Tuesday, October 20, 2009

Delirium : Penurunan Kesadaran

Delirium adalah keadaan yang yang bersifat sementara dan biasanya terjadi secara mendadak, dimana penderita mengalami penurunan kemampuan dalam memusatkan perhatiannya dan menjadi linglung, mengalami disorientasi dan tidak mampu berfikir secara jernih.





PENYEBAB




Delirium merupakan suatu keadaan mental yang abnormal, bukan suatu penyakit; dengan sejumlah gejala yang menunjukkan penurunan fungsi mental.



Berbagai keadaan atau penyakit (mulai dari dehidrasi ringan sampai keracunan obat atau infeksi yang bisa berakibat fatal), bisa menyebabkan delirium.



Keadaan ini paling sering terjadi pada usia lanjut dan penderita yang otaknya telah mengalami gangguan, termasuk orang yang sakit berat, orang yang mengkonsumsi obat yang menyebabkan perubahan fikiran atau perilaku dan orang yang mengalami demensia.



Penyebab delirium:

# Alkohol, obat-obatan dan bahan beracun

# Efek toksik dari pengobatan

# Kadar elektrolit, garam dan mineral (misalnya kalsium, natrium atau magnesium) yang tidak normal akibat pengobatan, dehidrasi atau penyakit tertentu

# Infeksi akut disertai demam

# Hidrosefalus bertekanan normal, yaitu suatu keadaan dimana cairan yang membantali otak tidak diserap sebagaimana mestinya dan menekan otak

# Hematoma subdural, yaitu pengumpulan darah di bawah tengkorak yang dapat menekan otak.

# Meningitis, ensefalitis, sifilis (penyakit infeksi yang menyerang otak)

# Kekurangan tiamin dan vitamin B12

# Hipotiroidisme maupun hipotiroidisme

# Tumor otak (beberapa diantaranya kadang menyebabkan linglung dan gangguan ingatan)

# Patah tulang panggul dan tulang-tulang panjang

# Fungsi jantung atau paru-paru yang buruk dan menyebabkan rendahnya kadar oksigen atau tingginya kadar karbon dioksida di dalam darah

# Stroke.



GEJALA



Delirium dapat diawali dengan berbagai gejala, dan kasus yang ringan mungkin sulit untuk dikenali.

Tingkah laku seseorang yang mengalami delirium bervariasi, tetapi kira-kira sama seperti orang yang sedang mengalami mabuk berat.



Ciri utama dari delirium adalah tidak mampu memusatkan perhatian.

Penderita tidak dapat berkonsentrasi, sehingga mereka memiliki kesulitan dalam mengolah informasi yang baru dan tidak dapat mengingat peristiwa yang baru saja terjadi.



Hampir semua penderita mengalami disorientasi waktu dan bingung dengan tempat dimana mereka berada.

Fikiran mereka kacau, mengigau dan terjadi inkoherensia.



Pada kasus yang berat, penderita tidak mengetahui diri mereka sendiri.

Beberapa penderita mengalami paranoia dan delusi (percaya bahwa sedang terjadi hal-hal yang aneh).



Respon penderita terhadap kesulitan yang dihadapinya berbeda-beda; ada yang sangat tenang dan menarik diri, sedangkan yang lainnya menjadi hiperaktif dan mencoba melawan halusinasi maupun delusi yang dialaminya.



Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka sering terjadi perubahan perilaku.

Keracunan obat tidur menyebabkan penderita sangat pendiam dan menarik diri, sedangkan keracunan amfetamin menyebabkan penderita menjadi agresif dan hiperaktif.



Delirium bisa berlangsung selama berjam-jam, berhari-hari atau bahkan lebih lama lagi, tergantung kepada beratnya gejala dan lingkungan medis penderita.

Delirium sering bertambah parah pada malam hari (suatu fenomena yang dikenal sebagai matahari terbenam).

Pada akhirnya, penderita akan tidur gelisah dan bisa berkembang menjadi koma (tergantung kepada penyebabnya).



Membedakan Delirium Dengan Psikosa

Gejala Umum Delirium

(penyakit fisik)

GEjala Umum Psikosa

(kelainan mental)

Bingung tentang waktu, tanggal, tempat atau identitas

Biasanya sadar akan waktu, tempat & identitas

Sulit memusatkan perhatian

Mampu memusatkan perhatian

Lupa akan peristiwa yg baru saja terjadi

Berfikir tidak logis tetapi ingat akan peristisa yg baru saja terjadi

Tidak mampu berfikir secara logis atau melakukan perhitungan sederhana

Mampu melakukan perhitungan sederhana

Demam atau pertanda infeksi lainnya

Riwayat kelainan psikis sebelumnya

Halusinasi (lihat)

Halusinasi (dengar)

Terdapat bukti pemakaian obat

-

Tremor

-





DIAGNOSA



Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan sesegera mungkin ditentukan penyebabnya.



Dilakukan pemeriksaan fisik lengkap dan dititikberatkan pada respon neurologis penderita.



Pemeriksan lainnya yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan darah, rontgen dan pungsi lumbal.



PENGOBATAN



Pengobatan tergantung kepada penyebabnya;

- infeksi diatasi dengan antibiotik

- demam diatasi dengan obat penurun panas

- kelainan kadar garam dan mineral dalam darah diatasi dengan pengaturan kadar cairan dan garam dalam darah.



Untuk meringankan agitasi diberikan obat-obat benzodiazepin (misalnya diazepam, triazolam dan temazepam).



Obat anti-psikosa (misalnya haloperidol, tioridazin dan klorpromazin) biasanya diberikan hanya kepada penderita yang mengalami paranoid atau sangat ketakutan atau penderita yang tidak dapat ditenangkan dengan benzodiazepin.



Jika penyebabnya adalah alkohol, diberikan benzodiazepin sampai masa agitasi penderita hilang.(medicastore)



Demensia : Penurunan Kemampuan mental

Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian.



Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak.

Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun.

Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.



Lupa pada usia lanjut bukan merupakan pertanda dari demensia maupun penyakit Alzheimer stadium awal.

Demensia merupakan penurunan kemampuan mental yang lebih serius, yang makin lama makin parah.

Pada penuaan normal, seseorang bisa lupa akan hal-hal yang detil; tetapi penderita demensia bisa lupa akan keseluruhan peristiwa yang baru saja terjadi.







PENYEBAB




Yang paling sering menyebabkan demensia adalah penyakit Alzheimer.

Penyebab penyakit Alzheimer tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik, karena penyakit ini tampaknya ditemukan dalam beberapa keluarga dan disebabkan atau dipengaruhi oleh beberapa kelainan gen tertentu.



Pada penyakit Alzheimer, beberapa bagian otak mengalami kemunduran, sehingga terjadi kerusakan sel dan berkurangnya respon terhadap bahan kimia yang menyalurkan sinyal di dalam otak.

Di dalam otak ditemukan jaringan abnormal (disebut plak senilis dan serabut saraf yang semrawut) dan protein abnormal, yang bisa terlihat pada otopsi.



Demensia sosok Lewy sangat menyerupai penyakit Alzheimer, tetapi memiliki perbedaan dalam perubahan mikroskopik yang terjadi di dalam otak.



Penyebab ke-2 tersering dari demensia adalah serangan stroke yang berturut-turut.

Stroke tunggal ukurannya kecil dan menyebabkan kelemahan yang ringan atau kelemahan yang timbul secara perlahan. Stroke kecil ini secara bertahap menyebabkan kerusakan jaringan otak, daerah otak yang mengalami kerusakan akibat tersumbatnya aliran darah disebut infark.

Demensia yang berasal dari beberapa stroke kecil disebut demensia multi-infark. Sebagian besar penderitanya memiliki tekanan darah tinggi atau kencing manis, yang keduanya menyebabkan kerusakan pembuluh darah di otak.



Demensia juga bisa terjadi setelah seseorang mengalami cedera otak atau cardiac arrest.



Penyebab lain dari demensia adalah:

- Penyakit Pick

- Penyakit Parkinson

- AIDS

- Penyakit Creutzfeldt-Jakob



Hidrosefalus bertekanan normal terjadi jika cairan yang secara normal mengelilingi otak dan melindunginya dari cedera, gagal diserap sebagaimana mestinya.

Hidrosefalus ini menyebabkan demensia yang tidak biasa, dimana tidak hanya menyebabkan hilangnya fungsi mental tetapi juga terjadi inkontinensia air kemih dan kelainan berjalan.



Orang yang menderita cedera kepala berulang (misalnya petinju) seringkali mengalami demensia pugilistika (ensefalopati traumatik progresif kronik); beberapa diantaranya juga menderita hidrosefalus.



Usia lanjut yang menderita depresi juga mengalami pseudodemensia.

Mereka jarang makan dan tidur serta sering mengeluh tentang ingatannya yang berkurang; sedangkan pada demensia sejati, penderita sering memungkiri hilangnya ingatan mereka.



GEJALA



Demensia biasanya dimulai secara perlahan dan makin lama makin parah, sehingga keadaan ini pada mulanya tidak disadari.

Terjadi penurunan dalam ingatan, kemampuan untuk mengingat waktu dan kemampuan untuk mengenali orang, tempat dan benda.



Penderita memiliki kesulitan dalam menemukan dan menggunakan kata yang tepat dan dalam pemikiran abstrak (misalnya dalam pemakaian angka).



Sering terjadi perubahan kepribadian.



Demensia karena penyakit Alzheimer biasanya dimulai secara samar.

Gejala awal biasanya adalah lupa akan peristiwa yang baru saja terjadi; tetapi bisa juga bermula sebagai depresi, ketakutan, kecemasan, penurunan emosi atau perubahan kepribadian lainnya.

Terjadi perubahan ringan dalam pola berbicara; penderita menggunakan kata-kata yang lebih sederhana, menggunakan kata-kata yang tidak tepat atau tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat.

Ketidakmampuan mengartikan tanda-tanda bisa menimbulkan kesulitan dalam mengemudikan kendaraan.

Pada akhirnya penderita tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya.



Demensia karena stroke kecil memiliki perjalanan penyakit dengan pola seperti menuruni tangga.

Gejalanya memburuk secara tiba-tiba, kemudian agak membaik dan selanjutnya akan memburuk kembali ketika stroke yang berikutnya terjadi.

Mengendalikan tekanan darah tinggi dan kencing manis kadang dapat mencegah stroke berikutnya dan kadang terjadi penyembuhan ringan.



Beberapa penderita bisa menyembunyikan kekurangan mereka dengan baik.

Mereka menghindari aktivitas yang rumit (misalnya membaca atau bekerja).

Penderita yang tidak berhasil merubah hidupnya bisa mengalami frustasi karena ketidakmampuannya melakukan tugas sehari-hari.

Penderita lupa untuk melakukan tugasnya yang penting atau salah dalam melakukan tugasnya.



Membedakan Delirium Dengan Demensia

Delirium

Demensia

Terjadi secara tiba-tiba

Terjadi secara perlahan

Berlangsung selama beberapa minggu

Bisa menetap

Berhubungan dengan pemakaian obat atau gejala putus obat, penyakit berat, kelainan metabolisme

Bisa tanpa penyakit

Hampir selalu memburuk di malam hari

Sering bertambah buruk di malam hari

Tidak mampu memusatkan perhatian

Perhatiannya 'mengembara'

Kesiagaan berfluktuasi dari letargi menjadi agitasi

Kesiagaan seringkali berkurang

Orientasi terhadap lingkungan bervariasi

Orientasi terhadap lingkungan terganggu

Bahasanya lambat, seringkali tidak dapat dimengerti & tidak tepat

Kadang mengalami kesulitan dalam menemukan kata-kata yg tepat

Ingatannya bercampur baur, linglung

Ingatannya hilang, terutama untuk peristiwa yang baru saja terjadi



DIAGNOSA



Diagnosis demensia ditegakkan berdasarkan penilaian menyeluruh, dengan memperhatikan usia penderita, riwayat keluarga, awal dan perkembangan gejala serta adanya penyakit lain (misalnya tekanan darah tinggi atau kencing manis).



Dilakukan pemeriksaan kimia darah standar.

Pemeriksaan CT scan dan MRI dimaksudkan untuk menentukan adanya tumor, hidrosefalus atau stroke.



Jika pada seorang lanjut usia terjadi kemunduran ingatan yang terjadi secara bertahap, maka diduga penyebabnya adalah penyakit Alzheimer.

Diagnosis penyakit Alzheimer terbukti hanya jika dilakukan otopsi terhadap otak, yang menunjukkan banyaknya sel saraf yang hilang. Sel yang tersisa tampak semrawut dan di seluruh jaringan otak tersebar plak yang terdiri dari amiloid (sejenis protein abnormal).

Metode diagnostik yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini adalah pemeriksaan pungsi lumbal dan PET (positron emission tomography), yang merupakan pemerisaan skening otak khusus.



PENGOBATAN



Sebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan.

Obat takrin membantu penderita dengan penyakit Alzheimer, tetapi menyebabkan efek samping yang serius.



Takrin telah digantikan oleh donepezil, yang menyebabkan lebih sedikit efek samping dan memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer selama 1 tahun atau lebih.

Ibuprofen juga bisa memperlambat perjalanan penyakit ini.

Obat ini paling baik jika diberikan pada stadium dini.



Demensia karena stroke yang berturut-turut tidak dapat diobati, tetapi perkembangannya bisa diperlambat atau bahkan dihentikan dengan mengobati tekanan darah tinggi atau kencing manis yang berhubungan dengan stroke.



Jika hilangnya ingatan disebabakan oleh depresi, diberikan obat anti-depresi.



Jika didiagnosis secara dini, maka demensia karena hidrosefalus bertekanan normal kadang dapat diatasi dengan membuang cairan yang berlebihan di dalam otak melalui selang drainase (shunting).



Untuk mengendalikan agitasi dan perilaku yang meledak-ledak, yang bisa menyertai demensia stadium lanjut, sering digunakanobat anti-psikosa (misalnya tioridazin dan haloperidol). Tetapi obat ini kurang efektif dan menimbulkan efek samping yang serius.

Obat anti-psikotik efektif diberikan kepada penderita yang mengalami halusinasi atau paranoia.



Membantu penderita demensia dan keluarganya:



1. Mempertahankan lingkungan yang familiar akan membantu penderita tetap memiliki orientasi. Kalender yang besar, cahaya yang terang, jam dinding dengan angka-angka yang besar atau radio juga bisa membantu penderita tetap memiliki orientasi.

2. Menyembunyikan kunci mobil dan memasang detektor pada pintu bisa membantu mencegah terjadinya kecelekaan pada penderita yang senang berjalan-jalan.

3. Menjalani kegiatan mandi, makan, tidur dan aktivitas lainnya secara rutin, bisa memberikan rasa keteraturan kepada penderita.

4. Memarahi atau menghukum penderita tidak akan membantu, bahkan akan memperburuk keadaan.

5. Meminta bantuan organisasi yang memberikan pelayanan sosial dan perawatan, akan sangat membantu.



PROGNOSIS



Perkembangan demensia pada setiap orang berbeda.

Demensia karena AIDS biasanya dimulai secara samar tetapi berkembang terus selama beberapa bulan atau tahun.

Sedangkan demensia karena penyakit Ceutzfeldt-Jakob biasanya menyebabkan demensia hebat dan seringkali terjadi kematian dalam waktu 1 tahun.



Pada sebagian besar demensia stadium lanjut, terjadi penurunan fungsi otak yang hampir menyeluruh.

Penderita menjadi lebih menarik dirinya dan tidak mampu mengendalikan perilakunya. Suasana hatinya sering berubah-ubah dan senang berjalan-jalan (berkelana).

Pada akhirnya penderita tidak mampu mengikuti suatu percakapan dan bisa kehilangan kemampuan berbicara.(medicastore)

Alzheimer (Kepikunan)

Penyakit Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia yang paling sering ditemukan di klinik. Demensia adalah gejala kerusakan otak yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir, daya ingat, dan fungsi berbahasa. Hal tersebut membuat pasien demensia kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Nama penyakit Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan Jerman yang pertama kali menemukan penyakit ini pada tahun 1906. Dr. Alzheimer memperhatikan adanya perubahan jaringan otak pada wanita yang meninggal akibat gangguan mental yang belum pernah ditemui sebelumnya. Pada jaringan otak tersebut ditemukan lapisan atau plaque dan serabut saraf yang tidak normal.


Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir 4 kali di tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.


PENYEBAB

Otak merupakan organ yang sangat kompleks. Di otak terdapat area-area yang mengurus fungsi tertentu, misalnya bagian depan berkaitan dengan fungsi luhur seperti daya ingat, proses berpikir dsb, otak bagian belakang berkaitan dengan fungsi penglihatan dan sebagainya.

Dari hasil riset yang dilakukan, diketahui bahwa pada Penyakit Alzheimer terjadi kehilangan sel saraf di otak di area yang berkaitan dengan fungsi daya ingat, kemampuan berpikir serta kemampuan mental lainnya. Keadaan ini diperburuk dengan penurunan zat neurotransmiter, yang berfungsi untuk menyampaikan sinyal antara satu sel otak ke sel otak yang lain. Kondisi abnormal tersebut menjadi penyebab mengapa pada penyakit Alzheimer fungsi otak untuk berpikir dan mengingat mengalami kemacetan.

GEJALA

Setiap orang pasti pernah lupa akan suatu hal. Keadaan tersebut normal, bila kita lupa yang hal-hal yang jarang kita lihat. Namun, apabila kita lupa akan nama benda atau orang yang berada di sekitar kita, hal tersebut bukan hal yang normal.

Berikut ini ada beberapa gejala penyakit Alzheimer yang perlu diwaspadai. Namun bila seseorang mengalami gejala tersebut bukan berarti ia pasti menderita Alzheimer. Untuk menentukan dengan pasti, perlu pemeriksaan oleh dokter secara khusus, misalnya dengan beberapa tes wawancara maupun tertulis.

Gejala Penyakit Alzheimer yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:

1. Mengajukan pertanyaan yang sama pada satu saat berulang-ulang atau mengulangi cerita yang sama, dengan kata-kata yang sama terus-menerus.
2. Lupa cara untuk melakukan kegiatan rutin. Misalnya lupa cara memasak, cara menelepon dsb.
3. Gangguan berbahasa. Misalnya mengalami kesulitan untuk menemukan kata yang tepat. Bila gejala tersebut berlanjut maka kemampuan untuk berbicara dan menulis juga terganggu.
4. Disorientasi. Misalnya lupa saat itu hari apa, bulan apa, saat itu ada di mana atau tidak tahu arah. Hal tersebut menjadi sebab mengapa pasien lansia sering tersesat karena lupa jalan pulang atau bahkan pergi dari rumah karena merasa ia berada di tempat yang asing.
5. Gangguan berpikir secara abstrak. Misalnya kesulitan untuk menghitung uang.
6. Gangguan kepribadian. Misalnya menjadi mudah tersinggung, mudah marah dan mudah curiga. Dokter seringkali mendengar keluarga mengeluh bahwa pasien menuduh ada yang mengambil barang miliknya atau bahkan menuduh pasangannya sudah tidak setia lagi kepadanya.
7. Gangguan untuk membuat keputusan sehingga menjadi tergantung pada pasangannya.

PENGOBATAN

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer. Obat-obatan yang ada bersifat memperlambat progresivitas penyakit. Karena penyakit Alzheimer bersifat kronis dan semakin lama pasien semakin tergantung pada orang lain, maka sangat diperlukan kesabaran dari keluarga atau orang yang merawatnya. Pengertian dan kesabaran dari orang-orang di sekitarnya membantu memperlambat perkembangan penyakit. Obat-obatan yang saat ini dipergunakan di dunia medis adalah donepezil, rivastagmine dan galantamine. Obat-obatan ini berusaha untuk memperbaiki kadar neurotransmiter otak dan memperbaiki fungsi berpikir dan kontrol perilaku.

Apa yang bisa dilakukan untuk merawat penderita Alzheimer?

Berikut ini ada beberapa tips yang bisa diikuti bila ada anggota keluarga yang menderita penyakit Alzheimer:

1. Buat catatan kecil, untuk membantunya mengingat. Catatan bisa berupa jadwal kegiatan, daftar nomor telepon penting, atau bisa juga cara menelepon.
2. Ciptakan suasana yang menenangkan. Hindarkan suara gaduh, kerumunan orang atau suasana terburu-buru.
3. Hindari memaksa pasien untuk mengingat sesuatu atau melakukan hal yang sulit karena akan menyebabkan pasien menjadi cemas dan malah akan memperburuk keadaannya.
4. Usahakan untuk berkomunikasi lebih sering. Komunikasi bukanlah hanya dengan berbicara namun juga dengan menyentuh tangan atau bahunya untuk membantu pasien memusatkan perhatiannya.
5. Buatlah ritual pada malam hari. Perilaku pasien penyakit Alzheimer biasanya memburuk pada malam hari. Oleh karena itu buatlah suasana menjelang tidur yang tenang dan nyaman. Kecilkan suara televisi dan hindarkan suara keras. Biarkan lampu tetap menyala untuk mencegah disorientasi. Sebaiknya pasien tidak tidur siang dan batasi konsumsi teh atau kopi.
6. Buatlah lingkungan yang aman. Sebaiknya kamar pasien berada di lantai dasar untuk menghindari jatuh. Jauhkan benda tajam atau zat-zat yang berbahaya.
7. Ajaklah pasien berjalan-jalan pada siang hari. Salah satu gejala yang sering didapati pada pasien penyakit Alzheimer adalah mereka sering ?keluyuran? (wandering). Salah satu alasan mereka keluyuran biasanya sepele, mereka lupa jalan ke kamar mandi. Para ahli berpendapat, dengan mengajak pasien berjalan-jalan pada siang hari membantu mengurangi kejadian ini. Untuk mencegah pasien tersesat, bekali pasien dengan peta jalan pulang, nomor telepon dan tanda pengenal.

PENCEGAHAN

Para ilmuwan berhasil mendeteksi beberapa faktor resiko penyebab Alzheimer, yaitu : usia lebih dari 65 tahun, faktor keturunan, lingkungan yang terkontaminasi dengan logam berat, rokok, pestisida, gelombang elektromagnetic, riwayat trauma kepala yang berat dan penggunaan terapi sulih hormon pada wanita.

Dengan mengetahui faktor resiko di atas dan hasil penelitian yang lain, dianjurkan beberapa cara untuk mencegah penyakit Alzheimer, di antaranya yaitu :

1. Bergaya hidup sehat, misalnya dengan rutin berolahraga, tidak merokok maupun mengkonsumsi alkohol.

2. Mengkonsumsi sayur dan buah segar. Hal ini penting karena sayur dan buah segar mengandung antioksidan yang berfungsi untuk mengikat radikal bebas. Radikal bebas ini yang merusak sel-sel tubuh.

3. Menjaga kebugaran mental (mental fitness). Istilah ini mungkin masih jarang terdengar. Cara menjaga kebugaran mental adalah dengan tetap aktif membaca dan memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan. Bukankah kita tidak pernah terlalu tua untuk belajar ? (medicastore)

Kelainan Penciuman & Pengecapan

Kelainan Penciuman & Pengecapan jarang berakibat fatal sehingga tidak mendapatkan perhatian medis yang khusus. Tetapi kelainan ini bisa menyebabkan penderita menjadi putus asa karena mempengaruhi kemampuannya untuk menikmati makanan, minuman dan bau yang menyenangkan.

Kelainan ini juga mempengaruhi kemampuan penderita untuk mengenali bahan kimia dan gas yang berbahaya, yang dapat menimbulkan akibat yang serius.



Penciuman dan pengecapan sangat berhubungan erat. Serabut pengecap di lidah menentukan rasa; saraf-saraf di hidung menentukan penciuman.

Kedua sensasi tersebut dihubungkan ke otak, yang kemudian menggabungkan informasi yang didapat untuk mengenal dan mengapresiasikan rasa.
Beberapa rasa (seperti asin, pahit, manis dan asam) bisa dikenal tanpa penciuman, tetapi untuk mengenali rasa yang lebih kompleks (misalnya frambos) diperlukan gabungan dari indera penciuman dan pengecapan.

GEJALA

Anosmia

Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui, merupakan kelainan yang paling sering ditemui.

Penciuman bisa dipengaruhi oleh beberapa perubahan di dalam hidung, di dalam saraf yang berasal dari hidung menuju ke otak atau di dalam otak.

Misalnya jika rongga hidung tersumbat karena pilek, maka penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke penerima bau. Kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada penderita pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak.

Sel-sel penciuman kadang mengalami kerusakan sementara oleh virus flu, beberapa penderita tidak dapat membaui atau merasa dengan baik selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu setelah mengalami flu.

Kadang hilangnya penciuman atau pengecapan berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bersifat menetap.

Sel-sel penciuman bisa mengalami kerusakan atau kehancuran oleh infeksi sinus hidung yang serius atau karena terapi penyinaran untuk kanker.

Penyebab tersering dari hilangnya penciuman yang menetap adalah cedera kepala. Serabut-serabut dari saraf olfaktorius (saraf yang mengandung penerima bau) terletak pada dasar tengkorak yang memisahkan rongga intrakranial dengan rongga hidung.

Hipersomnia

Hipersomnia adalah penciuman yang berlebihan, lebih jarang terjadi.

Disosmia

Disosmia adalah berubahnya penciuman yang menyebabkan penderita merasa mencium bau yang tidak enak.

Disosmia bisa disebabkan oleh:
- Infeksi di dalam sinus
- Kerusakan parsial pada saraf olfaktorius
- Kebersihan mlut yang jelek, sehingga terjadi infeksi mulut yang berbau tidak enak dan tercium oleh hidung
- Depresi.
Beberapa penderita kejang yang penyebabnya berasal dari bagian otak yang merasakan bau (saraf olfaktorius) akan merncium bau yang tidak menyenangkan (halusinasi olfaktori). Hal ini merupakan bagian dari kejang, bukan merupakan disosmia.

Ageusia

Ageusia merupakan berkurangnya atau hilangnya pengecapan.

Penyebabnya adalah berbagai keadaan yang mempengaruhi lidah:
- Mulut yang sangat kering
- Perokok berat
- Terapi penyinaran pada kepala dan leher
- Efek samping dari obat (misalnya vinkristin-obat antikanker atau amitriptilin-obat antidepresi).

Disgeusia

Disgeusia adalah berubahnya pengecapan.

Penyebabnya bisa berupa:
- Luka bakar pada lidah (bisa menyebabkan kerusakan sementara pada jonjot-jonjot pengecap)
- Bell's palsy (bisa menyebabkan berkurangnya pengecapan pada salah satu sisi lidah)
- Depresi.

DIAGNOSA

Untuk menguji penciuman, bisa digunakan wewangian yang berasal dari minyak wangi, sabun dan makanan (misalnya kopi atau cengkeh).
Untuk menguji pengecapan bisa digunakan gula (manis), jus jeruk (asam), garam (asin) dan aspirin-kuinin-lidah buaya (pahit).

Keadaan mulut juga diperiksa, untuk melihat kemungkinan adanya infeksi atau kekeringan (terlalu sedikit ludah).

Jarang diperlukan pemeriksaan CT scan maupun MRI kepala.

PENGOBATAN

Tergantung kepada penyebabnya, bisa dilakukan hal-hal berikut:
- Merubah atau mengentikan pemakaian obat-obat yang diduga menjadi penyebab terjadinya kelainan ini
- Menjaga agar mulut tetap basah dengan cara mengulum permen
- Menunggu beberapa minggu untuk melihat perkembangan selanjutnya.

Tambahan seng (bisa dibeli bebas maupun dengan resep dokter) bisa mempercepat penyembuhan, terutama pada kelainan yang timbul setelah serangan flu.(medicastore)

Monday, October 5, 2009

Seluk Beluk Vertigo

Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.

Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari.
Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit yang sering ditemukan, dimana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit.
Perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita berbaring, bangun, berguling diatas tempat tidur atau menoleh ke belakang) biasanya memicu terjadinya episode vertigo ini.
Penyakit ini tampaknya disebabkan oleh adanya endapan kalsium di dalam salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam.

Vertigo jenis ini mengerikan, tetapi tidak berbahaya dan biasanya menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
Tidak disertai hilangnya pendengaran maupun telinga berdenging.

PENYEBAB

Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam.
Organ ini memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak.

Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telingan dengan otak dan di dalam otaknya sendiri.
Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba.

Penyebab umum dari vertigo:

1. Keadaan lingkungan
- Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
2. Obat-obatan
- Alkohol
- Gentamisin
3. Kelainan sirkulasi
- Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler
4. Kelainan di teling
- Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo)
- Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
- Herpes zoster
- Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
- Peradangan saraf vestibuler
- Penyakit Meniere
5. Kelainan neurologis
- Sklerosis multipel
- Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin, persarafannya atau keduanya
- Tumor otak
- Tumor yang menekan saraf vestibularis.

GEJALA

Penderita merasa seolah-olah dirinya bergerak atau berputar; atau penderita merasakan seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau berputar.

DIAGNOSA

Sebelum memulai pengobatan, harus ditentukan sifat dan penyebab dari vertigo.

Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak.
Nistagmus adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.
Arah dari gerakan tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosa. Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakkan kepala penderita secara tiba-tiba atau dengan meneteskan air dingin ke dalam teling.

Untuk menguji keseimbangan, penderita diminta berdiri dan kemudian berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka, kemudian dengan mata tertutup.

Tes pendengaran seringkali bisa menentukan adanya kelainan telinga yang mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran.

Pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf.

Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang.

Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

Obat untuk mengurangi vertigo yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin.

Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja selama beberapa hari.
Semua obat diatas bisa menyebabkan ngantuk, terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam bentuk plester kulit memiliki efek mengantuk yang paling sedikit. (medicastore)

Seba Serbi Pusing (Pening)

* Pusing/pening bisa dihasilkan dari gangguan yang mempengaruhi bagian tubuh manapun yang mempengaruhi keseimbangan (seperti telinga bagian dalam dan mata) atau dari obat-obatan tertentu.

* Deskripsi tentang masalah oleh penderita dan hasil pada pemeriksaan fisik bisa menduga penyebab, dimana bisa memerlukan tes tambahan.

* Pengobatan tergantung pada penyebabnya dan bisa termasuk pengobatan untuk menghilangkan gejala-gejala yang menyertainya.



Pening/pusing tercatat sekitar 5 sampai 6 % dari kunungan ke dokter. Hal itu bisa terjadi pada usia berapapun tetapi menjadi lebih sering sebagaimana bertambahnya usia orang. Hal itu mempengaruhi sekitar 40% orang yang lebih tua dari 40 tahun kadang-kadang. Pada usia berapapun, pening bisa menyebabkan masalah, terutama sekali ketika melakukan penghitungan atau tugas yang berbahaya, seperti berkendara atau mengoperasikan mesin berat. Orang yang mengalami pening yang berlangsung lama atau berhubungan dengan kegiatan sehari-hari harus mengunjungi dokter.



Dokter biasanya menggolongkan pening sebagai :



* Pusing atau sakit kepala ringan.

* Kehilangan keseimbangan.

* Vertigo.

* Campuran jenis di atas.

* Bukan jenis di atas.



Pening kemungkinan sementara atau kronis. Pening dipertimbangkan kronis jika berlangsung lebih dari sebulan. Pening kronis lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua. Pening kronis seringkali sulit untuk dikelompokkan karena seringkali melibatkan lebih dari satu sebab dan karena hal ini terlihat berbeda pada waktu yang berbeda-misal, seperti seperti sakit kepala ringan suatu waktu dan seperti vertigo kemudian



Tahukah anda




* Sekitar 95% waktu, pening, bahkan jika tidak berdaya, tidak dihasilkan dari gangguan yang serius.



* Pada orang yang lebih tua, pening seringkali terjadi tetapi tidak mempunyai penyebab tunggal dan nyata.



PENYEBAB



Meskipun pening kemungkinan mengganggu dan bahkan membuat tidak mampu, hanya sekitar 5% kasus dihasilkan dari gangguan serius. Pening memiliki banyak penyebab karena banyak bagian tubuh bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan. Mereka termasuk telinga bagian dalam, mata (yang menyediakan isyarat penglihatan diperlukan untuk menjaga keseimbangan), otot dan persendian, otak (terutama batang otak dan cerebelum), dan syaraf yang menghubungkan semua bagian.



Setiap jenis pada pening cenderung mengalami penyebab khas. Misal, pusing dan sakit kepala ringan bisa terjadi dari mendadak jatuh pada tekanan darah atau dari gangguan lain yang diakibatkan suplai darah menuju otak yang tidak tercukupi. Pada gangguan ini, jantung kemungkinan tidak cukup memompa ke otak, atau arteri menuju otak kemungkinan tersumbat atau menyempit.



Kehilangan keseimbangan bisa diakibatkan dari gangguan penglihatan karena tubuh bergantung kepada isyarat penglihatan untuk menjaga keseimbangan. Kehilangan keseimbangan bisa juga diakibatkan gangguan musculoskeletal, yang menyebabkan kelemahan otot dan dengan demikian berhubungan dengan sulvant dan sedative) dan gangguan pada bagian dalam telinga.berjalan. Penyebab lain termasuk penggunaan obat-obatan tertentu (seperti antikonvulsan dan sedative) dan gangguan dalam telinga.



GEJALA

Penggolongan Pusing/Pening

Jenis

Uraian

Beberapa Penyebab yang Mungkin

Pingsan

Orang tersebut merasa gelap ketika berdiri. Tekanan darah jatuh ketika berdiri (orthostatic hypotension)

Dehidrasi

Kehilangan darah parah

Penyumbatan aliran dari jantung (aortic valve stenosis)

Ritme jantung tidak normal

Kelebihan pengobatan (khususnya dengan penggunaan obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah).

Gangguan sistem saraf (diabetic auronomic neuropathy, multisystem atrophy)

Hilangnya keseimbangan

Orang tersebut merasa goyah dan hampir jatuh bahkan ketika kekuatan otot adalah normal.

Gangguan telinga dalam (vertigo).

Gangguan cerebellar (ataksia yang berhubungan dengan stroke, alcoholism kronis).

Gangguan basal ganglia (penyakit Parkinson, demensia tubuh Lewy, kelumpuhan supranuclear progressive).

Hilangnya perasa posisi pada kaki.

Penyakit neuropati atau tali tulang belakang.

Gangguan penglihatan (disebabkan oleh kacamata baru, penglihatan ganda, operasi katarak).

Pengobatan berlebihan dengan obat penenang, anticonsulvant, atau obat-obatan lain.

Keracunan alkohol.

Vertigo

Orang tersebut atau orang di sekitarnya tampak bergerak atau berputar.

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)

Vestibular neuritis.

Penyakit Meniere.

Infeksi bagian Tengah Telinga.

Migren.

Mabuk perjalanan.

Suplai darah yang berkurang menuju batang otak dan cerebellum (vertebrobasilar insufficiency), seperti terjadi selama stroke atau serangan ischemic transient (TIA transient ischemic attack).

Racun obat-obatan menuju telinga bagian dalam (antibiotik aminoglycoside, aspirin, cisplatin (obat kemoterapi), furosemide (diuretik), dan kuinin).

Vaguely “lightheaded”

Pusing, lepas dari dunia atau dengan kata lain terperangkap dalam serangan panik.

Bernafas dalam dan cepat yang tidak normal (hyperventilation dengan serangan panik

Gangguan kegelisahan.

Depresi dengan perasaan disassociation dari dunia.





DIAGNOSA



Sebelum pening bisa diobati, dokter harus memastikan penyebab dan asalnya. Dokter menanyakan orang tersebut untuk menjelaskan secara rinci sensasi yang dirasakan : apakah perasaan selama peristiwa tersebut adalah pusing, sakit kepala ringan, kehilangan keseimbangan, berputar atau bergerak sendiri atau sekitarnya (vertigo), atau rasa lainnya. Orang tersebut ditanyakan ketika pening mulai, berapa lama telah berlangsung, apa yang memicu atau menghilangkannya, dan apa gejala-gejala lain-sakit kepala, tuli, suara gaduh pada telinga (tinnitus), penglihatan terganggu, kelemahan, atau kesulitan berjalan-telah ada. Beberapa rincian membantu menunjuk dengan tepat secara alami pada pening dan bisa memberi perkiraan penyebab.



Salah satu tujuan seorang dokter ketika melakukan pemeriksaan fisik adalah untuk mereproduksi (menimbulkan) gejala-gejala tersebut. Penurunan tekanan darah pada saat berdiri (hipotensi orthostatic) adalah salah satu penyebab paling umum pada pusing/pening. Oleh karena itu, dokter berusaha untuk menimbulkan penurunan tekanan darah dengan mengubah posisi orang tersebut dan melihat apakah gejala-gejala tersebut terjadi ketika tekanan darah diubah. Dokter mengukur tekanan darah dan denyut ketika orang tersebut telah berbaring selama 5 sampai 10 menit, kemudian setelah duduk, dan lagi setelah berdiri. Meja pembaringan memudahkan dokter tersebut untuk melakukan tes lebih teliti. perubahan pada tekanan darah kemungkinan disebabkan oleh dehidrasi, sehingga dokter melihat tanda dehidrasi dan meminta tes laboratorium.



Orang tersebut kemungkinan diminta untuk melakukan gerakan valsalva (mengeluarkan nafas dengan kuat bersamaan mulut tertutup seperti jika bersusah payah ketika buang air besar). Beberapa gerakan memperlambat denyut jantung sementara waktu, yang bisa menghasilkan pening. Electrocardiography (ECG), Holter monitoring untuk kelainan irama jantung, echocardiography, dan olahraga uji stress bisa juga dilakukan untuk meneliti fungsi jantung.



Beberapa tes bisa dipergunakan untuk menilai keseimbangan dan gaya berjalan, seperti tes Romberg. Tes keseimbangan lain, orang yang menapaki garis lurus dengan satu kaki di belkang yang lain.



Tes penglihatan dilakukan, dan mata kemungkinan diperiksa untuk gerakan yang tidak normal (seperti nystagmus). Jika dokter menduga vertigo, mereka melakukan tes khusus untuk menimbulkan gejala-gejala. Sebagai tambahan, tes pendengaran bisa digunakan untuk mendeteksi gangguan telinga dalam yang mempengaruhi baik keseimbangan dan pendengaran.



Prosedur diagnosa tambahan bisa termasuk computed tomography (CT) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) pada kepala. prosedur ini biasanya sangat berguna jika dokter menduga bahwa suplai darah menuju otak tidak mencukupi dan menyebabkan gejala-gejala seperti stroke. Sebagai tambahan, CT angiography, magnetic resonance angiographyv (MRA), atau cerebral angiography (juga disebut kateter angiography karena sebuah kateter dimasukkan ke dalam arteri) bisa menunjukkan apakah arteri menuju otak menyempit atau tersumbat. CT angiography dan MRA tidak menyakitkan dan biasanya lebih dianjurkan daripada cerebral angiography.



Diagnosa lainnya dijalankan jika tidak muncul atau tidak nyata penyebab pening ditemukan, dokter tersebut bisa menanyakan kira-kira kemungkinan penyebab psikologi. Beberapa tes bisa membantu dokter mengidentifikasi depresi, gangguan somatization, dan masalah psikologi lain yang bisa mempengaruhi orang tersebut untuk pusing atau merasa tidak menyatu dengan dunia. Jika tidak ada penyebab yang teridentifikasi, dokter meneliti ulang orang tersebut secara bertahap.



PENGOBATAN



Pengobatan khusus bergantung pada penyebab yang dikenali. Mendapatkan cairan yang cukup sering memperbaiki tekanan darah rendah arthostatic yang diakibatkan dari dehidrasi. Obat-obatan (seperti mineralocorticoid dan midodrine) kemungkinan diperlukan untuk orang dengan hipotensi arthostatic yang disebabkan disfungsi pada sistem syaraf autonomi. Jika penyebab pening adalah sebuah obat, obat tersebut dihentikan atau dosisnya dikurangi. Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) seringkali dapat diringankan dengan gerakan memutar kepala (gerakan epley) dilakukan di ruangan dokter. Jika dokter menduga gejala-gejala tersebut seperti stroke, kemudian faktor resiko diobati, beberapa obat-obatan antiplatelet diberikan dan kemungkinan dengan membypass atau menempatkan stent pada arteri yang tersumbat.



Tanpa memperhatikan apakah sebuah penyebab dikenali, obat-obatan kemungkinan diberikan untuk mengurangi gejala-gejala yang menyertai (seperti mual) atau untuk mencegah tekanan darah turun. (medicastore)

Pengaruh Usia Pada Kejadian Pening atau Pusing

Sesuai usia orang, beberapa bagian tubuh yang berhubungan dengan fungsi keseimbangan kurang baik. Misal, melihat dalam cahaya yang samar menjadi lebih sulit, dan struktur pada telinga bagian dalam memburuk. Mekanisme yang mengendalikan tekanan darah menjadi kurang responsive terhadap perubahan pada kebutuhan tubuh untuk darah. akibatnya, tekanan darah bisa turun ketika seseorang berdiri (menyebabkan hipotensi orthotastic) atau setelah makanan dimakan (menyebabkan hipotensi postprandial), dan orang tersebut merasa pusing. Biasanya, pusing tidak diakibatkan dari perubahan usia yang berhubungan sendiri. Hal ini lebih mungkin terjadi jika seseorang mengalami gangguan atau menggunakan obat yang menyebabkan pusing.


Gangguan yang menyebabkan pusing (seperti gangguan jantung dan stroke) lebih sering terjadi pada orang tua. Sehingga nyeri radang sendi yang mempengaruhi punggung bawah, paha, dan lutut dan membatasi berjalan. Orang tua bisa merasa atau takut ditinggalkan hanya ketika mereka juga kehilangan kebebasan mereka. Depresi bisa menyebabkan apatis dan merasa terbuang dari dunia. Juga, orang yang depresi seringkali kehilangan minat pada banyak kegiatan. Ketidakaktifan dari berbagai penyebab bisa mempercepat tulang keropos dan kelemahan otot yang tidak dipakai lagi. Orang bisa merasa lemah, goyah, pusing, dan cemas ketika berusaha untuk berjalan, takut jatuh dan patah paha.


Orang yang lebih tua lebih mungkin menggunakan obat-obatan yang bisa menyebabkan pening. Obat-obatan ini termasukyang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, rasa sakit dada (angina), gagal jantung, serangan, atau gelisah, seperti antibiotik tertentu, antihistamin, dan obat tidur. Beberapa antihistamin (seperti meclizine) digunakan untuk mengobati vertigo. Mereka lebih mungkin mengalami efek samping pada orang tua. Dengan demikian, orang tua harus menghindari menggunakan obat-obatan ini sebisa mungkin. Hal yang sama bisa dikatakan untuk antihistamin dan obat tidur OTC.

Dua gangguan pada telinga bagian dalam adalah penyebab pening pada orang tua : benign paroxysmal positional vertigo dan penyakit Meniere.

Pada orang tua, pening kronis meningkatkan resiko terjatuh dan patah dan mengurangi kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pening kronis seringkali memiliki banyak penyebab dan dengan demikian sulit untuk diobati. Ketika penelitian tidak menduga penyebab tunggal, dokter berusaha untuk memperbaiki banyak faktor yang bisa menyebabkan pening sebisa mungkin.

Jika pening berlangsung lama meskipun diobati, orang bisa mempelajari strategi untuk membantu mereka lebih berfungsi, seperti berikut di bawah ini :

* Menghindari gerakan yang memicu pening untuk mereka, seperti melihat ke atas atau membungkuk ke bawah.
* Menyimpan benda pada tingkat yang mudah diraih.
* Berdiri pelan-pelan setelah duduk atau berbaring.
* Mengepalkan tangan mereka dan melenturkan kaki mereka sebelum berdiri.
* Mempelajari olahraga yang dikombinasi dengan mata, kepala, gerakan tubuh untuk membantu mencegah pening.
* Terapi fisik dan olahraga untuk menguatkan otot dan memelihara gaya berjalan bebas selama mungkin.(medicastore)

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (Benign Positional Vertigo)/BPPV

Benign Positional Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo), atau BPPV, adalah kekacauan biasa yang menyebabkan episode pendek resiko dalam merespon untuk merubah posisi kepala yang merangsang kanal semusirkular posterior dari telinga bagian dalam.

Vertigo adalah sensasi pusing spesifik. Orang dengan vertigo merasa seolah-olah mereka, lingkungan mereka, atau keduanya sedang bergerak atau berputar.


Perubahan posisi kepala - biasanya membelokkan kepala di atas bantal sebelum bangun pagi hari, atau menengadah untuk mencapai rak tinggi
sering memicu episode kekacauan ini. BPPV biasanya berkembang ketika partikel kalsium yang biasanya terlekat pada satu bagian telinga dalam (utricle dan saccule) tergusur dan pindah ke bagian telinga dalam lain (kanal semisirkular posterior). Telinga bagian dalam terdiri dari tiga kanal semisirkular, yang membantu keseimbangan. Kanal posterior, tidak seperti kanal anterior dan horisontal, adalah tempat terbaik untuk menerima hamper semua pelepasan partikel lewat gravitasi sepanjang malam. Sewaktu mereka berkumpul, mereka membentuk kotoran berkapur dan dan lebih lanjuta dapat membentuk masa yang melebih-lebihkan gerakan cairan pada kanal ketika kepala berganti posisi. Menghasilkan perangsangan berlebih pada reseptor saraf (sel rambut) di dalam kanal posterior membuat otak merasa seolah-olah kepala sedang berpindah lebih cepat dan banyak daripada biasanya. informasi ini tidak cocok dari mata dan dari posisi sensor sendi. Ketidakseimbangan ini menghasilkan episode singkat vertigo. Partikel mungkin lepas dari utricle dan saccule dengan bertambahnya umurg. Atau, pelepasan mungkin disebabkan oleh luka infeksi telinga, , mempaerpanjang waktu istirahat di tempat tidur, pembedahan telinga, cedera kepala, atau tersekat pada arteri telinga dalam.

Vertigo jenis ini bisa menakutkan, tetapi biasanya tak berbahaya dan hilang sendiri. Mungkin disertai oleh mual, muntah, dan nystagmus khusus (gerakan mata terbelalak yang cepat pada satu arah bergantian dengan gerakan menurun yang lebih lambat hingga ke posisi semula). Episode vertigo memulai sesudah 5 sampai 10 detik setelah kepala dan bertahan kurang dari semenit. Episode biasanya reda dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Kadang-kadang, mereka menetap selama berbulan-bulan dan bisa menyebabkan dehidrasi karena mual dan muntah. Tidak terjadi kehilangan pendengaran atau telinga berdenging (tinnitus).

DIAGNOSA

Diagnosa berdasarkan deskripsi dari gejala dan situasi di mana mereka terjadi. Tindakan Dix Hallpike merangsang kanal posterior. Orang duduk di meja pemeriksaan dengan kepala diarahkan 45 derajat ke sebelah kanan. Lalu orang berbaring ke belakang agar kepala tetap ke arah 45 derajat dan tergantung dari meja periksa sekitar 20 derajat. Pada BPPV, ada kelambatan sekitar 5 sampai 10 detik sebelum vertigo dan nystagmus terhalangi, tetapi kelambatan mungkin menjadi panjang selama 30 detik. Gejala terakhir 10 sampai 30 detik. Fiksasi visual bisa memperpendek atau malah menghapuskan nystagmus, oleh sebab itu tindakan idealnya dilakukan dengan memakaikan penderita lensa Frenzel (yang membuatnya mustahil secara visual berfiksasi pada apa saja). Ketika tindakan diulang beberapa kali, intensitas vertigo dan nystagmus berkurang (habituation). Keadaan yang berbeda, posisi vertigo yang berhubungan dengan pusat menyebabkan gejala dengan segera. Vertigo berlanjut selama kepala dalam posisi yang sama, dan tidak ada habituation untuk mengulang tindakan. Tindakan Dix Hallpike dengan begitu bisa membantu dokter dalam membedakan penyebab yang berhubungan dengan telinga normal, seperti BPPV, dari penyebab penting yang lebih serius, seperti stroke dan multipel sklerosis.

PENGOBATAN

BPPV dengan mudah diobati. Partikel dengan sederhana perlu dikeluarkan dari kanal semisirkular posterior dan mengembalikannya ke mana mereka berasal. Hal ini menghendaki manuver seperti menjungkirbalikkan kepala di angkasa. Manuver ini disebut tindakan reposisi canalith atau manuver Epley, setelah dokter yang memeloporinya. Manuver ini dengan segera menyembuhkan vertigo sekitar 90% dari penderita. Mengulang manuver meningkatkan 5% lagi. Pada beberapa orang, vertigo berulang. Jika dilakukan, manuver ulang. Orang bisa diajar bagaimana caranya untuk melakukan manuver di rumah kalaupun vertigo berulang. Untuk 5% dari orang yang tidak disembuhkan dengan manuver, obat mungkin dipakai. Sangat jarang, pembedahan diperlukan. Kadangkala, kanal horisontal terkena, dan mengguling sepotong batang kayu sendiri bisa mengurangi gejala.

Pengobatan sederhana untuk vertigo

Beberapa orang mengalami vertigo kalau mereka mengubah posisi kepala mereka secara cepat, sepertii kalau menggulingkan kepala mereka di atas bantal, memandang ke bawah untuk mengikat sepatu mereka, atau menoleh ke atas untuk menggapai barang di atas rak tinggi. Vertigo ini biasanya karena BPPV. Terjadi kalau partikel kalsium sangat kecil lepas dari lokasi biasa mereka untuk membentuk kotoran, biasanya di kanal semisrkular posterior (salah satu kanal di telinga dalam). Gangguan sering bisa dilenyapkan dengan mempergunakan manuver Epley untuk mengeluarkan partikel dari kanal dan mengembalikan ke mana mereka berasal. Pada manuver ini, badan dan kepala orang digerakkan ke dalam posisi berbeda, beriringan. Masing-masing posisi ditahan selama sekitar 30 detik untuk membolehkan partikel pindah oleh gravitasi ke bagian kanal lain. Untuk memeriksa jika manuver berjalan, orang memindahkan kepala ke arah dimana dulunya menyebabkan vertigo. Jika vertigo tidak terjadi, manuver berjalan baik. Tetap dalam posisi semi-tegak selama 24 jam setelah manuver Epley, dulunya dianjurkan, tidak lagi perlu dipertimbangkan.

1. Akhirnya, kepala dan badan dibalik semakin banyak, sampai hidung menunjuk ke lantai dengan bulu burung. Orang kemudian duduk tegak tetapi menjaga kepala agar tetap dibelokkan sejauh mungkin. Satu kali orang lurus, kepala bisa menghadap ke depan.

2. Terlebih dulu, dengan orang duduk, kepala dibalik sekitar 45 ke sebelah kanan atau kiri, tergantung pada sisi pemicu vertigo. Orang kemudian berbaring dengan kepala bergantung di balik pinggir meja periksa (atau tempat tidur). Kotoran memicu sinyal dibesar-besarkan ke otak, menghasilkan vertigo.


3. Kepala dibelokkan lebih jauh ke sebelah kiri, agar telinga sejajar dengan lantai.
4. Kepala kemudian diubah ke arahi yang lain dengan sudut yang sama.
(medicastore)

Seluk Beluk Sakit Kepala

Sakit Kepala merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi.

Beberapa orang sering mengalami sakit kepala, sedangkan yang lainnya hampir tidak pernah merasakan sakit kepala.



Sakit kepala menahun dan sakit kepala kambuhan bisa terasa sangat nyeri dan mengganggu, tetapi jarang mencerminkan keadaan kesehatan yang serius.



Suatu perubahan dalam pola atau sumber sakit kepala (misalnya dari jarang menjadi sering, sebelumnya ringan sekarang menjadi berat) bisa merupakan pertanda yang serius dan memerlukan tindakan medis segera.



Penyebab







Sebagian besar sakit kepala merupakan ketegangan otot, migren atau nyeri kepala tanpa penyebab yang jelas.

Sakit kepala banyak yang berhubungan dengan kelainan di mata,hidung, tenggorokan, gigi dan telinga.

Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan perasa
an berdenyut di kepala, tetapi tekanan darah tinggi jarang menyebabkan sakit kepala menahun.



Biasanya dokter bisa menentukan penyebab sakit kepala dari riwayat kesehatan penderita dan hasil pemeriksaan fisik.

Kadang dilakukan pemeriksaan darah untuk menentukan penyebabnya.

Pungsi lumbal (pengambilan sejumlah kecil cairan dari kolumna spinalis untuk diperiksa dibawah mikroskop) dilakukan jika diduga penyebabnya adalah suatu infeksi (misalnya meningitis).




Hanya sebagian kecil sakit kepala yang disebabkan oleh tumor otak, cedera otak atau berkurangnya oksigen ke otak.

Jika diduga suatu tumor, stroke atau kelainan otak lainnya, maka dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI.



GEJALA



Membedakan Sakit Kepala

Jenis atau Penyebab

Ciri Khas

Pemeriksaan Diagnostik

Ketegangan otot

Sakit kepala sering terjadi

Nyeri hilang timbul, tidak terlalu berat & dirasakan di kepala bagian depan & belakang, atau penderita merasakan kekakuan menyeluruh

Pemeriksaan untuk menyingkirkan penyakit fisik

Penilaian faktor psikis & kepribadian

Migren

Nyeri dimulai di dalam & di sekitar mata atau pelipis, menyebar ke satu atau kedua sisi kepala, biasanya mengenai seluruh kepala tetapi bisa hanya pada satu sisi kepala, berdenyut & disertai dengan hilangnya nafsu makan, mual & muntah

Jika diagnosisnya masih meragukan & sakit kepala baru terjari, dilakukan CT scan atau MRI atau diberikan obat migren untuk melihat efeknya

Sakit kepala cluster

Serangannya singkat (1 jam)

Nyeri sangat hebat & dirasakan di satu sisi kepala

Serangan terjadi secara periodik dalam sebuah kelompok (diselingi periode bebas sakit kepala) & terutama menyerang pria

Disertai dengan pembengkakan mata, hidung meler & mata berair pada sisi yg sama dengan nyeri

Obat migren diberikan untuk melihat efeknya (misalnya sumatriptan, metisergid atau obat vasokonstriktor, kortikosteroid, indometasin atau menghirup oksigen

Tekanan darah tinggi

(hipertensi)

Jarang menyebabkan sakit kepala, kecuali pada tekanan darah tinggi yg berat karena adanya tumor di kelenjar adrenal

Nyerinya berdenyut & dirasakan di kepala bagian belakang atau di puncak kepala

Analisa kimia darah, pemeriksaan ginjal

Kelainan mata

(iritis, glaukoma)

Nyeri dirasakan di kepala bagian depat atau di dalam & di seluruh mata, bersifat sedang sampai berat & seringkali memburuk jika mata dalam keadaan lelah

Pemeriksaan mata

Kelainan sinus

Nyeri bersifat akut atau subakut (tidak menahun), dirasakan di kepala bagian depan, bersifat tumpul atau berat & biasanya memburuk di pagi hari, membaik di siang hari & memburuk dalam keadaan dingin atau lembab

Rontgen sinus

Tumor otak

Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala

Kelemahan di salah satu sisi tubuh semakin meningkat, kejang, gangguan penglihatan, kemampuan berbicara hilang, muntah, perubahan mental

MRI atau CT scan

Infeksi otak

(abses)

Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala

Sebelumnya penderita mengalami infeksi telinga, sinus atau paru-paru atau penyakit jantung rematik atau penyakit jantung bawaan

MRI atau CT scan

Infeksi pada jaringan di sekitar otak

(meningitis)

Nyeri baru dirasakan, menetap, berat & dirasakan di seluruh kepala, menjalar ke leher

Penderita tampak sakit, disertai demam, muntah & sebelumnya mengalami nyeri tenggorokan atau infeksi pernafasan, leher sulit ditekuk

Pemeriksaan darah, pungsi lumbal

Hematoma subdural

Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul atau terus menerus, bersifat ringan sampai berat, bisa dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala, menjalar ke leher

Sebelumnya telah terjadi cedera, bisa disertai penurunan kesadaran

MRI atau CT scan

Perdarahan subaraknoid

Nyeri baru dirasakan, menyebar, hebat & menetap, kadang dirasakan di dalam & di sekitar mata, kelopak mata turun

MRI atau CT scan, jika hasilnya negatif dilakukan pungsi lumbal

Sifilis

Tuberkulosis

Kriptokokosis

Sarkoidosis

Kanker

Nyeri bersifat tumpul sampai berat & dirasakan di seluruh kepala atau di puncah kepala

Demam tidak terlalu tinggi dan terdapat riwayat sifilis, tuberkulosis, kriptokokosis, sarkoidosis aatau kanker

Pungsi lumbal