditawarkan Dr. Rachmat untuk menjaga kesehatan organ tubuh.

1. Sup Biji Bunga Teratai, Bunga Lili, dan Daging (untuk 4 porsi)
Bahan:
8 pon daging tanpa lemak
0,75 ons biji bunga teratai
1 ons umbi bunga lili
3,5 liter air

Cara membuat:  
Rebus daging tanpa lemak selama dua jam. Tambahkan tanaman obat, beras, dan sayuran (jika suka). Masak campuran itu selama 45 menit. Jamu-jamuan tersebut dapat dimakan dengan sup. Resep ini memperkuat pencernaan dan ginjal, memperkuat kestabilan mental dan menyembuhkan batuk kering, tuberkulosis, neurasthenia (kelemahan, konsentrasi berkurang), diare, keluarnya air mani, mimpi basah, dan darah menstruasi yang berlebihan.

2. Sup Ubi Jalar dan Lycii Berry (untuk 4 orang)
Bahan:
0,5 pon daging tanpa lemak (idealnya daging sapi)
1 ons ubi jalar cina
1 ons lycii berry
3,5 liter air

Cara membuat:
Masak ubi jalar cina dan lycii berry dengan daging, tambahkan padi-padian serta sayuran bila diinginkan.  Sup ini memperkuat pencernaan, paru-paru, hati, dan ginjal. Sup ini juga menyembuhkan kencing manis dan memperkuat penglihatan.

3. Sup Loranthus dan Telur (untuk 1 orang)
Bahan:
2 butir telur
1 ons loranthus

Cara membuat:
Seduh teh loranthus dengan 12 ons air kemudian saring. Pecahkan telur ke dalam teh dan didihkan dengan cepat. Makan telur dan minum tehnya. Sup ini baik untuk mencegah gangguan hati dan ginjal, keguguran, rematik, sakit punggung, mati rasa pada bagian tubuh, kencing manis, tekanan darah tinggi yang diakibatkan arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), dan sakit punggung pada wanita hamil. Sup ini juga dapat menambah air susu ibu, mencegah penyakit, menyehatkan kulit dan rambut, serta memperkuat gigi.

4. Sup Ginjal dengan Eucommia (untuk 2 orang)
Bahan:

4 ginjal sapi
1 ons eucommia

Cara membuat:
Buatlah teh eucommia dalam dua cangkir air. Saring daunnya dan tambahkan ginjal dan bumbu-bumbu lain sampai menjadi sup. Rebus campuran yang dihasilkan sampai ginjal matang. Sup ini menyembuhkan sakit punggung, menurunkan tekanan darah dan kolesterol serta mencegah keguguran selama pertengahan kehamilan. Sup ini memperkuat ginjal, hati, urat, dan tulang.

5. Sup Ayam dengan He Shou (untuk 4 orang)
Bahan:
1 ons he shou wu
1 ekor ayam kecil

Cara membuat:
Buang bagian dalam ayam. Haluskan he shou wu sampai menjadi bubuk dengan penghancur kacang atau gunakan blender. Bungkus bubuk tersebut dengan beberapa lembar kain kasa. Masukkan bungkusan ke dalam ayam dan rebus dalam air sampai dagingnya terlepas dari tulangnya. Pisahkan bungkus bubuk jamu dan tulangnya. Tambahkan garam, minyak goreng, jahe, anggur (untuk memberi rasa) secukupnya. Minum kuahnya dan makan ayamnya. Sup ini menyehatkan darah dan memperkuat ginjal. Sup ini juga efektif mengatasi masalah saluran kencing dan anus, serta mempertahankan warna dan kemilau rambut.

6. Sup Jantung (untuk 4 orang)

Bahan:
8 cangkir air
0,50 ons jamur reishi
0,75 ons logan berry
6 biji jujube berbintik
0,50 ons umbi bunga lili
0,50 ons biji bunga teratai
0,25 ons carthamus
8 ons daging domba
0,50 cangkir jagung mentah
0,25 wheat berry
1 buah terung kecil
0,50 cangkir bit
0,50 cangkir wortel
0,50 cangkir sayuran hijau (collard, kangkung, atau mostar)
Garam dan biji wijen
1 sendok teh minyak wijen panggang

Cara membuat:
Masak wheat berry dengan enam cangkir air selama satu jam. Masak jamur reishi (dalam panci terpisah) dengan dua cangkir air selama 45 menit. Tambahkan carthamus dan didihkan pelan-pelan selama 15 menit. Saring teh reishi dan carthamus dan pisahkan jamu-jamuannya. Tambahkan teh, daging domba, jagung, dan jamu-jamuan sisanya ke dalam campuran wheat berry dan air, lalu masak selama 30 menit. Tambahkan potongan sayuran dan jagung lalu masak campuran yang dihasilkan selama 15 menit berikutnya. Jamu-jamuan itu dapat diminum dengan supnya. Sup ini menyehatkan jantung, melancarkan peredaran darah, menenangkan jiwa, menjernihkan pikiran, membuat tidur nyenyak, dan menurunkan tekanan darah tinggi.

7. Sup Dang Gui dan Domba (untuk 4 orang)
Bahan:
1 ons dang gui
0,5 pon daging domba
Irisan jahe (untuk penyedap rasa)

Cara membuat:
Masak daging domba dan dang gui bersama-sama sampai dagingnya lunak. Tambahkan irisan jahe 15 menit kemudian. Dang gui memiliki rasa pahit, keluarkan sebelum memakan supnya. Sup ini baik untuk menghangatkan tubuh, menambah darah dan tenaga, memperkuat pencernaan, mengobati sakit sewaktu menstruasi, dan menambah gizi. Secara tradisonal, kaum wanita Cina mengonsumsi sup ini selama 3 hari setelah siklus menstruasi dan setelah melahirkan. Wanita yang baru mengalami perdarahan dapat minum sup ini secara teratur sekali sebulan.

Sumber : Gaya Hidup Sehat, Kompas,Rabu, 6 Februari 2008

Tanduk Rusa, Bikin Greng?



ANDA mungkin tahu rusa Rudolph yang terkenal karena hidungnya yang berwarna merah dan dikenal sebagai salah satu rusa yang digunakan Sinterklas sebagai salah satu penarik keretanya saat membagikan hadiah untuk anak-anak di malam natal.

Namun, kali ini kita tidak ingin bicara soal rusanya, melainkan tanduk beludrunya. Dalam ilmu pengobatan tradisional China (Traditional Chinese Medicine- TCM), kandungan yang terdapat dalam tanduk rusa dapat menjadi tonik energi, menghangatkan dan membuat jantung serta sistem pembuluh darah sehat.

Tanduk rusa dan kadang-kadang jenis usa besar yang disebut elk “Sering digunakan untuk meningkatkan  jumlah darah, khususnya dalam menangani kasus anemia yang muncul akibat kemoterapi,” jelas praktisi TCM, David Scrimgeour, Lac. “Tanduk rusa beludru ini pertumbuhannya begitu cepat, karena itu dipercayai bahwa bahan ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan sel darah merah.'

Menurut para ilmuwan, komponen yang terdapat dalam tanduk, monoacetyldiglycerides dikatakan dapat merangsang produksi sumsum tulang dan sel-sel darah merah. Dalam penelitian hewan, suplemen tanduk rusa membuktikan kemampuannya meningkatkan kekuatan otot jantung, menstabilkan ritme jantug dan mengatur tekanan darah.

Riset beberapa tahun lalu juga menunjukkan, tanduk rusa ternyata juga dapat digunakan untuk merawat osteoporosis (pengeroposan tulang). Mungkin ini akibat kandungan glucosamine, chondroitin, dan kolagen yang begitu tinggi.

Sebuah penelitian yang berlangsung tahun 2004 dan terpublikasi di Canadian veterinary Journal menunjukkan bahwa saat seekor anjing menderita osteoartritis mengonsumsi bubuk tanduk rusa besar, kemampuan berjalan, vitalits dan performanya membaik dari hari ke hari. Para ilmuwan kemudian menyimpulkan bahwa tanduk rusa “ efektif dalam mengatasi masalah artritis pada anjing.”

Secara tradisional, penggunaan tanduk rusa memang jarang dimaksudkan untuk nyeri lutut gangguan pada sel darah merah. Namun kerapkali ditujukan untuk meningkatkan fungsi seksual atau kekuatan tubuh secara keseluruhan, kemampuan erobik, meski dalam penelitian pada manusia belum terbukti hal ini.

Tanuk rusa biasanya diambil dari rusa yang diternakkan sebelum tanduk ini mengeras di akhir musim panas, yang biasanya bakal terbungkus beludru lunak berbulu. Para praktisi kesehatan mengatakan, saat inilah tanduk rusa berada dalam kondisi paling baik untuk diambil. Setelah dipati rasa atau anestesi, tanduk barulah diambil atau dipotong. Rusa tak akan merasakan sakit dan tanduk akan tumbuh lagi, satu setengah inchi setiap hari, lebih cepat dibanding organ-organ lain.

New Zealand, Australia, dan Kanada memproduksi banyak suplemen tanduk rusa yang dibuat dalam betuk cairan, bubuk atau pil. Dosis umum antara 3 hingga 9 gram setiap hari. Bila Anda membeli bubuk tanduk rusa, bisa dicampur dengan air mendidih atau diseduh untuk teh. Jangan tambahkan bahan-bahan lain sampai air mendidih.


Sumber : Alternative Medicine, Kompas,Selasa, 6 Mei 2008

Tanduk Rusa Jaga Stamina Pria

Dibandingkan dengan wanita, ternyata stamina pria lebih rentan dimakan usia. Buktinya, banyak masalah terjadi seiring bertambahnya umur. Dari mulai vitalitas yang tergerus hingga beragam gangguan kesehatan yang membuat pria loyo. Selain pilihan hidup sehat, suplementasi ekstrak tanduk rusa bisa jadi solusinya.

Dibutuhkan kesadaran lebih untuk mempertahankan stamina pria dalam kualitas yang tetap terjaga. Apalagi ada beberapa faktor yang membuat kehidupan pria pada umumnya lebih rentan terhadap penyakit yang tidak langsung dapat memengaruhi vitalitas, kebugaran, serta stamina.

Beberapa  keluhan yang sering dirasakan kaum pria adalah stamina menurun, kehilangan gairah seksual dan sering mengalami problema seksual seperti disfungsi ereksi dan ejakulasi dini, infertilitas, serta gangguan buang air kecil.

Timbulnya masa!ah-masa!ah tersebut tentu mengganggu performa dan menurunkan kualitas hidup pria. Bagi pria produktif kesehatan seksual merupakan hal vital. Gangguan seksual dapat secara langsung berdampak pada kualitas hidup, rasa percaya diri, dan hubungan dengan pasangan.

Perlu pasokan
Pola makan sehat seimbang tentu menjadi pilihan utama untuk mendapatkan kualitas stamina. Asupan karbohidrat, lemak, dan protein merupakan sumber energi, sedangkan vitamin dan mineral berperan sebagai katalisator yang dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh.

Vitamin dan mineral merupakan senyawa esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh, sehingga harus dipasok dari makanan atau suplemen.

Tubuh akan tetap sehat jika selalu mendapatkan asupan gizi yang lengkap dan berkualitas. Masalahnya makanan yang kita konsumsi telah mengalami penurunan kualitas selama proses
penyimpanan, pengawetan, dan pengolahan.

Kebiasaan yang kurang baik seperti merokok, minum alkohol, makan tidak teratur, masalah pencernaan, polusi udara, stres, serta penggunaan obat-obatan akan merusak dan mengurangi jumlah vitamin dan mineral di dalam tubuh, sehingga akan berdampak buruk pada kesehatan.

Faktor-faktor di atas menyebabkan kurang gizi dan akan memengaruhi stamina pria. Untuk itulah suplementasi dibutuhkan guna membantu tubuh tetap prima. Saat ini di pasaran tersedia banyak pilihan. Salah satunya suplementasi khusus untuk menjaga stamina pria yang dibuat dari bahan alami, tanduk rusa.

Sudah sejak lama tanduk rusa atau deer velvet telah digunakan bersama herbal lain seperti ginseng sebagai tonikum. Dalam pengobatan tradisional Cina, tanduk rusa digunakan untuk mengharmonisasikan energi yin dan yang.

Hal ini akan menyeimbangkan hormon yang diperlukan untuk meningkatkan stamina, vitalitas, serta mengembalikan energi yang hilang akibat stres serta kelelahan.

Allison David (1999) dalam bukunya, Velvet Antler (Nature's Superior Tonic), menunjukkan bahwa dalam percobaan awal pada tikus, deer velvet menunjukkan peningkatan hormon testosteron dan estrogen yang sangat berperan dalam fungsi seksual pria maupun wanita.

Tonik kaisar
Studi lain dari Betty Kamen (2003) yang ditulis dalam bukunya, The Remarkable Healing Power Velvet Antler, menyatakan bahwa penggunaan rutin ekstrak deer velvet dapat meningkatkan kadar testosteron yang berpengaruh pada peningkatan vitalitas, stamina, daya tahun, libido, ereksi, dan mengatasi disfungsi ereksi.

Deer velvet bersifat adaptogen yang cenderung memperbaiki kondisi tubuh yang kurang seimbang. Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM), energi atau kondisi tubuh yang seimbang adalah kunci utama kesehatan termasuk kesehatan seksual.

Deer velvet juga sudah dikenal luas untuk mengatasi impotensi, khususnya di Cina. Dr. Shi Zhi Chou, spesialis pengobatan problema seksual pria dari Dalian Traditional Chinese Medicine Hospital, mempunyai daftar 300 formula "the most effective prescription for impotence" (resep paling efektif untuk mengatasi impotensi). Deer velvet ada dalam daftar di hampir semua formula.

Di Cina, manfaat tanduk rusa sebagai suplemen telah diketahui lebih dari 2.000 tahun, dan merupakan bagian dari Chinese Medical Pharmacopoeia. Bahkan, di masa kekaisaran, tanduk rusa disebut "Tonik Kaisar".

Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat, Kompas, Selasa, 27 Oktober 2009

Sunday, December 26, 2010

Agar Vitamin pada Brokoli Tidak Hilang

Ketika merebus brokoli dengan air panas, setidaknya brokoli akan kehilangan 34-22 persen vitamin C-nya. Hal ini merupakan hasil dari penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Food Science.

Selama perebusan atau steam, nutrisi yang ada di brokoli bisa melebur bersama cairan yang digunakan, yang pada akhirnya terbuang percuma. Memasaknya menggunakan microwave merupakan cara terbaik untuk menghangatkan sayuran ini. Dengan microwave, brokoli akan menghangatkan diri menggunakan air yang terkandung di dalamnya. Memanaskan brokoli menggunakan microwave diperkirakan bisa menyimpan lebih dari 90 persen nutrisi yang ada di dalamnya.

Sumber : prevention , kompas, Kamis, 28 Mei 2009

Begini Cara Brokoli Mengalahkan Kanker



Julukan brokoli sebagai superfood bukanlah hal yang baru. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa sayuran yang satu ini memang memiliki sejenis kandungan alami yang dapat melawan sel kanker.

Berdasarkan kabar terbaru, para ahli di Inggris telah berhasil mengidentifikasi kandungan antikanker tersebut dan menjelaskan mekanisme zat ini berinteraksi dengan gen-gen yang bertanggung jawab dalam perkembangan kanker.

Seperti dipublikasikan dalam jurnal BioMed Central Molecular Cancer edisi terbaru, para ahli menguraikan bagaimana zat antikanker yang disebut sulforaphane ini bekerja. Secara sederhana, sulforaphane menetralkan sejenis gen yang disebut PTEN. Gen tersebut terlibat dalam pembentukan sel kanker prostat.

Dalam kondisi normal, PTEN akan menghambat perkembangan kanker. Akan tetapi, dalam sel-sel tertentu, gen ini justru menghilang dan inilah yang kemudian bakal memicu pertumbuhan penyakit kanker.

Hadirnya sulforaphane tampaknya mampu mengurangi pengaruh sel-sel yang kehilangan PTEN tersebut dan dapat mencegah kanker untuk tumbuh dan berkembang.

Kesimpulan ini diperoleh setelah para ilmuwan di Institute of Food Research Norwich Research Park melakukan serangkaian penelitian. Para ahli menggunakan jaringan prostat dari tubuh pria dan sel-sel kanker dari tikus. Penemuan ini tentu menjadi harapan baru bagi terciptanya suatu terapi bagi kanker prostat yang menyerang sekitar 36.000 pria setiap tahun.

 Sumber :Telegraph , Kompas, Selasa, 13 Juli 2010

Brokoli, Makanan Penting Bagi Diabetesi

PREDIKAT brokoli sebagai superfood sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Begitu banyak riset yang menunjukkan betapa makanan alami ini kaya akan zat-zat yang berfaedah bagi kesehatan.

Sebuah penelitian terbaru di Inggris mengindikasikan brokoli memiliki zat penting yang mampu memperbaiki dan mengembalikan fungsi pembuluh darah yang rusak akibat diabetes. Peneliti dari Universitas Warwick meyakini, zat yang bernama sulforaphane ini, memiliki peran besar dalam memulihkan kembali pembuluh darah.

Seperti dimuat di Jurnal Diabetes, sulforaphane mempu merangsang produksi enzim-enzim  yang dapat melindungi pembuluh darah dan menurunkan molekul-molekul yang menyebabkan kerusakan sel-sel secara signifikan. Sayuran-sayuran jenis brassica seperti brokoli sebelumnya memang berkaitan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan stroke.

Orang yang mengidap diabetes tercatat memiliki risiko lebih besar hingga lima kali lipat mengidap penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke; yang keduanya juga berkaitan dengan kerusakan sel-sel pembuluh darah.

Dalam risetnya, tim dari Universitas Warwick, menguji pengaruh  sulforaphane dalam sel-sel pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah (hiperglikemia), yang berkaitan erat dengan diabetes.

Mereka mencatat adanya 73 persen reduksi molekul tubuh yang disebut Reactive Oxygen Species (ROS). Hiperglikemia dapat menyebabkan kadar ROS meningkat tiga kali lipat dan tingginya kadar molekul ini bisa merusak sel-sel tubuh. Peneliti juga menemukan bahwa sulforaphane mengaktivasi sejenis protein dalam tubuh yang disebut  nrf2, yang dapat melindungi sel-sel dan jaringan dari kerusakan dengan cara mengaktivasi antioksidan dan enzim-enzim detoksifikasi.

"Riset kami mengindikasikan bahwa zat seperti sulforaphane dalam brokoli dapat membantu menghadang proses yang berhubungan dengan perkembangan penyakit pembuluh darah dalam diabetes. Ke depan, penting artinya untuk menggelar penelitian untuk menguji apakah mengonsumsi sayuran brassica memberikan faedah bagi pasien diabetik.  Kami berharap itu akan terjadi," ujar pimpinan riset, Professor Paul Thornalley.


Sumber :BBC , Kompas, Kamis, 7 Agustus 2008

Brokoli, Paling Baik Dikukus

 Kandungan beta-karoten, lutein dan flavanolnya sangat tinggi. Ketiga nutrisi dalam brokoli ini berpotensi melawan kanker. Kandungan kalsium dalam brokoli juga diyakini ahli lebih mudah diserap tubuh dibanding yang berasal dari susu.

Mengapa brokoli harus dikukus? Brokoli kukus mengandung karotenoid lebih banyak ketimbang yang mentah. Hal ini didapat dari riset terbaru yang dimuat di Journal of Agricultural and Food Chemistry. Kelebihan lainnya, kandungan vitamin C pada brokoli tak akan berkurang lebih dari 30 %, meski telah dikukus. Begitu juga dengan zat kaempferol, sejenis flavonoid yang penting bagi perbaikan sel tubuh.

Yang perlu kita ingat juga adalah penyimpanan brokoli setelah dimasak. Seperti bayam, sayur ini tak boleh disimpan terlalu lama, mengingat kandungan nitratnya tinggi. Zat ini dapat berubah menjadi nitrit, yang jika berbaur dengan asam amino di tubuh akan memberikan nitrosamin.

"Nitrosamin bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Jadi, masak brokoli dalam jumlah yang cukup, sesuai yang akan dikonsumsi. Hindari menyajikan brokoli sisa makan siang untuk jadi menu makan malam," papar Yusnalaini Y.Mukawi, MSc, ahli gizi dari RS.Gatot Subroto, Jakarta.

Untuk memaksimalkan kandungan nutrisi pada brokoli, sebaiknya cuci dan potong brokoli tepat sebelum dikukus. Ini saran dari Ellie Krieger RD, penulis buku So Easy dan pemandu acara Healthy Appetite dari Food Network. Tujuannya agar brokoli tak lekas busuk setelah dicuci dan dipotong.

 Sumber :Prevention Indonesia , Kompas, Kamis, 22 April 2010

Brokoli, Si Penghalau Kanker


Jangan remehkan para petani. Karena dari merekalah kita mendapatkan obat murah. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di American Association for Cancer Research’s Sixth Annual International Conference on Frontiers di Cancer Prevention, Philadelphia Amerika Serikat menyebutkan, bahwa buah beri hitam dan brokoli serta beberapa sayuran segar dapat mengurangi risiko kanker esophagus dan saluran empedu.

Sayur dan buah telah lama diketahui mampu mengurangi risiko munculnya kanker tertentu. Berdasar riset sebelumnya, American Cancer Society merekomendasikan agar kita mengonsumsi lima jenis buah dan sayur setiap hari.

Dalam penelitian awal, para peneliti dari Ohio State University menemukan bahwa beri hitam melindungi kita dari kanker esophagus dengan cara mengurangi proses stress oksidatif yang dihasilkan oleh Barret esophagus, sebuah kondisi pra kanker yang biasa disebut penyakit gastroesopagus refluks. Esophagus merupakan terowongan panjang yang menghubungkan kerongkongan dengan perut. Penyakit refluks menyebabkan asam perut secara terus menerus melonjak ke atas ke arah kerongkongan.

“Khusus pada pasien penderita Barret, refluks pada perut dan asam empedu menyumbang terjadinya kerusakan oksidatif. Jadi, hipotesis kami adalah bahwa makanan yang mengandung bahan-bahan pelindung seperti antioksidan, vitamin, mineral dan fitokimia lain mungkin akan merestorasi keseimbangan oksidatif,” ungkap Laura Kresty, peneliti utama.

Orang dengan penyakit Esophagus Barret biasanya 30 sampai 40 kali biasanya bakal berisiko menderita kanker esophagus dengan angka harapan hidup sampai lima tahun hanya 15 persen.

Tim peneliti ini memberi 32 sampai 45 gram beri hitam setiap hari selama enam bulan kepada 20 pasien penderita esophagus Barret. Mereka menganalisa perubahan dalam darah, urin, dan jaringan sebelum, selama, dan setelah perawatan dan menemukan kadar kadar yang lebih rendah penanda kimiawi adanya stress oksidatif baik pada contoh urin maupun contoh jaringan.

Pada penelitian sebelumnya, beri hitam memang mampu menurunkan risiko munculnya kanker mulut, esophagus, dan kolon. Ahli diet, Wendy Demark-Wahnefried, professor ilmu perilaku pada M.D Anderson Cancer Center do Universitas Texas, Huoston, mengatakan bahwa dia merasa lebih cocok menasihati penderita Barret untuk mengonsumsi beri hitam. “Ini tidak akan menyakitkan,” ungkap Wendy.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan di Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York, Amerika Serikat menemukan bahwa brokoli dan beberapa sayuran segar dapat digunakan untuk melawan kanker kandung kemih.
Dengan menggunakan tikus, tim yang diketuai Dr. Yuesheng Zhang, professor ahli kanker ini mendemonstrasikan bahwa ekstrak brokoli dapat mengngari munculnya kanker kandung kemih sampai 70 persen.

“Penelitian kami yang terkini menunjukkan bahwa ekstrak brokoli dapat menghambat berkembangnya kanker kandung kemih. Kami belum tahu, apakah ekstrak yang sama dapat menghambat kanker kandung kemih bila sudah tumbuh,” ujar Zhang yang juga mengungkapkan bahwa kandungan sulforaphane pada brokoli inilah yang mampu mencegah kanker. “Selanjutnya kami berencana meneliti ekstrak brokoli untuk melawan kanker pada manusia,” jelas Zhang.

Tim kedua pada institute yang sama menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga porsi atau lebih sayuran mentah segar setiap bulan mengurangi risiko terkena kanker kandung kemih sebanyak 40 persen. Sayuran segar ini antara lain brokoli, kobis, dan bunga kol.

Tim ini menganalisa kebiasaan diet pada 275 orang yang menderita kanker kandung kemih tahap awal dan 825 orang yang sehat. Para peneliti ini secara khusus menanyai seberapa banyak orang-orang ini mengonsumsi sayuran matang dan mentah yang mereka konsumsi sebelum terdiagnosis penyakit dan apakah mereka merokok.

Analisa ini menunjukkan bahwa makin mentah dan segar sayuran yang dikonsumsi, makin rendah risiko orang-orang ini menderita kanker kandung kemih. Sebagai perbandingan pada perokok dan mereka yang hanya mengonsumsi sayuran mentah kurang tiga porsi setiap hari, mereka yang bukan perokok dan mengonsumsi tiga porsi sayur mentah setiap hari, 73 persen lebih rendah risikonya menderita kanker kandung kemih.

“Dalam penelitian kami, ditemukan konsumsi sayuran segar dan mentah menurunkan risiko kanker kandung kemih pada perokok ringan dan berat,” ujar Li tang, ketua peneliti. Para peneliti ini menegaskan bahwa manfaat ini datang dari sayuran mentah dan segar.

“Ini juga menegaskan bahwa ada banyak ragam komponen dalam sayur dan buah yang bermanfaat menurunkan risiko kanker. Riset seperti ini membantu membantu kita memahami pengaruh nutrisi spesifik untuk tipe kanker tertentu,” jelas Colleen Doyle, Direktur Gisi dan Aktivitas Fisik pada American Cancer Society.

“Masaklah sayur secepat mungkin atau kalau mungkin konsumsilah sayuran segar setiap hari sekurangnya lima porsi, lima jenis warna. Makanan-makanan ini banyak mengandung antioksidan dan fitokimia. Kanker pasti enggan mampir di tubuh Anda,” jelas Doyle.

Source: AFP, Kompas,Senin, 4 Februari 2008

Brokoli, The Crown Jewel of Nutrition

Brokoli, sayuran yang sangat digandrungi mantan Presiden AS Bill Clinton dan dibenci penggantinya, George Bush, ternyata punya khasiat luarbiasa buat kesehatan. Sayuran yang berasal dari Italia ini mengandung sulforaphane, yang membunuh kuman pengganggu kerja lambung bernama heliobacterpylori.
Kuman ini penyebab utama kasus luka dan kanker lambung.

Selain itu, brokoli bersifat anti acetylcholinesterase yang baik bagi penderita alzheimer. Penelitian di King's College, London, Inggris, menyatakan, brokoli mempunyai sifat tersebut yang paling kuat dibandingkan sayuran lainnya.

Lantaran mengandung banyak vitamin dan mineral, brokoli dijuluki The Crown Jewel of Nutrition. Brokoli mengandung vitamin A, potasium, folacin, zat besi dan fiber. Setiap 25 gr brokoli mengandung kalsium setara dengan susu. Di AS sendiri, selama 25 tahun sejak kedatangannya, konsumsi brokoli meningkat hingga 940 persen! Begitu populernya brokoli di AS, sehingga ketika Dana Varvey di acara Saturday Night Live menyanyikan lagu yang ada kalimat Choppin' Brokoli buat Sigourney Weaver, lagu itu menjadi populer. Dan tahukah Anda, ketika Bush menyatakan ketidaksukaannya pada brokoli, langsung saja para petani mengirimkan berton-ton brokoli ke Gedung Putih sebagai tanda protes.

Brokoli sendiri di Indonesia kian populer, terutama di kota-kota besar. Brokoli bisa ditumis, dijadikan salad, disup, bahkan dijadikan jus.

Sumber : CHIC , Kompas,Selasa, 24 Juni 2008

Brokoli Cegah Kerusakan Paru-paru


JULUKAN brokoli sebagai makanan multi manfaat sepertinya tidak terbantahkan lagi. Sebuah hasil riset terbaru mengungkapkan sayuran brassica ini mengandung nutrien yang berkhasiat bagi kesehatan pernafasan.

Para ahli dari Johns Hopkins School of Medicine, Amerika Serikat, melalui risetnya menyatakan sejenis zat dalam brokoli mampu menekan kerusakan sel-sel yang memicu terjadinya penyakit paru-paru serius.  Zat bernama sulforapane ini terbukti mampu meningkatkan konsentrasi protein NRF2 dalam sel paru-paru sekaligus memberikan proteksi bagi sel dari ancaman kerusakan yang disebabkan  toksin atau racun

Dalam riset yang dimuat jurnal  American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine ini,  peneliti menemukan bahwa konsentrasi NRF2 secara signifikan lebih rendah di kalangan para perokok pengidap penyakit paru-paru obstruktif kronis (COPD).  Gen NRF2 ini berperan penting dalam mengembalikan dan mengaktifkan sejumlah mekanisme penting seperti menghilangkan racun dan polutan yang dapat merusak sel.

Pada uji coba di laboratorium, tim peneliti yang dipimpin Dr Shyam Biswal  berhasil membuktikan bahwa sulforapane mengembalikan dan meningkatkan kadar NRF2 yang sempat menurun dalam sel yang terpapar asap rokok. Peningkatan kadar NRF2 melalui pemberian sulforapane, diyakini akan membawa pada terciptanya suatu terapi pengobatan serta pencegahan COPD.

COPD adalah gangguan alat pernafasan kronis yang gejalanya termasuk sesak nafas, batuk, bengek, dan mengandung banyak dahak. Hal ini mengganggu fungsi paru-paru dan membatasi saluran pernafasan dan dapat mengakibatkan  komplikasi pernafasan dan jantung.

Jika didiamkan tanpa periksa, penyakit ini akn lebih buruk  dengan bertambahnya usia. Penderita  COPD biasanya kesulitan dalam melakukan  aktivitas sehari-hari dan biasanya meninggal  dalam usia muda.

Sumber : Reuters, Minggu, 14 September 2008

Fakta Sehat Blueberry dan Brokoli

Blueberry dan brokoli adalah dua jenis makanan yang kaya akan kandungan nutrisi dan berkhasiat sebagai antioksidan.  Tak heran bila beberapa ahli juga menyebut makanan ini  sebagai superfood. Berikut adalah beberapa fakta tentang dua jenis makanan menyehatkan ini:

Blueberry

FAKTA
Blueberry adalah salah satu asupan paling sehat di muka bumi. Buah ini mengalahkan 39 buah dan sayuran lain karena kadar kandungan antioksidan yang dimilikinya. Ini menjadikan blueberry sebagai salah satu penangkal kerusakan sel dalam tubuh– gejala yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya serangan jantung dan timbulnya kanker. Sebuah penelitian menemukan, tikus yang mengonsumsi blueberry lebih fokus dan cerdas dibanding tikus yang tidak melahap buah ini.

SARAN KAMI
Konsumsi dua cangkir blueberry segar setiap minggu untuk mendapatkan manfaat terbaik dari asupan ini.

Brokoli

FAKTA
Brokoli adalah biangnya sayuran. Selain kaya serat makanan, kandungan vitamin dan mineralnya melebihi makanan lain. Satu cangkir brokoli kukus yang mengandung 184 kalori menyediakan 150 persen dari kebutuhan harian vitamin A, 7 persen kalsium, 13 persen zat besi, 8 persen thiamine, dan 5 persen niacin. Dalam takaran yang sama, brokoli kukus mengandung 90 persen vitamin C yang terdapat dalam jeruk segar dan mengandung kalsium yang nilainya hampir separuh yang ditawarkan segelas susu.

SARAN KAMI
Jangan ‘lenyapkan’ keberadaan brokoli dari menu harian yang terhidang di meja makan Anda.

Sumber :Mens Health , Kompas, Rabu, 9 Juli 2008

Tangkal Kanker Prostat dengan Brokoli

MENGONSUMSI sayuran hijau seperti brokoli bukan saja memberi nutrisi dan vitamin penting bagi tubuh Anda. Kebiasaan memakan beberapa porsi brokoli  setiap minggu ternyata dapat melindungi pria dari kenker prostat.

Seperti dilaporkan ilmuwan dari Inggris, Rabu (2/7), brokoli berpotensi besar menjadi makanan pencegah kanker karena kandungan alaminya memiliki mekanisme unik melawan kanker.

Richard Mithen, ahli biologi dari Institute of Food Research, menjelaskan, senyawa dalam brokoli dapat memicu perubahan genetik dalam tubuh hingga mencapai ratusan. Selain itu, zat-zat dalam brokoli juga mengaktifkan gen-gen yang mampu melawan kanker serta menonaktikan gen-gen yang menyuplai perkembangan tumor.

Sebelumnya memang banyak sekali bukti penelitian yang mendukung pentingnya diet buah dan sayuran untuk menekan risiko kanker. Namun, Mithen mengklaim  bahwa risetnya,  yang juga dipublikasi dalam Public Library of Science journal PLoS One, adalah penelitian pertama pada manusia yang menyelidiki potensi dan proses mekanismenya secara biologis. "Setiap orang menyarankan untuk mengonsumsi sayuran, tetapi tak satu pun yang bisa menjelaskan mengapa. Penelitian kami mampu menjelaskan mengapa sayuran sangat baik," ungkap Mithen yang memimpin riset ini.

Kanker prostat kini tercatat sebagai penyakit pembunuh kedua tertinggi pada pria setelah kanker paru-paru.  Setiap tahun, sekitar 680.000 pria di seluruh dunia didiagnosa menderita penyakit ini dan sekitar 220.000 di antaranya meninggal.

Dalam risetnya, Mithen beserta timnya melibatkan puluhan pria yang mengidap lesi prakanker yang berisiko menjadi kanker prostat. Partisipan dibagi dalam dua kelompok, yakni yang mendapat asupan brokoli dan grup kacang polong.  Setiap minggu selama satu tahun kelompok ini diberi empat porsi makanan ekstra brokoli atau kacang polong.

Para ahli juga mengambil contoh jaringan selama berjalannya penelitian dan mereka menemukan bahwa pria yang makan brokoli menunjukkan perubahan  gen yang berperan penting dalam melawan kanker. Menurut peneliti, manfaat yang sama juga kemungkinan akan didapat dari sayuran dari jenis Cruciferae atau Brassicaceae yang mengandung senyawa isothiocyanate, seperti kubis kailan, kembang kol, kubis, arugula, selada air, dan horse radish (sejenis lobak).

Namun begitu, lanjut Mithen, brokoli memiliki sejenis bahan khusus yang sangat kuat bernama sulforaphane, yang diyakini membuat sayuran-sayuran hijau memiliki senjata  ekstra penangkal kanker. "Ketika orang mengidap kanker, sejumlah gen dinonaktifkan dan beberapa lain diaktifkan. Apa yang dilakukan oleh senyawa dalam brokoli tampaknya  mengaktifkan gen-gen yang mencegah pertumbuhan kanker dan mematikan gel lainnya yang membuat tumor menyebar," papar Mithen.

Ia menambahkan, pemakan brokoli  menunjukkan 400  hingga 500 perubahan genetik positif dalam tubuhnya, di mana pria yang memiliki sejenis gen bernama  GSTM1 mendapatkan manfaat maksimal dari brokoli.  Tercatat setengah dari seluruh populasi membawa gen jenis ini.

Peneliti memang tidak memantau lebih jauh para partisipan  untuk mengetahui siapa yang akhirnya menderita kanker.  Namun, penemuan ini mendukung ide bahwa dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran setiap minggu dapat memberikan perubahan besar bagi kesehatan.

Mithen mengindikasikan bahwa senyawa penting dalam sayuran ini juga  kemungkinan besar akan memberi faedah yang sama bagi bagian organ lainnya dan bahkan dapat melindungi dari berbagai jenis  kanker. "Anda tidak perlu mengubah diet,  hanya butuh lebih banyak porsi sayuran untuk membuat perubahan besar," tagasnya.


Sumber : Reuters , Kompas,Rabu, 2 Juli 2008

Rosella, Halau Hipertensi Sekuat Captopril

MENURUT data dari National Heart, Lung and Blood Association, hampir sepertiga warga negara Amerika menderita hipertensi. Hipertensi terjadi seperti sebuah selang kecil tipis berisi terlalu banyak air yang menekan. Bila terus menerus menekan, selang akan bocor dan selang bisa jadi bakal pecah.

Hal yang sama juga bisa terjadi pada pembuluh darah. Tekanan yang begitu kerap atau intens bakal membahayakan organ-organ lain seperti ginjal, jantung menimbulkan masalah sehingga muncul stroke, kebutaan, dan lain-lainnya.

Untuk mengontrol hipertensi, dokter biasanya merekomendasikan perubahan gaya hidup—olahraga, rileksasi, menghidari asupan garam—ditambah pengobatan. Selanjutnya, teh hibiscus bisa jadi tambahan terapi.

Tampaknya hibiscus atau yang kerap kita kenal sebagai bunga sepatu mampu menurunkan tekanan darah. sama seperti obat penurun tekanan darah, bunga berwarna merah juga kuning ini dikatakan dapat membuka pembuluh darah lebih lebar, menurunkan kekentalan darah dan meningkatkan produksi urin sehingga dapat mengurangi volum darah.

Teh hibiscus dibuat dari bunga Hibiscus sabdariffa, kadang-kadang disebut Rosella atau Karkade. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Phytomedicine tahun 2004, para pasien minum setiap hari 10 gram bunga kering yang diseduh.

Hasilnya menunjukkan bahwa teh ini dapat mengontrol hipertensi jenis ringan maupun sedang seefektif Captopril, obat yang biasa digunakan untuk mengatasi hipertensi dan gagal jantung.

Hibiscus juga dikatakan bekerja cepat. Journal of Ethnopharmacology melaporkan bahwa setelah 12 hari, 31 pasien yang mengonsumsi teh Hibiscus rata-rata mengalami penurunan tekanan darah hingga 11,2 persen untuk tekanan sistolik dan 10,7 persen untuk tekanan diastolik.

Normalnya, tekanan sistolik 120 dan diastolik 80, artinya teh hibiscus dapat menurunkan tekanan darah hingga kondisi normal selama kurang lebih tidak sampai dua minggu. Bagaimana para penderita hipertensi sebaiknya menggunakan herba ini?

Ellen Kamhi, Ph.D, RN dan kawan penulis dari The Natural Medicine Chest (Evans & Co.,2000) merekomendasikan agar memberitahukan penggunaan herba ini kepada dokter sementara Anda menggunakan obat atau meninggalkan obat ini sambil mengecek tekanan darah setiap hari.

“Rasio dan risiko penggunaan herba dalam hal ini tentu saja lebih aman dan lebih baik dibanding obat. Karena itu cobalah untuk menggunakannya,” ujar Ellen.

Sumber : Alternative Medicine, Kompas,Selasa, 22 April 2008

All About Tea


Teh Tarik

Bukan hanya kopi dan cokelat saja yang bisa dicampur dengan susu menjadi minuman lezat. Teh juga bisa dicampur dengan susu, seperti minuman khas Malaysia, teh tarik. Khusus teh ini, susunya harus dari jenis kental manis atau condensed milk. Di negara asalnya, cara mencampur teh dan susu sangat unik, dituang bolak-balik dalam dua wadah dalam jarak yang jauh (sehingga terkesan ditarik, itulah asal mula namanya teh ini). Cara ini menghasilkan busa sehingga sering disamakan dengan cappucino. Anda bisa membuatnya sendiri. Seduh teh hingga pekat (bubuk tehnya melebihi biasa), campur dengan susu kental manis. Aduk-aduk hingga tercampur rata. Bisa diminum hangat atau dingin.

Waktu Tepat Minum Teh
Teh sebaiknya tidak diminum dalam keadaan perut kosong. Kandungan kafein pada teh akan membuat perut yang kosong tidak nyaman, terutama untuk orang yang tak kuat kafein. Namun, teh juga tidak baik diminum sehabis menyantap makanan utama karena teh akan menghambat penyerapan zat besi. Karena itu, biasanya teh dihidangkan pagi atau sore hari mendampingi makanan kecil. Saat itulah yang disebut tea time.

Matcha Shake
Teh hijau kian populer di Indonesia, terutama jenis matcha atau teh hijau berbentuk bubuk dari Jepang. Teh hijau bubuk ini bisa dibeli di supermarket atau toko khusus teh. Selain disajikan sebagai minuman hangat, teh hijau matcha juga bisa dibuat minuman lain seperti shake. Caranya, rebus 1 gelas air dan gula secukupnya, diamkan hingga hangat kemudian masukkan sekitar 3 sendok makan teh matcha. Kalau sudah dingin, campur dengan susu cair, es krim vanila, dan es batu secukupnya, haluskan dengan blender. Sebaiknya dihabiskan saat itu juga karena bahan susu tidak tahan disimpan lama.

Manfaat Teh
Kandungan zat dalam teh membantu meningkatkan jumlah sel darah putih yang baik untuk melawan infeksi. Teh hijau, misalnya, bisa mencegah serangan flu. Sementara, pucuk daun teh bisa memperkuat gigi, melawan bakteri dalam mulut, mencegah terbentuknya plak gigi, dan mencegah osteoporosis.

Cara Seduh Teh

Cara menyeduh teh yang baik adalah dengan air didihan pertama (bukan yang didihkan untuk kedua kali atau ketiga kali) untuk menghasilkan rasa yang kuat dari daun teh. Dan bubuk teh atau kantung teh tidak boleh lebih dari 5 menit diseduh. Setelah itu angkat atau saring. Karena lebih dari itu akan keluar zat tannin yang membuat teh terasa lebih pahit.

Sumber : CHIC , Kompas, Rabu, 3 September 2008

Buat Apa Minum Teh Rosella?



Anda mungkin telah mengenal satu jenis teh baru, yaitu teh rosella. Teh ini dikenal juga sebagai hibiscus tea atau teh Mekkah. Jika diseduh, warnanya menjadi merah segar.

Yang menjadi pertanyaan, apakah teh bunga rosella ini punya efek samping jika diminum dalam jangka panjang? Apakah teh ini sama dengan rhodiola rosea?

Di Indonesia, rosella disebut juga asam paya dan dikenal dengan nama Latin hibiscus sabdariffa. Terkenal berkhasiat membantu memperbaiki fungsi ginjal dan liver, mencegah hipertensi dan infeksi saluran kemih, serta mengeluarkan lendir (mucus) dan melancarkan hidung yang tersumbat.

Menurut Riani Susanto, ND, CT, naturapathy doctor dan certified reconnective healing practitioner, rosella juga punya efek mild laxative dan mengandung vitamin C serta anthocyanins sehingga bisa membantu pengobatan sakit jantung dan kanker. Untuk minuman teh, kita menggunakan bagian bunganya.

Teh rosella dipercaya bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Dianjurkan untuk minum selama 10 hari, kemudian hentikan konsumsi sepanjang tujuh hari. Saat terkena batuk-pilek, kita bisa minum teh rosella tiga kali sehari, dalam jangka waktu tiga hari. Konsumsi secara terus-menerus sangat tidak dianjurkan.

Meski nama sebutannya mirip, rosella (atau sering juga disebut roselle) tidak sama dengan rhodiola rosea. Untuk rosella, yang dipakai adalah bagian bunga, sedangkan pada rhodiola rosea, yang dimanfaatkan adalah bagian akarnya. Rhodiola rosea atau golden root biasa digunakan untuk membantu problem mental, seperti stres, kelelahan tanpa sebab yang jelas, hingga depresi. Tanaman ini bisa memberikan stimulasi kimiawi, seperti halnya nikotin, tetapi dengan efek yang berbeda. Golden root tidak dianjurkan untuk diminum pada malam hari.

Sumber :Prevention Indonesia, Kompas, Selasa, 2 Maret 2010

Cegah Diabetes dengan Minum Teh


Satu lagi penelitian membuktikan bahwa  kebiasaan meminum teh sangat bermanfaat bagi kesehatan.  Para ahli dari Universitas Dundee melalui hasil penelitian terbaru mengindikasikan, meminum teh hitam dapat dijadikan salah satu cara mencegah penyakit diabetes.

Seperti diberitakan BBC, Senin (3/3), peneliti  Skotlandia berhasil menemukan sejenis senyawa terkandung dalam teh hitam yang memiliki potensi besar mengatasi penyakit diabetes tipe 2, atau jenis diabetes yang paling banyak diderita saat ini.  Menurut mereka,  senyawa khusus ini mampu berperan seperti halnya insulin dalam tubuh.

Ahli dari Universitas Dundee dipimpin oleh Dr Graham Rena bersama tim dari Crop Research Institute ini mengungkapkan bahwa senyawa dalam teh hitam yang disebut theaflavin dan thearubigin dapat meniru  fungsi insulin dalam tubuh.

¨Apa yang kami temukan dalam senyawa ini mampu menirukan fungsi insulin pada protein yang dikenal dengan nama foxos,¨ ujar Dr Rena yang mempublikasikan temuannya dalam edisi terbaru jurnal Aging Cell.

¨Foxos sebelumnya telah menjadi dasar yang menjembatani hubungan antara diet dan kesehatan dalam varian organisme  yang luas termasuk pada tius, cacing dan lalat buah.  Tugas kami sekarang adalah melihat apakah temuan ini dapat diterjemahkan ke dalam sesuatu yang berguna bagi kesehatan manusia,¨ ungkap Dr Rena.

Dr Rena menegaskan, penelitian lebih jauh mengenai temuan ini perlu dilakukan.  Oleh sebab itu, ia menghimbau masyarakat tidak serta merta mengonsumsi teh hitam sebagai cara mengobati diabetes.

¨Masyarakat tak perlu menjadi panik untuk meminum teh hitam dalam jumlah banyak dan berpikir bahwa teh dapat mengobati mereka dari sakit diabetes.  Jalan kami masih panjang untuk sampai pada teknik pengobatan baru atau rekomendasi diet ,¨ terangnya.

¨Riset kami mengenai kandungan dalam  teh ini masih bersifat pra klinis dan tahap eksperimental.  Pasien yang mengidap diabetes sebaiknya melanjutkan pengobatan mereka dengan arahan dari dokter mereka,¨ tambahnya.

Walau begitu, kata Rena, ¨Ada sesuatu yang sangat menarik dari bagimana kandungan alami dalam teh hitam ini menimbulkan manfaat, baik dalam kaitannya dengan diabetes maupun kesehatan secara umum.¨

Sumber : BBC , Kompas,Senin, 3 Maret 2008

Jangan Buang Sisa Teh Anda!


Rata-rata orang membuang berbungkus-bungkus kantong teh bekas pakai yang sudah selesai dinikmati. Namun lain waktu jika Anda selesai menyeduh teh, pastikan Anda tidak membuang kemasannya ke dalam kotak sampah, atau menyimpan sisanya dalam lemari es untuk menghilangkan bau di lemari es.

Para make-up artist atau ahli dermatologi umumnya menyarankan agar kantong bekas teh seduh digunakan untuk mengompres mata agar mata Anda tampil segardi pagi hari. Khasiatnya bukan hanya untuk mengurangi pembengkakan, namun juga memperbaiki kekencangan kulit kita.

Teh herbal yang beraroma cammomile bisa mengurangi peradangan dan kemerahan pada kulit akibat terpapar matahari. Sementara itu teh hijau mengandung kafein dan sejumlah bahan yang bisa mengurangi pembengkakan pada pembuluh darah di bawah kelopak mata. Fungsi lainnya adalah  untuk menyamarkan lingkaran hitam di bawah mata.

Anda tidak membutuhkan lemari pendingin untuk membuat es batu bagi mata Anda. Cukup siapkan dua kantung teh bekas seduh di dekat meja kerja Anda. Sehingga kapan pun Anda merasa mata Anda pedih, Anda bisa menempelkan langsung di mata Anda. Namun pastikan dulu kantung-kantung itu bersih.

Manfaat lain teh untuk mata antara lain mempertahankan elastisitas kulit, mencegah kulit cepat keriput, serta mengandung vitamin C daripada jeruk lemon lebih besar 508 kali lipat. Teh juga memerangi jerawat karena mengandung vitamin A dan B2 (sebagai antibiotik alami), serta mengurangi bercak hitam di wajah.

Jadi biasakan untuk mulai menggunakan teh bekas seduh untuk mencuci wajah terutama di pagi hari.

Sumber :Glamour, Kompas,Selasa, 19 Januari 2010

Manfaat Lain dari Teh



KEBIASAAN meminum teh boleh jadi baik untuk kesehatan. Tapi tahukan kita, di samping menyehatkan badan, teh juga bermanfaat untuk kesehatan rumah. Membersihkan noda pada perabot kayu, lantai, hingga kaca. Teh juga bisa menyuburkan tanaman mawar di halaman.

Membersihkan perabot kayu

Perabot kayu tampak kusam atau bernoda? Gunakan teh untuk membersihkannya. Tidak seperti penggunaan cairan kimia, teh aman untuk perabot kayu.

Caranya, seduh beberapa kantung teh celup dalam satu liter air panas, atau sesuaikan dengan kebutuhan. Biarkan beberapa saat hingga dingin. Ambil kain lap lembut, celupkan ke dalam larutan teh dan peras.

Gunakan kain lap tadi untuk membersihkan permukaan perabot kayu. Sesudahnya, keringkan dengan lap kering.

Membersihkan lantai

Air seduhan teh juga bisa membersihkan dan mengembalikan kilap lantai. Caranya sama dengan membersihkan perabot kayu. Siapkan larutan teh dan air. Ambil kain pel dan celupkan ke dalam air seduhan teh. Kemudian mengepellah seperti biasa.

Menyuburkan mawar

Alih-alih memberikan pupuk kimia, gunakan ampas teh untuk menyuburkan  mawar di halaman. Setelah meminum teh, jangan buang ampasnya. Taburkan ampas teh ke permukaan tanah atau media tanam. Kemudian siram seperti biasa. Kandungan asam pada ampas teh bisa menjadi nutrisi yang baik bagi media tanam yang dibutuhkan tanaman.

Hilangkan bau amis penggorengan

Menggoreng ikan atau makanan laut sering kali meninggalkan bau amis pada penggorengan. Dengan ampas teh, bau amis bisa dihilangkan. Caranya, cuci penggorengan dengan air dan sabun. Kemudian gunakan penggorengan untuk merebus ampas teh. Diamkan selama kira-kira 20 menit. Setelah itu, buang air rebusan ampas teh, dan cuci penggorengan seperti biasa.

Sumber :iDEA , Kompas,Kamis, 12 Februari 2009

Khasiat Teh untuk Rambut

Pilihan untuk perawatan rambut kian beragam, modern, dan praktis, semuanya tersedia. Namun, tak ada salahnya kalau Anda juga mencoba bahan dan cara tradisional, salah satunya dengan teh.

* Teh basi sejak dulu dikenal dapat menjaga kesehatan rambut. Buat seduhan teh, baik dari teh tubruk atau pun teh celup (instan). Biarkan semalaman. Keramasi dulu rambut sampai bersih, lalu siram teh basi di kepala. Biarkan sesaat sebelum dibilas.

* Jasmine tea (teh melati)
Konon meningkatkan kilau rambut. Selain baik untuk rambut yang hitam alami, juga cocok untuk rambut beruban ataupun yang dicat.

* Mint Tea
Khasiat daun mint yang terdapat dalam teh ini dapat menghilangkan ketombe ataupun rasa gatal-gatal di kulit kepala.

Sumber : NOVA, Kompas,Rabu, 12 November 2008

Kombinasi Teh Hijau dan Lidah Buaya, Kulit Sehat Stres Lenyap


Anda yang menginginkan kulit halus, segar, dan sehat dapat memanfaatkan Aloe Vera atau yang kerap kita kenal dengan sebutan lidah buaya. Bahkan manfaat ini dapat dikombinasi dengan manfaat lain yang didapat dari teh hijau yang menurut dr Sonia Wibisono mengandung antioksidan.

"Antioksidan itu bermanfaat mengurangi risiko sakit jantung, kanker, dan memperlancar pencernaan," kata Sonia di Jakarta.

Kombinasi green tea dan Aloe Vera ini juga bisa membantu mengatasi stres. "Stres yang biasanya timbul karena jauhnya jarak antara harapan dan kenyataan bisa berimbas pada fisik. Orang bisa kena masalah jantung, otot, perut atau lambung, psikologis sehingga penampilan tubuh kurang maksimal," kata Sonia.

Namun, jangan lupa mengonsumsi kedua bahan yang bisa didapat dari satu minuman ini tak menjamin Anda akan sehat bila tak diimbangi pola hidup yang sehat, seperti olahraga dan konsumsi makanan sehat. Sonia mengingatkan betapa pentingnya olahraga minimal 15 menit tiap hari agar kita sehat.

sumber : Kompas,Kamis, 5 Februari 2009

Manfaat Lain Minum Teh


Selalu ada fakta baru mengenai khasiat teh. Yang terakhir menyebutkan minum teh tak hanya menimbulkan efek menenangkan diri, tapi juga dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil, mencegah osteoporosis, memulihkan kerja otak, dan bermanfaat bagi kesehatan jantung! Tak heran bila teh menjadi minuman favorit kedua setelah air putih.

Ada banyak jenis teh yang aman diminum, namun ada pula yang patut kita hindari, yakni:

Aman: Oolong. Saat sedang tidak bisa fokus, solusi instannya adalah secangkir teh yang mengandung kafein. Teh khas Cina ini bisa jadi pilihan. Teh ini mengandung asam amino theanine. Jika dipadukan dengan kafein, bisa meningkatkan konsentrasi dan aktivitas saraf. Untuk hasil terbaik, kombinasikan 100 mg theanine dan 60 mg kafein, atau setara dengan 3 cangkir teh, kata John Foxe, PhD, peneliti dari Nathan Kline Institute for Psychiatric Research di Orangeburg, New York.

Aman: Rooibos. Berasal dari Afrika Selatan, dengan cita rasa manis dan renyah seperti kacang. Dikenal juga dengan sebutan Teh Merah Afrika Selatan dan digolongkan dalam teh herbal. Menurut para ahli dari Tufts University, teh ini kaya polifenol yang berperan sebagai antioksidan pencegah kanker.

Aman: Teh Putih. Jenis daun teh ini sebenarnya sama dengan teh hitam dan teh hijau. Yang diambil adalah pucuk daun paling muda, lalu dikeringkan dengan cara diuapkan, bukan dijemur. Selama penguapan, pucuk daun teh berubah warna menjadi putih hingga akhirnya mengering. Teh putih kaya antioksidan, terutama katekin. Seduhannya memiliki sifat antibakteri dan virus.

Aman diminum sedikit: Chai. Teh hitam ini biasanya diseduh dengan dicampur rempah seperti kayu manis, kapulaga, cengkeh atau jahe. Karena seduhan daun teh chai sendiri sangat pahit, orang kemudian mencampurnya dengan gula, susu, atau krimer, agar rasanya lebih ringan. Coba ganti susu biasa dengan susu kedelai, gula dengan madu, serta pilih krimer rendah lemak agar manfaat sehat tak berkurang.

Aman diminum sedikit: Pu-erh. Daun teh ini mengalami fermentasi hingga puluhan tahun. Sama seperti wine, semakin lama disimpan, cita rasanya pun kian baik. Dipercaya sebagai teh untuk menurunkan berat badan, namun belum ada bukti ilmiah mengenal hal itu. Yang pasti kadar kafein dalam teh ini sangat banyak, bahkan bisa menyebabkan sakit kepala dan jantung berdebar, apabila diminum terlalu banyak.

Hindari:
Kombucha. Merupakan produk olahan tradisional, yakni larutan hasil rendaman teh hitam dan gula yang difermentasi berhari-hari. Sering disebut sebagai teh penyembuh segala penyakit, namun memiliki efek samping yang cukup serius seperti mual, alergi, serta keracunan.

 Sumber : Prevention , Kompas, Sabtu, 28 Maret 2009

Manfaat Teh untuk Otak


Teh bisa memperbaiki kemampuan memori dalam otak. Demikian hasil rangkaian tes laboratorium yang dilakukan tim peneliti University of Newcastle. Teh hijau dan teh hitam mengaktifkan enzim dalam otak yang berhubungan dengan memori.


Kedua jenis teh ini juga dapat menurunkan aktivitas enzim butyrylcholinesterase (BuChE) yang pernah ditemukan dalam protein pada otak penderita Alzheimer. Baik teh hijau maupun teh hitam bisa secara signifikan menurunkan enzim yang mengganggu memori otak tersebut.

Sumber : CHIC , Kompas, Kamis, 10 Juli 2008

Menyeruput Teh, Larutkan Kolesterol dalam Tubuh

SAAT menjamu tamu, sering kali kita mendengar tuan rumah mengeluarkan kata "Maaf, ya, adanya cuma teh." Perkataannya akan beda, bila tuan rumah menyajikan minuman bersoda atau istilah kerennya soft drink, "Silahkan diminum, jangan malu-malu, lo."

Itulah sekelumit, gambaran orang Indonesia saat menjamu tamunya dengan secangkir teh hangat. Kedengarannya seperti malu menyuguhi tamunya dengan teh. Padahal teh yang dihasilkan Indonesia sangat berkualitas dan telah di ekspor ke manca negara.

Ini jelas berbeda dengan masyarakat Jepang, China, dan Inggris yang menjadikan teh sebagai salah satu kebanggaan. Sampai-sampai mereka punya jam khusus untuk sekadar minum teh bersama keluarga atau rekan-rekannya.

Baru beberapa tahun terakhir ini, masyarakat Indonesia mulai menyadari keistimewaan dan pentingnya mengkonsumsi teh. Makanya, beragam jenis teh terus bermunculan dan menawarkan khasiatnya masing-masing. Dua jenis teh yang sedang hangat dibicarakan adalah teh bakar dan hibiscus, yang katanya berkhasiat menutunkan kolesterol.

Kata Indrayani Saridewi, salah satu penjual teh bakar asal Surabaya, teh bakar berasal dari daun teh pilihan dengar bibit khusus dan bermanfaat bagi kesehatan. "Salah satunya berfungsi menurunkan kolesterol dan berat badan bagi orang yang tak punya waktu untuk berolahraga," ajar Dewi, panggilan gaulnya.

Menurut pengakuan Dewi, karena khasiatnya yang istimewa, teh tersebut harus dia.datangkan dari luar negeri. Awalnya, dia mengimpor dari Malaysia. Tapi setelah mengetahui asalnya, dia memesan langsung dari Inggris. Dewi mengimpor teh bakar itu secara curah, lalu mengemasnya dalam bentuk teh celup.

Sesuai namanya, teh bakar adalah teh yang dibakar. Akibat pembakaran, daun tehnya jadi hitam. Namun, tidak berarti tehnya menjadi berwarna hitam juga, lo. Waktu teh bakar diseduh, warnanya berubah menjadi warna oranye dan rasanya seperti teh tawar. "Dengan minum teh bakar, racun-racun akan dikeluarkan dari dalam tubuh," ujar Dewi. "Untuk mendapatkan hasil maksimal, biasanya teh diminum dua hingga tiga kali dalam sehari sekitar 10 menit hingga 20 menit usai makan."

Bagi yang ingin menurunkan berat badan, teh harus diminum sepuluh menit sebelum makan dan diimbangi dengan olahraga jalan kaki 10 menit hingga 15 menit setiap harinya. "Teh bakar tak boleh dicampur dengan gula serta tak memiliki efek samping," ajar Dewi berpromosi. Bagi penderita kolesterol, khasiat teh ini baru akan terasa minimal setelah tiga bulan mengonsumsi.

Pemasaran baru via telpon
Khasiat teh bakar tak hanya menurunkan kolesterol. Ada banyak khasiat lainnya seperti mencegah proses penuaan dini, memperbaiki proses pencernaan makanan dalam lambung, mencegah pengeroposan tulang dan menurunkan risiko penyakit jantung. Bahkan teh ini juga bisa mengurangi lemak sehingga membantu menurunkan berat badan.

Karena khasiatnya yang banyak, harganya pun lumayan mahal. Harga teh bakar satu kotak berisi 60 kantung celup Rp 135.000. Harga ini sudah termasuk ongkos pengiriman barang. Maklum, pemasarannya baru lewat telepon. Tahun depan, teh ini rencananya baru dipasarkan secara online.

Jika sulit mendapatkan teh bakar, alternatif lain, kita bisa mengkonsumsi teh hibiscus alias rosella merah. Teh ini memiliki khasiat tak jauh berbeda dari teh bakar.

Menurut Andreas Kurniawan, penjual teh hibiscus , teh ini asalnya merupakan teh impor dari Sudan, Mesir. Teh ini bermanfaat mengeluarkan racun dari tubuh, menurunkan kolesterol, anti-hipertensi, hingga memperbaild gangguan pencemaan.

Perkembangan pasar teh hibiscus ini lebih pesat dari teh bakar. Bahkan, teh ini sudah banyak dikembangkan petani lokal. Perbedaannya hanya pada warnanya. "Kalau teh impor berwarna ungu, teh lokal warna merah," kata Andreas.

Sumber : KONTAN , Kompas,Rabu, 15 Oktober 2008

Minum Teh Lebih Sehat dari Minum Air Putih?



Minum teh sudah jadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Bangun tidur, minum teh. Makan siang, minumnya teh. Sore hari, tentu lebih nikmat ditemani teh. Namun, bukankah teh bersifat diuretik (membuat dehidrasi)? Pemahaman yang sudah lama beredar di masyarakat ini dibantah oleh para peneliti yang tercatat dalam pemberitaan BBC News.

Pemberitaan tersebut dikutip dari European Journal of Clinical Nutrition yang mengatakan bahwa teh tak hanya membantu memberikan hidrasi pada tubuh sama seperti air, tapi juga mencegah penyakit. Teh dipercaya oleh para peneliti tersebut memiliki flavonoid yang merupakan kunci untuk mendorong kesehatan. Flavonoid ini bisa membantu melawan penyakit jantung dan beberapa jenis kanker, ungkap para peneliti dari Inggris.

Antioksidan polyphenol yang banyak ditemukan pada makanan dan tumbuhan, termasuk daun teh disinyalir membantu mencegah kerusakan pada sel. Nutrisionis dari Kings College London, Dr Carrie Ruxton menemukan bahwa menenggak 3 hingga 4 cangkir teh per hari bisa menurunkan kemungkinan terkena serangan jantung. Ada penelitian yang mengatakan bahwa melakukan hal yang sama juga bisa melindungi diri dari terkena kanker, namun hasil penelitiannya belum pasti.

Keuntungan kesehatan lainnya dari meminum teh adalah mencegah timbunan plak pada gigi dan gigi bolong, sekaligus menguatkan tulang. Karena teh pun mengandung fluoride. Dr Ruxton juga mengatakan, bahwa meminum teh lebih baik daripada minum air putih. Air putih baik untuk hidrasi tubuh. Namun teh bisa mengganti cairan tubuh sekaligus mengandung antioksidan, jadi sekali minum, dapat 2 manfaat.

Studi mengenai kafein menunjukkan bahwa minum kafein dalam jumlah tinggi baru bisa mengakibatkan dehidrasi. Sehingga semua beranggapan bahwa minuman berkafein bisa membuat orang kehilangan cairan tubuh. Namun, meski Anda sudah meminum teh atau kopi yang sangat-sangat kuat sekalipun, yang sebenarnya susah dibuat, Anda tetap akan menambah cairan dalam tubuh.

Tak ada bukti bahwa meminum teh berbahaya bagi kesehatan. Namun, riset menemukan bahwa teh bisa merusak kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan. Artinya, setiap orang yang berisiko anemia seharusnya menghindari minum teh di sekitar waktu makan. Dr Ruxton dan timnya menyarankan untuk mengkonsumsi teh di bawah 3 gelas per hari.

Sumber :BBC , Kompas, Senin, 29 Juni 2009

Ragam Teh Herbal, Ragam Manfaat

Masyarakat Indonesia sangat suka minum teh, dari pagi hari, saat makan siang, atau hanya untuk menghabiskan sore hari. Teh masa kini sudah diperkaya dengan ragam aroma. Apa saja khasiatnya?

Beragam campuran herbal yang dimasukkan ke dalam minuman teh, memiliki fungsi dan khasiat masing-masing untuk membantu kesehatan kita. Berikut adalah beberapa khasiat herbal yang dicampurkan pada teh.

    * Chamomile, untuk relaksasi instan. Chamomile memiliki rasa manis seperti apel, wangi, dan dipercaya bisa menenangkan diri. Juga bisa diminum ketika rasa gugup atau panik memengaruhi pencernaan. Chamomile memiliki kandungan yang menenangkan peradangan dan meredakan kram perut jika diminum dua gelas per hari secara teratur. Teh chamomile juga mampu membantu mengurangi sakit akibat PMS dan rasa panas di wajah, bahkan dipercaya bisa mencegah gejala diabetes.

    * Jahe, untuk atasi mual. Jika Anda sering mabuk laut atau mabuk darat, jahe adalah sahabat terbaik Anda. Jahe mampu mengatasi rasa mual dan tidak enak pada badan. Mungkin karena kemampuannya membuat badan hangat dan aromanya yang cukup menyengat.

    * Lemon balm, memberikan ketenangan. Migren, atau sakit kepala akibat stres bisa diredakan dengan meminum teh dengan aroma lemon balm sitrus. Kandungannya yang memiliki antidepresan bisa membantu atasi insomnia jika diminum sebelum waktu tidur.

    * Peppermint, si penyegar. Semua pasti sudah paham, bahwa wangi mint bikin segar. Selain memberikan tenaga, teh peppermint juga bisa mengatasi rasa kembung.

Ketika Anda mau membuat teh, cobalah untuk memasukkan teh ke dalam teko yang tertutup, agar minyak esensialnya tidak terbuang lewat kepulan asap. Biarkan selama 10 menit, lalu angkat kantung teh.

Sumber :health.com , kompas,Selasa, 21 Juli 2009